Anda di halaman 1dari 40

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA

BERENCANA PADA NY B DENGAN KB KALENDER DAN KONDOM

DEPARTEMEN MATERNITAS

OLEH
MAGDALENA NGONGO
2020611010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2021
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

A. PENGERTIAN
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan
suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan dan mendapatkan
kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol
waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri dan menentukan
jumlah anak dalam keluarga (Proverawati dkk, 2010 ).
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, dapat
bersifat sementara dapat pula bersifat permanen (Prawirohardjo, 2009).
kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.

B. MACAM-MACAM KONTRASEPSI
1. Macam-macam kontrasepsi menurut Mochtar (2011), antara lain:
a. Kontrasepsi Metode Sederhana
1) Tanpa Alat
- KB alamiah, terdiri dari pantang berkala, metode kalender,
metode suhu badan basal, metode lendir serviks
- Coitus interuptus atau senggama terputus.
2) Dengan Alat
- Mekanis (barrier), terdiri dari kondom pria, barier intra-
vaginal (diagfragma, kap serviks, spons, kondom wanita)
- Kimiawi, yang berupa spermisid (Vaginal cream, vaginal
foam, vaginal jelly, vaginal suppositoria, vaginal tablet dan
vaginal soluble film).

b. Kontrasepsi Metode Modern


1) Kontrasepsi Hormonal
- Per-oral : pil oral kombinasi dan minipil.
- Suntikan atau injeksi KB, meliputi: depo provera setiap 3
bulan, norigest setiap 10 minggu dan cyclofem setiap
bulan.
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

- Sub-kutis (implant) atau alat kontrasepsi bawah kulit


(AKBK) yang meliputi implant dan norplant.
2) IUD (Intra Uteri Device ) adalah Alat Kontrasepsi Dalam Rahim,
yang meliputi : Copper T, Medusa, Seven Copper T.
3) Metode Kontrasepsi Mantap
- Pada wanita: Medis Operatif Wanita (MOW) : Tubektomi.
- Pada pria: Medis Operatif Pria (MOP) : Vasektomi
2. Macam-macam Kontrasepsi hormonal dan non hormonal
a. Kontrasepsi Hormonal
1) Kontrasepsi Pil
- Pengertian Pil oral akan menggantikan produksi normal
estrogen dan progesteron oleh ovarium. Pil oral akan
menekan hormon ovarium selama siklus haid yang normal,
sehingga juga menekan releasingfactors di otak dan
akhirnya mencegah ovulasi. Pemberian Pil Oral bukan
hanya untuk mencegah ovulasi, tetapi juga menimbulkan
gejala-gejala pseudo pregnancy (kehamilan palsu) seperti
mual, muntah, payudara membesar, dan terasa nyeri
(Hartanto, 2002).
- Cara kerja KB Pil menurut Saifuddin (2010) yaitu:
 Menekan ovulasi
 Mencegah implantasi
 Mengentalkan lendir serviks
 Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi
ovum akan terganggu
- Keuntungan KB Pil menurut Handayani (2010) yaitu:
 Tidak mengganggu hubungan seksual
 Siklus haid menjadi teratur (mencegah anemia)
 Dapat digunakam sebagai metode jangka panjang
 Dapat digunakan pada masa remaja hingga
menopouse e) Mudah dihentikan setiap saat
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

 Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan pil


dihentikan
 Membantu mencegah: kehamilan ektopik, kanker
ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, acne,
disminorhea
- Keterbatasan KB Pil menurut Sinclair (2010) yaitu:
 Amenorhea
 Perdarahan haid yang berat
 Perdarahan diantara siklus haid
 Kenaikan berat badan
 Mual dan muntah
 Hipertensi
 Jerawat j
 Pusing
 leukorhea
 Disminorea
2) Kontrasepsi Suntik
- Efektivitas kontrasepsi Suntik.
Menurut Sulistyawati (2013), kedua jenis kontrasepsi
suntik mempunyai efektivitas yang tinggi, dengan 30%
kehamilan per 100 perempuan per tahun, jika
penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal
yang telah ditentukan. DMPA maupun NET EN sangat
efektif sebagai metode kontrasepsi. Kurang dari 1 per 100
wanita akan mengalami kehamilan dalam 1 tahun
pemakaian DMPA dan 2 per 100 wanita per tahun
pemakain NET EN (Hartanto, 2002).
- Cara kerja kontrasepsi Suntik menurut Sulistyawati (2013)
yaitu:
 Mencegah ovulasi
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

 Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan


kemampuan penetrasi sperma
 Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
 Menghambat transportasi gamet oleh tuba falloppii
- Keuntungan kontrasepsi Suntik
Keuntungan pengguna KB suntik yaitu:
 Sangat efektif
 Pencegah kehamilan jangka panjang
 Tidak berpengaruh pada hubungan seksual
 Tidak mengandung estrogen sehingga tidak
berdampak serius terhadap penyakit jantung dan
gangguan pembekuan darah
 Tidak mempengaruhi ASI
 Efek samping sangat kecil
 Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
 Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih 35
tahun sampai perimenopause
 Membantu mencegah kanker endometrium dan
kehamilan ektopik
 Menurunkan kejadian tumor jinak payudara
 Mencegah beberapa penyebab penyakit radang
panggul (Sulistyawati, 2013).
- Keterbatasan
Adapun keterbatasan dari kontrasepsi Suntik menurut
Sulistyawati (2013) yaitu:
 Gangguan haid
 Leukorhea atau Keputihan
 Galaktorea
 Jerawat
 Rambut Rontok
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

 Perubahan Berat Badan


 Perubahan libido.
3) Kontrasepsi Implant
- Profil kontrasepsi
Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:
 Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk
Jedena, Indoplant, atau Implanon
 Nyaman
 Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi
 Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan
 Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut
 Efek samping utama berupa perdarahan tidak
teratur, perdarahan bercak, dan amenorea
 Aman dipakai pada masa laktasi.
- Cara kerja kontrasepsi
Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:
 Lendir serviks menjadi kental
 Mengganggu proses pembentukan endometrium
sehingga sulit terjadi implantasi
 Mengurangi transportasi sperma
 Menekan ovulasi.
- Keuntungan kontrasepsi
Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:
 Daya guna tinggi
 Perlindungan jangka panjang
 Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah
pencabutan
 Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
 Tidak mengganggu dari kegiatan senggama
 Tidak mengganggu ASI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

 Klien hanya kembali jika ada keluhan


 Dapat dicabut sesuai dengan kebutuhan
 Mengurangi nyeri haid
 Mengurangi jumlah darah haid
 Mengurangi dan memperbaiki anemia
 Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit
radang panggul
 Menurunkan kejadian endometriosis
- Keterbatasan kontrasepsi
Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:
 Pada kebanyakan pasien dapat menyebabkan
perubahan pola haid berupa perdarahan bercak
(spooting
 Hipermenorea atau meningkatnya jumlah darah
haid
 Serta amenorhea
b. Kontrasepsi non hormonal
1) Segama terputus (coitus interuptus)
 Defenisi Segama terputus adalah mengelurakan kemaluan
pria dari vagina menjelang ejakulasi. Dengan cara ini di
harapkan cairan sperma tidak akan masuk kedalam ramhim
serta mengecilkan kemungkinan bertemunya sel telur yang
dapat mengakibatkan terjadinya pembuahan (Proverawati,
Islaely & Aspuah, 2010)
 Kekurangan : Dapat menyebabkan kehamilan
 Keuntungan
o Tidak memerlukan biaya
o Tidak menimbulkan efek samping medis
2) Kondom
 suatu selubung atau sarung karet yang terbuat dari berbagai
bahan diantaranya lateks(karet), plastic(vinil), atau bahan
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

