TINJAUAN PUSTAKA
usus. (Nurarif&kusuma2016).
tidak bisa kembali ke tempat semula secara manual atau struktur organ
dari tempatnya yang normal melalui suatu defek pada area inguinal dan
6
7
eksternus, serta suatu keadaan terjadi pembesaran nya pada isi usus atau
hernia yaitu :
1. Hernia inguinal
c. HerniaHiatal
d. HerniaUmbilical
sempurna.
e. Hernia Femoralis
gangguan BAK.
intra peritoneal.
kantung hernia bila usus tidak dapat kembali akibat regangan pada
terjepit. Secara klinis keluhan klien adalah rasa sakit yang terus
9
atau ovarium. bila ada hernia berisi bagian maka tergantung pada
isinya, Dengan jari kelingking atau jari telunjuk pada anak kusia
apakah isi hernia dapat direposisi atau tidak. Apabila hernia dapat
diujung jari, maka hernia inguinalis lateralis, dan kalau stepi jari
hernia pada bayi wanita yang teraba benjolan yang padat biasanya
terdiri dariovarium.
2. Gejala Klinis
inguinalis terjadi saat dibagian sisi kanan,30% pada sisi kiri dan
10% bilateral.
2.1.4 Patofisiologi
dapat diketahui jika setiap usia. Penyakit ini sering diderita pada laki-
depat pintu masuk anulus internus hernia yang cukup lebar sehingga
dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia. Selain itu, yang dapat
Kanalis inguinalis adalah terjadi Pada bulan ke-8 kehamilan kanal yang
yang sudah lahir, umumnya sehingga isi rongga perut tidak dapat
melalui kanalis tersebut. kanalis ini tidak menutup dalam beberapa hal
tersebut.
kanan lebih sering terbuka. jika kanalis kanan terbuka maka biasanya
yang kiri juga terbuka. Dalam keadaan normal, pada usia 2 bulan
kanalis yang terbuka ini akan menutup. Bila prosesus terbuka terus
abdomen, tidak ada flatus, tidak ada feces, muntah). Bila usus yang
kembalikeronggaperitoneumdisebutherniainguinalreponibilis,bila tidak
kantunghernia.
segmen usus yang terjepit. Keadaan ini disebut hernia strangulata. rasa
sakit yang terus menerus Secara klinis keluhan klien adalah Terjadi
dalam tubuh Pembuluh darah yang terjepit . dinding usus yang akan
berakibat buruk yaitu kematian Infeksi ini akan menjadi sumber infeksi
ke seluruh tubuh.
13
Factor pencetus : Aktifitas berat, bayi premature, kelemehan dinding abdomen, intraabdominal tinggi, adanya
Hernia
Hernia ingunalis
Hernia umbilkalis kongenital Hernia paraumbilikalis
Nekrosis intestinal
Diatas ligamentum ingunal mengecil bila berbaring
Intervensi bedah relative/konservatif
Ansietas Pembedahan
Diagnosa rawatan
digunakan sebagai landasan untuk intervensi
Pemberian analgesik
Manajemen nyeri
Tindakan non farmakologis
Distraksi relaksasi
Evaluasi dapat dilihat dari hasil implementasi yang sudah dilakukan.
Genggam jari
Gambar 2.4 Hubungan Antar KonsepAsuhan Keperawatan Pada Pasien Post OP Hernia
Dengan Masalah Keperawatan Nyeri Akut
15
2.1.5Komplikasi
lain :
1. Terjadi pelengketan berupa isi hernia hal ini disebut hernia inguinalis
lateralis ireponsibilis.
2.1.6Pemeriksaan Penunjang
2.2Konsep Nyeri
jaringan aktual atau potensial atau dapat juga digambarkan dalam hal
Pain; awitan yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga
spinalis dan menjalani salah satu dari beberapa rute saraf dan akhirnya
nyeri, dan rasional serta kerja terapi yang dipilih (Potter & Perry, 2006).
Respons jenis •
Tidur terganggu
lainnya •
Libido menurun
•
Nafsu makan
menurun
Contoh Nyeri bedah, trauma Nyeri kanker, atritis,
neuralgia trigeminal.
Sumber : Dikutip dari Porth CM. Parthopysiologi:Concepts Of Altered
Health State, Philadelphia, JBLippincott, 1995 dalam Smeltzer,
2002 dalam Andarmoyo 2013.
diantaranya :
ini, nyeri tergantung dari kerja serat saraf besar dan kecil yang
rangsangan nyeri.
