Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kontrasepsi
Mantap”, tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dalam pembuatan
makalah ini dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dan membantu dalam
pembuatan makalah ini, serta rekan-rekan lain yang membantu pembuatan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna memberikan sifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna mengingat penulis masih tahap belajar dan oleh karna itu mohon maaf apabila
masih banyak kesalahan dan kekurangan di dalam penulisan makalah ini.

Samarinda, 06 November 2019

penulis

1
KATA PENGANTAR ............................................................................. 1
DAFTAR ISI ............................................................................................ 2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 3
B. Tujuan................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ........................................................................................... 4
B. Cara kerja .......................................................................................... 4
C. Keuntungan ....................................................................................... 4
D. Kerugian ............................................................................................ 5
E. Syarat ................................................................................................. 5
F. Yang dapat menjalani ........................................................................ 6
G. Yang sebaiknya tidak menjalani ........................................................ 6
H. Waktu pelaksanaan ............................................................................ 7
I. Tempat pelayanan .............................................................................. 7
J. Persiapan sebelum tindakan .............................................................. 8
K. Perawatan setelah tindakan ............................................................... 8
L. Penapisan metode kontrasepsi mantap .............................................. 10

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN


A. Kesimpulan ....................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................. 12

Daftar Pustaka

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia akibat resiko tinggi untuk
melahirkan menjadi perhatian pemerintah. Sehingga diadakannya program keluarga
berncana ( KB ) sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingginya angka
kematian ibu. Banyaknya anak-anak terlantar dan dengan jarak usia yang sangat
dekat juga menjadi perhatian pemerintah.
Alat kontrasepsi yang saat ini sudah tersedia bermacam-macam. Selain adanya
alat kontrasepsi untuk wanita, juga tersedia alat kontrasepsi untuk pria. Hanya saja
yang menjadi masalah saat ini, kurangnya pengetahuan akan metode memilih
kontrasepsi, keuntungan, kerugian, serta efek samping dari pemakaian alat
kontrasepsi tersebut.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menambah pengetahuan tentang metode KB mantap ( MOP dan MOW).
2. Untuk memperluas wawasan tentang metode KB mantap (MOP dan MOW).
3. Untuk dapat membantu dalam memahami KB mantap (MOP dan MOW) baik
secara teori maupun sercara praktik.
4. Agar dapat mengetahui cara kerja, syarat, waktu pelaksanaan, perawatan,
keuntungan dan kerugian dari metode KB mantap (MOP dan MOW).
5. Agar kelak dapat memberikan pelayanan kontrasepsi tentang KB mantap (MOP
dan MOW) kepada masyarakat.

3
BAB II
PEMBAHASAN
KB Kontrasepsi Mantap (MOW dan MOP)

A. Pengertian
Kontrasepsi mantap (kontap ) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan
dalam jangka waktu yang tidak terbatas, yang dilakukan terhadap salah seorang dari
pasangan suami isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan
sukarela. Kontap dapat diikuti baik oleh wanita maupun pria. Tindakan kontap
pada wanita disebut kontap wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita ) atau
tubektomi, sedangkan pada pria MOP (Metoda Operasi Pria) atau vasektomi.
Kontrasepsi mantap pada wanita atau MOW (Metoda Operasi Wanita) atau
tubektomi, yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar sel telur
tidak dapat dibuahi oleh sperma. Kontrasepsi mantap pada pria atau MOP (Metoda
Operasi Pria) atau vasektomi., yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran
benih agar sperma tidak keluar dari buah zakar.
B. Cara Kerja
Tubektomi (MOW)
Perjalanan sel telur terhambat karena saluran sel telur tertutup
Vasektomi (MOP)
Saluran benih tertutup, sehingga tidak dapat menyalurkan sperma
C. Keuntungan
Secara umum keuntungan kontap wanita dan pria dibandingkan dengan kontrasepsi
lain adalah :
1. Lebih aman, karena keluhan lebih sedikit dibandingkan dengan cara kontrasepsi
lain
2. Lebih praktis, karena hanya memerlukan satu kali tindakan saja
3. Lebih efektif, karena tingkat kegagalannya sangat kecil dan merupakan cara
kontrasepsi yang permanen
4. Lebih ekonomis, karena hanya memrlukan biaya untuk satu kali tindakan saja