alami(produksi hewani) yang dipasang pada penis (kondom


pria) atau vagina (kondom wanita) pada saat berhubungan
seksual.
 Keuntungan
- Dapat mencegah penularan penyakit kelamin
- Praktik dan mudah digunakan
 Kekurangan
- Dapat menimbulkan alergi pada vagina
- Hanya dapat digunakan sekali
- Pemakaian harus tepat jika tidak beresiko terlepas
dan tertinggal dalam vagina
3) Diafragma
 Defenisi
Diafragma bisanya terbuat dari lateks atau silikon
berbentuk melingkar seperti kubah dan berfungsi mencegah
sperma masuk kedalam rahim
 Keuntungan
- Dapat digunakan dengan spermisida untuk
meningkatkan efektivitasanya
- Bisa dipakai berulang kali
 Kekurangan
- Rasa tidak nyaman
- Beresiko lepas
- Menimbulkan iritasi
4) Kalender
 Defenisi
Metode ini menggunakan perhitungan masa subur wantita
dengan menghindari berhubungan seks pada masa subur
tersebut.
 Keuntungan
- Tidak membutukan biaya
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

- Tidak menggunakan alat


- Tidak meganggu siklus menstruasi
 Kekurangan
- Dapat membuat kehamilan lebih tinggi
- Kurang efektif
5) IUD
a) IUD Non- hormonal
Pada saat ini IUD telah memasuki generasi ke empat, IUD
telah dikembangkan mulai dari generasi pertama yang
terbuat dari benang sutra dan logam sampai generasi plastik
(polyetilen) baik yang ditambah obat maupun tidak.
 Menurut bentuknya IUD dibagi menjadi dua:
- Bentuk terbuka (oven device) Misalnya :
Lippes loop, CUT, Cu-7, Margules, Spring
Coil, Multiload, Nova-T.
- Bentuk tertutup (closed device) Misalnya :
Ota-Ring, Atigon, dan Graten berg ring.
 Menurut tambahan atau metal
- Medicated IUD Misalnya : Cu T 200 (daya
kerja 3 tahun), Cu T 220 (daya kerja 3
tahun), Cu T 300 (daya kerja 3 tahun), Cu T
380 A (daya kerja 8 tahun), Cu-7, Nova T
(daya kerja 5 tahun), ML-Cu 375 (daya
kerja 3 tahun). Pada jenis Medicated IUD
angka yang tertera di belakang IUD
menunjukkan luasnya kawat halus tembaga
yang ditambahkan, misalnya Cu T 220
berarti tembaga adalah 200mm2.
- Un Medicated IUD Misalnya : Lippes Loop,
Marguiles, Saf-T Coil, Antigon.
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

b) IUD hormonal
 Defenisi
- IUD yang mengandung hormonal
 Progestasert-T=Alza T a) Panjang
36mm, lebar 32 mm, dengan 2
lembar benang ekor warna hitam.
 Mengandung 38mg progesterone dan
barium sulfat, melepaskan 65 mcg
progesteron per hari.
 Tabung insersinya berbentuk
lengkung, dan memiliki daya kerja
18 bulan.
 Tekhnik insersi plunging (modified
withdrawal).
- LNG-20
 Mengandung 46-60 mg
Levonorgestrel, dengan pelepasan 20
mcg er hari
 Angka kegagalan atau kehamilan,
angka terendah kurang dari 0,5 per
100 wanita per tahun.
 Penghentian pemakaian oleh karena
persoalan-persoalan perdarahan
ternyata lebih tinggi dibandingkan
IUD lainnya, karena 25% mengalami
amenore atau perdarahan haid yang
sangat sedikit (Handayani, 2010; h.
140-141)
 Cara kerja IUD
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

