Di Susun Oleh :
221560311095
b. Hernia femoralis
Hernia femoralis terjadi ketika jaringan atau sebagian usus menonjol ke paha
atas bagian dalam. Hernia femoralis lebih sering dialami oleh wanita yang
memiliki berat badan berlebih.
Gejala hernia femoralis antara lain:
Nyeri di selangkangan ketika berdiri, mengangkat benda berat, batuk, atau
berolahraga
Sakit perut
Mual dan muntah
c. Hernia umbilikalis
Hernia umbilikalis terjadi ketika sebagian usus atau jaringan menonjol melalui
otot di dekat pusar. Jenis hernia ini umumnya dialami bayi akibat lubang tali
pusatnya yang belum menutup sempurna.
Gejala hernia umbilikus meliputi:
d. Hernia hiatus
Hernia hiatus atau dikenal juga sebagai hernia diafragma terjadi ketika
sebagian lambung menonjol ke dalam rongga dada. Benjolan tersebut masuk
melalui otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut (diafragma).
Gejala yang umum terjadi pada hernia hiatus adalah:
e. Hernia insisional
Hernia insisional terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui bekas
luka operasi di perut. Gejala yang umum terjadi adalah:
Sembelit
Benjolan di dekat bekas sayatan operasi
Nyeri di sekitar benjolan
Jantung berdetak cepat (takikardia)
Mual dan muntah
Demam
f. Hernia epigastric
Hernia epigastric terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui dinding
perut bagian atas, tepatnya dari ulu hati hingga pusar. Gejala kondisi ini
antara lain:
Benjolan di atas pusar
Nyeri di sekitar benjolan hernia
Sakit perut, terutama saat, bersin, batuk, atau tertawa
g. Hernia spigelian
Hernia spigelian terjadi ketika sebagian usus menonjol dari jaringan ikat perut
spigelian (spigelian fascia). Gejalanya meliputi:
h. Hernia otot
Hernia otot terjadi ketika sebagian otot menonjol melalui lapisan pelindung
otot (fascia). Berbeda dengan jenis hernia lainnya, hernia ini paling sering
terjadi di otot tulang kering kaki akibat cedera, bisa karena berolahraga terlalu
berat atau angkat beban. Gejala hernia otot di antaranya nyeri di kaki yang
berkepanjangan dan bisa disertai bengkak. Pembengkakan ini bisa hilang saat
beristirahat dan muncul kembali saat otot menegang.
4. Patofisiologi
Hernia berkembang Ketika intra abdominal mengalami tekanan seperti pada saat
mengangkat sesuatu yang berat,, pada saat buang air besar atau batuk yang kuat
atau bersin dan perpindahan bagian usus ke daerah oto abdominal, tekanan yang
berlebihan pada daerah abdominal itu tentu saja akan menyebabkan suatu
kelemahan mungkin disebabkan dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup
kuatnya pada daerah tersebut dimana kondisi itu ada sejak atau terjadi dari proses
perkembangan yang cukup lama, pembedahan abdominal dan kegemukan.
Pertama tama terjadi kerusakan yang sangat kecil pada dinding abdominal dan
kegemukan, kemungkinan terjaad hernia. Karna organ organ selalu melakukan
pekerjaan yang berat dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga
terjadi penonjolan dan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah. Sehingga
terjadilah penonjolan dan mengakibatkkan kerusakan yang sangat parah, sehingga
akirnya menyebabkan kantung yang terdapat dalam perut mengalami kelemahan.
5. Pathway
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus/obstruksi
usus.
b. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan
hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit), peningkatan sel darah putih
(Leukosit : >10.000– 18.000/mm3) dan ketidakseimbangan elektrolit.
7. Penatalaksanaan
a. Herniaplasty: memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat
dinding belakang.
b. Herniatomy: pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka
dan isi hernia dibebas kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong
hernia dijahit ikat setinggi lalu dipotong.
c. Herniorraphy: mengembalikan isi kantong hernia ke dalam abdomen dan
menutup celah yang terbuka dengan menjahit pertemuan transversus internus
dan muskulus ablikus internus abdominus ke ligamen inguinal.