Disusun oleh :
Lucia Reyne Fieke Ngantung
NIM. 2019080198
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan Asuhan Kebidanan selanjutnya. Semoga asuhan kebidanan ini
bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan bagi Mahasiswa STIKES Husada pada khususnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.2.2. Profil
l) Sangat efektif, reversible dan berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun
Cut-380 A).
2) Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak.
3) Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan.
4) Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi.
5) “Tidak boleh dipakai oleh perempuan yang berpapar pada infeksi
menular seksual (IMS)”.
2.2.3. Jenis AKDR
1) Copper-Releasing
- Cooper T 380 A.
- Nova T.
- Multiload 375.
2) Frogestin-Releasing
- Progestasert.
- Levonova (LNG-20).
- Mirena.
2.4 Permasalahan
1. Ekspulsi atau lepasnya IUD dari tempat insersinya (merupakan komplikasi
yang paling sering terjadi, terutama pada pasien nulipara atau post partum)
2. Nyeri atau kram perut (dysmenorrhea)
3. Perdarahan, seperti perdarahan per vaginam di luar siklus haid dan
menorrhagia
4. Perforasi uteri atau serviks
5. Infeksi atau peradangan pelvis
6. Fragmentasi atau terbenamnya IUD di dalam rahim
7. Gangguan tubo-ovari
8. Kehamilan ektopik
2.6 Asuhan Kebidanan
Management kebidanan adalah metode kerja profesi dengan
menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah sehingga merupakan
alur kerja dari pengorganisasian. Pemikiran dan langkah-langkah dalam
urutan yang logis dan menguntungkan balk bagi pasien maupun bidan.
(Varney, 1996). Untuk melaksanakan asuhan kebidanan yang mempunyai
tujuh langkah yaitu :
2.6.1 Langkah Pertama : Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal proses asuhan kebidanan meliputi
pengumpulan data, baik subyektif maupun obyektif. Pengkajian pada
akseptor KB AKDR.
A. Data Subyektif
Adalah data yang didapat dari wawancara langsung dengan klien,
keluarga dan tenaga medis lain.
1. Biodata
Identifikasi klien dan suami meliputi : nama, umur, agama,
pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, perkawinan dan alamat lengkap.
Dari biodata yang dikaji diharapkan dapat memberikan gambaran tentang
faktor resiko keadaan sosial ekonomi, dan pendidikan klien.
2. Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui alasan klien datang kebidanan. Apa yang
dirasakan klien saat ini, kapan mulainya timbulnya spotting/dercak darah,
bagaimana warna, bau dan dimana bercak darah di spotting tersebut
timbul, apakah nyeri atau tidak.
3. Riwayat Kesehatan saat ini.
Adalah keadaan atau kondisi klien saat melakukan pemeriksaan ke
tenaga kesehatan.
4. Riwayat Kebidanan yang Terdiri dari :
a. Riwayat Haid
Yang perlu ditanyakan adalah umur berapa waktu menarche, kapan
HPHT nya, bagaimana siklus haidnya teratur atau tidak, berapa banyak
darah yang keluar, bagaimana konsistensinya, berapa hari lamanya,
dismenorhoe atau tidak, adakah gangguan atau keluhan sebelum, selama
dan sesudah haid, adakah keputihan, bagaimana warna, bau, kapan, gatal
atau tidak.
b. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu Apakah klien
pernah hamil, apakah pernah melahirkan, dimana, ditolong siapa, apakah
ada komplikasi pada kehamilan maupun persalinan, apakah klien pernah
abortus, pernah kuret atau tidak, kalau pernah berapa kali.
5. Riwayat KB
Apakah klien pernah menggunakan alat kontrasepsi bila pernah alat
kontrasepsi apa dan berapa lama. Apa alasan klien memilih alat
kontrasepsi tersebut. Klien ganti alat kontrasepsi atau tidak, kalau ganti
apa alasannya.
6. Latar belakang budaya
Yang perlu ditanyakan apakah klien ada larangan dalam penggunaan alat
kontrasepsi bila, ada alat kontrasepsi apa.
7. Pola pemenuhan kebutuhan
a. Pola Nutrisi
Data yang ditanyakan adalah pola makan, komposisi, variasi, habis porsi,
jumlah minum, frekuensi.
b. Pola Istirahat
Data yang ditanyakan adalah istirahat slang berapa jam adakah gangguan
atau keluhan, istirahat malam berapa jam baik sebelum dan selama
pemasangan AKDR.
c. Pola Eliminasi
Data yang diperlukan adalah frekuensi BAB, warnanya, konsistensinya,
frekuensi BAK, warna, adakah keluhan.
d. Pola Aktivitas
Data yang ditanyakan adalah kegiatan yang dilakukan sehari-hari oleh
pasien.
e. Pola Seksualitas
Data yang perlu ditanyakan adalah frekuensi hubungan seksual.
Sedangkan dan selama pemasangan AKDR dan apakah ada keluhan atau
tidak sewaktu melakukan hubungan seksual.
f. Pola Kebersihan Diri
Data yang perlu ditanyakan adalah mandi berapa kali, ganti baju berapa
kali sehari, ganti celana dalam berapa kali sehari, gosok gigi berapa kali
sehari.
g. Keadaan Psikososial
Perubahan psikososial yang terjadi pada klien, hubungan dengan suami
dan keluarga.
