DOSEN PENGAMPU:
Asmariyah,S,ST.,M.Keb
UNIVERSITAS BENGKULU
Bismillah hirrohmanirrohim
Puji syukur penyaji sampaikan kehadiran Allah SWT ,berkat segala rahmat dan
karunia-Nya penulis telah dapat menyusun sebuah makalah .Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah”kesehatan perempuan dan perencanaan
keluarga(kppk)”.Penyusun menyadari akan keterbatasan makalah yang telah disusun
ini.Oleh karena itu,saran dan kritik pembaca sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah
ini.
Bengkulu, 2022
Penyusun,
Kelompok 11
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Rumusan masalah
3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Vasektomi adalah tindakannya dan penutup saluran mani (Vas deferens) yang
mengalirkan sel mani keluar dari pusat produksi di testis. (Rustam Mochtar, 1998)
Ligasi pembedahan vas deferens mengatur saluran sperma yang melalui vas tersebut
sepenuhnya setelah residu sperma membersihkan saluran reproduksi pria. (Barbara R.
Straight, 2005) Vasektomi adalah mengeluarkan pipa mani (vas deferens) atau sebagian
pipa mani dengan operasi. (Ahmad Ramali, 2003) Vasektomi atau yang biasa
diidentikan dengan KB pria adalah proses operasi sederhana untuk saluran yang
membawa sperma dari kantongnya (testis) ke penis. Jadi, vasektomi adalah tindakan
dan menutup saluran mani (vasdeferens) dengan operasi. Program KB ini dimasukan
dalam kategori mantap, lestari atau permanen. Artinya jika saluran vas deferens sudah
dipotong, maka pasangan laki-laki ini tidak bisa terjadi hamil. Meski vasectomi
bersifat pemanen tak menutup kemungkinan Anda bisa memiliki keturunan lagi.
Caranya dengan melepaskan pada hubungan vas deferens melalui operasi kecil tetapi
diperlukan waktu agak lama untuk kembali normal. Setelah operasi dilakukan
disarankan untuk mengkonsumsi obat-obatan untuk membangkitkan kembali produksi
spermatozoa.
2.RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja persiapan dari Persiapan pasien sterilisasi (MOW dan MOP)
2. Apa itu Sterilisasi pada wanita
3.Apa itu Sterilisasi pada pria
3.TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja persiapan dari Persiapan pasien sterilisasi (MOW dan
MOP)
2. Untuk mengetahui apa itu Sterilisasi pada wanita
3.Untuk mengetahui apa itu Sterilisasi pada pria
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Kontrasepsi mantap (kontap) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam
jangka waktu yang tidak terbatas, yang dilakukan terhadap salah seorang dari pasangan
suami isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela. Kontap
dapat diikuti baik oleh wanita maupun pria.
2. Syarat
a) Sukarela
b) Bahagia
Setiap calon peserta kontrasepsi mantap harus memenuhi syarat kebahagiaan artinya
calon peserta tersebut terikat dalam perkawinan yang syah dan harmonis, telah
dianugerahi sekurang-kurangnya 2 orang anak dengan umur anak terkecil 2 tahun, dan
dengan mempertimbangkan umur istri sekurang-kurangnya 25 tahun. Syarat bahagia
ini dapat diketahui pada saat dilakukan pelayanan informasi dan konseling.
c) Sehat
Setiap calon peserta kontrasepsi mantap harus memenuhi syarat kesehatan, artinya
tidak ditemukan kontra indikasi kesehatan jika kepada calon peserta tersebut diberikan
pelayanan kontrasepsi mantap. Syarat kesehatan ini dapat diketahui pada saat
pemeriksaan prabedah.
3. Jenis
1.MOP
1) Pengertian
Pemotongan ( oklusi ) kedua tuba falopii sehingga spermatozoa dan ovum tidak dapat
bertemu. Disebut juga tubektomi atau tubal ligation.
Keuntungan
a. Tidak mengganggu ASI.
b. Jarang ada keluhan sampingan.
c. Angka kegagalan hampir tidak ada.
d. Tidak mengganggu gairah seksual.
