Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN

KLIEN DG PERILAKU
MERUSAK DIRI

Lilis lismayanti
RENTANG RESPON
PERLINDUNGAN DIRI
Respon Respon
Adaptif Mal-
adaptif

Self Growth Indirect self Self injury Suicide


enhanceme promoting destructive
nt risk taking behavior
ResponAdaptif Perlindungan
Diri
 Self enhancement (pengembangan
diri): menyayangi kehidupan diri;
berusaha selalu meningkatkan kualitas
diri.
 Growth-promoting risk taking: berani
mengambil risiko untuk meningkatkan
perkembangan diri.
Respon Maladaptif
 Indirect self-destructive behavior: perilaku merusak
diri tdk langsung; aktivitas yg dapat mengancam
kesejahteraan fisik dan berpotensi mengakibatkan
kematian; individu tak menyadari/menyangkal
bahaya aktivitas tersebut.
 Self injury: mencederai diri; tak bermaksud bunuh
diri tetapi perilakunya bisa mengancam jiwa.
 Suicide/bunuh diri: perilaku yg disengaja
menimbulkan kematian diri; individu sadar bahkan
menginginkan kematian
Jenis Perilaku Bunuh Diri
 Ancaman bunuh diri (suicide threats)
 Usaha bunuh diri (suicide attempts)
 Isyarat bunuh diri (suicide gesture)
 Completed Suicide
• Perilaku
• F. predisposisi
• Stresor presipitasi
• Penilaian stresor
• Mekanisme Koping

• Risiko mutilasi diri


• Perlindungan • Ketidakpatuhan
• Kontrak keamanan • Risiko perilaku kekerasan
• Meningkatkan harga diri
• Mobilisasi duk sosial

• Pendidikan kesehatan
• Pencegahan bunuh diri
Perilaku Ketidakpatuhan
 Sadar alasan tdk patuh
 Meminimalisasi keseriusan
masalah
 Penyakit kronik dg periode
asymptomatic
 Sering berganti petugas
kesehatan
 Mencari mukzizat
kesembuhan
 Rasa bersalah yg
mengganggu asuhan yg
seperti biasa
 Memperhatikan kendali
Perilaku mencederai diri
 Nama lain: self abuse, self-directed agression, self-harm, self-
inflicted injury, self mutilation.
 Melukai diri
 Tanpa bantuan orang lain
 Perlukaan cukup berat menimbulkan perlukaan jaringan
 Bentuk:
 Memotong/membakar kulit
 Membenturkan kepala
 Mengkorek-korek luka
 Menggigit jari
 Populasi:
 Mental retardation
 Psien psikotik
 Narapidana
 Gangguan kepribadian
Perilaku Bunuh Diri
 Ancaman Bunuh diri:
 Peringatan verbal atau non verbal untuk bunuh diri
 Usaha bunuh diri; kalau tidak dicegah bisa
menimbulkan kematian:
 Menggantung diri
 Minum racun serangga
 Menembak diri
 Terjun dari ketinggian
 Menabrakkan diri ke kendaraan
 Memotong urat nadi
 Completed suicide: meninggal karena bunuh diri
•Gangguan afektif
•Penyalahguna zat
•Schizophrenia
Dx medis

•Suka bermusuhan
•Impulsif
Sifat •Depresif

F. predisposisi •Berduka baru


Lingk psikososial •Perpisahan atau bercerai
•Kehilangan barang
•Berkurangnya dukungan sosial

Riwayat kelg. •Riwayat keluarga BD

•Menurunnya serotonin
F. Boikimia
Faktor Pencetus
 Peristiwa kehidupan yg
memalukan
 Masalah hub
interpersonal
 Dipermalukan di depan
umum
 Kehilangan pekerjaan
 Ancaman penahanan
 Bisa juga pengaruh
media yg mengekspos
peristiwa bunuh diri
SUMBER KOPING
 Sumber di
masyarakat.
 Adakah dukungan
masyarakat
terhadap klien
dalam mengatasi
masalah
MEKANISME KOPING
 Merusak diri tak lgs:
 Denial
 Rasionalisasi
 Intelektualisasi
 Regresi
 Bunuh diri: telah gagal
menggunakan
mekanisme pertahan
diri ~ bunuh diri sbg
jalan keluar
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pohon Masalah Dx Keperawatan

