Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KESEHATAN PEREMPUAN DAN PERENCANAAN

KELUARGA
“ TEKNIK PELAYANAN KONTRASEPSI MODERN (MEKANIK
MOPMOW) “

DOSEN PENGAMPUH: Deni Maryani , S.ST., M.Keb


DISUSUN OLEH: KELOMPOK 5
NAMA ANGGOTA:
1. Riski Endah Aprillia (F0G021089)
2. Nabilah Zahra (F0G021088)
3. Ketrin Agustina Ningsi (F0G021095)
4. Bella Chintia Margaretha (F0G021096)
5. Nurul Uzlifatil Jannah L (F0G021102)
6. Ridha Ramadhanty (F0G021110)

TINGKAT 2 C PRODI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TA 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang Teknik Pelayanan Kontrasepsi
modern (Mekanik MOPMOW). Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih
kepada Bunda Deni Maryani, S.ST.,M.Keb., selaku dosen mata kuliah Kesehatan
Perempuan Dan Perencanaan Keluarga. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk pengembangan
ilmu kebidanan dan pengetahuan bagi kita semua.

Bengkulu, April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1.  Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2.  Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3. Tujuan....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3
2.1. Persiapan pasien sterilisasi (MOW dan MOP) ......................................... 3
2.2. Sterilisasi pada wanita ............................................................................. 3
A. MOW ................................................................................................... 3
B. Penyinaran ............................................................................................ 5
C. Operatif ................................................................................................ 6
D. Penyumbatan tuba mekans dan tuba kimiawi ...................................... 7
2.3 Sterilisasi pada pria .................................................................................. 8
A. MOP .................................................................................................... 8
B. Penyumbatan vas deferens mekans....................................................... 8
C. Penyumbatan vas deferens Kimiawi .................................................. 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 9
2.1.  Kesimpulan .............................................................................................. 9
2.2.  Saran ........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kondisi kependudukan di Indonesia saat ini baik yang menyangkut
jumlah, kualitas, maupun persebaranya merupakan tantangan yang berat
yang harus diatasi bagi tercapainya keberhasilan pembangunan bangsa
Indonesia. Situasi dan kondisi kependudukan yang ada pada saat ini
merupakan suatu fenomena yang memerlukan perhatian dan penanganan
secara seksama, lebih sungguh-sungguh, dan berkelanjutan.
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia akibat resiko tinggi untuk
melahirkan menjadi perhatian pemerintah. Sehingga diadakannya
program keluarga berncana ( KB ) sebagai salah satu cara untuk
mengurangi tingginya angka kematian ibu. Banyaknya anak-anak
terlantar dan dengan jarak usia yang sangat dekat juga menjadi perhatian
pemerintah.
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari dua macam yaitu Medis
Operatif Wanita (MOW) dan Medis Operatif Pria (MOP). Medis Operatif
Wanita (MOW) sering dikenal dengan tubektomi (sterilisasi) karena
prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba fallopi
sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan
Medis Operatif Pria (MOP) sering dikenal dengan vasektomi yaitu
memotong atau mengikat saluran vasdeferens sehingga cairan sperma
tidak diejakulasi.
Angka prevalensi metode kontrasepsi jangka panjang khususnya
tubektomi masih sangat rendah dibandingkan dengan kontrasepsi lainnya.
Mekanisme kerja Medis Operatif Wanita (MOW) yaitu dengan mencapai
tuba fallopi dan menutup atau mengoklusi tuba fallopi (mengikat dan
memotong atau memasang cincin) sehingga spermatozoa tidak dapat
bertemu dengan ovum.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa saja Persiapan Pasien yang akan melakukan sterilisasi MOW
dan MOP ?
2. Apa Saja Sterilisasi pada Wanita ?
3. Apa Saja Sterilisasi pada pria ?
1
1.3. Tujuan
Agar mahasiswa mengetahui dan menguasai materi Teknik Pelayanan
Kontrasepsi Modern (MOPMOW)

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Persiapan Pasien Sterilisasi (MOW dan MOP)
Persiapan pasien:
1. Puasa
2. Laboratorium
3. Darah k/p
4. Posisi tidur terlentang
5. Cateter
6. Cukur
7. Pasang infus
8. Paket Anastesi