Kerugian
a. Tindakan operatif, seringkali menakutkan
b. Definitif, kesuburan tidak dapat kembali lagi
c. Komplikasi yang ditimbulkan bisa serius.
2) Penyinaran
Keuntungan
a. Kerusakan tuba falopii terbatas
b. Morbiditas rendah
c. Dapat dikerjakan dengan laparoskopi, histeroskopi, atau laparatomi
Kerugian
a. Memerlukan peralatan yang mahal
b. Memerlukan latihan khusus
c. Belum ditentukan standardisasi prosedur ini
d. Potensi reversibilitas belum diketahui
3) Operatif
a. Abdominal
b. Laparotomi
Laparotomi saja untuk kontap wanita tidak dianjurkan karena diperlukan insisi yang
panjang dan anestesi umum atau anestesi spinal.
Laparotomi hanya diperlukan bila cara-cara kontap lainnya gagal atau timbul
komplikasi sehingga sehingga memerlukaninsisi yang lebih besar. Atau jika pada
keadaan lain, jika kontap bukan meriupakan operasi utama, tetapi sebagai pelengkap
misalnya padasectio sesaria, KET dll.
Mini- Laparatomi
Waktu operasi
a. Post-partum
b. Post-abortus
a.Tempat Insisi
b.Sub-umbilikal / infra-umbilikal
c.Supra-pubis / Mini-Pfannenstiel
Keuntungan
(2) Dapat dikerjakan oleh setiap tenaga medis yang memiliki dasar-dasar ilmu bedah
dan ketrampilan bedah
(3) Hanya memerlukan alat-alat sederhana dan tidak mahal, terutama alat-alat bedah
standar
Kerugian
c. Laparoskopi
Adalah suatu pemeriksaan endoskopik dari bagian dalam rongga peritoneum dengan
alat laparoskop yang dimasukkan melalui dinding anterior abdomen.
Keuntungan
(5) Kurang memnyebabkan rasa sakit bila dibanding dengan mini- laparatomi
Kerugian
4) Vaginal
a) Kolpotomi
Cara yang dikenal yaitu kolpotomi posterior dan kolpotomi anterior. Kolpotomi
posterior lebih sering dipakai. Tekniknya dengan membuka cavum douglas yang
terletak diantara dinding depan rectum dan dinding belakang uterus melalui vagina
untuk sampai ke tuba fallopii.
Keuntungan
(4) Rasa sakit post-operatif lebih kecil dibandingkan cara-cara kontap lainnya
(5) Tidak ada insisi abdominal sehingga tidak ada bekas luka parut eksternal
b) Kuldoskopi
Pada kuldoskopi, rongga pelvis dapat dilihat melalui alat kuldoskop yang
dimasukkan melalui fornix posterior melalui cavum douglas, yaitu suatu kantong
peritoneum yang terletak diantara dinding depan rctum dan dinding belakang
uterus.
Waktu operasi
Keuntungan
(4) Peralatan lebih sederhana dan lebih murah bila dibandingkan dengan laparoskopi.
Kerugian
5) Transcervikal
Merupakan metode kontrasepsi dimana oklusi tuba fallopii dilakukan melaui cervix
uteri.Metode ini belum bannyak dikerjakan dan pada umumnya masih dalam tahap
eksperimental.
a) Histeroskopi
Prinsipnya sama seperti laparoskopi, hanya pada histeroskopi tidak dipakai
trocar, tetapi suatu vacum cervical adaptor untuk mencegah keluarnya gas saat
dilatasi cervix/ cavum uteri.
Keuntungan
(1) Sederhana
Kerugian
(4) Sering timbul kesulitan teknis dalam mencari lokasi orificium tubae
b) Blind- delivery
Pada metode ini, operator tidak melihat langsung kedalam cavum uteri untuk
melokalisir orificium tubae. Alat-alat yang diperlukan hanya alat-alat sederhana
Tubal clips dipasang pada isthmus tuba fallopii, 2-3 cm dari uterus, melalui
laparotomi, laparoskopi, kolpotomi atau kuldoskopi.
