Anda di halaman 1dari 13

kelompok :

• Cita dean sofiani • Mega Sri Utami


• Desi Rosalina • Rifaldi Alfauzy
• Gungun Ulvi • Sarah julianti
• Luki Aldapianti • Sofiyatul munawaroh
• Lusy Rizki • windy
• Popy melinda
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KATARAK
Katarak adalah penyakit mata
yang dapat mengakibatkan
kekeruhan pada lensa mata.
Lensa mata normalnya
Katarak adalah penyakit yang transparan, jernih dan dilalui
sering menyebabkan kebutaan. cahaya menuju retina.
Penyakit ini pada umumnya terjadi Kekeruhan pada lensa mata
pada usia lanjut akan tetapi dapat dapat mengakibatkan lensa
juga akibat kelainan kongenital tidak transparan, sehingga
atau penyulit penyakit mata lokal pupil berwarna putih dan abu-
menahun (Murtiarasari & abu.
Handayani, 2011).
Katarak
perkembangan
(developmental)

Katarak
trauma

Katarak komplikata
(sekunder)
• Katarak insipien
• Katarak immataur
• Katarak matur
• Katarak hipermatur
Usia lanjut dan proses penuaan

Congenital atau bisa diturunkan

Pembentukan katarak dipercepat oleh faktor lingkungan,


seperti merokok atau bahan beracun lainnya

Katarak bisa disebabkan oleh cedera mata,penyakit


metabolik (Diabetes) dan obat-obat tertentu
(kortikosteroid)
1. Katarak traumatik yang disebabkan oleh riwayat
trauma atau cidera pada mata
2. Katarak sekunder disebabkan oleh penyakit lain
seperti :penyakit atau gangguan metabolisme,proses
peradangan pada mata atau diabetes melitus
3. Katarak yang disebabkan oleh paparan sinar radiasi
4. Katarak yang disebabkan oleh penggunaan obat-
obatan jangka panjang,seperti kortikosteroid dan obat
penurun kolesterol
1. Penglihatan tidak jelas,seperti terdapat kabut menghalagi
objek
2. Gangguan penghilatan bisa berupa :
 Peka terhadap sinar atau cahaya
 Dapat melihat dobel pada satu mata ( dipobia)
 Memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat
membaca
 Lensa mata berubah menjadi buram seperti kaca susu
 .Katarak Konginital yng dipengaruhi oleh faktor genetik
(admin,2009)
Keruksakan
Glaucoma Uveitis endotel kornea

Sumbatan Edema macula


sistosoid Endoftalmitis
pupil

Fistula luka Pelepasan


oprasi koroid Bleeding
•Intervensi
No Diagnosa
Keperawatan NOC NIC
1.
Ansietas berhubungan deng Ansietas hilang atau berkurang a. Monitor TTV.
an dalam waktu 1x24 jam. b. Gunakan pendekatan yang
prosedur penatalaksanaan/ Kriteria hasil: menenangkan.
tindakan pembedahan  Klien dapat c. Temani pasien untuk memberikan
mengidentifikasi dan keamanan dan mengurangi cemas.
mengungkap kan gejala d. Instruksikan pasien menggunakan
cemas. teknik relaksasi.
 Mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
menujukan teknik untuk
men gontrol cemas.
 Postur tubuh, ekspresi
tubuh, ekspresi wajah,
bahasa tubuh dan tingkat
aktivitas menunjukan
berkurangnya kecemasan.
2. Kurang pengetahuan tentang k  Knowledge : disease a. Jelaskan patofisiologi dari
ondisi, prognosis, pengobatan process penyakit dan bagaimana hal
berhubungan dengan tidak m  Knowledge : health ini berhubungan dengan
engenal sumber informasi, kura Behavior anatomi dan fisiologi, dengan
ng terpajan/mengingat, keterb kriteria hasil : cara uyang tepat.
atasan kognitif.  Pasien dan keluarga b. Gambarakan tanda dan gejala
menyatakan
yang biasa muncul pada
pemahaman tentang
penyakit, kondisi, penyakit, dengan cara yang
prognosis dan tepat.
program pengobatan.
c. Gambarkan proses penyakit,
 Pasien dan keluarga
mampu melaksanakan dengan cara yang tepat.
prosedur yang d. Identifikasi kemungkinan
dijelaskan secara penyebab, dengan cara tepat.
benar.
e. Diskusikan pilihan terapi atau
 Pasien dan keluarga
penanganan.
mampu menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan
perawat/tim
kesehatan lainnya.
3. Nyeri akut  Pain level a. Monitor TTV
berhubung  Pain control b. Kaji skala nyeri.
an dengan  Comfort level c. Lakukan pengkajian secara
agen kriteria hasil : komprehensif termasuk
cedera  Mampu mengontrol nyeri (tahu lokasi,karakteristik, durasi,
fisik. penyebab nyeri, mampu frekuensi, kualitas dan faktor
menggunakan teknik presipitasi.
nonfarmakologi untuk d. Kontrol lingkungan yang
mengurangi nyeri, mencari dapat mempengaruhi nyeri
bantuan). seperti suhu ruangan,
 Mampu mengenali nyeri (skala, pencahayaan dan kebisingan.
intensitas, frekuensi dan tanda Kolaborasi dengan dokter
nyeri). untuk pemberian obat
 Menyatakan rasa nyaman setelah analgetik.
nyeri berkurang.
Resiko tinggi infeksi  Immune Status
4.
a. Monitor TTV
 Knowledge : Infection
berhubungan dengan b. Kaji tanda-tanda infeksi.
control
keruksakan integritas c. Ajarkan klien dan keluarga
 Risk Kontrol
kulit. Kriteria Hasil : melakukan perawatan luka.
 Klien terbebas dari tanda d. Beri tahu klien dan keluarga
dan gejala infeksi. tentang tanda dan gejala infeksi.
e. Cuci tangan sesudah dan
sebelum melakukan tindakan
keperawatan.
f. Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat antibiotik.

Anda mungkin juga menyukai