IUD adalah alat berukuran kecil yang


ditempatkan di dalam rongga endometrium, IUD
berlapis tembaga mengubah cairan endometrium
dan cairan tuba, menghambat transport telur,
pembuahan, motilitas sperma, dan integritasnya.
Reaksi peradangan benda asing lokal mengganggu
endometrium dan miometrium, yang pada akhirnya
mempengaruhi oviduk, dan sekaligus serviks.
IUD berisi progesteron sehingga
menyebabkan endometrium tidak cocok untuk
implantasi, mempertebal mucus serviks, dan dapat
menghambat ovulasi (Sinclair, 2010; h.
687).Mekanisme kerja IUD adalah mencegah
kehamilan dan ion-ion Copper yang berasal dari
IUD tembaga mengubah isi saluran telur dan cairan
endometrium sehingga dapat mempengaruhi jalan
sel telur di dalam saluran telur serta fungsi sperma
(Varney, 2007; h. 449-450). IUD merupakan
metode hormonal dengan kontra indikasi,
keuntungan, dan efek samping yang sama dengan
alat kontrasepsi hormonal yang hanya berisi
progestin.
Alat ini merupakan metode kontrasepsi yang
paling efektif. Tetapi menyebabkan pola perdarahan
menstruasi berubah dan tidak teratur, selama tiga
sampai enam bulan pertama, jumlah hari perdarahan
dan bercak darah dapat meningkat, selama enam
bulan kedua, jumlah hari perdarahan dan bercak
darah masih tidak teratur, tetapi berkurang.
Amenore dapat dialami oleh kurang lebih 20%
wanita pada akhir tahun pertama penggunaan alat
kontrasepsi IUD. Seorang wanita dapat kembali
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

subur jika IUD dilepas, tetapi alat ini tidak


melindungi wanita dari penyakit menular seksual
atau infeksi HIV (Varney, 2007; h. 458)
 Keuntungan
Menurut Manuaba (2010), keuntungan IUD yaitu:
- Alat kontrasepsi dalam rahim dapat diterima
masyarakat dunia, termasuk Indonesia dan
menempati urutan ketiga dalam pemakaian.
- Pemasangan tidak memerlukan tindakan
medis yang sulit.
- Kontrol medis yang ringan.
- Penyulit tidak terlalu berat.
- Pulihnya kesuburan setelah IUD dicabut
berlangsung baik
- Efektifitasnya tinggi
- IUD sangat efektif segera setelah
pemasangan
- Sangat efektif karena tidak perlu mengingat-
ingat kapan harus ber KB Tidak
mempengaruhi hubungan seksual
- Meningkatkan kenyamanan seksual karena
tidak perlu takut hamil
- Tidak mempengaruhi kualitas dan volume
ASI
- Dapat dipasang segera setelah melahirkan
atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi
infeksi)
 Kerugian
- Perubahan siklus haid (pada tiga bulan
pertama dan akan berkurang setelah tiga
bulan)
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

- Haid lebih lama dan banyak


- Perdarahan (spotting) antar menstruasi
- Saat haid lebih sakit
- Tidak baik digunakan pada perempuan
dengan IMS atau perempuan yang berganti-
ganti pasangan (Saifuddin, 2003; h. MK-75)

6) Medis Operatif Wanita (MOW) : Tubektomi


a) Defenisi
MOW (Medis Operatif Wanita) / MOW atau juga dapat
disebut dengan sterilisasi. MOW merupakan tindakan
penutupan terhadap kedua saluran telur kanan dan kiri yang
menyebabkan sel telur tidak dapat melewati saluran telur,
dengan demikian sel telur tidak dapat bertemu dengan
sperma laki laki sehingga tidak terjadi kehamilan, oleh
karena itu gairah seks wanita tidak akan turun (BKKBN,
2006).
b) Keuntungan
Menurut BKKBN (2006) keuntungan dari kontrasepsi
mantap ini antara lain:
- Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat
tinggi
- Tidak mengganggu kehidupan suami istri
- Tidak mempengaruhi kehidupan suami istri
- Tidak mempengaruhi ASI
- Lebih aman (keluhan lebih sedikit), praktis (hanya
memerlukan satu kali tindakan), lebih efektif
(tingkat kegagalan sangat kecil), lebih ekonomis
Sedangkan menurut Noviawati dan Sujiyati (2009)
c) Kerugian
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Keterbatasan dalam menggunakan kontrasepsi mantap