4
Secara khusus keuntungan kontap wanita dan pria adalah :
1. Tubektomi (MOW)
Sangat efektif dan “permanen”
a. Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
b. Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
c. Tidak mempengaruhi proses menyusui
d. Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi local
e. Tidak menggangu hubungan seksual
2. Vasektomi (MOP)
a. Sangat efektif dan “permanen”
b. Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
c. Dapat mencegah kehamilan lebih dari 99%
d. Tidak menggangu hubungan seksual
e. Tindakan bedah yang aman dan sederhana
D. Kerugian
1. Tubektomi (MOW)
a. Rasa sakit/ketidak nyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
b. Ada kemungkinan mengalami resiko pembedahan
2. Vasektomi (MOP)
a. Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin memiliki anak
b. Harus ada tindakan pembedahan minor.
E. Syarat
Setiap peserta kontap harus memenuhi 3 syarat, yaitu:
1. Sukarela
Setiap calon peserta kontap harus secara sukarela menerima pelayanan kontap;
artinya secara sadar dan dengan kemauan sendiri memilih kontap sebagai cara
kontrasepsi
2. Bahagia
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat bahagia, artinya :
a. calon peserta tersebut dalam perkawinan yang sah dan harmonis dan telah
dianugerahi sekurang-kurangnya 2 orang anak yang sehat rohani dan jasmani

5
b. bila hanya mempunyai 2 orang anak, maka anak yang terkecil paling
sedikitumur sekitar 2 tahun
c. umur isteri paling muda sekitar 25 tahun
3. Kesehatan
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat kesehatan, artinya tidak
ditemukan adanya hambatan atau kontraindikasi untuk menjalani kontap. Oleh
karena itu setiap calon peserta harus diperiksa terlebih dahulu kesehatannya oleh
dokter, sehingga diketahui apakah cukup sehat untuk dikontap atau tidak.Selain
itu juga setiap calon peserta kontap harus mengikuti konseling (bimbingan tatap
muka) dan menandatangani formulir persetujuan tindakan medik (Informed
Consent)
F. Yang Dapat Menjalani
1. Tubektomi (MOW)
a. Usia lebih dari 26 tahun
b. Sudah punya anak cukup (2 anak), ank terkecil harus berusia minimal 5
(lima) tahun
c. Yakin telah mempunyai keluarga yag sesuai dengan kehendaknya
d. Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko kesehatan yang serius
e. Ibu pasca persalinan
f. Ibu pasca keguguran
2. Vasektomi (MOP)
a. Untuk laki-laki subur sudah punya anak cukup (2 anak) dan istri beresiko
tinggi
G. Yang Sebaiknya Tidak Menjalani
1. Tubektomi (MOW)
a. Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)
b. Menderita tekanan darh tinggi
c. Kencing manis (diabetes)
d. Penyakit jantung
e. Penyakit paru-paru
f. Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga harus dievaluasi)

6
g. Infeksi sistemik atau pelvik yang akut (hingga masalah itu disembuhkan atau
dikontrol)
h. Ibu yang tidak boleh menjalani pembedahan
i. Kurang pati mengenai keinginannya untuk fertilisasi di masa depan
j. Belum memberikan persetujuan tertulis
2. Vasektomi (MOP)
a. Infeksi kulit atu jamur di daerah kemaluan
b. Menderita kencing manis
c. Hidrokel atau varikokel yang besar
d. Hernia inguinalis
e. Anemia berat, ganguan pembekuan darah atau sedang menggunakan
antikoagulansia
H. Waktu pelaksanaan
1. Tubektomi (MOW)
a. Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien
tersebut tidak hamil
b. Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi
c. Pasca persalinan :
1) Minilap: di dalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12 minggu
2) Laparoskopi: tidak tepat untuk klie-klien pasca persalinan
d. Pasca keguguran
1) Triwulan pertama: dalam wakru 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi
pelvik) minilap atau laparoskopi)
2) Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi
pelvik (minilap saja)
2. Vasektomi (MOP)
a. Tidak ada batasan usia, dapat dilaksanakan bila diinginkan. Yang penting
sudah memenuhi syarat sukarela, bahagia, dan kesehatan.
b. Istri beresiko tinggi
I. Tempat Pelayanan
1. Tubektomi (MOW)
Rumah sakit. Jika ada keluhan, pemakai harus ke Rumah Sakit