B. Data Obyektif
Adalah data yang didapat melalui hasil pemeriksaan petugas pada klien
(Inspeksi, palpasi, perkusi) dan pemeriksaan penunjang.
1. Keadaan Umum
Langkah awal pemeriksaan adalah dengan pemeriksaan pandang secara
berurutan dari kepala sampai kaki, keadaan umum ditujukan pada
keadaan klien, kesadaran, bentuk tubuh, cara berjalan.
2. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 100/70-130/90 mmHg
Nadi : 76-92 x/mnt
Suhu : 36,5-37,5°C
Respirasi : 18-24 x/mnt
3. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi Pemeriksaan dengan cara pandang
Kepala : Kulit kepala bersih atau tidak, warna rambut, adakah
kelainan.
Muka : Adakah hyperpigmentasi, pucat atau teraba.
Mata : Conjungtiva anemis atau tidak, sklera ikterus atau tidak.
Hidung : Keadaan hidung bersih atau kotor, ada atau tidak pernafasan
cuping hidung.
Mulut : Apakah ada stomatitis, apakah ada gigi perlu, apakah ada
caries gigi.
Telinga : Simetris atau tidak, keadaan telinga bersih atau kotor, adakah
serumen.
Leher : Adakah pembesaran kelenjar thyroid, adakah pembendungan
vena jugularis.
Dada : Simetris atau tidak, ada retraksi intercosta atau tidak.
Payudara : Apakah putting susu bersih, adakah hyperpigmentasi pada
areola mamarne.
Perut : Adakah jaringan parut bekas operasi. Genetalia.
Vulva : Adakah perdarahan, bersih atau kotor, adakah varises atau
tidak, adakah keputihan atau flour albus.
Anus : Adakah haemoroid atau tidak.
Ekstremitas
Atas : Oedem atau tidak.
Bawah : Oedem kaki atau tidak, varises atau tidak.
b. Palpasi
Leher : Adakah pembesaran kelenjar thyroid.
Payudara : Ada benjolan atau tidak, nyeri tekan atau tidak.
Perut : Ada benjolan atau tidak, nyeri tekan atau tidak.
Tungkai : Ada oedem atau tidak.
c. Perkusi : Metode pemeriksaan dengan cara ketukan.
Perut : Ada meieorismus atau tidak.
4. Pemeriksaan Penunjang
Data yang diperlukan untuk menunjang diagnosa berupa pemeriksaan
laboratorium (Hb), USG dan rontgen.
5. Pemeriksaan Gynekologi.
a. Inspekulo, Metode pemeriksaan dengan menggunakan alat bantu
spekulum. Terlihat benang AKDR ± 1 cm dari porsio, tidak ada erosi
porsio, terdapat perdarahan pada saluran vagina.
b. Bimanual
Untuk mengetahui apakah terjadi kehamilan, posisi AKDR tetap dalam
rahim atau tidak, ada atau tidak nyeri goyang serviks.
Analisa
Analisis dan interpretasi data yang terkumpul kemudian dibuat kesimpulan
Penatalaksanaan
Pelaksanaan ditetapkan untuk mencapai tujuan. Pada pelaksanaan yang dilakukan
bidan bisa dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dengan tim medis lain. Selama
kegiatan ini bidan melihat kemajuan kesehatan serta diupayakan dalam waktu
yang singkat dan efektif hemat dan berkualitas.
BAB III
TINJAUAN KASUS
4.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny “R” P2002 Umur 30 tahun
Akseptor Lama KB IUD didapatkan kesimpulan dan saran sebagai berikut :
Dalam pengkajian kasus asuhan kebidanan pada Ny “R” P2002 Umur 30
tahun Akseptor Lama KB IUD. Diperoleh data subyektif dan obyektif
melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dalam keadaan normal dan tidak
ditemukan keluhan. Dalam penulisan tugas ini penulis tidak mengalami
hambatan selama pengkajian karena klien dan keluarga bersikap kooperatif.
Diagnosa dalam kasus ini adalah asuhan kebidanan pada Ny “R” P 2002
Umur 30 tahun Akseptor Lama KB IUD saat ini tidak ditemukan adanya
masalah.
Penatalksanaan pada kasus ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan
menyeluruh pada kasus rencana asuhan yang diberikan dapat dilaksanakan
secara menyeluruh. Pada kasus rencana asuhan yang ditentukan dapat
dilaksanakan secara menyeluruh.
4.2. Saran
4.2.1. Bagi mahasiswa
Sebagai pelaksana dalam memberikan asuhan kebidanan, hendaknya
mahasiswa terus menambah pengetahuan dan mengembangkan ketrampilan
sehingga dapat memberikan asuhan kebidanan secara optimal, berorientasi
sehingga dapat memberikan asuhan kebidanan secara optimal, berorientasi
pada kepuasan klien dan sesuai dengan prosedur.
4.2.2. Bagi lahan praktek
Dalam mencapai peningkatan kesehatan diperlukan tempat pelayanan yang
memadai atas sarana dan prasarana dan mudah dijangkau oleh masyarakat
dengan mengedepankan profesionalisme.
4.2.3. Bagi institusi
Sebagai bahan kepustakaan dalam pembuatan askeb.
DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin, Abdul Bari, Prof. Dr. SPOE, MPH. 2003. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjdo.
Manuaba, IMG, Prof. Dr. DSOG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta.
Hartanto, Hanafi, Dr. 2003. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar
Harapan. Jakarta.