Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI BERMAIN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Anak

Di Ruang Melati 5 RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya

Oleh:

Ika Komalasari : 1490121028


Sri Wahyuni : 1490121044
Siti Aisyah : 1490121034
Novia Puspita Dewi : 1490121063
Dina Sobarina : 1490121018
Karina Agustin : 1490121037
Angga Rai Gunawan : 1490121030
Ayu Nuraeni : 1490121107

PROGRAM PROFESI NERS

UNIVERSITAS GALUH

CIAMIS

2021
A. Topik : Terapi bermain
B. Sasaran : Anak-anak di ruang melati 5
C. Tempat : Ruang melati 5
D. Waktu : 1 x 30 menit
E. Hari/tanggal : sabtu, 27 November 2021
F. Tujuan
1. Tujuan : Setelah diajak bermain,diharapkan anak dapat mengembangkan kreatifitas
Umum dan menjadi lebih aktif melalui pengalaman bermain.
2. Tujuan : Setelah diajak bermain anak diharapkan :
a. Mengembangkat kreatifitasnya
b. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul
c. Mengembangkan daya imajinasi
d. Menumbuhkan sportivitas
e. Mengembangkan kepercayaan diri
G. Materi : Terlampir
H. Metoda : Bermain bersama
I. Media : Kertas Origami
J. Rencana : Kegiatan

N Tahap Kegiatan Penyuluh Media


O an
Waktu
1 Pembukaan (5 - Memberi salam
- Peralatan bermain
menit)
- Menjelaskan tujuan
- Memperkenalkan diri
2 Penyampaian • Anak diminta mengambilkan
- Peralatan bermain
kertas lipat
materi (20 menit)
• Kemudian bantu anak untuk
melipat bentuk yang mudah
Penutup (5 menit) • Memberi reward pada anak atas
hasil karyanya
• Memberi salam penutup

K. Evaluasi
Peserta terapi bermain mampu :
• Anak dapat menyelesaikan satu bentuk lipatan
• Anak dapat aktif dan mengikuti kegiatan
• Anak merasa senang dan gembira
• Mengurangi rasa takut anak terhadap perawat
MATERI PENYULUHAN
TERAPI BERMAIN

a. Latar belakang
Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengelaman
traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan keteganganatau stress hospitalisasi.
Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan orang tua,
kehilangan kontrol, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya
akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makanan, menangis, teriak, memukul,
menendang, tidak kooperatif, atau menolak tindakan keperawatan yang diberikan.
Salah satunya upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi
pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu tindakan yang
dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenagan dan kepuasan. Bermain merupakan
aktivitas yang dapat menstimulasi pertubuhan dan perkembangan anak dan merupakan
cerminan kemampuan fisik,intelektual,emosional dan sosial sehinggah bermain merupakan
media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi,
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya,
dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.
Anak-anak pada usia pre-school senang bermain dengan warna, oleh karena itu,
mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Salah satu media bagi perawat
untuk mampu mengenali tingkat perkembangan anak. Dinamika secara psikologi
menggambarkan bahwa selama mewarnai, anak akan mengeksperikan imajinasinya dalam
goresan warna pada gambar sehingga untuk sementara waktu anak akan merasa lebih rileks.

b. Tujuan
1. Tujuan Umum :

Setelah mengikuti terapi bermain dapat meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak
sehinggah dapat mempercepat proses kesembuhan anak.
2. Tujuan Khusus
 Meningkatkan perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak usia pre-school.
 Melatih meningkatkan kognitif anak dalam hal pemilihan warna dalam mewarnai gambar.
 Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan sehinggah anak tidak
kehilangan waktu bermain.
A. KEUNTUNGAN BERMAIN
1. Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:
2. Membuang ekstra energi.
3. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ-
organ.
4. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
5. Anak belajar mengontrol diri.
6. Berkembangnya berbagai keterampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.
7. Meningkatnya daya kreativitas.
8. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.
9. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.
10. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya untuk saling bekerja sama
11. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
12. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
B. MACAM BERMAIN
1. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang
diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermaina dalah memeriksa alat permainan
tersebut, memperhatikan, mengocok-ngocok apakah ada bunyi, mencium, meraba,
menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.
b. Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.
c. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-temannya.
d. Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
2. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar.
Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan
sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya. Contoh melihat gambar di
buku/majalah mendengar cerita atau musik, menonton televisi dsb.
Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai keseimbangan dalam bermain,
yaitu apabila terdapat hal-hal seperti dibawah ini :
a. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi untuk aktif
bermain.
b. Tidak ada variasi dari alat permainan.
c. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
d. Tidak mempunyai teman bermain.
C. ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya, serta
berguna untuk :
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau
merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong,
tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, majalah, radio, tape,
TV, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk.
Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka,
pensil warna, radio, dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi ibu
dan anak, keluarga dan masyarakat
Contoh alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak
pasir, bola, tali, dll.
D. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM BERMAIN
1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada
keterampilan yang lebih majemuk.
4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
E. BENTUK- BENTUK PERMAINAN
1. Usia 0 – 12 bulan
 Tujuannya adalah :
a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya mengisap,
menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
 Alat permainan yang dianjurkan :
a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
e. Alat permainan berupa selimut dan boneka.
2. Usia 13 – 24 bulan
 Tujuannya adalah :
a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
b. Memperkenalkansumbersuara.
c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatihimajinasinya.
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam bentuk kegiatan
yang menarik
 Alat permainan yang dianjurkan:
a. Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
c. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang
tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok
besar, kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret,
krayon/pensil berwarna.
3. Usia 25 – 36 bulan
 Tujuannya adalah :
a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.
c. Melatih motorik halus dan kasar.
d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal dan
membedakan warna).
e. Melatih kerjasama mata dan tangan.
f. Melatih daya imajinansi.
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
 Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat-alat untuk menggambar.
b. Lilin yang dapat dibentuk
c. Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda.
f. Bola.
4. Usia 32 – 72 bulan
 Tujuannyaadalah :
a.Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
b. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
c.Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura
(sandiwara).
e.Membedakan benda dengan permukaan.
f. Menumbuhkansportivitas.
g. Mengembangkan kepercayaan diri.
h. Mengembangkan kreativitas.
i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar
rumahnya.
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal : pengertian
mengenai terapung dan tenggelam.
m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
 Alat permainan yang dianjurkan :
a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-anak, alat
gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll.
b. Teman-teman bermain anak sebaya, orang tua, orang lain diluarrumah.
5. Usia Prasekolah
 Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat olahraga.
b. Alat masak
c. Alat menghitung
d. Sepedarodatiga
e. Benda berbagaimacamukuran.
f. Bonekatangan.
g. Mobil.
h. Kapalterbang.
i. Kapallautdsb
6. Usia sekolah
 Jenispermainan yang dianjurkan :
a. Pada anak laki-laki : mekanik.
b. Pada anak perempuan : dengan peran ibu.
7. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)
Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni, mengarang,
hobi, video games, permainan pemecahan masalah.
8. Usiaremaja
Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.
F. EVALUASI
Peserta terapi bermain mampu:
1.      Anak dapat menyelesaikan satu bentuk lipatan dan kemudian digantung
2.      Anak dapat aktif dan mengikuti kegiatan
3.      Anak merasa senang dan gembira
4.      Mengurangi rasa takut anak pada perawatan
DAFTAR PUSTAKA

Soetjiningsih, 2007, Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.

Markum.A.H, 2003, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, FKUI, Jakarta

Erlita, 2006. Pengaruh Permainan Pada Perkembangan Anak, Erlangga : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai