Anda di halaman 1dari 10

Askep Klien Resiko Bunuh Diri

SILVIA MARVIANI
2014201080
A. Pengertian

Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri
kehidupan. Bunuh diri mungkin merupakan keputusan terkahir dari individu untuk
memecahkan masalah yang dihadapi (Keliat 1991 : 4).

Menurut Beck (1994) dalam Keliat (1991 hal 3) mengemukakan rentang harapan –
putus harapan merupakan rentang adaptif – maladaptif.
Rentang Respon

Self enhancement Growth promoting Indirect self- Self injury. Suicide risk taking
destruktive behaviour . Pada umumnya tindakan bunuh diri merupakan cara ekspresi
orang yang penuh stress Perilaku bunuh diri berkembang dalam beberapa rentang
diantaranya :

Respon adaptif merupakan respon yang dapat diterima oleh norma-norma sosial dan
kebudayaan yang secara umum berlaku, sedangkan respon maladaptif merupakan
respon yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah yang kurang dapat
diterima oleh norma-norma sosial dan budaya setempat.
Penyebab Bunuh Diri

a. Faktor Predisposisi

Menurut Stuart dan Sundeen (1997), faktor predisposisi bunuh diri antara lain :

1. Diagnostik > 90% orang dewasa yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri,
mempunyai hubungan dengan penyakit jiwa. Tiga gangguan jiwa yang dapat membuat individu
beresiko untuk bunuh diri yaitu gangguan apektif, penyalahgunaan zat, dan skizofrenia.

2. Sifat kepribadian, tiga aspek kepribadian yang berkaitan erat dengan besarnya resiko
bunuh diri adalah rasa bermusuhan, implisif dan depresi.

3. Lingkungan psikososial, Seseorang yang baru mengalami kehilangan,


perpisahan/perceraian, kehilangan yang dini dan berkurangnya dukungan sosial merupakan
faktor penting yang berhubungan dengan bunuh diri.

4. Riwayat keluarga/factor genetik, Factor genetic mempengaruhi terjadinya resiko bunuh


diri pada keturunannya serta merupakan faktor resiko penting untuk prilaku destruktif..
Disamping itu adanya penurunan serotonin dapat menyebabkan depresi yang berkontribusi
terjadinya resiko buuh diri.

5. Faktor biokimia, Data menunjukkan bahwa secara serotogenik, apatengik, dan


depominersik menjadi media proses yang dapat menimbulkan prilaku destrukif diri.
b. Faktor Presipitasi

Faktor pencetus seseorang melakukan percobaan bunuh diri adalah :

1. Perasaan terisolasi dapat terjadi karena kehilangan hubungan


interpersonal/gagal melakukan hubungan yang berarti.

2. Kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat menghadapi stres.

3. Perasaan marah/bermusuhan, bunuh diri dapat merupakan hukuman pada diri


sendiri.

4. Cara untuk mengakhiri keputusasaan.


Tanda dan Gejala

Tanda dan Gejala menurut Fitria, Nita (2009)

a. Mempunyai ide untuk bunuh diri.

b. Mengungkapkan keinginan untuk mati.

c. Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan.

d. Impulsif.

e. Menunjukkan perilaku yang mencurigakan (biasanya menjadi sangat patuh).

f. Memiliki riwayat percobaan bunuh diri.


Psikopatologi

Semua prilaku bunuh diri adalah serius apapun tujuannya. Orang yang siap
membunuh diri adalah orang yang merencanakan kematian dengan tindak kekerasan,
mempunyai rencana spesifik dan mempunyai niat untuk melakukannya. Prilaku
bunuh diri biasanya dibagi menjadi 4 kategori :

a. Isyarat Bunuh Diri

Isyarat bunuh diri ditunjukkan dengan berprilaku secara tidak langsung ingin bunuh
diri, misalnya dengan mengatakan:”tolong jaga anak-anak karena saya akan pergi
jauh!” atau” segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya.”

b. Ancaman bunuh diri

Peningkatan verbal/nonverbal bahwa orang tersebut mempertimbangkan untuk bunuh


diri. Ancaman menunjukkan ambivalensi seseorang tentang kematian, kurangnya
respon positif dapat ditafsirkan seseorang sebagai dukungan untuk melakukan
tindakan bunuh diri.
c. Upaya bunuh diri

Semua tindakan yang diarahkan pada diri yang dilakukan oleh individu yang dapat
mengarah pada kematian jika tidak dicegah.

d. Bunuh Diri

Bunuh diri mungkin terjadi setelah tanda peningkatan terlewatkan atau terabaikan. Orang yang
melakukan percobaan bunuh diri dan yang tidak langsung ingin mati mungkin pada mati jika
tanda-tanda tersebut tidak diketahui tepat pada waktunya.
Penatalaksanaan

Adapun tindakan keperawatan sebagai berikut;

1) Mendiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu dengan meminta bantuan
dari keluarga atau teman.

2) Meningkatkan harga diri pasien, dengan cara:

a. Memberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya.

b. Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang positif.

c. Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting

d. Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien

e. Merencanakan aktifitas yang dapat pasien lakukan

3) Meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, dengan cara:

a. Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahnya

b. Mendiskusikan dengan pasien efektifitas masing-masing cara penyelesaian masalah

c. Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalah yang lebih baik.


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai