Anda di halaman 1dari 102

TRAUMA ABDOMEN,

TRAUMA MUSCULO, LUKA THERMAL


YPIKI
Perum Permata Cibubur Blok I 5 No.6 Cileungsi Bogor
Telp. 082310907639

0821 1386 0959 Piki.14042014@gmail.com FB:YPIKI.ID Piki Btcls piki btcls


Trauma Abdomen

Pengertian :
Trauma abdomen adalah
kerusakan terhadap
struktur yg terletak
diantara diafragma dan
pelvis yg diakibatkan
oleh luka tumpul atau yg
menusuk
Anatomi
1. Anatomi Luar abdomen
 Abdomen depan
 Pinggang
 Punggung
2. Anatomi dalam Abdomen
 Rongga peritoneal
 Atas : diafragma, hepar, lien, gaster & colon
transversum
 Bawah : usus halus, colon acendens, colon
desendens, colon sigmoid, organ reproduksi
 Rongga Pelvis : Rektum, Vesica Urinari, vena
iliaka
 Rongga retroperitoneal : aorta abdominal,
vena cava inferior, duodenum, pankreas,
ginjal dan uretra.
Mekanisme Trauma
• Langsung
Pasien terkena langsung oleh
cedera misalnya tertabrak
mobil dan terjatuh dari ketinggian

• Tidak Langsung
Pengendara mobil terbentur
dgn dash board mobil ketika mobil
mengalami tabrakan
• Trauma Penetrasi
Luka Tembak
Luka Tusuk
Penatalaksanaan

1. Anamnesis :
• Kecepatan kendaraan
• Jenis tabrakan ( depan, belakang, samping,
posisi pasien dalam kendraan, safety
pasien)

2. Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi
• Auskultasi
• Perkusi
• palpasi
TATA LAKSANA

DONAT KASSA
Pemeriksaan Fisik

Inspeksi
1. Periksa adanya
ekskoriasis atau memar
(ekimosis)
2. Periksa adanya laserasi,
tusukan, benda asing yg
menancap atau bagian
usus yg keluar
3. Lakukan log roll
Lanjutan

Auskultasi :
1. Degarkan bising usus di
semua kudaran
2. Apabila bising usus menurun
atau hilang kemungkinan
perdarahan/porporasi organ
abdomen

Perkusi :
1. Nada timpani akibat dilatasi lambung akut
di kuadaran kiri atas
2. Bunyi redup : hemoperitoneum
Lanjutan
Palpasi :
1. Nyeri pd kuadran kiri atas menyebar ke
arah bahu → trauma
limpa/diafragma
2. Nyeri abdomen berat, tegang dan
spasme otot → proses implamsi (
peritonitis)
3. Nyeri lepas
4. Nyeri tekan
5. Tekan degn hati-hati ada tidak
krepitasi pada pelvis
Masalah keperawatan

Defisit Volume cairan


KH :
Intervensi
• Pasang IV line 2 jalur dgn cairan kristaloid
• Pasang kateter bila tdk ada kontra indikasi
• Monitoring intake dan out put
• Bila fraktur pelvis → fiksasi
• Bila terdapat benda asing tertancap jgn
dicabut
• Bila usus keluar : jgn dimasukkan tetapi
tutup dgn kain kassa
• Kolaborasi → persiapan operasi
TRAUMA MUSCULO
LUKA
Anatomi
5 Masalah akibat luka
1
2

Vitalitas
3

Penurunan Fungsi
Infeksi 4
Kecacatan 5
Luka

• Laseratum (Robek)
• Skisum (Luka Sayat)
• Punctum (Luka Tusuk)

• Avulsi kulit
• Kontaminasi
Punktum (luka tusuk)
Luka
Luka
Perdarahan
• Anatomi, letak pembuluh darah
– Humerus , femur
– Arteri : carotis, axillaris, cubiti, radialis, femoralis,
poplitea, dorsalis pedis dan tibialis posterior

• Menghentikan perdarahan
– Balut tekan
– Torniquet
Perdarahan

• Waspada ~ “ Life before Limb “


– Shock ~ ATLS
– P3K yang tidak tepat :
• Tourniquet
• Klem arteri
Kematian jaringan
Perdarahan
Amputasi traumatik

• ~ reimplantasi :
– Puntung ~ balut
tekan
– Bagian yang
teramputasi :
• Kassa + saline
• Plastik
• Termos ( air ) es
Amputasi
Perawatan luka