2.2 Sterilisasi Pada Wanita


A. MOW
1. Pengertian
a. Pemotongan ( oklusi ) kedua tuba falopii sehingga
spermatozoa dan ovum tidak dapat bertemu.Disebut juga
tubektomi atautubal ligation.
b. MOW ( Metode operasi wanita) / tubektomi adalah
tindakan penutupan terhadap kedua saluran telur kanan
dan kiri, yang menyebabkan sel telur tidak dapat melewati
sel telur, dengan demikian sel telur tidak dapat bertemu
dengan sperma laki-laki sehingga tidak terjadi kahamilan.
c. Metode operasi wanita  merupakan salah satu cara
kontrasepsi diikuti dengan tindakan pembedahan pada
saluran telur wanita. Tubektomi merupakan tindakan
medis berupa penutupan tuba uterine dengan
penutupan tuba uterine dengan maksud tertentu untuk
tidak mendapatkan keturunan dalam jangka panjang
sampai seumur hidup.
d. Tubektomi ialah tindakan yang dilakukan pada kedua tuba
falloppi wanita yang mengakibatkan seseorang tidak dapat
hamil atau tidak menyebabkan kehamilan lagi. Sterilisasi
3
adalah metode kontrasepsi permanen yang hanya
diperuntukkan bagi mereka yang memang tidak ingin atau
boleh memiliki anak (karena alasan kesehatan).
e. MOW (Medis Operatif Wanita)/ Tubektomi atau juga
dapat disebut dengan sterilisasi. MOW merupakan
tindakan penutupan terhadap kedua saluran telur kanan
dan kiri yang menyebabkan sel telur tidak dapat melewati
saluran telur, dengan demikian sel telur tidak dapat
bertemu dengan sperma laki laki sehingga tidak terjadi
kehamilan, oleh karena itu gairah seks wania tidak akan
turun (BKKBN, 2006)
f. Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk
menghentikan fertilitas atau kesuburan perempuan dengan
mengokulasi tuba fallopi (mengikat dan memotong atau
memasang cincin) sehingga sperma tidak dapat bertemu
dengan ovum (Noviawati dan Sujiayatini, 2009) jadi dasar
dari MOW ini adalah mengokulasi tubafallopi sehingga
spermatozoa dan ovum tidak dapat bertemu (Hanafi,
2004).
2. Keuntungan Dan Kerugian MOW
a. Keuntungan.
Menurut BKKBN (2006) keuntungan dari
kontrasepsi mantap ini antara lain:
1) Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat
tinggi
2) Tidak mengganggu kehidupan suami istri
3) Tidak mempengaruhi kehidupan suami istri
4) Tidak mempengaruhi ASI
5) Lebih aman (keluhan lebih sedikit), praktis (hanya
memerlukan satu kali tindakan), lebih efektif
(tingkat kegagalan sangat kecil), lebih ekonomis
Sedangkan menurut Noviawati dan Sujiyati (2009) keuntungan
dari kontrasepsi mantap adalah sebagai berikut:

4
1) Sangat efektif (0.5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun
pertama penggunaan).
2) Tidak mempengaruhi proses menyusui (breasfeeding).
3) Tidak bergantung pada faktor senggama.
4) Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan
yang serius.
5) Pembedahan sederhana, dapat dilakukan dengan anestesi local.
6) Tidak ada perubahan fungsi seksual (tidak ada efek pada
produksi hormon ovarium).
b. Kerugian:
1) Harus dipertimbangkan sifat permanen metode
kontrasepsi ini tidak dapat dipulihkan kembali.
2) Klien dapat menyesal dikemudian hari.
3) Resiko komplikasi kecil meningkat apabila digunakan
anestesi umum.
4) Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek
setelah tindakan
5) Dilakukan oleh dokter yang terlatih dibutuhkan dokter
spesalis ginekologi atau dokter spesalis bedah untuk
proses laparoskopi.
6) Tidak melindungi diri dari IMS.
B. Penyinaran
1. Penggunaan sinar laser untuk oklusi tuba.
Keuntungan:
a) Kerusakan tuba falopii terbatas
b) Morbiditas rendah
c) Dapat dikerjakan dengan laparoskopi histeroskopi atau
laparatomi

Kerugian:
a) Memerlukan peralatan yang mahal
b) Memerlukan latihan khusus
c) Belum ditentukan standardisasi prosedur ini
d) Potensi reversibilitas belum diketahui
5
C. Operatif
Dapat dilakukan dengan 3 cara :
Abdominal
a. Laparotomi
Laparotomi saja untuk kontap wanita tidak dianjurkan karena
diperlukan insisi yang panjang dan anestesi umum atau anestesi
spinal. Laparotomi hanya diperlukan bila cara-cara kontap
lainnya gagal atau timbulkomplikasi sehingga sehingga
memerlukaninsisi yang lebih besar. Atau jika padakeadaan lain,
jika kontap bukan meriupakan operasi utama, tetapi sebagai
pelengkapmisalnya padasectio sesaria, KET dll.
b. Mini- Laparatomi
a) Waktu operasi
· Post-partum
· Post-abortus
· Interval (dilakukan pada saat bukan post-partum atau
post-abortus)
b) Tempat Insisi
· Sub-umblikal / infa-umbilika
· Supra-pubis / mini-pfannenstiel
Keuntungan:
a) Mudah dipelajari
b) Dapat dikerjakan oleh setiap tenaga medis yang memiliki
dasar-dasar ilmu bedah dan keterampilan bedah
c) Hanya memerlukan alat-alat sederhana dan tidak mahal,
terutama alat-alat bedahstandar
d) Komplikasibiasanya hanya komplikasi minor
e) Dapat dilakukan segera setelah melahirkan
Kerugian:
a) Waktu operasi lebih lama
b) Sukar dilakuakn pada wanita yang sangat gemuk
c) Meninggalkan bekas luka kecil yang masih dapat terlihat
6
d) Nyeri singkat
e) Angka kejadian infeksi lebih tinggi daripada laparoskopi

