Penyebab secara pasti dari RHD belum diketahui, namun penyakit ini sangat berhubungan erat dengan infeksi saluran napas
bagian atas yang disebabkan oleh streptococcus hemolitik-b grup A yang pengobatannya tidak tuntas atau bahkan tidak
terobati. Pada penelitian menunjukan bahwa RHD terjadi akibat adanya reaksi imunologis antigen-antibody dari tubuh.
Antibody yang melawan streptococcus bersifat sebagai antigen sehingga terjadi reaksi autoimun.
Terdapat faktor-faktor predisposisi yang berpengaruh pada reaksi timbulnya RHD yaitu :
1. Faktor genetik
2. Reaksi autoimun
3. Keadaan sosial ekonomi yang buruk
4. Cuaca
KLASIFIKASI JANTUNG REMATIK
Perjalanan klinis penyakit demam reumatik/penyakit jantun reumatik dapat dibagi dalam 4 stadium menurut
Ngastiyah, 1995:99 adalah:
Stadium I
Stadium II
Stadium III
Stadium IV
PATOFISIOLOGI JANTUNG REMATIK
Demam reumatik dan penyakit jantung reumatik biasanya didahului oleh radang saluran nafas bagian atas yang
disebabkan oleh infeksi streptokokus beta-hemolitikus golongan A, sehingga bakteri termasuk dianggap sebagai
penyebab demam reumatik akut. Infeksi tenggorokan yang terjadi bisa berat, sedang, ringan, atau asimtomatik,
diikuti fase laten (asimtomatik) selama 1 sampai 3 minggu. Baru setelah itu timbul gejala-gejala demam reumatik
akut. Produk streptokokus yang antigenik secara difusi keluar dari sel-sel tenggorok dan merangsang jaringan
limfoid untuk membentuk zat anti. Beberapa antigen streptokokus, khususnya Streptolisin O dapat
mangadakan reaksi-antibodi antara zat anti terhadap streptokokus dan jaringan tubuh.
Pada demam reumatik dapat terjadi keradangan berupa reaksi eksudatif maupun proliferatif dengan manifestasi
artritis, karditis, nodul subkutan eritema marginatum dan khorea. Kelainan pada jantung dapat berupa
endokarditis, miokarditis, dan perikarditis.
MANIFESTASI KLINIS
Untuk menegakkan diagnose demam dapat digunakan criteria
Jones yaitu:
• Kriteria mayor:
1. Poliarthritis
2. Karditis
3. Eritema Marginatum
4. Nodul Subkutan
5. Khorea Syndendham
• Kriteria minor:
1. Mempunyai riwayat menderita demam reumatik atau
penyakit jantung reumatik
2. Artraliga atau nyeri sendi tanpa adanya tanda obyektif pada
sendi; pasien kadang – kadang sulit menggerakkan tungkainya
3. Demam tidak lebih dari 390 C
4. Leukositosis
5. Peningkatan laju endap darah (LED)
6. Peningkatan pulse/denyut jantung saat tidur
7. Peningkatan Anti Streptolisin O (ASTO)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Dari pemeriksaan laboratorium darah didapatkan
peningkatan ASTO, peningkatan laju endap darah ( LED
),terjadi leukositosis, dan dapat terjadi penurunan
hemoglobin.
Radiologi
Pada pemeriksaan foto thoraks menunjukan terjadinya
pembesaran pada jantung.
Hapusan tenggorokan
Ditemukan steptococcus hemolitikus b grup A
PENATALAKSANAAN
C)Eliminasi
-Gejala : Riwayat penyakit ginjal, penurunan frekuensi/jumlah urine.
-Tanda : Urine pekat gelap.
D)Nyeri/ketidaknyamanan
-Gejala : Nyeri pada dada anterior yang diperberat oleh inspirasi, batuk,
gerakan menelan, berbaring; nyeri dada/punggung/ sendi.
-Tanda : Perilaku distraksi, mis: gelisah.
D)Pernapasan
-Gejala : dispnea, batuk menetap atau nokturnal (sputum mungkin/tidak
produktif).
Tanda : takipnea, bunyi nafas adventisius (krekels dan mengi), sputum
banyak dan berbercak darah (edema pulmonal).
E)Keamanan
-Gejala : Riwayat infeksi virus, bakteri, jamur, penurunan sistem imun.
-Tanda : Demam.
NEXT
7.Pemeriksaan
a.Pemeriksaan Umum
• Keadaan umum lemah
• Suhu : 38 – 390
• Nadi cepat dan lemah
• BB: turun
• TD: sistol, diastole
b.Pemeriksaan fisik
• Kepala dan leher meliputi keadaan kepala, rambut, mata.
• Nada perkusi redup, suara nafas, ruang interiostae dari nosostae
takipnos serta takhikardi
c.Abdomen pembesaran hati, mual, muntah.
d.Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan darah
• Astopiter
• LED
• Hb
• Leukosit
• Pemeriksaan EKG
ANALISIS DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
EVALUASI KEPERAWATAN