DISUSUN OLEH:
BEKASI 2023
LAPORAN PENDAHULUAN
RESIKO BUNUH DIRI (RBD)
A. MASALAH UTAMA
1. Pengertian
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk
mengakhiri kehidupannya. Menurut Maris, Berman, Silverman, dan Bongar (2000),
bunuh diri memiliki 4 pengertian, antara lain:
a. Bunuh diri adalah membunuh diri sendiri secara intensional
b. Bunuh diri dilakukan dengan intensi
c. Bunuh diri dilakukan oleh diri sendiri kepada diri sendiri
d. Bunuh diri bisa terjadi secara tidak langsung (aktif) atau tidak langsung (pasif),
misalnya dengan tidak meminum obat yang menentukan kelangsungan hidup
atau secara sengaja berada di rel kereta api.
3. Penyebab
Secara universal : karena ketidak mampuan individu untuk menyelesaikan masalah.
Terbagi menjadi :
a. Faktor Genetik
b. Faktor Biologis lain
c. Faktor Psikososial & Lingkungan
b. Stroke
e. Kanker
f. HIV / AIDS
5. Akibat
Klien dengan resiko bunuh diri dapat melakukan tindakan-tindakan berbahaya atau
mencederai dirinya, orang lain maupun lingkungannya, seperti menyerang orang
lain, memecahkan perabot, membakar rumah, dll.
Tanda dan gejala:
a. Memperlihatkan permusuhan.
b. Keras dan menuntut.
c. Mendekati orang lain dengan ancaman.
d. Memberi kata-kata ancaman.
e. Menyentuh orang lain dengan cara menakutkan.
6. Pohon Malasah
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
b. Bunuh diri
c. Isolasi social
Objektif
Impulsif
Menunjuukan perilaku yang
mencurigakan (biasanya menjadi
sangat patuh)
Ada riwayat penyakit mental (depresi,
psikois, dan penyalahgunaan alkohol)
Adanya riwayat penyakit fisik
(penyakit kronis atau penyakit
terminal).
Pengangguran
Umur 15-19 tahun atau diatas 45 tahun
Status perkawinan yang tidak harmonis
STRATEGI PELAKSANAAN
RESIKO BUNUH DIRI (RBD)
A. Orientasi
”Assalamu’alaikum A kenalkan saya adalah perawat agung yang bertugas di ruang Mawar
ini, saya dinas pagi dari jam 7 pagi sampai 2 siang.”
”Bagaimana perasaan A hari ini?”
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang A rasakan selama ini.
Dimana dan berapa lama kita bicara?”
B. Kerja
“Bagaimana perasaan A setelah bencana ini terjadi? Apakah dengan bencana ini A
merasa paling menderita di dunia ini? Apakah A kehilangan kepercayaan diri?
Apakah A merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah daripada orang lain?
Apakah A merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri? Apakah A sering
mengalami kesulitan berkonsentrasi? Apakah A berniat untuk menyakiti diri sendiri,
ingin bunuh diri atau berharap bahwa A mati? Apakah A pernah mencoba untuk
bunuh diri? Apa sebabnya, bagaimana caranya? Apa yang A rasakan?” Jika pasien
telah menyampaikan ide bunuh dirinya, segera dilanjutkan dengan tindakan
keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya dengan mengatakan: “Baiklah,
tampaknya A membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk
mengakhiri hidup”. ”Saya perlu memeriksa seluruh isi kamar A ini untuk
memastikan tidak ada benda-benda yang membahayakan A.”
”Nah A, Karena A tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk
mengakhiri hidup A, maka saya tidak akan membiarkan A sendiri.”
”Apa yang A lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu
muncul, maka untuk mengatasinya A harus langsung minta bantuan kepada perawat
di ruangan ini dan juga keluarga atau teman yang sedang besuk. Jadi A jangan
sendirian ya, katakan pada perawat, keluarga atau teman jika ada dorongan untuk
mengakhiri kehidupan”.
“Saya percaya A dapat mengatasi masalah.”
3. Terminasi
”Bagaimana perasaan A sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan ingin
bunuh diri?”
”Coba A sebutkan lagi cara tersebut”
”Saya akan menemani A terus sampai keinginan bunuh diri hilang”
( jangan meninggalkan pasien )
Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga Dengan Pasien Percobaan Bunuh Diri
a. Tujuan:
Keluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang mengancam atau mencoba
bunuh diri
b. Tindakan:
1. Menganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien serta jangan pernah
meninggalkan pasien sendirian
2. Menganjurkan keluarga untuk membantu perawat menjauhi barang-barang
berbahaya disekitar pasien
3. Mendiskusikan dengan keluarga ja untuk tidak sering melamun sendiri
4. Menjelaskan kepada keluarga pentingnya pasien minum obat secara teratur
SP 2
Keluarga:
Percakapan dengan keluarga untuk melindungi pasien yang mencoba bunuh diri
A. Orientasi
”Assalamu’alaikum Bapak/Ibu, kenalkan saya agung yang merawat putra bapak dan
ibu di rumah sakit ini”.
B. Kerja
”Bapak/Ibu,A sedang mengalami putus asa yang berat karena kehilangan sahabat
karibnya akibat bencana yang lalu, sehingga sekarang A selalu ingin mengakhiri
hidupnya. Karena kondisi A yang dapat mengakiri kehidupannya sewaktu-waktu,
kita semua perlu mengawasi A terus-menerus. Bapak/Ibu dapat ikut mengawasi
ya..pokoknya kalau alam kondisi serius seperti ini A tidak boleh ditinggal sendidrian
sedikitpun”
”Bapak/Ibu bisa bantu saya untuk mengamankan barang-barang yang dapat
digunakan A untuk bunuh diri, seperti tali tambang, pisau, silet, tali pinggang.
Semua barang-barang tersebut tidak boleh ada disekitar A”. ” Selain itu, jika bicara
dengan A fokus pada hal-hal positif, hindarkan pernyataan negatif.
”Selain itu sebaiknya A punya kegiatan positif seperti melakukan hobbynya bermain
sepak bola, dll supaya tidak sempat melamun sendiri”
C. Terminasi
”Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah mengetahui cara mengatasi perasaan
ingin bunuh diri?”
”Coba bapak dan ibu sebutkan lagi cara tersebut”Baik, mari sama-sama kita temani
A, sampai keinginan bunuh dirinya hilang.
Isyarat Bunuh Diri Dengan Diagnosa Harga Diri Rendah
a. Tujuan:
1) Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya
2) Pasien dapat mengungkapkan perasaanya
3) Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
4) Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik
b. Tindakan keperawatan
1) Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu dengan
meminta bantuan dari keluarga atau teman.
2) Meningkatkan harga diri pasien, dengan cara:
SP 2
Pasien:
Percakapan melindungi pasien dari isyarat bunuh diri
A. Orientasi
”Assalamu’alaikum B!, masih ingat dengan saya khan? Bagaimana perasaan B hari
ini? O... jadi B merasa tidak perlu lagi hidup di dunia ini. Apakah B ada perasaan
ingin bunuh diri? Baiklah kalau begitu, hari ini kita akan membahas tentang
bagaimana cara mengatasi keinginan bunuh diri. Mau berapa lama? Dimana?”Disini
saja yah!
B. Kerja
”Nah B, karena B tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri
hidup B, maka saya tidak akan membiarkan B sendiri.”
”Apa yang B lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul ? Kalau keinginan itu
muncul, maka untuk mengatasinya B harus langsung minta bantuan kepada perawat
atau keluarga dan teman yang sedang besuk. Jadi usahakan B jangan pernah
sendirian ya..”.
C. Terminasi
A. Orientasi
mengakhiri kehidupan? Baik, sesuai janji kita dua jam yang lalu sekarang kita akan
membahas tentang rasa syukur atas pemberian Tuhan yang masih B miliki. Mau
berapa lama? Dimana?”
B. Kerja
Apa saja dalam hidup B yang perlu disyukuri, siapa saja kira-kira yang sedih dan
rugi kalau B meninggal. Coba B ceritakan hal-hal yang baik dalam kehidupan B.
Keadaan yang bagaimana yang membuat B merasa puas? Bagus. Ternyata
kehidupan B masih ada yang baik yang patut B syukuri.Coba B sebutkan kegiatan
apa yang masih dapat B lakukan selama ini”.Bagaimana kalau B mencoba
melakukan kegiatan tersebut, Mari kita latih.”
C. Terminasi
A. Orientasi
B. Kerja
“Coba ceritakan situasi yang membuat B ingin bunuh diri. Selain bunuh diri, apalagi
kira-kira jalan keluarnya. Wow banyak juga yah. Nah coba kita diskusikan
keuntungan dan kerugian masing-masing cara tersebut. Mari kita pilih cara mengatasi
masalah yang paling menguntungkan! Menurut B cara yang mana? Ya, saya setuju. B
bisa dicoba!”Mari kita buat rencana kegiatan untuk masa depan.”
C. Terminasi