Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Kontrasepsi

Ada beberapa pengertian tentang kontrasepsi menurut beberapa ahli yaitu :

a) Kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti

“melawan” atau “mencegah” sedangkan konsepsi adalah pertemuan

antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan

kehamilan (Winkjosastro, 2007).

b) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang merupakan suatu metode

kontrasepsi efektif karena dapat memberikan perlindungan dari resiko

kehamilan untuk jangka waktu hingga sepuluh tahun. Metode

kontrasepsi jangka panjang dinilai paling cost effective dengan tingkat.

Berdasarkan beberapa pengertian yang disebutkan sebelumnya

kontrasepsi adalah penggunaan obat alat untuk mencegah kehamilan

baik menetap maupun sementara.

2. Jenis Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

1) Pengertian

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau yang dikenal dengan IUD

merupakan kontrasepsi non-hormonal yang dipasang didalam rahim.

Ada beberapa jenis alat KB yang bekerja dari dalam rahim untuk

7
8

mencegah pembuahan sel telur oleh sperma. Salah satunya yaitu jenis

spiral yang bisa bertahan dalam rahim dan terus menghambat

pembuahan sampai 10 tahun lamanya. Setelah itu harus dikeluarkan

dan diganti. Bahan spiral yang paling umum digunakan adalah plastik,

atau plastik bercampur tembaga. Spiral mempunyai efek samping haid

menjadi lebih lama dan lebih banyak (Leli Asih dan Hadriah Oesman,

2009).

2) Cara kerja

Menghambat kemampuan sperma masuk kedalam tuba Fallopi,

mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri,

AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu,

walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat

reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk

fertilisasi, Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam

uterus (Saifuddin, 2010).

3) Keuntungan

Efektivitas tinggi 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1

tahun pertama, AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan,

metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak

perlu diganti), tidak mempengaruhi hubungan seksual, tidak

mempengaruhi kualitas dan volume ASI, dan dapat digunakan

sampai menopause (Saifuddin, 2010).


9

4) Kerugian

a) Efek samping yang umum terjadi

 Perubahan siklus haid (pada 3 bulan pertama dan akan

berkurang setelah 3 bulan)

 Haid lebih lama dan banyak

 Perdarahan (spotting) antar menstruasi

 Saat haid lebih sakit

b) Komplikasi lain

 Merasakan sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah

pemasangan

 Perdarahan berat pada waktu haid atau di antaranya yang

memungkinkan penyebab anemia

c) Tidak mencegah IMS

d) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau

perempuan yang sering berganti pasangan

e) Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS

memakai AKDR

f) Sedikit nyeri dan perdarahan terjadi setelah pemasangan AKDR.

Dan akan menghilang dalam 1-2 hari.

g) Tidak mencegah terjadinya kehamilan Ektopik

h) Perempuan harus memeriksa posisi benang dari waktu kewaktu

(Saifuddin, 2010).
10

b. Implant/Susuk

1) Pengertian

Implant merupakan alat kontrasepsi yang dipasangkan atau

disisipkan dibawah kulit, efektif mencegah kehamilan dengan cara

mengalirkan secara perlahan-lahan hormon yang dibawanya.

Selanjutnya hormon akan mengalir ke dalam tubuh lewat pembuluh-

pembuluh darah. Hormon yang dikandung dalam susuk ini adalah

levonorgestrel (LNG), yakni hormon yang berfungsi menghentikan

suplai hormon estrogen yang berfungsi mendorong pembentukan

lapisan dinding lemak dan dengan demikian menyebabkan terjadinya

menstruasi

2) Cara kerja

Lendir serviks menjadi kental, mengganggu pembentukan proses

endometrium sehingga sulit terjadi implantasi, mengurangi

transportasi sperma serta menekan ovulasi.

3) Jenis implant

Yang ada sekarang dalam program KB ada implant 2 batang

dengan efektifitas pemakaian 3 (tiga) tahun, berupa silastik yang

panjangnya 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm dan mengandung

levonorgestrel 75 mg. Cara pemasangan dipasang secara subdermal

pada lengan bagian dalam sebelah kanan atas dengan menggunakan

insisi dan anestesi lokal dengan bantuan trokar (Asih dan Oesman,

2009).
11

4) Efektivitas

Pada pemberian implant levonorgestrel kepada 18.530 wanita

perbulan didunia dilaporkan terjadi 19 kehamilan, 11 dari kehamilan

ini terjadi pada tahun keenam sampai kedelapan pemakaian data dari

populatin council yang didasarkan pada pengalaman lebih dari

12.000 wanita pertahun, menunjukkan angka kegagalan pada tahun

pertama adala 0,04/100 wanita pertahun, tahun kedua menjadi 0,02,

tahun ketiga 0,9, tahun keempat 0,5 dan tahun kelima 1,1/100 wanita

pertahun. Karena itu bentuk kontrasepsi ini adalah satu metode yang

paling efektif yang tersedia terutama setelah penghentian pemakaian,

fertilisasi pulih dengan segera (Silvin dkk, 1992 di buku Obstetric

Williams Vol.2 Edisi 21, 2006).