• Pencucian luka
– Irigasi ( ~> debris )
• Dalam ~ keluar
• Saline, Peroksida
– Eksisi jaringan pada luka
• Luar ke dalam
• Eksisi jaringan nonvital
– Kulit, otot, neurovaskular & tulang
Perawatan luka
• Penutupan luka
– Luka
• Bersih vs Kotor
• Rapih vs Compang camping
– Debridement ulang
– Skin graft

– Kulit & jaringan lunak


• Neurovaskular
• Tendon
• Tulang
Luka dan fraktur
Nekrotomi dengan Belatung
Fraktur
• Trauma
• Diskontinuitas jaringan tulang
• Kerusakan jaringan lunak
Fraktur
Fraktur

• Tertutup

– Reposisi
– Imobilisasi

– Operasi elektif
Fraktur

• Terbuka

– Perdarahan
– Debridement
– Reposisi terbuka
– Fiksasi
• Interna
• eksterna
Fraktur Terbuka
Fraktur
• Diagnosis fraktur

– Riwayat trauma
– Pemeriksaan fisik
– Pemeriksaan
penunjang
Penanganan fraktur

4R
• Recognition ~
diagnosis
• Reduction / reposition
• Retention / fixation /
imobilization
• Rehabilitation
Penanganan fraktur
• Trauma ~ cidera lain.

• Penanganan awal penting untuk life saving, mencegah


komplikasi, memungkinkan proses penyembuhan yang baik dan
terhindar dari kecacatan.

• Penanganan definitif yang baik harus diikuti dengan perawatan


serta follow up yang baik pula.

• Pengetahuan tentang anatomi, fisiologi serta patologi mutlak


diperlukan agar dapat menangani penderita secara baik.
Penanganan fraktur

• Pertolongan pertama
“Life before limb”
– Life saving ~ ATLS
– Limb saving
• Realignment
• BIDAI
• Neurovaskular !
Penanganan fraktur

• IGD
– Life saving
• CABD
• Perdarahan
• Cidera lain
– Limb saving
• Reevaluasi
– Neurovaskular
• Imobilisasi fraktur
– Pemeriksaan penunjang
BIDAI
• Lurus, kuat, pipih +
bantalan
– Stabil
– Aman
• Immobilisasi
– Mencakup 2 sendi
– 3 dimensi
• Alignment / posisi anatomi
• Kondisi syaraf dan vaskular
Bidai
Fraktur
Kecacatan
TIM
YPIKI
Morbiditas & Derajat Cacat
meningkat
akibat Luka Bakar
Tahun 2008 107 kasus Luka bakar,
37,38 % meninggal
Data tahun 2008, Sebab Kematian bila luas
Luka Bakar > 50%/Dgn cedera saluran napas
FASE AWAL

CEDERA INHALASI & SHOCK


FASE SETELAH SHOCK DIATASI
INFLAMASI DISERTAI EKSUDASI DAN
KEBOCORAN PROTEIN,
EVAPORASI,
INFEKSI
FASE LANJUT

PROSES MATURASI
1

API
2

AIR PANAS
3

BAHAN KIMIA
4

LISTRIK
6

PETIR
RADIASI 7
8
BERAT RINGAN LUKA BAKAR
LOKASI
USIA
KEDALAMAN
PENYAKIT PESERTA
PENYEBAB : PETIR vs AIR
DERAJAT LUKA
BAKAR
1

DERAJAT 1
2

DERAJAT 2 a
2
DERAJAT 2 b
DERAJAT 3 3
ZONA KERUSAKAN JARINGAN
LUAS LUKA BAKAR
Kategori
Penderita
1

LUKA BAKAR BERAT


2

LUKA BAKAR SEDANG


3

LUKA BAKAR RINGAN


Penanganan luka bakar
SIRAM DENGAN AIR 1
2

JIKA
PENYEBABNYA
BENSIN ATAU
MINYAK
3

GULINGKAN PENDERITA JIKA


PENYEBAB BUKAN LISTRIK
AIRWAY INTUBASI 4
BREATHING 5
EDEMA PARU
MENGHIRUP CARBON MONO OKSIDA 6
CIRCULATION 7

DEHIDRASI
KARENA
PROSES
EVAPORASI
DISABILITY
8
9

EXPOSURE
SURVEY SEKUNDER 10
LUKA BAKAR LISTRIK
4 x 100 x 50 = 20000

20000/2 = 10000, 8 jam pertama

Anda mungkin juga menyukai