(Noviawati dan Sujiyati (2009) yaitu antara lain:
- Peluang kecil untuk memiliki anak kembali
- Harus dipertimbangkan sifat permanen metode
kontrasepsi ini tidak dapat dipulihkan kembali.
- Klien dapat menyesal dikemudian hari
- Resiko komplikasi kecil meningkat apabila
digunakan anestesi umum
- Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek
setelah tindakan.
- Dilakukan oleh dokter yang terlatih dibutuhkan
dokter spesalis ginekologi atau dokter spesalis
bedah untuk proses laparoskopi.
- Tidak melindungi dari IMS, HIV/AIDS
7) Medis Operatif Pria (MOP) : Vasektomi
a) Defenisi
Vasektomi adalah istilah dalam ilmu bedah yang terbentuk
dari dua kata yaitu vas dan ektomi. Vasektomi adalah
pemotongan sebagian (0,5cm-1cm) pada vasa deferensia
atau tindakan operasi ringan dengan cara mengikat dan
memotong vas deferen sehingga sperma tidak dapat lewat
dan air mani tidak mengandung spermatozoa, sehingga
tidak terjadi pembuahan, operasi berlangsung kurang lebih
15 menit dan pasien tak perlu dirawat. Sperma yang sudah
dibentuk tidak akan dikeluarkan oleh tubuh, tetapi diserap
dan dihancurkan oleh tubuh (Mulyani dan Rinawati, 2013).
b) Keuntungan
Keuntungan menggunakan metode KB Metode Operasi
Pria (MOP) atau vasektomi menurut Hartanto dalam
Ambarawati (2012) yaitu:
- Lebih efektif
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

- Aman bagi pengguna


- Sederhana
- Waktu operasi cepat hanya memerlukan waktu 5-10
menit
- Menggunakan anestesi lokal
- Biaya rendah hingga gratis
- Secara budaya sangat dianjurkan untuk negara yang
penduduk wanitanya malu ditangani tenaga medis
pria.
- Komplikasi yang dijumpai sedikit dan ringan, baik
dilakukan oleh laki-laki yang tidak ingin punya
anak dan tidak mempengaruhi kemampuan
seseorang dalam menikmati hubungan seksual
(Mulyani dan Rinawati, 2013).
c) Kerugian
- Kerugian kontrasepsi mantap pria yaitu diperlukan
suatu tindakan operatif
- Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti
rasa nyeri dan tidak nyaman
- Bengkak
- Perdarahan atau infeksi dan tidak memberikan
perlindungan terhadap infeksi menular seksual dan
HIV (Mulyani dan Rinawati, 2013).

3. Macam-macam Kontrasepsi jangka pendek dan jangka pajang


1) Kontrasepsi jangka pendek
- Pantang berkala
- Metode kalender
- Metode suhu badan basal
- Metode lendir serviks.
- Coitus interuptus atau senggama terputus.
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

2) Kontrasepsi jangka panjang


- IUD
- Implan
- Pada wanita: Medis Operatif Wanita (MOW) : Tubektomi.
- Pada pria: Medis Operatif Pria (MOP) : Vasektomi
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

DAFTAR PUSTAKA

Proverawati dkk. 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : EGC. Mochtar, Rustam.

2004. Keluarga Berencana. Jakarta : EGC.

Mochtar (2011). 2006. Keluarga Berencana. Jakarta : YBPSP Sarwono, Prawirohardjo. 2005.

Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPS


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Pengkajian dasar keperawatan


Nama mahasiswa :Magdalena Ngongo
tempat praktik :-
Nim : 2020611010 tgl. Praktik : 20-07-2021

A. Identitas klien
Nama : ny. L..................................
no. Rm :23051.................................
Usia :21......... tahun tgl. Masuk :20-07-2021...................
Jenis kelamin :perempuan.......................... tgl. Pengkajian :20-07-2021...................
Alamat :kota malang........................ sumber informasi :klien ............................
No. Telepon :081777623......................... nama klg. Dekat yg bisa
dihubungi:Tn.K
Status pernikahan : menikah............................. ......................................
Agama :islam................................... status : suami...........................
Suku : jawa................................... alamat : kota malang.................
Pendidikan :sma..................................... no. Telepon :082348912...................
Pekerjaan :ibu rumah tangga............... pendidikan :sma...............................
Lama berkerja :tidak bekerja....................... pekerjaan :buruh............................