5) Keuntungan

Kembalinya kesuburan tinggi setelah pencabutan, perlindungan

jangka panjang, tidak mengganggu kegiatan senggama, aman dipakai

pada masa laktasi, dapat dicabut setiap saat sesuai dengan

kebutuhan.

6) Efek samping

Dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa perdarahan

bercak atau spotting, hipermenorea, atau nyeri payudara,

meningkatnya jumlah darah haid serta amenorea, Mual,

efektivitasnya menurun apabila menggunakan obat-obatan

tuberkulosis atau obat epilepsi (Saifuddin, 2010).


12

c. Kontrasepsi Mantap

1) Pengertian

Kontrasepsi mantap adalah satu metode kontrasepsi yang

dilakukan dengan cara mengikat atau memotong saluran telur (pada

perempuan) atau saluran sperma (pada lelaki). Kontap adalah salah

satu cara kontrasepsi untuk mengakhiri kelahiran. Kontrasepsi

mantap (Kontap) dikenal ada dua macam, yaitu Kontap Pria atau

MOP atau vasektomi dan Kontap Wanita atau MOW atau Tubektomi

(Saifuddin, 2010).

a) MOP/vasektomi

MOP adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas

reproduksi pria dengan melakukan oklusi vasa deferensia

sehingga alur tranportasi sperma terhambat dan proses fertilitasi

(penyatuan dengan ovum tidak terjadi). Tindakan oklusi

dilakukan terhadap kedua saluran mani sebelah kanan dan

sebelah kiri sehingga tidak dapat menyebabkan kehamilan.

MOP sangat efektif, tidak ada efek samping jangka panjang,

tindak bedah aman dan sederhana, serta dapat digunakan seumur

hidup dan tidak mengganggu kehidupan suami isteri (Saifuddin,

2010).

b) MOW/Tubektomi

MOW adalah tindakan penutupan terhadap kedua saluran

telur kanan dan kiri, yang menyebabkan sel telur tidak dapat
13

melewati sel telur, dengan demikian sel telur tidak dapat

bertemu dengan sperma laki-laki sehingga tidak terjadi

kehamilan. Dengan mengoklusi (mengikat dan memotong atau

memasang cincin) tuba falopii maka sperma tidak dapat bertemu

dengan ovum. MOW adalah prosedur bedah sukarela untuk

menghentikan fertilitas atau kesuburan perempuan dengan

mengokulasi tuba fallopi ( mengikat dan memotong atau

memasang cincin) sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan

ovum (Noviawati dan Sujiayatini, 2009).

Keuntungan MOW efektifitas tinggi, dengan angka

kegagalan rendah, dan kejadian kegagalan disebabkan oleh

tekhnik operatif yang kurang baik ataupun rekanalisasi spontan,

serta efek samping minimal. Keuntungan Kontap dibandingkan

kontrasepsi yang lain adalah lebih aman (keluhan lebih sedikit),

lebih praktis (hanya memerlukan satu kali tindakan), dan lebih

efektif (tingkat kegagalan sangat kecil) serta ekonomis, namun

kerugiannya kontrasepsi ini bersifat permanen (Asih, 2009).

3. Tujuan pelayanan kontrasepsi

Pelayanan kontrasepsi mempunyai dua tujuan yaitu secara umum

pemberian dan pemantapan gagasan kontrasepsi, guna mencapai tujuan

tersebut maka ditempuh kebijaksanaan mengkategorikan tiga fase untuk

mencapai sasaran. Menurut Pinem (2009), fase tersebut yaitu:

a. Fase menunda dan mencegah kehamilan.


