Disusun Oleh:
Lency Cahyaningsih
(P2790522022)
B. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan,
dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen (Prawirohardjo, 2006).
Akseptor KB adalah anggota masyarakat yang mengikuti gerakan KB
dengan melaksanakan penggunaan alat kontrasepsi. Macam-macam
kontrasepsi menurut Hartanto (2015), antara lain:
1. Kontrasepsi Metode Sederhana
a. Tanpa alat
1) KB alamiah, terdiri dari pantang berkala, metode kalendir, metode suhu
badan basal, metode lendir serviks.
2) Coitus interuptus atau senggama terputus.
b. Dengan Alat
1) Mekanis (barrier), terdiri dari kondom pria, barier intra- vaginal
(diagfragma, kap serviks, spons, kondom wanita).
2) Kimiawi, yang berupa spermisid (Vaginal cream, vaginal foam,
vaginal jelly, vaginal suppositoria, vaginal tablet dan vaginal soluble
film).
2. Kontrasepsi Metode Modern
a. Kontrasepsi Hormonal
1) Per-oral : pil oral kombinasi dan minipil.
2) Suntikan atau injeksi KB, meliputi : depo provera setiap 3 bulan,
norigest setiap 10 minggu dan cyclofem setiap bulan.
3) Sub-kutis (implant) atau alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) yang
meliputi implant dan norplant.
b. IUD (Intra Uteri Device )adalah Alat Kontrasepsi Dalam Rahim, yang
meliputi : Copper T, Medusa, Seven Copper T.
3. Metode Kontrasepsi Mantap
a. Pada wanita : Medis Operatif Wanita (MOW) : Tubektomi.
b. Pada pria : Medis Operatif Pria (MOP) : Vasektomi.
prosedur
Fagosit meningkat Perubahan Erosi Kontraksi Ansietas
pemasangan
Reaksi endometrium uterus
Enzimatik
Perubahan uterus Spotting Iskemia
Endomentrium otot uterus
Perubahan Infeksi
Ansietas
Keputihan endometrium Pelepasan
Meningkat Makrofag mediator
Nidasi tidak meningkat inflamasi
Infeksi pelvis terjadi
Menekan Stimulasi
Hipertermi sperma syaraf
simpatis &
Sperma dan ovum parasimpatis
Tidak bertemu
Persepsi
nyeri
Diagnosa
No. Kriteria hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1. Ansietas Setelah dilakukan Reduksi ansietas (I.09314)
(D.0080) tindakan keperawatan Observasi
selama ..x.. diharapkan 1. Monitor tanda-tanda ansietas
tingkat ansietas (verbal dan nonverbal)
menurun dengan kriteria 2. Identifikasi kemampuan
hasil (L.09093): mengambil keputusan
1. Perilaku gelisah 3. Identifikasi saat tingkat
menurun ansietas berubah (misal:
2. Perilaku tegang kondisi, waktu, stresor)
menurun Terapeutik
3. Konsentrasi 1. Ciptakan suasana terapeutik
membaik untuk menumbuhkan
4. Pola tidur membaik kepercayaan
5. Pola berkemih 2. Temani pasien untuk
membaik mengurangi kecemasan, jika
6. Verbalisasi memungkinkan
kebingungan 3. Pahami situasi yang membuat
menurun ansietas
7. Verbalisasi khawatir 4. Dengarkan dengan penuh
akibat kondisi yang perhatian
dihadapi menurun 5. Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
Edukasi
1. Latihan teknik relaksasi
2. Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
3. Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien, jika perlu
4. Jelaskan prosedur termasuk
sensasi yang mungkin dialami
5. Anjurkan melakukan kegiatan
yang tidak kompetitif, jika
perlu
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat
anti ansietas, jika perlu
2. Defisit Setelah dilakukan Edukasi proses penyakit (I.12444)
pengetahuan tindakan keperawatan Observasi
(D.0111) selama ..x.. diharapkan 1. Identifikasi kesiapan dan
tingkat pengetahuan kemampuan menerima
(L.12111) meningkat informasi
dengan kriteria hasil: Terapeutik
1. Perilaku sesuai 1. Sediakan materi dan media
anjuran meningkat pendidikan kesehatan
2. Kemampuan 2. Jadwalkan pendidikan
menjelaskan kesehatan sesuai kesepakatan
pengetahuan tentang 3. Berikan kesempatan untuk
suatu topik mingkat bertanya
3. Perilaku sesuai Edukasi
dengan pengetahuan 1. Jelaskan penyebab dan faktor
meningkat risiko penyakit
4. Persepsi yang keliru 2. Jelaskan proses patofisiologi
terhadap masalah munculnya penyakit
menurun 3. Jelaskan tanda dan gejala yang
5. Perilaku membaik ditimbulkan oleh penyakit
4. Jelaskan kemungkinan
terjadinya komplikasi
5. Ajarkan cara meredakan atau
mengatasi gejala yang
dirasakan
6. Ajarkan cara meminimalkan
efek samping dari intervensi
atau pengobatan
7. Informasikan kondisi pasien
saat ini
8. Anjurkan melapor jika
merasakan tanda dan gejala
memberat atau tidak biasa
3. Resiko Setelah dilakukan 1. Pertahankan teknik aseptif
infeksi tindakan keperawatan 2. Cuci tangan setiap sebelum
(D.0142) selama ..x.. diharapkan dan sesudah tindakan
infeksi tidak terjadi 3. Anjurkan klien untuk rajin
dengan kriteria hasil: mengganti pakaian dalam.