B. Status kesehatan saat ini


1. Keluhan utama
a. Saat mrs : Pasien datang ke poli kandungan untuk konsultasi
b. Saat pengkajian : Pasien Mengatakn masih kuliah dan ingin menundah
kehamilan 1 tahun kedepan namun pasien menolak mengguanakan alat kontrasepsi
yang dapat memicu pertambahan berat badan ,Hasil pemeriksaan di dapatkan TTvV
pasien dalam batas normal dan tidak memiliki penyakit pada sistem reproduksi
2. Riwayat kesehatan saat ini
Seorang permpuan usia 21 tahun yang baru saja menikah di antar suaminya ke poli
kandungan untuk melakukan konsultasi terkait kehamilan ,pasien mengatakan saat ini
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

masih berkuliah dan ingin fokus menyelesaikan perkuliahan sehingga merekan


berusaha untuk menundah kehamilannya sampai 1 tahun kedepan .Namun pasien
menolak menggunakan alat kontrasepsi yang dapat memicu pertambahan berat badan
karna pasien merasa badannya sudah masuk kategori berlebihan yang membuat pasien
tidak nyaman .pasien menanyakan alat kontrasepsi apa yang sesuai dengan kondisinya ,
Hasil pemeriksaan di dapatkan TTvV pasien dalam batas normal dan tidak memiliki
penyakit pada sistem reproduksi

C. Riwayat kesehatan terdahulu


1. Penyakit yg pernah dialami:
a. Kecelakaan (jenis & waktu) :tidak ada
b. Operasi (jenis & waktu) : tidak ada
c. Penyakit:
 Kronis : tidak ada
 Akut : tidak ada
d. Terakhir masuki rs : tidak ada
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
tipe reaksi tindakan
Tidak ada...................................... tidak ada................................. tidak ada............................
Tidak ada...................................... tidak ada................................. tidak ada............................
3. Imunisasi:
(√) bcg (√) hepatitis
(√) polio (√) campak
(√) dpt
4. Kebiasaan:
jenis frekuensi jumlah lamanya
Merokok tidak merokok............ tidak merokok.................. tidak merokok..........
Kopi 2x/hari........................ 1 gelas.............................. 1 tahun......................
Alkohol tidak minum alkohol. . tidak minum alkohol........ tidak minum
alkohol

5. Obat-obatan yg digunakan:
jenis lamanya dosis
Tidak ada...................................... tidak ada................................. tidak ada............................
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Tidak ada...................................... tidak ada................................. tidak ada............................

D. Riwayat keluarga

genogram

: laki-laki : maninggal : garis keturunan

: perempuan : pasien : tingal satu rumah

E. Riwayat lingkungan
jenis rumah pekerjaan
 Kebersihan bersih............................................... tidak bekerja............................
 Bahaya kecelakaan tidak ada.......................................... tidak bekerja............................
 Polusi tidak ada.......................................... tidak bekerja............................
 Ventilasi tidak ada.......................................... tidak bekerja............................
 Pencahayaan cukup............................................... tidak bekerja............................

F. Pola aktifitas-latihan
rumah rumah sakit
 Makan/minum 0.................................................... 2............................................
 Mandi 0.................................................... 2............................................
 Berpakaian/berdandan 0.................................................... 2............................................
 Toileting 0.................................................... 2............................................
 Mobilitas di tempat tidur 0.................................................... 2............................................
 Berpindah 0.................................................... 2............................................
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

 Berjalan 0.................................................... 2............................................


