Anda di halaman 1dari 11

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

KEPATUHAN MINUM OBAT


Diajukan untuk memenuhi tugas salah satu tugas Pencapaian Target di Ruang
Poli Psikiater RSUD KOTA BANJAR

Disusun oleh :

 Acep Hidayatul Mustopa  Aang Kunaepi


 Ai Nurjanah  Ai Desi
 Amalia Maryam  Agni Rahmawati
 Cita Dean Sofiani  Ade Ayu Sinar
 Evi Nurlatifah  Royan Aditya
 Erna Daniati  Claudia Nur Afifah
 Desy Rosalina  Deny Apriliani
 Fanny Rifatul F  Dian Ramdani
 Fany Haifa Latifah  Dinar Kakharul S
 Ginda Risgia  E. Khoridatul F
 Yuni Kurnia Putri

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS
Jl. K.H. Ahmad Dahlan NO. 20 Ciamis Tlp. 0265-773052 fax.0265-771931
2020
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

KEPATUHAN MINUM OBAT

Pokok Pembahasan : Kepatuhan Minum Obat

Sub Pokok Pembahasan : Pengertian kepatuhan , jenis-jenis kepatuhan,


manfaat kepatuhan minum obat, prinsip 6 benar
pemberian obat, dampak tidak patuh minum obat,
dan cara meningkatkan kepatuhan minum obat

Sasaran : Pasien dan Keluarga Poli Psikiater RSUD Kota


Banjar

Jam : 09.00 WIB

Waktu : 35 menit

Hari/Tanggal : Selasa, 21 Januari 2020

Tempat : RSUD Kota Banjar

Penyuluh : Kelompok 1 dan Kelompok 5

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit, diharapkan pasien dan
keluarga mampu memahami dan mengerti tentang pentingnya kepatuhan
minum obat.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit tentang kepatuhan mium
obat, diharapkan pasien dan keluarga dapat :
1. Menjelaskan tentang pengertian kepatuhan
2. Menyebutkan jenis-jenis kepatuhan
3. Menyebutkan manfaat kepatuhan minum obat
4. Menyebutkan 10 prinsip pemberian obat
5. Menyebutkan dampak tidak patuh minum obat
6. Menyebutkan cara meningkatkan kepatuhan minum obat
C. Materi Penyuluhan (Terlampir)
1. Pengertian kepatuhan
2. Jenis-jenis Kepatuhan
3. Manfaat Kepatuhan Minum Obat
4. Prinsip 10 Benar Pemberian Obat
5. Dampak Tidak Patuh Minum Obat
6. Cara Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Power point
2. Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media


Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab Kata-kata/
b. Memperkenalkan salam kalimat
diri b. Mendengarka
c. Menyampaikan n perkenalan
tentang tujuan pokok c. Mendengarka
materi n tujuan
d. Menyampaikan pokok materi
pokok pembahasan d. Mendengarka
e. Kontrak watu n pokok
pembahasan
e. Menyetujui
kesepakatan
2. Pelaksanaan 20 a. Penyampaian materi a. Mendengarkan a. Power
menit b. Menjelaskan tentang dan menyimak point
pengertian b. Bertanya b. Leaflet
Kepatuhan mengenai hal-
c. Menjelaskan jenis- hal yang
jenis kepatuhan belum jelas
d. Menjelaskan dan dimengerti
manfaat kepatuhan
minum obat
e. Menjelaskan prinsip
10 benar pemberian
obat
f. Menjelaskan
damapak tidak
minum obat
g. Menjelaskan cara
meningkatkan
kepatuhan minum
obat
h. Tanya jawab
i. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya
3. Penutup 5 menit a. Melakukan evaluasi a. Sasaran dapat Kata-kata/
b. Menyampaikan menjawab kalimat
kesimpulan materi tentang
c. Mengakhiri pertanyaan
pertemuan dan yang diajukan
menjawab salam b. Mendengarkan
kesimpulan
yang
disampaikan
c. Menjawab
salam