1. Nyeri akut
Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah cedera akut, penyakit,
Smeltzer, 2002).
pulih pada area yang terjadi kerusakan. Nyeri akut berdurasi singkat
Kebanyakan orang pernah mengalami nyeri jenis ini, seperti pada saat
sakit kepala, sakit gigi, terbakar, tertusuk duri, pasca persalinan, pasca
2. Nyeri Kronik
Nyeri kronik dibagi menjadi dua, yaitu nyeri kronik nyeri kronik
Potter & Perry, 2005), bida timbul tanpa penyebab yang jelas
misalnya nyeri pinggang bawah, dan nyeri yang didasari atas kondisi
terjadi akibat perubahan pada saraf. Perubahan ini terjadi bisa karena
1. Respons Psikologis
terhadap nyeri yang terjadi atau arti nyeri bagi klien.Arti nyeri bagi
4) Penyakit baru
6) Peningkatan ketidakmampuan
22
7) Kehilangan mobilitas
8) Menjadi tua
9) Sembuh
12) Tantangan
budaya.
2. Respons Fisiologis
6) Diaphoresis
8) Dilatasi pupil
9) Penurunan motilitas GI
1) Muka pucat
23
2) Otot mengeras
3) Penurunan HR dan BP
Mendengkur)
bibir)
1. Usia
harus mengkaji respon nyeri pada anak. Pada orang dewasa kadang
2. Jenis kelamin
menganggap bahwa anak laki – laki harus berani dan tidak boleh
situasi yang sama (Potter & Perry, 2006 dalam Andarmoyo 2013).
3. Kebudayaan
2013).
4. Makna nyeri
5. Perhatian
6. Ansietas
2013).
sembuh atau menderita nyeri yang berat maka ansietas atau rasa
2013).
8. Pola koping
Upaya dan teknik yang dapat dilakukan dalam mengatasi nyeri adalah
sebagai berikut :
1. Teknik distraksi
d. Menonton televisi
2. Relaksasi
melalui mulut.
4. Akupuntur
5. Hipnosa
menghipnotisnya.
6. Analgetik
dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda oleh dua orang
nyeri itu sendiri. Namun, pengukuran dengan tehnik ini juga tidak dapat
Keterangan :
0 : Tidak nyeri
dengan baik.
baik.
berkomunikasi, memukul.
klien. Dari waktu ke waktu informasi jenis ini juga sulit untuk
dipastikan.
dengan suplementasi minyak ikan cod), kompres panas dan dingin serta
(Afriyanti, 2009).
Terapi bedah dilakukan pada keadaan kronis, bila ada nyeri berat
berupa sinevektomi bila destruksi sendi tidak luas, bila luas dilakukan
a. Tindakan Fisik
penatalaksanaan nyeri.
33
d. Kelompok pendukung
fungsional.
2.3.1 Pengkajian
A. Identitas Klien
B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan Utama
derita klien.
penyembuhan.
D. Aktivitas/Istirahat
Gejala :
35
bagiantubuh.
E. Eliminasi
Gejala :
F. Istirahat Tidur
G. Personal Hygiene
orang disekelilingnya.
H. Integritas Ego
I. Kenyamanan
J. Pemeriksaan Fisik
3. Tanda-tanda Vital
menahansakit.
padaleher
5. Rambut
kerontokan
6. Mata
tidakanemis
37
7. Hidung
8. Telinga
9. Bibir
Lembab,tidak adastomatitis.
10. Dada
pernafasan
11. Abdomen
regioninguinal
inguinalis
Perkusi : Dullness
12. Ekstremitas
13. Genetalia
mualmuntah
sebelum diberikan
diberika intervensi
n terapi sebagian
SEFT besar ada 8
dan (61,5%)
bacaan responden
Al- mengalami
Quran nyeri berat,
adalah sedangkan
nyeri sesudah
berat. diberikan
Hampir intervensi
setengah hampirseteng
nya ahnya ada 6
responde (46,1%)
n responden
diruang mengalami
IRNA nyeri ringan
RSUD dengan
Syambru masing-
Bngkala masing
n Mean
sesudah sebelum dan
diberika sesudah
n terapi diberikan
SEFT terapi
dan mendengarka
murrotal n bacaan Al-
Al- Quran yaitu
Quran 3,08 dan
adalah 1,23.
nyeri
ringan.