1. Klien bebas dari 4. Monitor tanda dan gejala
tanda dan gejala infeksi
infeksi 5. Kaji tanda-tanda terjadinya
2. Menunjukkan inflamasi
kemampuan untuk 6. Kolaborasikan pemberian
mencegah antibiotik dengan dokter
timbulnya infeksi
3. Jumlah leukosit
dalam batas normal
4. Menunjukkan
perilaku hidup sehat
5. Status imun,
gastrointestinal,
genitourinaria
dalam batas normal
4. Kesiapan Setelah dilakukan 1. Sediakan materi dan media
peningkatan tindakan keperawatan pendidikan kesehatan
pengetahuan selama ..x.. diharapkan 2. Fasilitasi ibu memilih
(D.0113) kesiapan peningkatan kontrasepsi yang tepat
pengetahuan meningkat 3. Berikan kesempatan untuk
dengan kriteria hasil: bertanya
1. Verbalisasi
kebingungan
menurun
2. Verbalisasi khawatir
akibta kondisi yang
dihadapi menurun
3. Proses dalam
menerima informasi
membaik
4. Tingkat pengetahuan
pasien mengenai KB
IUD meningkat
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil
yang diharapkan. Ukuran implementasi keperawatan yang diberikan kepada
klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki
kondisi, pendidikan untuk klien, keluarga, atau tindakan untuk mencegah
masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari (Yustiana & Ghofur, 2016).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses
keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang
telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain. Evaluasi keperawatan
mengukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan keperawatan
yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien. Penilaian adalah tahap
yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi selalu berkaitan dengan
tujuan yaitu pada komponen kognitif, afektif, psikomotor, perubahan fungsi
dan tanda gejala yang spesifik (Yustiana & Ghofur, 2016)
ASUHAN KEPERAWATAN AKSEPTOR KB
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny.R
Usia / Tanggal Lahir : 03 Juli 1992/ 30 Tahun
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : IRT
Suku / Bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Karang Sari Rt.01/13
Status Perkawinan : Menikah
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.A
Usia / Tanggal Lahir : 03 September 1990/ 32 Tahun
Pendidikan : Tamat SMP
Pekerjaan : Karyawan
Suku / Bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Karang Sari Rt.01/13
Status Perkawinan : Menikah
Hubungan dengan Pasien : Suami
c. Keluhan utama :
Pasien mengatakan ingin memasang KB IUD.
d. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan ingin menggunakan KB setelah melahirkan anak
kedua. Pasien mengatakan sebelum anaknya lahir pasien sudah berbicara
dengan suami untuk memakai KB. Pasien kebingungan dalam memilih
jenis KB yang aman untuk klien. Pasien tertarik ingin menggunakan IUD
namum pasien merasa cemas untuk menentukan pilihan karena pasien
banyak melihat kejadian akibat penggunaan KB ini.
