Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN HERNIA

PADA PASIEN Tn. D DI RUANG TERATAI RSUD dr. CHASBULLOH ABDUL


MAJID KOTA BEKASI

Di Susun Oleh :

SISILIA OKTAVIANI TOKO

221560311095

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1) DAN


PENDIDIKAN PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA BEKASI
2022
A. Konsep Dasar Hernia
1. Pengertian Hernia
Hernia adalah suatu keadaan dimana keluarnya suatu organ yang tidak bisa
kembali ke tempat semula secara manual atau struktur, organ dari tempat yang
normal melalui suatu defek pada area inguinal akan memberikan implikasi
tindakan invasif bedah dengan mengembalikan struktur organ tersebut secara
pembedahan dengan menutup defek di inguinal, dan yang melalui inguinalis
internis yang terdapat di sebelah lateral vasa evisgastrika imperior menyusuri
kanalis inguinalis dan keluar ke rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus,
serta suatu keadaan terjadi pembesarannya pada isi usus atau suatu rongga melalui
lubang.
Secara umum hernia merupakan produksi atau penonjolan isi suatu rongga
dari berbagai organ internal melalui pembukaan abnormall atau kelemahan pada
otot yang mengelilinginya dan kelemahan pada jaringann ikat suatu organ
tersebut.
2. Klasifikasii Hernia
a. Berdasarkan terjadinya:
1. Hernia bawaan atau congenital
2. Hernia didapat atau akuisita
b. Berdasarkan tempatnya:
1. Hernia Inguinalis: hernia isi perut yang tampak di daerah sela paha (regio
inguinalis).
2. Hernia femoralis: hernia isi perut yang tampak di daerah fosa femoralis.
3. Hernia umbilikalis: hernia isi perut yang tampak di daerah isi perut.
4. Hernia diafragmatik: hernia yang masuk melalui lubang diafragma ke
dalam rongga dada.
5. Hernia nucleus pulposus (HNP)
3. Tanda dan Gejala
Gejala hernia dapat bervariasi, tergantung pada jenis yang dialami pasien. Berikut
ini adalah jenis-jenis hernia dan gejala yang menyertainya:
a. Hernia inguinalis
Hernia inguinalis paling sering dialami oleh pria. Kondisi ini terjadi ketika
usus atau jaringan di rongga perut menonjol ke selangkangan sehingga
menimbulkan gejala berupa:

 Benjolan diselangkangan yang terkena hernia, tetapi menghilang ketika


berbaring
 Nyeri di pangkal paha, terutama saat batuk, berolahraga, atau mengangkat
barang berat
 Selangkangan terasa berat atau panas
 Bengkak dan nyeri di kantong buah zakar (skrotum)

b. Hernia femoralis
Hernia femoralis terjadi ketika jaringan atau sebagian usus menonjol ke paha
atas bagian dalam. Hernia femoralis lebih sering dialami oleh wanita yang
memiliki berat badan berlebih.
Gejala hernia femoralis antara lain:
 Nyeri di selangkangan ketika berdiri, mengangkat benda berat, batuk, atau
berolahraga
 Sakit perut
 Mual dan muntah

c. Hernia umbilikalis
Hernia umbilikalis terjadi ketika sebagian usus atau jaringan menonjol melalui
otot di dekat pusar. Jenis hernia ini umumnya dialami bayi akibat lubang tali
pusatnya yang belum menutup sempurna.
Gejala hernia umbilikus meliputi:

 Pusar menonjol berwarna kemerahan atau keunguan


 Perut berbentuk bulat
 Perut terasa penuh
 Perut nyeri saat ditekan
 Sembelit
 Demam
 Muntah

d. Hernia hiatus
Hernia hiatus atau dikenal juga sebagai hernia diafragma terjadi ketika
sebagian lambung menonjol ke dalam rongga dada. Benjolan tersebut masuk
melalui otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut (diafragma).
Gejala yang umum terjadi pada hernia hiatus adalah:

 Nyeri ulu hati (heartburn)


 Penyakit asam lambung (GERD)
 Kesulitan menelan (disfagia)
 Sesak napas
 Muntah darah
 Dada nyeri
 Sakit perut
 Tinja berwarna kehitaman

e. Hernia insisional
Hernia insisional terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui bekas
luka operasi di perut. Gejala yang umum terjadi adalah:

 Sembelit
 Benjolan di dekat bekas sayatan operasi
 Nyeri di sekitar benjolan
 Jantung berdetak cepat (takikardia)
 Mual dan muntah
 Demam

f. Hernia epigastric
Hernia epigastric terjadi ketika ada jaringan yang menonjol melalui dinding
perut bagian atas, tepatnya dari ulu hati hingga pusar. Gejala kondisi ini
antara lain:
 Benjolan di atas pusar
 Nyeri di sekitar benjolan hernia
 Sakit perut, terutama saat, bersin, batuk, atau tertawa

g. Hernia spigelian
Hernia spigelian terjadi ketika sebagian usus menonjol dari jaringan ikat perut
spigelian (spigelian fascia). Gejalanya meliputi:

 Benjolan di bawah atau di samping pusar


 Sakit perut yang hilang-timbul atau menetap
 Sakit perut ketika berolahraga, mengangkat benda berat, atau ketika buang
air besar
 Sembelit

h. Hernia otot
Hernia otot terjadi ketika sebagian otot menonjol melalui lapisan pelindung
otot (fascia). Berbeda dengan jenis hernia lainnya, hernia ini paling sering
terjadi di otot tulang kering kaki akibat cedera, bisa karena berolahraga terlalu
berat atau angkat beban. Gejala hernia otot di antaranya nyeri di kaki yang
berkepanjangan dan bisa disertai bengkak. Pembengkakan ini bisa hilang saat
beristirahat dan muncul kembali saat otot menegang.

4. Patofisiologi
Hernia berkembang Ketika intra abdominal mengalami tekanan seperti pada saat
mengangkat sesuatu yang berat,, pada saat buang air besar atau batuk yang kuat
atau bersin dan perpindahan bagian usus ke daerah oto abdominal, tekanan yang
berlebihan pada daerah abdominal itu tentu saja akan menyebabkan suatu
kelemahan mungkin disebabkan dinding abdominal yang tipis atau tidak cukup
kuatnya pada daerah tersebut dimana kondisi itu ada sejak atau terjadi dari proses
perkembangan yang cukup lama, pembedahan abdominal dan kegemukan.
Pertama tama terjadi kerusakan yang sangat kecil pada dinding abdominal dan
kegemukan, kemungkinan terjaad hernia. Karna organ organ selalu melakukan
pekerjaan yang berat dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga
terjadi penonjolan dan mengakibatkan kerusakan yang sangat parah. Sehingga
terjadilah penonjolan dan mengakibatkkan kerusakan yang sangat parah, sehingga
akirnya menyebabkan kantung yang terdapat dalam perut mengalami kelemahan.
5. Pathway
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus/obstruksi
usus.
b. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan
hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit), peningkatan sel darah putih
(Leukosit : >10.000– 18.000/mm3) dan ketidakseimbangan elektrolit.
7. Penatalaksanaan
a. Herniaplasty: memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat
dinding belakang.
b. Herniatomy: pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka
dan isi hernia dibebas kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong
hernia dijahit ikat setinggi lalu dipotong.
c. Herniorraphy: mengembalikan isi kantong hernia ke dalam abdomen dan
menutup celah yang terbuka dengan menjahit pertemuan transversus internus
dan muskulus ablikus internus abdominus ke ligamen inguinal.

Anda mungkin juga menyukai