Dengan
demikia
n dapat
disimpul
kan
bahwa
ada
pengaru
h skala
nyeri
post
operasi
pada
responde
n
43
sebelum
dan
sesudah
diberika
n terapi
SEFT
dan
menden
garkan
bacaan
Al-
Quran
diruang
Irna
RSUD
Syamrab
u
Bangkal
an.
3. Pengaru Jurnal Mengen Peneliti Tujuan Penelitia Hasil
h Ners ai terapi an ini dari n ini penelitian
Pemberi Widya murotta kuantita penelit menggu yang
an Husada l Al- tif ian ini nakan dilakukan
Terapi Volume Quran berjenis adalah pre dengan
Murrotal 6 No 1, pada pre untuk eksperim menggunaka
Al- Hal 23- pasien eksperi menget ental n uji
Quran 30, post mental ahui dengan stastistik
Terhada Maret operasi dengan pengar model Wilcoxon
p 2019, p Hernia one- uh one Signed Rank
Tingkat ISSN menunj group pembe group Test
Nyeri 2356- ukkan pretest- rian pre-post didapatkan
Pada 3060 bahwa posttest terapi test nilai
Pasien Progra sebanya design. murott design signifikan
Post m Studi k 46 al al- yaitu p=0,00 , 0,05
Operasi S1 Ilmu respond quran mencari menunjukka
Hernia Kepera en, terhada hubunga n Ho ditolak
Inguinali watan, teknik p n sebab dan Ha
s Sekolag samplin tiungk akibat diterima,
Tinggi g yang at pada artinya ada
Ilmu digunak nyeri kelompo pengaruh
Kepera an pada k subjek pemberian
watan purposi pasien saja. terapi
(STIKE ve post Pemberi murotal Al-
S) samplin oiperas an Quran
Widya g i interven artinya ada
Husada dengan hernia si pengaruh
Semara sampel inginal murrotal pemberian
ng. sejumla is Al- terapi
44
intervensi
terapi
murottal Al-
Quran.
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian dosis dan
jenis analgesik sesuai terapi
Rasional : Untuk mempercepat
proses penyembuhan pasien
2. Manajemen nyeri
Observasi
a. Identifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, dan
intensitas nyeri
Rasional : Untuk mengetahui
lokasi nyeri dan skala yang
muncul saat nyeri
b. Identifikasi skala nyeri
Rasional : untuk mengetahui
seberapakah rasa nyeri yang
dialami oleh pasien
c. Identifikasi respons nyeri non
verbal
Rasional : Untuk mengetahui
mimik wajah yang diperlihatkan
pasien saat nyeri muncul
d. Identifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri
Rasional : Untuk mengetahui apa
saja yang memperburuk dan
memperingan keadaan nyerinya
Terapeutik
a. Berikan teknik non-farmakologis
47
Edukasi
a. Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
Rasional : Untuk memberikan
pemahaman agar pasien tidak
gelisah saat nyeri timbul
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian analgetik
Rasional : Untuk membantu
proses penyembuhan pasien pasca
operasi/untuk mengurangi nyeri
Murrotal al-quran adalah rekaman suara yamg dilakukan oleh seorang qori
(pembaca al-quran), direkam dan diperdengarkan dengan tempo yang lambat serta
harmonis. Terapi murrotal al-quran merupakan salah satu music yang memiliki
nyeri dan alat yang paling mudah dijangkau. Suara murrotal al-quran dapat
sangat di perlukan untuk membawa kita dalam kesehatan didunia sebagai mana
َٰ ٌء ِّل ´ما فنً ٱل ُّص ُدو نر ´وُه ًدي ´وKٓ َِِّ َّرِّب ُك مم ´و نشف´اKٌمت ُكم َِّ مى نع ´ظة
“wahai manusia , telah datang kepada kalian kepadamu pelajaran dari tuhanmu
dan penyembuh bagi penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
Ini adalah salah satu doa kesembuhan yang dibaca Rasulullah SAW untuk
RA :
penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri,”
2.3.5 Implementasi
etik keperawatan
keperawatan
keperawatan
j) Bersifat holistik
l) Mendokumnetasikan tindakan
2.3.6 Evaluasi
diharapkan.
perawat.