Tubal clips menyebabkan kerusakan yang lebih sedikit/ kecil pada tuba fallopii
diandingkan dengan cara-cara oklusi tuba fallopii lainnya.
Dengan memasang cincin berdiameter 1 mm pada tuba fallopii. Dapat dipakai pada
mini laparotomi, laparoskopi dan cara trans-vaginal, dipasang pada ampula tuba
atau ampulary-isthmic junction, 2-3 cm dari uterus. Tubal ring merusak tuba
fallopii sepanjang 1-3 cm.
Cara kerja :
1)Tissue adhesive
Zat kimia akan menjadi padat sehingga terbentuk sumbat didalam tuba fallopii.
2) Sclerosing agent
Zat kimia akan merusak saluran tuba fallopii dan menimbulkan fibrosis.Zat kimia
dalam bentuk cairan, pasta atau padat, diasukkan melalui serviks kedalam utero- tubal
junction, dapat dengan visualisasi secara langsung yaitu dengan histeroskop, atau
tanpa visualisasi langsung ( blind-delivery ) dengan kateter, kanula atau tabung suntik.
Atau dapat dikerjakan juga melalui ujung fimbriae, dengan melihat secara langsung
melalui jalan trans-abdominal atau trans-vaginal.Saat ini, zat-zat kimia yang telah
diteliti untuk kontap wanita yaitu : phenol (carbolic acid) compounds, Quinacrine,
dan Methyl-cyanoacrylate (MCA).
2) Efektif 100%
3) Non-toksik
4) Murah
Keuntungan
1) Mengerjakannya mudah
2) Dapat dikerjakan secara rawat jalan.
Kerugian
1) Kebanyakan zat kimia kurang efektif setelah satu kali pemberian, sehingga
akseptor harus kembali untuk peberian berikutnya ( sampai tiga kali pemberian )
dengan interval satu minggu atau satu bulan.
2) Ada beberapa zat kimia yang sangat toksik, sehingga dapat menyebabkan
kerusakan jaringan sektarnya.
4) Irreversibel
2.MOP ( Vasektomi )
1. Pengertian
Sterilisasi pada laki-laki disebut vasektomi. Caranya ialah dengan memotong saluran
mani (vas deverens) kemudian kedua ujungnya di ikat, sehingga sel sperma tidak
dapat mengalir keluar penis (urethra). Sterilisasi laki-laki termasuk operasi ringan,
tidak melakukan perawatan di rumah sakit dan tidak mengganggu kehidupan seksual.
Nafsu seks dan potensi lelaki tetap, dan waktu melakukan koitus, terjadi pula
ejakulasi, tetapi yang terpancar hanya semacam lendir yang tidak mengandung
sperma.
Kontap pria ini masih merupakan metode yang “terabaikan” dan kurang mendapatkan
perhatian.
2. Cara kerja
3. Efektifitas
1) Senggamaa yang tidak terlindung sebelum semen/ ejakulat bebas sama sekali dari
spermatozoa.
Keuntungan
1.Efektif
3.Sederhana
6.Biaya rendah
Kerugian
3.Belum memberi perlindungan total sampai semua spermatozoa yang sudah ada
didalam sistem reproduksi distal dari tempat oklusi vas deferens dikeluarkan.
5.Teknik
6.Operatif
Kedua vas tampak sebagai saluran yang putih dan agak kenyal pada perabaan. Vas
dapat dibedakan dari pembuluh-pembuluh darah, karena tidak berdenyut.
Identifikasi vas terutaa sukar apabila kulit scrotum tebal.
Untuk mengurangi atau menghilangkan rasa takut calon akseptor kontap pria akan
tindakan operasi ( yang umumnya dihubungkam dengan pemakaian pisau operasi ),
dan untuk menggalakkan penerimaan kontap pria, di Indonesia sekarang telah
diperkenalkan metode vasektomi tanpa pisau ( VTP ).