 Naik tangga 0.................................................... 2............................................
Pemberian skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain (1 orang) , 3 =
dibantu orang lain (min. 2 orang), 4 = tidak mampu

G. Pola nutrisi metabolik


rumah rumah sakit
 Jenis diit/makanan nasi, lauk, ikan, sayur............. nasi, ikan, sayur.................
 Frekuensi/pola 3x/hari.................................... 3x/hari...............................
 Porsi yg dihabiskan 1 porsi..................................... 1 porsi................................
 Komposisi menu nasi, lauk, ikan, sayuran......... nasi, sayuran, ikan.............
 Pantangan tidak ada................................. tidak ada............................
 Napsu makan baik......................................... baik....................................
 Fluktuasi bb 6 bln. Terakhir 52 kg....................................... 52kg...................................
 Jenis minuman kopi, air.................................. air......................................
 Frekuensi/pola minum 2x/kopi, 8x/hari...................... 8x/hari...............................
 Gelas yg dihabiskan 2 gelas kopi/ 8 gelas air.......... 8 gelas air..........................
 Sukar menelan (padat/cair) tidak ada................................. tidak ada............................
 Pemakaian gigi palsu (area) tidak ada................................. tidak ada............................
 Riw. Masalah penyembuhan luka tidak ada................................. tidak ada............................

H. Pola eliminasi
rumah rumah sakit
 Bab:
- Frekuensi/pola 1x/ hari......................................... 1x/hari.................................
- Konsistensi lembek.......................................... lembek................................
- Warna & bau kuning/berbau khas...................... kuning/berbau khas.............
- Kesulitan tidak ada....................................... tidak ada.............................
- Upaya mengatasi tidak ada....................................... tidak ada.............................
 Bak:
- Frekuensi/pola 3-4x/hari....................................... 3-4x/hari.............................
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

- Warna & bau kuning khas.................................. kuning khas.........................


- Kesulitan tidak ada....................................... tidak ada.............................
- Upaya mengatasi tidak ada....................................... tidak ada.............................

I. Pola tidur-istirahat
rumah rumah sakit
 Tidur siang:lamanya 1 jam....................................... 1jam......................................
- Jam …s/d… 12.00-13.00........................... 12.00-13.00.........................
- Kenyamanan stlh. Tidur nyaman.................................. kurang nyaman....................
 Tidur malam: lamanya 6-7 jam................................... 6 jam.....................................
- Jam …s/d… 22.00-05.00........................... 21.00-03.00.........................
- Kenyamanan stlh. Tidur nyaman.................................. kurang nyaman....................
- Kebiasaan sblm. Tidur minum kopi........................... tidak ada..............................
- Kesulitan tidak ada................................ sulit tidur karena nyeri........
- Upaya mengatasi tidak ada................................ aromaterapi.........................

J. Pola kebersihan diri


rumah rumah sakit
 Mandi:frekuensi 2x/hari....................................... belum mandi......................
- Penggunaan sabun menggunakan sabun citra........ menggunakan sabun
citra
 Keramas: frekuensi 2x/minggu................................. belum kramas....................
- Penggunaan shampoo menggunakan shampoo panten belumkramas....................
 Gosok gigi: frekuensi 2x/hari....................................... 1x/hari...............................
- Penggunaan pasta gigi menggunakan pasta gigi.......... menggunakan pasta gigi...
 Ganti baju:frekuensi 1x/hari....................................... 1x/hari...............................
 Memotong kuku: frekuensi 1x/minggu................................. belum memotong kuku......
 Kesulitan tidak ada.................................... belum mandi......................
 Upaya yg dilakukan tidak ada.................................... lap bersih tubuh pasien......

K. Pola toleransi-koping stres


1. Pengambilan keputusan: (√ ) sendiri ( ) dibantu orang lain, sebutkan,:
2. Masalah utama terkait dengan perawatan di rs atau penyakit (biaya, perawatan diri,
dll):tidak ada
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah:sholat


4. Harapan setelah menjalani perawatan:pasien berharap bias segerah sembuh
5. Perubahan yang dirasa setelah sakit:pasien mengatakan mempunyai keinginan
berhubungan seksual namun karena kondisinya yang sakit pasien tidak bisa.