D. Penyumbatan Tuba Mekans dan Tuba Kimiawi


1. Penyumbatan tuba mekanis
a) Tubal clips dipasang pada isthmus tuba fallopii, 2-3 cm dari
uterus, kolpotomi melalui atau kuldoskopi. Tubal clips
menyebabkan kerusakan yang lebih sedikit atau kecil pada
tuba fallopiidiandingkan dengan cara-cara oklusi tuba fallopii
lainnya.
b) Tubal ring Dengan memasang cincin berdiameter 1 mm pada
tuba fallopii. Dapat dipakai pada minilaparotomi, laparoskopi
dan cara trans-vaginal, dipasang pada ampula tuba
atauampulary-isthmic junction, 2-3 cm dari uterus. Tubal ring
merusak tuba fallopii sepanjang 1-3 cm.
2. Penyumbatan tuba kimiawi
Banyak zat-zat kimia yang saat ini dalam penelitian eksperimental
untuk oklusi tuba fallopii, terutama dilakukan pada hewan
percobaan. Sedangkan pada manusia baru beberapa zat kimiasaja
yang telah diteliti.
Keuntungan:
1. Mengerjakannya mudah\
2. Dapat dikerjakan secara rawat jalan.
Kerugian:
a) Kebanyakan zat kimia kurang efektif setelah satu kali
pemberian, sehingga akseptor haruskembali untuk peberian
berikutnya (sampai tiga kali pemberian) dengan interval satu
minggu atau satu bulan.
b) Ada beberapa zat kimia yang sangat toksik, sehingga dapat
menyebabkan kerusakan jaringan sektarnya.
c) Beberapa zat kimia memerlukan alat khusus untuk
aplikasinya.
d) Irreversibel
e) Dosis zat kimia sukar ditentukan sebelumnya
7
2.3 Sterilisasi Pada Pria
A. MOP
Sterilisasi pada laki-laki disebut vasektomi. Caranya ialah dengan
memotong saluran mani (vasdeverens) kemudian kedua ujungnya di ikat,
sehingga sel sperma tidak dapat mengalir keluar penis (urethra).
Sterilisasi laki-laki termasuk operasi ringan, tidak melakukan perawatan
di rumahsakit dan tidak mengganggu kehidupan seksual. Nafsu seks dan
potensi lelaki tetap, dan waktu melakukan koitus terjadi pula ejakulasi,
tetapi yang terpancar hanya semacam lendir yang tidak mengandung
sperma. Kontap pria ini masih merupakan metode yang "terabaikan" dan
kurang mendapatkan perhatian.
B. Penyumbatan Vas Deferens Mekans
Mekanis dilakukan dengan penjepitan vans deferens mekans:
a) Vaso clips
b) Intra vasal thread (IVT)
c) Reversible intravas device (R-IVD)
d) Shug
e) Phaser (bionyx control)
f) Reversible intravasel occlusive devices (RIOD)
C. Penyumbatan Vas Deferens Kimiawi
Dilakukan penyumbatan terhadap vas deferens kimiawi menggunakan
zat zat kimiawi berupa:
a) Quinacrine
b) Ethanol
c) Ag-nitrat

8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
MOW atau Tubektomi
MOW atau tubektomi merupakan alat kontrasepsi modern sterilisasi
pada wanita atau juga merupakan alat kontarsepsi mantap yaitu penutupan
terhadap kedua saluran telur kanan dan kiri, yang menyebabkan sel telur tidak
dapat melewati sel telur, dengan demikian sel telur tidak dapat bertemu
dengan sperma laki-laki sehingga tidak terjadi kahamilan.
MOP atau Vasektomi MOP atau vasektomi merupakan alat kontrasepsi
mantap pada laki-laki yaitu dengan memotong saluran mani (vasdeverens)
kemudian kedua ujungnya di ikat, sehingga sel sperma tidak dapat mengalir
keluar penis (urethra). Teknik melakukan kontrasepsi ini ada berbagai cara
yaitu: operatif. penyumbatan vas deverens, dan penyumbatan vas deferens
kimiawi.

3.2. Saran
Saran kami sebagai penyusun makalah ini, semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan dapat menjadi inspiras bagi pembaca dan masih terdapat
banyak kesalahan-kesalahan. Oleh karena itu, kami senantiasa menerima
saran dan kritik yang sifatnya membangun.

9
DAFTAR PUSAKA

Sulistyawati, ari. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana Jakarta: Salemba Medika


Bari Abdul, Saifudin. 2006. Buku Panduan praktis pelayanan kontrasepsi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Notodiharjo. Riono. 2002. Reproduksi, Kontrasepsi, dan Keluarga Berencana.
Jakarta: Yayasan bina pustaka Wikhjosastro.
Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
Proverawati atikah, dkk. 2010, panduan memilih kontrasepsi. Yogyakarta: muha
medika

10

Anda mungkin juga menyukai