Vasektomi pada pisau juga dapat dilakukan tanpa mengiris kulit, jadi tanpa memakai
pisau sama sekali, yaitu dengan cara:
c) Saluran mani dapat dibakar dengan mencobloskan jarum kauter halus melalui kulit
ke dalam saluran mani.
1) Vaso-clips
4) Shug
1) Quinacrine
2) Ethanol
3) Ag-nitrat
1.MOW
1. Pengertian
Mencegah pertemuan sperma dengan sel telur (fertilisasi) dengan cara mencapai tuba
falopii dan mengoklusi (menutup tuba falopii)
1. Laparatomi
Laparatomi saja untuk kontap wanita tidak dianjurkan karena diperlukan insisi yang
panjang dan anastesi umum atau anastesi spinal.
Laparatomi hanya diperlukan bila cara-cara kontap lainnya gagal atau timbul
komplikasi sehingga memerlukan insisi yang lebih besar,atau pada keadaan lain, jika
kontap bukan merupakan operasi utama tetapi sebagai pelengkap, misalnya pada
section secarea, KET, dll.
1. Mini laparatomi.
Supra-pubis/ Mini-pfannenstiel pada post-abortus dan interval atau pada saat bukan
post-partum atau post abortus.
Mudah dipelajari
Dapat dikerjakan oleh tenaga medis yang memiliki dasar & keterampilan ilmu bedah.
1. Laparaskopi.
Adalah suatu pemeriksaan endoskopik dari bagian dalam rongga peritoneum dengan
alat laparoskop yang dimasukkan melalui dinding anterior abdomen.
Keuntungan laparaskopi:
Komplikasi rendah
Kerugian laparaskopi:
Vaginal/Transvaginal
1. Kolpotomi
Dikenal: Kolpotomi posterior (kuldotomi)
Cul-de-sac atau cavum douglas, yang terletak diantara dinding depan rectum dan
dinding belakang uterus, dibuka melalui vagina untuk sampai pada tuba falopii.
1. Kolpotomi anterior
Peritoneum di insisi diantara kandung kencing dan uterus, dan uterus diputar sehingga
tuba falopii terlihat.
Keuntungan kolpotomi:
1. Kuldoskopi.
Rongga pelvis dapat dilihat melalui alat keldoskop dimasukkan melalui vagina
fornixposterior kedalam cavum douglas.
Tuba ditarik dan dijepit keluar untuk dilakukan penutupan dengan cara:
Pomeroy
Kroener
Kauterisasi
Cincin falope
Kerugian kuldoskopi:
Posisi aseptor yaitu posisi lutut-dada (knee-chest position) yang mungkin kurang
menyenangkan baginya.
Transervical/transuterine
1. Histeroskopi
Prinsipnya sama seperti laparaskopi, hanya pada histeroskopi tidak dipakai trocar,
tetapi suatu vacuum servical adaptor untuk mencegah keluarnya gas pada saat dilatasi
servik/cavum uteri.
Keuntungan histeroskopi:
Kerugian histeroskopi:
Pada cara ini operator tidak melihat langsung kedalam cavum uteri untuk melokaliser
orifisium tubae.
Pelaksanaannya mudah.
Dilakukan berdasarkan :
Ada beberapa cara diantaranya adalah ligasi tuba falopii. Ligasi atau
pengikatan yuba falopii untuk mencegah perjalanan dan pertemuan
spermatozoa dan ovum. Merupakan salah satu caraoklusi tuba falopii yang
paling tua.
Morbiditas rendah.
Umumnya irreversible.
1. Ligasi biasa
Mudah melakukannya
Morbiditas rendah
1. Ligasi+ penjepitan
Dasar dari loop dijepit dengan klem kemudian diikat dengan benang yang tidak
diserap( silk, cotton)
Morbiditas rendah
Mudah dikerjakan
1. Ligasi+pembagian/pembelahan +penanaman
Menurut:
1. Tehnik Irving
Tuba falopii diikat pada 2 tempat dengan benang yang dapat diserap kemudian dibagi
diantara kedua ikatan.