Risiko mencederai diri


• Risiko mencederai diri b.d.
PK pada diri sendiri PK pada diri
• Pk diri b.d. keputusasaan
• Keputusasaan b.d. HDR
Keputusasaan

Gg KD: HDR
Tujuan: Ps tdk menyakiti diri secara fisik

Intervensi:
•Perlindungan
Perencanaan
•Kontrak keamanan
•Meningkatkan harga diri
•Mengatur emosi dan perilaku
•Mobilisasi dukungan sosial
•Penkes
•Pencegahan Bunuh Diri
Perlindungan
 Verbal: informasikan bhw keberadaan
perawat adalah melindungi pasien dr bahaya
yg datang kepada klien, katakan:
 “Saya tahu ada perasaan untuk menyakiti diri
sendiri.”
 “Saya di sini untuk membantu mengontrol
dorongan tsb.”
 “Saya akan melakukan apa saja untuk melindungi
Anda.”
Perlindungan
 Non verbal:
 Barang-barang berbahaya disingkirkan
(tali, benda tajam, kaca, korek api);
jauhkan dr klien.
 Buat lingkungan benar-benar aman.
 Pengawasan satu-satu
 Tempatkan di dekat nurse station
 Observasi ketat
Kontrak keamanan
 Bina hubungan saling percaya
 Buat kontrak:
 Bahwa klien tdk akan menyakiti diri dalam satu periode
tertentu
 Klien akan menghubungi perawat jika ada dorongan
menyakiti diri
 Menyerahkan benda yg berbahaya seperti pil atau senjata
 Setelah percaya:
 Supervisi secara ketat
 Jangan biarkan klien sendirian
 Monitor obat yg diberikan
Meningkatkan harga diri
 Hargai perilaku yang adaptif
 Kuatkan hal-hal positif/kekuatan klien
 Kuatkan alasan mengapa perlu hidup
dan tingkatkan pengalaman menerima
diri secara realistis
Mengatur emosi dan perilaku
 Bantu klien menyadari perasaan, membuat label, dan
mengekspresikan dengan sesuai.
 Bila marah bantu ekspresi marah yang sesuai.
 Bantu eksplorasi faktor predisposisi dan presipitasi yg
mempengaruhi perilaku
 Jika krisis telah berlalu:
 Bantu mengenali waktu dg risiko tinggi, pencetus, perasaan
yg terstimulasi, pola pikir disfungsional, dan meklanisme
koping yg maladaptif
 Selama stress ajarkan untuk:
 Meningkatkan pelibatan dg org lain
 Mulai latihan fisik
 Lakukan relaksasi dan aktivitas menurunkan ketegangan
 Bercerita ttg perasaan dg org lain atau menulis jurnal
Mobilisasi Dukungan Sosial
 Libatkan keluarga
dalam menangani klien
~ klg menjadi tempat
ekspresi perasaan dan
menganjurkan self
control
 Anggota klg dianjurkan
saling bantu
 Rujuk ke self help group
Pendidikan Kesehatan
 Untuk klien yg tdk
patuh (non compliance)
~ jelaskan kondisi
fisiologis klien.
 Utk klien BD ~ jelaskan
dosis, frekuensi, dan
efek samping
 Jelaskan cara mengatasi
masalah yang mungkin
terjadi di masa depan.
Pencegahan Bunuh Diri
 Pengendalian senjata
 Pembatasan penjualan
alkohol dan obat-obatan
 Peningkatan kesadaran
masy ttg depresi dan bunuh
diri
 Pembatasan pemaparan
bunuh diri di media
 Membentuk pusat krisis di
masyarakat
 Kampanye penurunan
stigma pada pelayanan
psikiatri
 Asuransi untuk penderita gg
jiwa dan ketergantungan
obat
EVALUASI
 Perlu pemantauan perilaku klien sehari-
hari
 Bila terjadi perilaku merusak diri,
jangan membuat perawat putus asa
tetapi berikan harapan kepada klien
bahwa ia akan tumbuh dan menikmati
hidup lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai