DENGAN KEBUTUHAN
DASAR DECOMPENSASI CORDIS
A. PENGKAJIAN
No. Register :
Ruang :
Tanggal MRS/Jam :
Tanggal Pengkajian/Jam :
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Agama :
Suku/Bangsa :
Status Perkawinan :
Alamat :
Tanggal Masuk :
Tanggal Pengkajian :
Diagnosa Medis : Decompensasi Cordis
f. Pola kognitif-persepsi
1) Gangguan penglihatan : tidak ada
2) Masalah dengan pendengaran : tidak ada
Masalah klien
1) Sakit kepala: tidak ada
2) Kurang konsentrasi : tidak ada
3) Mudah lupa : tidak ada
4) Disrientasi : tidak ada
g. Pola persepsi diri
1) Apa yang klien pikirkan saat ini : klien ingin cepat pulang
2) Apa harapan klien dengan penyakit saat ini : klien ingin cepat sembuh
3) Kekhaweatiran yang saat ini klien pikirkan : klien takut penyakitnya
tidak bisa disembuhkan
4) Bagaimana penilaan klien terhadap kondisi saat ini : klien mengatakan
bahwa penyakitnya adalah sebuah cobaan
5) Pendapat klien untuk mencapai kesembuhan : menaati peraturan
perawatan dan check up rutin
6) Penilaian klien terhadap penyakitnya : cobaan
h. Pola hubungan dan norma
1) Kemampuan klien dalam berkomunikasi/bicara : sangat jelas, relefan
2) Bahasa yang di gunakan klien : bahasa indonesia
3) Klien sehari-hari tinggal dengan : keluarga
4) Pengambilan keputusan dalam keluarga : musyawaroh
5) Masalah dalam hubungan interpersonal : tidak ada
6) Perasaan isolasi : tidak ada
i. Pola coping – manajemen stress
Jika ada masalah diselesaikan dengan cara: musyawarah keluarga
Coping mekanisme yang biasa digunakan : klien mengatakan kalau ada
masalah selalu diselesakan dengan musyawaroh
j. Pola kepercayaan – nilai
Keyakinan klien tentang kehidupan : klien mengatakan hidup itu anugrah
Agama yang di anut klien : islam alasan : kepercayaan dan keturunan
Pelaksanaan terhadap perintah agama: jarang, keterbatasan kemampuan
tubuh
Kegiataan yang ingin dilakukan selama hospitalisasi : sholat
Orang yang berarti bagi klien saat ini : keluarga
7. Pemeriksaan fisik
a. Tanda –tanda vital : TD : 80/60 MmHg pols : 93 X/menit suhu : 36,5 C
Pernafasan : 26 X/menit
Kesadaran : 4 5 6 CM , TB : 165 cm BB : 70 kg
b. Sistem pernafasan
1) Bentuk dada simetris
2) Jenis pernafasan menggunakan otot dada
3) Tidak ada lesi
4) Tidak ada benjolan atau tumor
5) Tidak ada nyeri tekan
6) Whezzing negative
7) Hidung simetris
8) Epistaksis tidak ada
9) Polip tidak ada
10) Deviasi septum tidak ada
11) Ronchi positif tidak terlalu jelas
Klien terlihat batuk, sputum tidak bisa keluar
c. Sistem kardiovaskuler
1) Suara jantung lemah
2) Mur-mur tidak ada
3) Ada pembesaran vena jugularis
d. Sistem persyarafan
GCS : 4 5 6
Pembicaraan : relevan
e. Sistem pencernaan
Peristaltik usus 8x/mnt
Mukosa bibir kering
Asites abdomen
Tidak ada benjolan atau tumor
Anus tidak ada massa dan haemoroid
f. Sistem perkemihan
Terpasang kateter
Tidak ada retensi dan distensi kandung kemih
Volume urine ±800-900 ml dalam 24 jam berwarna kuning
Kandung kemih tidak ada nyeri tekan
g. Sistem reproduksi
Bersih
h. sistem endokrin
Tidak ada pembesaran tyiroid
i. sistem muskoloskeletal
Ekstremitas bagian bawah bengkak/ edema
j. Sistem integumen
Tidak ada benjoalan
Warna kulit coklat, bersih
8. Pemeriksaan Laboratorium
PH : 7,33 n: 7,35-7,45
PCO2 : 22,5 n : 35-45
PO2 : 57,5 n: 80-100
HCO3: 11,9 mmol/L n: 21-28
BE : -14,3
Saturasi O2 87,6% N: >95
Hasil : BGA, Po2 dan saturasi O2 rendah, bila hasil sesuai klinis maka dapat
digunakan BTK
HEMATOLOGI
METABOLISME KARBOHIDRAT
Hb-ac1 : 5,40% n: 5,7
Setara dengan rerata gula darah 108,3 mg/dL
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa darah puasa 80 mg/dL n : 60-100
LEMAK DARAH
Kolesterol total 81 mg/dL n: <200
Trigliserida 36 mg/dL n :<150
Kolesterol LDL 24 mg/dL n: >50
Kolesterol HDL 43 mg/dL n: <100
FAAL GINJAL
Asam urat 10,4 mg/dL n: 2,4-5,7
9. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Echocardiografi tanggal 01 agustus 2019
Simpulan :
Fllow arteri normal pada upper extremity dextra-sinistra
Tidak ditemukan CVI pada upper extremity dextra
Tidak didapatkan CVI pada upper extremity dextra
Aliran darah vena superficial kanan setinggi vena cepgalica terganggu
Saran : pemberian anticoagulant intravena
ANALISIS DATA
ANALISIS DATA
MASALAH
DATA PENYEBAB
KEPERAWATAN
Ds : Klien mengatakan pada Penyakit jantung Kelebihan volume
kaki keduanya bengkak Gagal jantung (kanan/kiri) cairan
Forward failure
Do : Edema ekstremitas Renal flow
bawah ( + ) RAA
Asites abdomen Aldosteron
Intake ADH
NS 0,9 % 20 tpm 500 cc / 24 Retensi Na H20
jam Kelebihan volume cairan
Air putih 1000 cc / 24 jam
Output
Urine 800 – 900 cc / 24 jam
Albumin :
NA :
BB
ANALISIS DATA
C. RENCANA KEPERAWATAN
Rencana
Diagnosis Tujuan Rasional
Tindakan
Keperawatan
Umum Khusus
Kelebihan volume Setelah dilakukan 1. Pengeluaran Kriteria hasil : 1. Pantau
cairan asuhan urine mungkin Tekanan darah pengeluaran
berhubungan keperawatan sedikit dan pekat dalam batas urine, catat
dengan Na H2O selama 2 X 24 jam karena penurunan normal jumlah dan
retensi diharapkan perfusi ginjal Edema ( – ) warna saat
Ditandai dengan : Kelebihan volume 2. Untuk BB ideal dimana diuresi
Ds : Klien cairan dapat mengetahui Turgor kulit baik terjadi
mengatakan pada teratasi keseimbangan 2. Pantau /
kaki dan perut cairan hitungkeseimban
bengkak 3. Posisi tersebut gan pemasukan
Do : Edema meningkatkan dan pengeluaran
ekstremitas bawah filtrasi ginjal dan selama 24 jam
(+)Asites menurunkan 3. Berikan posisi
abdomenIntake produksi ADH fowler (duduk)
NS 0,9 % 20 tpm sehingga atau tirah baring
500 cc / 24 jam meningkatkan selama fase akut
Air putih 1000 cc / diuresis 4. Kolaborasi
24 jam 4. Meningkatkan pemberian obat
Output laju aliran urine dan diuretic seperti
Urine 800 – 900 cc dapat menghambat furosemid
/ 24 jam reabsopsi natrium /
BB klorida pada
Urine 300 cc tubulus ginjal
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosis Tujuan
Rencana Tindakan Rasional
Keperawatan
Umum Khusus
Ketidakefektifan Setelah dilakukan Kriteria hasil : 1. Auskultasi 1. Mengetahui keadaan
bersihan jalan asuhan TTV dalam bunyi nafas, misal : lebih lanjut dan
nafas keperawatan batas normal, ronchi / wheezing obstruksi jalan nafas
berhubungan selama 24 jam terutama TD 2. Pantau 2. Takipnea biasanya
dengan reflek diharapkan dan RR frekuensi ada pada beberapa
batuk menurun, masalah Tidak pernafasan derajat
penumpukan Ketidakefektifan menggunakan 3. Berikan posisi 3. Peninggian kepala
sekret bersihan jalan otot bantu semi fowler atau tempat tidur
Ditandai nafas teratasi pernafasan fowler mempermudah fungsi
dengan : Sianosis ( – ) 4. Dorong / bantu pernafasan grafitasi
Ds : Klien latihan nafas 4. Memberikan pasien
mengatakan abdomen beberapa cara
batuk dan pilek, 5. Berkolaborasi mengatasi dan
dan sesak pemberian obat mengontrol dispnea
nafas 5. Mengurangi
Do : bernafas obstruksi sekret
menggunakan
otot bantu dada
Klien tampak
sianosis
Akral dingin
TTV :
TD : 80 / 60
mmhg
N : 93 x /
menit
RR : 26 x /
menit
S : 36 °C
Batuk ( + )
Ronchi (+)
D. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan intervensi dan kondisi pasien
E. EVALUASI
Sesuai dengan kriteria hasil