Keuntungan tehnik ini adalah hamper 100% efektif dan kerugiannya lebih sukar
dikerjakan dan reversibilitas sangat rendah.
Kedusa ujung/puntung yang dibelah /dibagi diikat dengan benang yang dapat diserap.
Keuntungan tehnik ini adalah sangat efektif, tidak ada eksisi dari tuba falopii dan
potensi reversibilitas tinggi. Kerugiannya adalah mengerjakannya lebih sukar.
1. Tehnik Cooke
Suatu segmen tuba falopii dijepit dan dirusak, kemudian ujung proximal ditanamkan
kedalam ligamentum rotundum.
Yaitu legasi di pemotongan atau pembuangan tuba, yang masih dikerjakan sampai
sekarang.
1. Salpingektomi
Keuntunganya adalah sangat efektif dan dapat dilakukan trans abdominal dan trans
vaginal. kerugiannya adalah ireversibel.
2. Tehnik pomeroy
Keuntungan pomeroy:
Mudah mengerjakannya
Sangat efektif
Morbiditas rendah
Masing-masing ujung dari segmen tersebut diikat dengan benang chromic kemudian
dipotong di antara kedua ikatan dan segmen tuba falopii dibuang
1. Fimbriektomi kroener
Bagian 1/3 distal dari tuba falopii diikat dengan dua ikatan benang silk dan ujung
fimbriae di eksisi.
Keuntungan tahnik ini adalah hampi 100% efektif dan mudah dikerjakan baik
transabdominal meupun transvaginal. Kerugiannya kurang efektif pada keadaan post-
partum (transabdominal)
1. Reseksi Cornu
Prosedur ekstensif yang memerlukan laparotomi.
Insisi tuba falopii proximal dari ikatan, membebaskannya dari mesosalpinx, kemudian
membuang 1 cm dari tuba falopii.
Keuntungan tehnik ini adalah gangguan minim pada suplai darah ligamentum latum
dan ovarium. Kerugian adalah angka kegagalan cukup tinggi dan dapat terjadi
perdarahan hebat.
1. Tehnik Uchida
Segmen sepanjang 5 cm dari bagian proximal tuba falopii dipotong, ujung yang
pendek diikat dengan benang yang tidak diserap dan segmen tuba falopii yang telah
diikat secara otomatis membenamkan dirinya dibawah serosa
Pinggir dari insisi serosa dikumpulkan sekitar ujung distal tuba falopii dan diikat
secata ikatan –rangkaian- kantong (purse-string-suture) sehingga tuba falopii
ditinggalkan menonjol kedalam cavum abdomen.
Keuntungan tehnik ini adalah sangat efektif dan kerugiannya adalah mengerjakannya
jauh lebih sukar dari metode ligasi lainnya.
1. Manfaat
1. Sangat efektif (0,2 – 4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama
penggunaan)
2. Permanen
5. Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang serius
8. Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi
hormon ovarium)
Keterbatasan
1. Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini (tidak dapat dipulihkan
kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi
6. Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/ AIDS
1. Indikasi
2. paritas > 2
6. pascakeguguran
2. Kontraindikasi
1. hamil
Waktu penggunaan
1. Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien
tersebut tidak hamil
3. Pascapersalinan
4. Pasca keguguran
2. Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi
pelvik (minilap saja)
2.Penyinaran
Sterilisasi Dengan Cara Penyinaran diantaranya adalah dengan radiasi ion (FI IV), sinar
ultraviolet (UV), Sinar gamma, sinar X dan sinar katoda, penjelasannya sebagai
berikut:
Ada dua jenis radiasi ion yang digunakan, yaitu disintegrasi radioaktif dari radioisotop
(radiasi gamma) dan radiasi berkas elektron. Pada kedua jenis radiasi ini, dosis yang
menghasilkan derajatjaminan sterilisasi yang diperlukan harus ditetapkan sedemikian
rupa sehingga pada rentang satuan dosis minimum dan maksimum, sifat bahan yang
disterilkan dapat diterima.