G. Evaluasi
Diharapkan para pasien dan keluarga mampu :
1. Menjelaskan tentang pengertian kepatuhan
2. Menjelaskan jenis-jenis kepatuhan
3. Menjelaskan manfaat kepatuhan minum obat
4. Menjelaskan prinsip 10 benar pemberian obat
5. Menjelaskan dampak tidak minum obat
6. Menjelaskan cara meningkatkan kepatuhan minum obat
Lampiran

KEPATUHAN MINUM OBAT

A. Pengertian Kepatuhan
Kepatuhan merupakan tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan
dan perilaku yang disarankan dokter atau yang lain. Kepatuhan adalah
suatu bentuk perilaku yang timbul akibat adanya interaksi antara petugas
kesehatan dan pasien sehingga mengerti rencana dengan segala
konsekuensinya dan menyetujui rencana tersebut serta melaksanakannya
(Kemenkes RI, 2011)
Kepatuhan dalam pengobatan menurut Slamet (2007) merupakan
tingkat ketaatan pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang
disarankan oleh dokter atau orang lain yang diberikan dalam bentuk terapi
apapun yang ditentukan, baik diet, latihan, pengobatan atau menepati janji
pertemuan dengan dokter.
B. Jenis-jenis Kepatuhan
Kepatuhan terhadap pengobatan adalah sejauh upaya dan perilaku
seorang individu menunjukkan kesesuaian dengan peraturan atau anjuran
yang diberikan oleh profesional kesehatan untuk menunjang
kesembuhannya. Menurut Cramer (2007), jenis-jenis kepatuhan
diantaranya terbagi dua, yaitu :
1. Kepatuhan Total (Total Complience)
Pada keadaan ini penderita tidak hanya berobat secara teratur sesuai
batas waktu yang ditetapkan melainkan juga patuh memakai.
2. Kepatuhan Tidak Total ( Non Complience)
Penderita yang putus obat atau tidak menggunakan obat sama sekali.
C. Manfaat Kepatuhan Minum Obat
Ada beberapa manfaat yang bdari kepatuhan minum obat, diantaranya :
a. Membantu Istirahat
b. Membantu mengendalikan emosi
c. Membantu mengendalikan perilaku
d. Membantu proses pikir (konsentrasi)
e. Membantu pasien dalam berinteraksi dengan orang lain
D. Prinsip 10 Benar Pemberian Obat
1. Benar Pasien
Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa (papan
identitas ditempat tidur, gelang identitas) atau ditanyakan langsung
kepada pasien atau keluarganya. Jika pasien tidak sanggup berespon
secara verbal, respon non verbal dapat dipakai, misalnya pasien
mengangguk. Jika pasien tidak sanggup mengidentifikasi diri akibat
gangguan mental atau kesadaran, harus dicari caraidentifikasi yang lain
seperti menanyakan langsung kepada keluarganya. Bayi harus selalu
diidentifikasi dari gelang identitasnya.
2. Benar Obat
Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan
namadagang yang kita asing (baru kita dengar namanya) harus
diperiksa nama generiknya, bila perlu hubungi apoteker untuk
menanyakan nama generiknya ataukandungan obat. Sebelum memberi
obat kepada pasien, label pada botol ataukemasannya harus diperiksa
tiga kali. Pertama saat membaca permintaan obat dan botolnya diambil
dari rak obat, kedua label botol dibandingkan dengan obat yang
diminta, ketiga saat dikembalikan ke rak obat.
Jika labelnya tidak terbaca, isinyatidak boleh dipakai dan harus
dikembalikan ke bagian farmasi.Jika pasien meragukan obatnya,
perawat harus memeriksanya lagi. Saatmemberi obat perawat harus
ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini membantu mengingat nama obat
dan kerjanya.
3. Benar Dosis
Sebelum memberi obat, perawat harus memeriksa dosisnya. Jika
ragu, perawat harus berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep
atau apoteker sebelum dilanjutkan ke pasien. Jika pasien meragukan
dosisnya perawat harus memeriksanya lagi. Ada beberapa obat baik
ampul maupun tablet memiliki dosis yang berbeda tiap ampul atau
tabletnya.
4. Benar Cara/Rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor
yangmenentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum
pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat,
serta tempat kerjayang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral,
sublingual, parenteral, topikal,rektal, inhalasi.
a. Oral adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak
dipakai,karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat juga
diabsorpsi melalui rongga mulut (sublingual atau bukal) seperti
tablet ISDN.
b. Parenteral kata ini berasal dari bahasa Yunani, para berarti
disamping, enteron berarti usus, jadi parenteral berarti diluar usus,
atau tidak melaluisaluran cerna, yaitu melalui vena (perset /
perinfus).
c. Topikal yaitu pemberian obat melalui kulit atau membran mukosa.
Misalnya salep, losion, krim, spray, tetes mata.
d. Rektal obat dapat diberi melalui rute rektal berupa enema atau
supositoriayang akan mencair pada suhu badan. Pemberian rektal
dilakukan untuk memperoleh efek lokal seperti konstipasi (dulkolax
supp), hemoroid(anusol), pasien yang tidak sadar / kejang (stesolid
supp). Pemberian obat perektal memiliki efek yang lebih cepat
dibandingkan pemberian obatdalam bentuk oral, namun sayangnya
tidak semua obat disediakan dalam bentuk supositoria.
e. Inhalasi yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran
nafas memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas, dengan
demikian berguna
5. Benar Waktu
Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya
tergantung untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah yang
memadai. Jika obat harusdiminum sebelum makan, untuk memperoleh
kadar yang diperlukan, harus diberisatu jam sebelum makan. Ingat
dalam pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu
karena susu dapat mengikat sebagian besar obat itu sebelum dapat
diserap. Ada obat yang harus diminum setelah makan, untuk
menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung misalnya asam
mefenamat.
6. Benar Pengkajian
Sebelum pemberian obat, perawat harus selalu memeriksa tanda-tanda
vital (TTV).
7. Benar Dokumentasi
Setelah obat itu diberikan kita harus mendokumentasikan dosis,
rute, waktu oleh siapa obat itu diberikan, dan jika pasien menolak
pemberian obat maka harus di dokumentasikan juga alasan pasien
menolak pemberian obat.
8. Benar Pendidikan Kesehatan Perihal Medikasi Klien
Perawat memiliki tanggungjawab untuk melaksanakan pendidikan
kesehatan khususnya yang berkaitan dengan obat kepada pasien,
keluarga pasien, dan masyarakat luas diantaranya mengenai perubahan-
perubahan yang diperlukan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari
selama sakit, interaksi obat dengan obat dan obat dengan makanan, efek
samping dan reaksi yang merugikan dari obat, hasil yang diharapkan
setelah pemberian obat, alasan terapi obat dan kesehatan yang
menyeluruh, penggunaan obat yang baik dan benar, dan sebagainya.
9. Benar Evaluasi
Setelah pemberian obat, perawat selalu memantau atau memeriksa efek
kerja obat kerja tersebut
10. Benar Hak Klien Untuk Menolak
Perawat harus memberikan “inform consent” dalam pemberian
obat dan klien memiliki hak untuk menolak pemberian obat tersebut
E. Dampak Tidak Minum Obat
Salah satu dampak yang dapat timbul akibat tidak minum obat secara
teratur pada pasien yaitu kekambuhan. Kekambuhan adalah suatu keadaan
dimana timbulnya kembali suatu penyakit yang sudah sembuh dan
disebabkan oleh berbagai macam faktor penyebab.
F. Cara Meningkatkan Kepatuhan Minum Obat
Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan
kepatuhan minum obat menurut Cramer (2007) sebagai berikut :
1. Berikan informasi kepada pasien akan manfaat dan pentingnya
pengobatan.
2. Berikan keyakinan kepada pasien akan efektifitas obat dalam
penyembuhan.
3. Berikan informasi resiko ketidakpatuhan.
4. Adanya dukungan dari pihak keluarga, teman, dan orang-orang
sekitarnya untuk selalu mengingatkan pasien agar teratur minum
obat demi keberhasilan pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA

A. Aziz Alimu Hidayat. 2004. Kebutuhan Dasar Manusia. EGC. Jakarta

Kemenkes kesehatan Ri. 2011. Rencana Strategis Kementrian Kesehatan


2011-2014. Jakarta

Maramis. 2009. Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga

Slamet. 2007. Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta : UI Press

Stuart. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai