TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Pendahuluan
2
1.2 Batasan
1.3 Klasifikasi
1. Berdasarkan terjadinya
a. Hernia kongenital
2. Berdasarkan klinis
a. Hernia reponibilis: bila isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar
jika berdiri atau mengejan dan masuk lagi jika berbaring atau
didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus.
Dapat direposisi tanpa operasi.
b. Hernia irreponibilis: organ yang mengalami hernia tidak dapat
kembali ke cavum abdominal kecuali dengan bantuan operasi.
Tidak ada keluhan rasa nyeri atau tanda sumbatan usus. Jika telah
mengalami perlekatan organ disebut hernia akreta.
c. Hernia strangulata: hernia dimana sudah terjadi gangguan
vaskularisasi viscera yang terperangkap dalam kantung hernia (isi
3
hernia). Pada keadaan sebenarnya gangguan vaskularisasi telah
terjadi pada saat jepitan dimulai, dengan berbagai tingkat gangguan
mulai dari bendungan sampai nekrosis.
d. Hernia inkarserata: isi kantong terperangkap, terjepit oleh cincin
hernia, tidak dapat kembali ke dalam rongga perut, dan sudah
disertai tanda-tanda ileus mekanis (usus terjepit sehingga aliran
makanan tidak bisa lewat).
3. Berdasarkan arah hernia
4
Kongenital: misalnya hernia Bochdalek dan hernia Morgagni
Akuisita: misalnya hernia hiatus esophagus
1.5 Etiologi
5
Setelah dewasa kanal tersebut telah menutup. Namun karena daerah
tersebut ialah titik lemah, maka pada keadaan yang menyebabkan
peningkatan tekanan intraabdomen kanal itu dapat terbuka kembali dan
timbul hernia inguinalis akuisita. Sementara di usia ini seseorang lebih
produktif dan melakukan banyak aktivitas. Sehingga penyebab hernia pada
orang dewasa ialah sering mengangkat barang berat, juga bisa oleh karena
kegemukan, atau karena pola makan yang tinggi lemak dan rendah serat
sehingga sering mengedan pada saat BAB.
Hernia pada orang tua terjadi karena faktor usia yang mengakibatkan
semakin lemahnya tempat defek. Biasanya pada orang tua terjadi hernia
medialis karena kelemahan trigonum Hesselbach. Namun dapat juga
disebabkan karena penyakit-penyakit seperti batuk kronis atau hipertrofi
prostat
1.6 Diagnosis
1. Anamnesis
ini.
2. Pemeriksaan fisik
tersebut berbatas atas tidak jelas, bising usus (+), transluminasi (-).
6
Gejala/tand Obstruksi usus pada Nekrosis/gangren pada
a hernia inkarserata hernia strangulata
1.8 Penatalaksanaan
1. Konservatif
7
Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan
a. Reposisi
lebih sering terjadi pada umur dibawah dua tahun. Reposisi spontan
dewasa.
8
b. Bantalan penyangga (sabuk truss)
4000 tahun ini masih saja dipakai sampai sekarang. Sebaiknya cara
merusak kulit dan tonus otot dinding perut didaerah yang tertekan
2. Operatif
9
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia
1.9 Komplikasi
hernia. Isi hernia dapat tertahan di dalam kantong hernia pada hernia
irreponibilis, hal ini terjadi jika hernia terlalu besar atau terdiri dari
Dapat pula terjadi isi hernia tercekik oleh cincin hernia sehingga
organ atau struktur di dalam hernia dan transudasi ke dalam kantong hernia.
menjadi nekrosis dan kantong hernia akan berisi transudat berupa cairan
serosanguinus. Kalau isi hernia terdiri dari usus, dapat terjadi perforasi yang
akhirnya dapat menimbulkan abses lokal, fistel, atau peritonitis jika terjadi
muntah, dan nyeri abdomen yang berat dapat terjadi pada hernia strangulata.
10
Hernia strangulata merupakan suatu kondisi yang mengancam jiwa (gawat
1.10 Prognosis
11