e. Riwayat Genekologi
1) Menarche : Usia 13 tahun
2) Siklus haid : 28 hari
3) Lama haid : 5-6 hari
4) Keluhan saat haid : Nyeri haid di hari pertama haid
5) Fluor Albus : Tidak ada
6) HPHT : 28 Agustus 2022
g. Riwayat Obtetrik
1) Jumlah anak yang hidup : 2 (dua)
2) Jumlah anak yang meninggal : tidak ada
3) Jenis kelamin anak yang dilahirkan : Laki-laki dan perempuan
4) Jenis persalinan terakhir : Normal
5) Komplikasi persalinan : Tidak ada
6) Keadaan nifas terakhir : tidak dikaji
7) Laktasi : tidak dikaji
h. Riwayat Kesehatan sekarang dan Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan dirinya dan keluarganya tidak memiliki penyakit
menular atau penyakit keturunan seperti hepatitis, diabetes melitus,
penyakit jantung, kelainan pembekuan darah, endometriosis maupun
penyakit menular lainnya.
i. Riwayat Perkawinan
1) Sekarang perkawinan yang ke : Pertama
2) Umur istri waktu pertama menikah : 24 tahun
3) Lamanya pernikahan : 6 tahun
4) Umur suami waktu menikah : 26 tahun
5) Untuk istri pernikahan yang ke : Pertama
6) Untuk suami pernikahan yang ke : Pertama
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran umum
Keadaan umum baik dan kesadaran composmentis
b. Tanda-tanda vital
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 100 x/menit
Suhu : 36,4°C
Respirsi : 22 x/menit
c. Kepala
1) Rambut : Kebersihan rambut bersih dan distribusi merata
2) Mata : Pengelihatan baik, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik,
kelopak mata tidak ada oedema, reaksi pupil ketika mendapat
rangsangan cahaya mengecil, gerakan bola mata normal tidak ada
strambismus.
3) Telinga : Kebersihan telinga bersih, tidak ada serumen dan fungsi
pendengaran baik.
4) Hidung: Kebersihan hidung bersih tidak terdapat serumen, dan fungsi
penciuman baik
5) Mulut : Bibir warna merah, tidak ada stomatitis. Gusi berwarna merah
muda, tidak ada perdarahan dan pembengkakan.
6) Gigi : Jumlah gigi lengkap 31 buah, tidak terdapat lubang, ompong, gigi
palsu dan caries
d. Leher
Tidak adanya pembesaran kelenjar tiroid maupun kelenjar getah bening
e. Dada
Pergerakan dada simetris, bunyi nafas vesikuler, bunyi jantung tidak
terdapat mur-mur dan gallop, irama jantung reguler. Bentuk payudara
simetris, puting susu menonjol, tidak ada kolostrum dan tidak ada benjolan
disekitar payudara.
f. Abdomen
Tidak adanya bekas operasi atau luka parut lainnya. Terdapat linea nigra,
terdapat linea alba dan striae gravidum, fundus uteri teraba 2 jari dibawah
prossesus xypoideus
g. Ekstremitas atas
Bentuk simetris, gerakan aktif, tidak ada oedem dan kuku jari bersih
h. Ekstremitas bawah
Bentuk simetris, tidak ada oedema, kuku jari bersih, tidak ada varises dan
reflek patella positif
i. Pemeriksaan genetalia
1) Genetalia eksterna
Terdapat cairan lendir yang bercampur gumpalan darah berwarna
merah terang dari vagina, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini,
tidak ada pembengkakan.
2) Genetalia Interna
Terdapat pengeluaran cairan lokia bercampur darah dari vagina, tidak
ada pembengkakan pada portio dan serviks, terdapat luka episiotomy.
3) Anus
Tidak ditemukan hemoroid, tidak ada kelainan.
3. Data Psikologis
a. Status emosi :
Status emosi pasien mengatakan cemas
b. Pola koping :
Jika ada masalah pasien membicarakannya dengan suami dan ibunya
untuk di musyawarahkan
c. Pola komunikasi :
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Indonesia
d. Konsep diri
1) Gambaran diri : Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang paling
disukai dan bagian tubuh yang tidak disukai, klien mengatakan biasa-
biasa saja.
2) Peran diri : Pasien mengatakan sebagai istri yang mengurus suami nya
di rumah dan akan segera mempunyai anak pertama.