Walaupun berdasarkan pengalaman dipilih dosis 2,5 megarad (Mrad) radiasi yang
diserap, tetapi dalam beberapa hal, penggunaan dosis yang lebih rendah untuk
peralatan, bahan obat, dan bentuk sediaan akhir diinginkan dan dapat diterima.
Untuk mengukur serapan radiasi dapat digunakan alat dosimeter kimia. Cara ini
dilakukan jika bahan yang disterilkan tidak tahan terhadap sterilisasi panas dan
khawatir terhadap keamanan etilen oksida.
Keunggulan sterilisasi ini adalah reaktivitas kimia dan residu yang rendah dapat
diukur serta variabel yang dikendalikan lebih sedikit.
Gelombang 200-2600 A# dapat membunuh mikroba patogen, spora, virus, jamur, dan
ragi; dapat bekerja efektif jika langsung menyinari bahan yang disterilkan. Digunakan
untuk mensterilkan ruangan, udara, dan obat suntik. Pekerja perlu dilindungi dari sinar
UV karena dapat mempengaruhi kulit dan mata sehingga perlu menggunakan kaca mata
pelindung.
5.Penyinaran dengan UV
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi,misalnya untuk
membunuh Safety Cabinet dengan disinari lampu UV .Sinar ultravioler umumnya
digunakan untuk membantu mengurangi kontaminasi di udarah dan pemusnahan
selama proses di lingkungan.
3.OPERATIF
Metode operatif wanita merupakan salah satu cara kontrasepsi diikuti dengan tindakan
pembedahan pada saluran telur wanita. Tubektomi merupakan tindakan medis berupa
penutupan tuba uterine dengan penutupan tuba uterine dengan maksud tertentu untuk
tidak mendapatkan keturunan dalam jangka panjang sampai seumur hidup.
Tubektomi ialah tindakan yang dilakukan pada kedua tuba falloppi wanita yang
mengakibatkan seseorang tidak dapat hamil atau tidak menyebabkan kehamilan lagi.
Sterilisasi adalah metode kontrasepsi permanen yang hanya diperuntukkan bagi mereka
yang memang tidak ingin atau boleh memiliki anak (karena alasan kesehatan).
Dulu sterilisasi ini dibantu oleh anastesi umum dengan membuat sayatan / insisi yang
lebar dan harus dirawat dirumah sakit. Kini, operasinya tanpa dibantu anastesi umum
dengan hanya membuat insisi kecil dan tidak perlu dirawat di rawat di rumah sakit.
Menurut Pelayanan Keluarga Berencana , secara umum tujuan dari tubektomi adalah
menghambat perjalanan sel telur peerempuan agar tidak dibuahi sperma.
Semakin banyaknya wanita menggunakan kontrasepsi ini tentu saja diiringi dengan
berbagai pertimbangan. Pertimbangan tersebut tentu saja dilandasi oleh kelebihan yang
ada pada proses tubektomi.
1. Sangat efektif
4. Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan yang serius
Selain itu faktor pertimbangan yang lain juga didasarkan pada kelemahan yang dimiliki
oleh kontrasepsi tubektomi. Adapun kekurangan dari tubektomi adalah sebagai berikut :
Pada kontrasepsi ini dgunakan hanya untuk pasangan suami istri yang telah
memutuskan untuk tidak lagi memiliki anak. Oleh sebab itu jika ingin menggunakan
kontrasepsi ini perlu diperhatikan bahwa kontrasepsi ini merupakan kontrasepsi yang
permanen
Meskipun saluran telur yang tadinya di potong atau diikat dapat disambung
kembal,namun tingkat keberhasilan untuk hamil lagi sangat kecil.
Tubal clipsTubal clips dipasang pada isthmus tuba fallopii, 2-3 cmdari uterus, melalui
laparotomi,laparoskopi, kolpotomi ataukuldoskopi.Tubal clips menyebabkan
kerusakan yang lebih sedikitatau kecil pada tuba fallopiidiandingkan dengan cara-cara
oklusituba fallopii lainnya.