14

Fase menunda kehamilan pertama sebaiknya dilakukan oleh

pasangan yang istrinya belum mencapai usia 20 tahun. Karena usia

dibawah 20 tahun adalah usia yang sebaiknya menunda untuk

mempunyai anak dengan berbagai alasan, seperti oragan reproduksi

yang belum matang. Kriteria kontrasepsi yang diperlukan yaitu

kontrasepsi dengan pulihnya kesuburan yang tinggi, artinya

kembalinya kesuburan dapat terjamin 100%.

b. Fase menjarangkan kehamilan

Periode usia istri antara 20 – 30 atau 35 tahun merupakan periode

usia paling baik untuk melahirkan dengan jumlah anak 2 orang dan

jarak antara kelahiran adalah 2-4 tahun. Adapun alasan untuk

menjarangkan kehamilan karena umur antara 20-30 tahun merupakan

usia yang terbaik untuk mengandung dan melahirkan.

c. Fase menghentikan atau mengakhiri kehamilan atau kesuburan

Periode umur istri diatas 35 tahun, terutama diatas 35 tahun

sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 orang anak.

Adapun alasan mengakhiri kesuburan karena ibu dengan usia diatas

30 tahun dianjurkan untuk tidak hamil atau tidak punya anak lagi,

karena alasan medis dan alasan lainnya. Kondisi keluarga seperti

ini dapat menggunakan kontrsepsi yang mempunyai efektifitas

tinggi, karena jika terjadi kegagalan hal ini dapat menyebabkan

terjadinya kehamilan dengan risiko tinggi bagi ibu dan anak.


15

Maksud dari kebijaksanaan pada fase diatas adalah untuk

menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan usia muda, jarak

kelahiran terlalu dekat dan melahirkan.

4. Syarat –syarat memilih kontrasepsi

Menurut Asih dan Oesman (2009) ada beberapa syarat memilih

kontrasepsi yaitu :

a. Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat jika

digunakan.

b. Berdaya guna, dalam arti jika digunakan sesuai dengan aturan akan

dapat mencegah kehamilan.

c. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh

lingkungan budaya di masyarakat. Ada dua macam penerimaan

terhadap kontrasepsi yakni penerimaan awal (initial acceptability) dan

penerimaan lanjut (continued acceptability). Penerimaan awal

tergantung pada bagaimana motivasi dan persuasi yang diberikan oleh

petugas KB. Penerimaan lanjut dipengaruhi oleh banyak faktor seperti

umur, motivasi, budaya, sosial, ekonomi, agama, sifat yang ada pada

KB, dan faktor daerah (desa/kota).

d. Terjangkau harganya oleh masyarakat.

e. Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya, klien akan segera

kembali kesuburannya, kecuali untuk kontrasepsi mantap.

5. Pengertian Akseptor

Ada beberapa pengertian akseptor yaitu:


16

a. Pengguna (akseptor) adalah pasangan usia subur (PUS) dimana salah

seorang menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi pencegah

kehamilan, baik melalui program maupun non program (Andi, 2009)

b. Akseptor KB adalah pasangan usia subur (PUS) yang menggunakan

salah satu alat/obat kontrsepsi (BKKBN, 2011).

Ada beberapa macam akseptor KB. Menurut Manuaba

(2010), akseptor keluarga berencana yang diikuti oleh pasangan usia

subur dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu :

1) Akseptor atau peserta KB baru, yaitu PUS yang pertama kali

menggunakan kontrasepsi setelah mengalami kehamilan yang

berakhir dengan keguguran atau persalinan.

2) Akseptor atau peserta KB lama, yaitu peserta yang masih

menggunakan kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan.

3) Akseptor atau peserta KB ganti cara, yaitu peserta KB yang ganti

pemakaian dari suatu metode kontrasepsi ke metode kontrasepsi

lainnya. Kontrasepsi suntik depoprogestin, pengertian kontrasepsi

berasal dari kata kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan

kontrasepsi adalah pertemuan antara sel sperma (sel pria) yang

mengakibatkan kehamilan.

6. Pengertian MKJP

Metode kontrasepsi jangka panjang adalah kontrasepsi yang dapat

dipakai dalam jangka waktu lama, lebih dari 2 tahun, efektif dan efisien

untuk tujuan pemakaian menjarangkan kelahiran lebih dari 3 tahun atau


17

mengakhiri kehamilan pada pasangan yang sudah tidak ingin tambah anak

lagi. Jenis metode yang termasuk dalam kelompok ini adalah metode

kontap (kontrasepsi mantap) pria dan wanita, implant, dan IUD (Leli Asih

dan Hadriah Oesman, 2009).

Metode kontrsepsi jangka panjang adalah metode kontrasepsi yang

dikenal efektif karena dapat memberikan perlindungan dari risiko

kehamilan untuk jangka waktu sampai sepuluh tahun yang terdiri dari

Metode Operasi wanita (MOW), Metode Operasi Pria (MOP), Alat

Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), dan implant atau yang dikenal dengan

susuk KB merupakan alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) dengan masa

berlaku 3 (tiga) tahun (BKKBN, 2011).

Anda mungkin juga menyukai