7
2. Vasektomi (MOP)
Rumah Sakit, puskesmas dan klinik KB
J. Persiapan Sebelum Tindakan
1. Tubektomi (MOW)
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap wanita adalah:
a. Puasa mulai tengah malam sebelum operasi, atau sekurang-kurangnya 6 jam
sebelum operasi. Bagi calon akseptor yang menderita Maag (kelaianan
lambung agar makan obat maag sebelum dan sesudah puasa
b. Mandi dan membersihkan daerah kemaluan dengan sabun mandi sampai
bersih, dan juga daerah perut bagian bawah
c. Tidak memakai perhiasan, kosmetik, cat kuku, dll
d. Membawa surat persetujuan dari suami yang sudah ditandatangani atau di
cap jempol
e. Menjelang operasi harus kencing terlebih dahulu
f. Datang ke rumah sakit tepat pada waktunya, dengan ditemani anggota
keluarga; sebaiknya suami.
2. Vasektomi (MOP)
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh calon peserta kontap pria adalah:
a. Tidur dan istirahat cukup
b. Mandi dan memebersihkan daerah sekitar kemaluan
c. Makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke klinik
d. Datang ke klinik tempat operasi dengan pengantar
e. Jangan lupa membawa surat persetujuan isteri yang ditandatangani atau cap
jempol
K. Perawatan Setelah Tindakan
1. Tubektomi (MOW)
a. Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan kerja berat selama 7 hari
b. kebersihan harus dijaga terutama daerah luka operasi jangan sampai terkena
air selama 1 minggu (sampai benar -benar kering)
c. Makanlah obat yang diberikan dokter secara teratur sesuai petunjuk

8
d. senggama boleh dilakukan setelah 1 minggu, yaitu setelah luka operasi
kering. Tetapi bila tubektomi dilaksanakansetelah melahirkan atau
kegugurang, senggama baru boleh dilakukan setelah 40 hari
2. Vasektomi (MOP)
a. Istirahat selama 1-2 hari dan hindarkan kerja berat selama 7 hari
b. Jagalah kebersihan degan membersihkan diri secara teratur dan jaga agarluka
bekas operasi tidak terkena air atau kotoran
c. Makanlah obat yang diberikan dokter secara teratur sesuai petunjuk
d. Pakailah celana dalam yang kering dan bersih, dan jangan
lupa menggantinya setiap hari
e. Janganlah bersenggama bila luka belum sembuh. Boleh berhubungan seksual
setelah tujuh hari setelah operasi. Bila isteri tidak menggunakan alat
kontrasepsi, senggama dilakuakn dengan memakai kondom sampai 3 bulan
setelah operasi.

9
L. Penapisan metode kontrasepsi mantap
1. Tubektomi
No. Keadaan Klien Fasilitas Rawat Jalan Fasilitas Rujukan
1. Keadaan umum (anamnesi K U baik, tidak ada DM tidak terkontrol,
dan pemeriksaan fisik tanda penyakit riwayat gangguan
jantung, paru, ginjal pembekuan darah, ada
tanda penyakit
jantung, paru atau
ginjal
2. Keadaan emosi Tenang Cemas, takut
3. Tekanan darah < 160/100 mmHg ≥ 160/100 mmHg
4. Berat badan 35-85 kg > 85 kg ; < 35 kg
5. Riwayat operasi Bekas SC (tanpa Op abdomen lainnya,
abdomen/panggul perlekatan) perlekatan atau
terdapat kelainan pada
px panggul
6. Riwayat radang panggul, Pemeriksaan dalam Pemeriksaan dalam
kehamilan ektopik, normal ada kelainan
Apendiksitis
7. Anemia Hb ≥ 8 gr% Hb < 8 gr %

10
2. Vasektomi
No. Keadaan Klien Fasilitas Rawat Jalan Fasilitas Rujukan
1. Keadaan umum (anamnesi K U baik, tidak ada DM tidak terkontrol,
dan pemeriksaan fisik tanda penyakit riwayat gangguan
jantung, paru, ginjal pembekuan darah, ada
tanda penyakit
jantung, paru atau
ginjal
2. Keadaan emosi Tenang Cemas, takut
3. Tekanan darah < 160/100 mmHg ≥ 160/100 mmHg
4. Infeksi atau kelainan Normal Tanda-tanda infeksi
scrotum/inguinal atau ada kelainan
7. Anemia Hb ≥ 8 gr% Hb < 8 gr %

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama anda kenal.
KB artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak Anda, dan menentukan sendiri
kapan Anda ingin hamil. Bila Anda memutuskan untuk tidak segera hamil sesudah
menikah, Anda bisa ber-KB. Layanan KB di seluruh Indonesia sudah cukup mudah
diperoleh. Ada beberapa metoda pencegahan kehamilan, atau penjarangan
kehamilan, atau kontrasepsi, bisa Anda pilih sendiri.
Tak seorang pun boleh memaksa Anda mengikuti program KB. tak seorang pun
bisa menggunakan alat KB tertentu bila itu bukan pilihan Anda. Tetapi kalau alat
yang Anda pilih bisa membahayakan diri Anda sendiri atau, memperparah penyakit
yang sudah anda derita, pekerja kesehatan mungkin menyarankan alat lain yang
mungkin lebih aman. Meskipun tidak ada paksaan, bila Anda telah mengerti risiko-
risiko yang mengancam kesehatan atau bahkan keselamatan Anda sendiri
sehubungan dengan kehamilan dan persalinan, selayaknya Anda mengikuti program
KB atas kesadaran sendiri.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan
kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa, Mengurangi angka kelahiran untuk
menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa, Memenuhi permintaan masyarakat akan
pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka
kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
Umumnya perempuan yang menghendaki pembatasan jumlah anak adalah
perempuan yang sudah punya kesempatan belajar dan mencari nafkah sendiri, serta
statusnya cukup setara dengan laki-laki dalam masyarakatnya.
B. Saran
Jutaan perempuan di seluruh dunia selama ini sudah menggunakan metoda KB
yang kami paparkan dalam halaman-halaman sebelumnya. Malahan metoda-metoda
itu lebih aman ketimbang hamil dan bersalin. Bila Anda memilih untuk tetap ber-
KB. Sebagian perempuan menginginkan banyak anak – khususnya di tengah-tengah
masyarakat-masyarakat yang miskin, tak memperoleh pembagian tanah yang adil,

12
sumber daya kurang, dan keuntungan social tipis. Anak-anak membantu pekerjaan
orang tua sehari-hari, dan merawat mereka di usia lanjut. Di banyak tempat, jumlah
anak yang sedikit dianggap sebagai kemewahan (hanya orang tua yang
berkecukupan saja yang mampu mengurangi jumlah anak).
Tetapi sebagian perempuan lain menganggap bahwa banyaknya anak justru
makin memiskinkan keluarga, dan mempersualit pengentasan nasib mereka. Banyak
orang tua yang sedih dan menyesal karena kebanyakan anak, tidak mampu memberi
mereka penghidupan yang layak. tidak mampu menyekolahkan mereka sampai
jenjang yang tinggi, dan akibatnya anak-anak mereka itu tak mendapat peluang
memperbaiki generasi mereka.
Yang jelas, tidak peduli di manapun (dalam masyarakat apapun) Anda berada,
Anda akan lebih sehat, dan melahirkan anak-anak yang jauh lebih sehat, bila Anda
memegang kendali atas penentuan berapa banyak anak yang akan anda miliki, dan
kapan akan hamil.
Mungkin Anda sudah mengalami sendiri desakan-desakan dari segala penjuru
untuk ber-KB atau sebaliknya agar jangan ber-KB. Memang nasihat-nasihat orang
lain bisa diambil manfaatnya, tetapi mau ber-KB atau tidak, sepenuhnya adalah
keputusan Anda sendiri. Kalau Anda sudah mengambil keputusan akan ber-KB, kini
tiba saatnya memilih metoda yang paling cocok. Agar Anda mampu memilih
dengan tepat, Anda harus mempelajari keuntungan dan kerugian setiap metoda
terlebih dahulu.

13
DAFTAR PUSTAKA

Prawihardjo, Sarwono. 2006. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta :


Yayasan Bina Pustaka
http://posyandu.org/mow-dan-mop.html

14

Anda mungkin juga menyukai