Tubal ringDengan memasang cincin berdiameter 1 mm pada tubafallopii. Dapat
dipakai pada minilaparotomi, laparoskopi dan caratrans-vaginal, dipasang pada
ampula tuba atauampulary-isthmic junction, 2-
3 cm dari uterus. Tubal ring merusak tuba fallopiisepanjang1-3 cm.d.
Banyak zat-zat kimia yang saat ini dalam penelitian eksperimentaluntuk oklusi tuba
fallopii,terutama dilakukan pada hewan percobaan.Sedangkan pada manusia baru
beberapa zat kimiasaja yang telahditeliti.Cara kerja :
Tissue adhesiveZat kimia akan menjadi padat sehingga terbentuksumbat didalam tuba
fallopii.
Sclerosing agent
2.Efektif 100%
3.Non-toksik
4.Murah
1.Mengerjakannya mudah
Kerugian:
1.Kebanyakan zat kimia kurang efektif setelah satu kali pemberian,sehingga akseptor
haruskembali untuk peberian berikutnya(sampai tiga kali pemberian) dengan interval
satu minggu atausatu bulan.
2.Ada beberapa zat kimia yang sangat toksik, sehingga dapatmenyebabkan kerusakan
jaringan sektarnya.
4.Irreversibel
1.Pengertian
Nafsu seks dan potensi lelaki tetap, dan waktu melakukankoitus terjadi pula
ejakulasi,tetapi yang terpancar hanya semacam lendir yangtidak mengandung
sperma.Kontap pria ini masih merupakan metode yang“terabaikan”
dan kurang mendapatkan perhatian. Cara kerja MOPOklusi vas deferens, sehingga
menghambat perjalanan spermatozoa dan tidakdidapatkan spermatozoa didalam
semen/ejakulat. Efektifitas MOPa.Angka kegagalan 0-2,2 % ,umumnya < 1 %
Kegagalan kontap , umumnya disebabkan oleh:
Teknik MOP1.
a.Operatifa.
Vasektomi dengan pisau setelah anestesilokal yaitu dengan larutan prokainlidokain atau
lignokain tanpamemakai adrendin maka dilakukan irisan padakulit scrotum. Kulit dan
otot-otot disayat,maka tampak vas deferens dengansarungnya. Irisan dapat dilakukan
pada garis tengah antara dua belahanscrotum atau pada dua tempat di atas masing-
masing vas deferensKeduavas tampak sebagai saluran yang putih dan agak kenyal pada
perabaan. Vasdapatdibedakan dari pembuluh-pembuluh darah, karena tidak
berdenyut.IdentifikasiVasterutaa sukar apabila kulit scrotumtebal.
b.Vasektomi
Tanpa pisau untuk mengurangi atau menghilangkan rasa takut calonakseptor kontap
pria akantindakan operasi ( yang umumnya dihubungkamdengan pemakaian pisau
operasi ), danuntuk menggalakkan penerimaankontap pria, di Indonesia sekarang telah
diperkenalkanmetode vasektomitanpa pisau ( VTP ).Vasektomi pada pisau juga dapat
dilakukan tanpamengiris kulit, jadi tanpa memakai pisau sama sekali, yaitu dengan
cara:
1.Quinacrine
2.Ethanol
3.Ag-nitrat
2.Efektif 100%
3. Non-toksik
4.Murah
Keuntungan:
1.Mengerjakannya mudah
Kerugian:
1.Kebanyakan zat kimia kurang efektif setelah satu kali pemberian,sehingga akseptor
haruskembali untuk peberian berikutnya(sampai tiga kali pemberian) dengan interval
satu minggu atausatu bulan.
2.Ada beberapa zat kimia yang sangat toksik, sehingga dapatmenyebabkan kerusakan
jaringan sektarnya.
4.Irreversibel
PENUTUP
1.KESIMPULAN
2.SARAN
Berdasarkan dari hasil diskusi dari kelompok kami di harapkan kritik dari pembaca
agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.
Affandi, B (2012). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Yogyakarta:Pustaka Rihama