3) Ideal diri : Pasien mengatakan berharap menjadi ibu yang baik
4) Harga diri : Pasien mengatakan senang dengan kelahiran bayinya yang
pertama dan keluarga antusias untuk kelahirnnya
5) Identitas diri: Pasien mengatakan dirinya seorang perawat dan
bersyukur karna akan segera menjadi seorang ibu yang dapat
melahirkan bayinya
4. Data Social
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan tetangga sekitar rumah
baik-baik saja tidak ada bertengkar satu sama lain
5. Data spiritual
a. Kegiatan dalam melaksanakan ibadah:
Pasien melaksanakan ibadah sholat 5 waktu, sesuai dengan
kepercayaannya yaitu agama islam.
b. Kegiatan ibadah selama dalam perawatan:
Pasien tidak dapat melaksanakan kegiatan ibadahnya, tetapi pasien selalu
berdoa kepada Allah SWT.
c. Keyakinan terhadap pertolongan Tuhan:
Pasien sangat yakin dan percaya bahwa Tuhan akan selalu menolongnya
dan pasien selalu bersabar dalam menghadapi setiap cobaan yang
dihadapinya.
d. Keyakinan terhadap perawatan dan pengobatan:
Pasien sangat yakin dan percaya dengan segala tindakan medis di zaman
yang sudah modern ini.
e. Keyakinan untuk penyembuhan /pemulihan kesehatannya:
Pasien sangat yakin bahwa kesehatannya akan dapat pulih kembali dan
anaknya dapat dilahirkan dengan selamat.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tidak ada
b. Pemeriksaan Diagnostik
Tidak ada
c. Terapi Medis
Tidak ada
B. Analisa Data
O:
1. Pasien masih
tampak bingung
dan bertanya-tanya
C. Diagnosa Keperawatan
1. Kesiapan peningkatan pengetahuan tentang KB IUD (D.0113)
2. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0080)
D. Intervensi Keperawatan
D. Implementasi Keperawatan
No Waktu Diagnosa Implementasi Hasil
1. Rabu,
31 Agustus
2022
10.00 1 1. Mengidentifikasi kesiapan dan 1. Pasien mengatakan ingin
kemampuan pasien menerima mengetahui tentang KB
informasi tentang KB IUD IUD
10.03 1 2. Mengidentifikasi pengetahuan 2. Pasien mengatakan
tentang KB IUD belum mengetahui
tentang KB IUD
10.05 1,2 3. Memberikan kesempatan kepada 3. Pasien bertanya tentang
pasien untuk bertanya efek penggunaan IUD
10.07 1 4. Melakukan penapisan pada ibu 4. Pasien setuju untuk
untuk penggunaan KB IUD post pemasangan IUD
plasenta
10.09 1 5. Melakukan pemeriksaan fisik 5. TD : 120/70 mmHg
Suhu : 36,10C
Nadi : 82 x/menit
RR : 19 x/menit
10.10 1,2 6. Memfasilitasi ibu dan pasangan dalam 6. Pasien setuju dan
pengambilan keputusan menggunakan bersedia untuk
KB IUD dilakukan pemasangan
IUD pada pasien
10.15 1 7. Menjelaskan mengenai metode 7. Pasien tampak mengerti
kontrasepsi KB IUD. dan paham tentang
metode kontrasepsi KB
IUD
E. Evaluasi Keperawatan
Tanggal Diagnosa SOAP Tanda
Keperawatan Tangan
31 1 S : Pasien mengatakan semakin tertarik Lency
Agustus mengenai KB IUD
2022 O : Pasien dapat menjelaskan kembali
10.16 informasi yang telah dijelaskan dan di
WIB diskusikan. Pasien terlihat antusias
uuntuk mengenal KB IUD
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
31 2 S : Pasien mengatakan sudah mulai Lency
Agustus mengerti mengenai alat kontrasepsi,
2022 manfaat, jenis, efek samping, keluhan
10.16 yang umumnya muncul selama
WIB menggunakan alat kontrasepsi
O:
1. Pasien memahami informasi yang
diberikan.
2. Pasien memproses informasi dengan
baik dan mampu mengulangi kembali
informasi yang diberikan
3. Kebingungngan dan rasa khawatir
pasien terhadap alat kontrasepsi
menurun
4. Pengetahuan pasien mengenai KB
dan alat kontrasepsi semakin baik
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan