Anda di halaman 1dari 10

EVIDENCE BASED PRACTICE

PENGARUH BATUK EFEKTIF TERHADAP PENGELUARAN


SPUTUM PADA TN.Y DI RUANG ASTER

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase II Medikal Bedah


Dosen Pembimbing : Nina Rosdiana S.Kp, M.Kep.

Disusun Oleh :
Dina Sobarina
NIM: 1490121018

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GALUH
2021/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua. Sholawat beserta salam semoga tetap
tercurah kepada Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari
zaman kegelapan menuju zaman yang penuh peradaban. Atas kemudahan yang telah
diberikan-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya dengan judul
“Evidence Based Practice : Pengaruh batuk efektif terhadap pengeluaran sputum pada Tn.Y di
Ruang Aster”.
Batuk efektif merupakan salah satu latihan batuk untuk mengeluarkan sputum, tehnik ini juga
merupakan suatu metode batuk yang benar, dimana pasien dapat menghemat energy sehingga tidak
mudah lelah dan dapat mengeluarkan sputumsecara maksimal.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu Nina Rosdiana S.Kp, M.Kep. selaku
pembimbing akademik stase Keperawatan Medikal Bedah dan kepada ibu Mira Mariana
S.Kep., Ners selaku pembimbing Klinik di ruang Aster yang telah memberikan dukungan
sehingga tugas ini dapat terselesaikan..
Semoga tugas ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi kita semua.
Aamiin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberkulosis paru merupakan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat di
dunia. Tuberkulosis ini merupakan salah satu penyakit infeksi yang estimasi
prevalensinya sangat tinggi di dunia. Secara global pada tahun 2016 terdapat 10,4
juta kasus insiden TBC (CI 8,8 juta – 12, juta) yang setara dengan 120 kasus per
100.000 penduduk. Lima negara dengan insiden kasus tertinggi yaitu India,
Indonesia, China, Philipina, dan Pakistan. Jumlah kasus baru TB di Indonesia
sebanyak 420.994 kasus pada tahun 2017 (data per 17 Mei 2018). Berdasarkan jenis
kelamin, jumlah kasus baru TBC tahun 2017 pada laki-laki 1,4 kali lebih besar
dibandingkan pada perempuan. Bahkan berdasarkan Survei Prevalensi Tuberkulosis
prevalensi pada laki-laki 3 kali lebih tinggi dibandingkan pada perempuan.
Upaya untuk menegakkan diagnosis Tb paru secara tepat salah satu diantaranya
adalah dengan pemeriksaan sputum (dahak). Penting untuk mendapatkan sputum
yang benar, bukan ludah ataupun secret hidung sehingga dapat diketemukan Basil
Tahan Asam yang positif. Untuk itu diperlukan upaya untuk mendapatkan sputum
dengan cara melakukan batuk efektif. Mekanisme batuk adalah inhalasi dalam,
penutupan glottis, kontraksi aktivitas otototot ekspirasi dan pembukaan glottis.
Inhalasi dalam meningkatkan volume paru dan diameter jalan nafas memungkinkan
udara melewati sebagian plak lendir yang mengobstruksi atau melewati benda asing
lain. Kotraksi otot-otot ekspirasi melewati glotis yang menutup sehingga
menyebabkan terjadinya tekanan intra thorak yang tinggi, saat glotis membuka
aliran udara yang besar keluar dengan kecepatan yang tinggi, memberikan mukus
kesempatan untuk bergerak ke jalan nafas bagian atas. Sehingga mukus dapat
dicairkan dan dikeluarkan. Berdasarkan pemaparan diatas, penulis tertarik untuk
melakukan aplikasi jurnal untuk mengetahui pengaruh batuk efektif terhadap
pengeluaran sputum pada Tn.Y dengan Tb Paru di Ruang Aster RSUD dr. Soekardjo
Tasikmalaya.
B. Tujuan
Tujuan dari intervensi aplikasi jurnal ini adalah untuk mengetahui pengaruh
batuk efektif terhadap pengeluaran sputum pada Tn.Y dengan Tb Paru di Ruang
Aster RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya.
BAB II
TINJAUAN JURNAL (PICOT/S)
Judul artikel,
Pernyataan
No Nama peneliti P I C O T/S
Kunci
dan Tahun
1 Judul : - Masalah klinik - Peneliti ini Dalam Terdapat Desain Batuk Efektif, Tb
Pengaruh dari jurnal ini menguji coba penelitian ini pengaruh teknik penelitian ini Paru
Teknik Batuk adalah untuk suatu tidak ada batuk efektif menggunakan
Efektif menganalisis intervensi perbandingan terhadap kualitas quasi –
Terhadap pengaruh teknik pada antara hasil pengeluaran experiment
Pengeluaran batuk efektif kelompok penelitian sputum untuk one group
Sputum Untuk terhadap subyek tanpa maupun teori. penemuan MTB pretest-postest
Penemuan kualitas kelompok pada pasien TB
Mycobacteriu pengeluaran pembanding Paru sebelum dan
m sputum untuk namun tidak sesudah dilakukan
Tuberculosis penemuan MTB dilakukan teknik batuk
(Mtb) Pada pada pasien TB randominasi. efektif di Ruang
Pasien Tb Paru Paru - Tehnik Rajawali 6B
Di Ruang - Populasi dari penelitian RSUP Dr.Kariadi
Rajawali 6b penelitian ini dilakukan dengan nilai p
Rsup Dr adalah sebanyak mulai dari value 0,001
Kariadi 56 orang. informed (<0,05).
Semarang consent terdiri
Peneliti : Joko dari
Ariyanto wawancara
Tahun : 2018 identitas,
pengisian
lembar
instrument
penelitian.
- Sampel dalam
penelitian ini
adalah 36
orang.
2 Judul: -Masalah klinik - Sampel Dalam - Terdapat Penelitian Batuk Efektif, Tb
Hubungan dari jurnal ini dalam penelitian ini hubungan yang Paru
Tehnik Batuk adalah untuk penelitian ini tidak ada antara tehnik digunakan
Efektif dengan mengetahui yaitu random perbandingan batuk efektif adalah
Pengeluaran hubungan sampling antara hasil dengan kuantitatif
sputum Pada tehnik batuk - Sampel penelitian pengeluaran dengan desain
Pasien efektif dengan dalam maupun teori. sputum pada penelitian
Tuberkulosis pengeluaran penelitian ini penderita korelasional
Paru Akut di sputum pada adalah 45 tuberkulosis
Wilayah Kerja pasien orang. paru akut di
Puskesmas tuberkulosis wilayah kerja
Jungkat paru akut Puskesmas
Kecamatan -Populasi dalam Jungkat
Siantan penelitian Kecamatan
Kabupaten adalah penderita Siantan
Pontianak tuberkulosis Kabupaten
Peneliti: paru akut di Pontianak.
Agustus Yana wilayah kerja
Tahun : 2008 Puskesmas
Jungkat
Kecamatan
Siantan
Kabupaten
Pontianak
3 Judul : - Masalah - Pengumpula Dalam Terdapat Desain Batuk Efektif, Tb
Pengaruh klinik dari n data dalam penelitian ini pengaruh batuk penelitian Paru
Batuk Efektif jurnal ini penelitian ini tidak ada efektif terhadap yang
Terhadap adalah untuk menggunaka perbandingan pengeluaran digunakan
Pengeluaran menilai n data antara hasil sputum pada adalah Pra-
Sputum Pada pengaruh primer yang penelitian pasien TBC paru. Eksperimental
Pasien Tbc Di batuk efektif didapat maupun teori. menggunakan
Wilayah Kerja terhadap melalui The One
Puskesmas Tes pengeluaran wawancara Group
Kabupaten sputum pada dengan Pretest-
Lebong pasien TBC petugas Posttest
Peneliti : Devi - Populasi pada penanggung Design
Listiana, penelitian ini jawab kasus
Buyung adalah seluruh TBC paru,
Keraman dan pasien yang sedangkan
Andri Yanto menderita data
Tahun : 2020 penyakit TBC sekunder
paru yang diperoleh
berjumlah 20 dari data
orang buku register
responden. pertahun
penyakit
TBC paru di
Puskesmas
BAB III
HASIL APLIKASI JURNAL
1. Implementasi / Metode Pelaksanaan
No Dx Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional Implementasi
1 Ketidakefektifan bersihan jalan Tujuan Panjang: a. Posisikan pasien a. Posisi fowler atau a. Memposisikan Tn.Y untuk
nafas berhubungan dengan setelah dilakukan semi fowler/fowler semi fowler dapat duduk fowler
penumpukan sputum tindakan keperawatan b. Batuk efektif mengurangi sesak (hasil: pasien masih tampak
selama 6x24 jam b. Batuk efektif dapat sesak)
diharapkan bersihan membantu b. Mengajarkan Tn.Y untuk
jalan nafas efektif. mengeluarkan batuk efektif
Tujuan Pendek: c. Lakukan sputum (hasil: pasien dapat
a. Setelah dilakukan fisioterapi dada c. Fisioterapi dapat mengeluarkan sputum)
tindakan membantu
keperawatan selama mengeluarkan
3x24 jam diharapkan sputum
bersihan jalan nafas
efektif dengan
kriteria hasil:
Dapat
mendemonstrasikan
batuk efektif
b. Menunjukan jalan
nafas yang paten
c. Mampu
mengidentifikasi
faktor-faktor yang
menghambat jalan
nafas
2. Hasil Implementasi
Tindakan batuk efektif yang diajarkan adalah Tn.Y diajarkan untuk tarik nafas dalam,
dengan menyimpan 1 tangan di dada dan 1 tangan diperut untuk melatih Tn.Y
melakukan nafas perut dan agar Tn.Y dapat merasakan pengembangan pada perut,setelah
itu Tn.Y diajarkan tarik nafas dalam selama 3x lalu yang ke 4 ditahan selama 1-3 detik
lalu di batukkan.
Hasil penatalaksanaan dari beberapa jurnal yang ditemukan oleh penulis, penulis
melakukan implementasi kepada Tn.Y dengan hasil Tn.Y dapat mengeluarkan sputum
ketika Tn.Y sedang batuk yang tak henti-henti. Setelah diajarkan dan dilakukan batuk
efektif, kondisi Tn.Y ketika batuk menjadi berkurang dan sputum dapat dikeluarkan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Tuberculosis (Tb) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycrobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru dan hampir seluruh organ
tubuh lainnya. Bakteri ini dapat masuk melalui saluran pernapasan dan saluran
pencernaan dan luka terbuka kulit. Pada penderita Tb secret yang dikeluarkan secara
terus menerus akan menyebabkan batuk menjadi lebih dalam dan mengganggu penderita.
Secret ini dapat dikeluarkan dengan cara batuk efektif. Tetapi masih banyak penderita
yang melakukan batuk secara tidak efesien dan dapat membuat penderita semakin
kelelahan. Batuk dengan cara tidak efesien ini dapat merangsang batuk secara terus
menerus. Tehnik batuk efektif merupakan tindakan yang dilakukan untuk membersihkan
sekresi dari saluran nafas. Tujuan dari batuk efektif adalah untuk meningkatkan ekspansi
paru, mobilisasi sekresi dan mencegah efek samping dari retensi sekresi seperti
pneumonia, atelektasis dan demam.
Penulis mencoba untuk mendemonstrasikan dan mengajarkan batuk efektif kepada
salah satu pasien yang ada di ruang aster RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya, hasil yang
didapatkan adalah terdapat pengaruh batuk efektif terhadap pengeluaran sputum pada
pasien tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian Devi Listiana, Buyung Keraman dan
Andri Yanto pada tahun 2020 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh batuk efektif
terhadap pengeluaran sputum pada pasien TBC paru.
Menurut penelitian Agustus Yana pada tahun 2008 menyatakan bahwa dengan batuk
efektif penderita Tb paru akan mendapatkan hasil sputum yang baik dan tidak harus
mengeluarkan banyak tenaga untuk mengeluarkan secret. Hal ini sejalan dengan
penelitian Joko ariyanto yang menyatakan bahwa rata-rata kualitas pengeluaran sputum
pada pasien Tb Paru sebelum dilakukan teknik batuk efektif dilihat dari jumlah sputum
yang dikeluarkan adalah berada pada kategorik tidak baik sebanyak 20 responden , dan
rata-rata kualitas pengeluaran sputum pada pasien Tb Paru sesudah dilakukan teknik
batuk efektif dilihat dari jumlah sputum yang dikeluarkan adalah berada pada kategorik
baik sebanyak 26 responden.
BAB V
SIMPULAN SARAN
A. Simpulan
Setelah dilakukan terapi batuk efektif pada Tn.Y selama 4x24 jam , Tn.Y dapat
mengeluarkan sputum dengan baik dan tidak batuk secara terus menerus. Hal ini
sesuai dengan penelitian Joko Ariyanto, Agustus Yana, Devi Listiana, Buyung
Keraman dan Andri Yanto yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh batuk efektif
terhadap pengeluaran sputum.
B. Saran
Diharapkan untuk melakukan penelitian primer lebih lanjut agar dapat
memperbaiki kekurangan yang sudah disampaikan oleh penulis.

Anda mungkin juga menyukai