Pola peran & hubungan


1. Peran dalam keluarga: sebagai ibu rumah tangga dan sebagai istri
2. Sistem pendukung:suami/istri/anak/tetangga/teman/saudara/tidak ada/lain-lain,
sebutkan:suami dan anak
3. Kesulitan dalam keluarga: ( ) hub. Dengan orang tua ( ) hub.dengan pasangan
( ) hub. Dengan sanak saudara ( ) hub.dengan anak
( ) lain-lain sebutkan,....................................................................
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di rs: peran dalam
mengurus rumah dan anak diserahkan pada suaminya.
5. Upaya yg dilakukan untuk mengatasi: sholat dan memberitahukan pada pasanganya
teteang keadaanya
L. Pola komunikasi
1. Bicara: (√ ) normal ( )bahasa utama: indonesia
( ) tidak jelas ( ) bahasa daerah: jawa
( ) bicara berputar-putar ( ) rentang perhatian:-
( ) mampu mengerti pembicaraan orang lain( ) afek:-
2. Tempat tinggal:(√) sendiri
( ) kos/asrama
( ) bersama orang lain, yaitu:-
3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut:jawa, indonesia
b. Pantangan & agama yg dianut: tidak ada
c. Penghasilan keluarga: ( ) < rp. 250.000 ( ) rp. 1 juta – 1.5 juta
( ) rp. 250.000 – 500.000 ( ) rp. 1.5 juta – 2 juta
(√ )rp. 500.000 – 1 juta ( ) > 2 juta
M. Pola seksualitas

1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: ( ) tidak ada (√ ) ada


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

2. Upaya yang dilakukan pasangan:


(√ ) perhatian (√ ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti, -

N. Pola nilai & kepercayaan


1. Apakah tuhan, agama, kepercayaan penting untuk anda, ya/tidak: ya
2. Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan dirumah (jenis & frekuensi):sholat 5 waktu dan
pengajian
3. Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di rs:pengajian
4. Harapan klien terhadap perawat untuk melaksanakan ibadahnya:bias membantunya untuk
sholat

O. Pemeriksaan fisik

1. Keadaan umum: baik


 Kesadaran: composmentis
 tanda-tanda vital: - tekanan darah : 110/80 mmhg - suhu :36 oc
- nadi : 70 x/menit - rr : 20 x/menit
 Tinggi badan: 152...............................cm berat badan:55.......................kg
2. Kepala & leher
a. Kepala: rambut hitam, kulit kepalah bersih, tidak ada lesi, tidak ada benjolan dan nyeri
tekan
b. Mata: konjungtiva anemis, tidak menggunakan alat bantu melihat
c. Hidung: tampak bersih, tidak ada luka, tidak ada skret, ada bulu-bulu hidung
d. Mulut & tenggorokan: mukosa bibir lembab, gusih merah mudah, ada karies gigi
e. Telinga: tampak bersih, tidak ada maslah pendengaran, tidak ada kemerahan dan
benjolan
f. Leher: tidak ada nyeri saat menelan, tidak ada pembesaran klenjar tiroid.
3. Thorak & dada:
 Jantung
- Inspeksi: ictus cordis tidak tampak
- Palpasi:ictus cordis tidak teraba
- Perkusi:pekak, tidak ada pembesaran jantung
- Auskultasi: bunyi jantung 1, 2 normal. Bising usus 20x/m
 Paru
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

- Inspeksi:dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada


- Palpasi: fokal fremitus suara antara dada kiri dan kanan sama
- Perkusi: bunyi timpani
- Auskultasi:suara napas vesikuler
4. Payudara & ketiak: payudara simetris antara kanan dan kiri., areola berwarna hitam, tidak
ada benjolan atau lesi. Ketiak tampak bersih
5. Punggung & tulang belakang: tidak ada kelainan pada pungung dan tulang belakang
6. Abdomen
 Inspeksi: bersih, tidak ada bekas luka, perut datar
 Palpasi: pasien mengeluh nyeri perut bawa, tidak teraba masa pada abdomen
 Perkusi: timpani pada rongga abdomen
 Auskultasi: bising usus terdengar 20x/m

7. Genetalia & anus


 inspeksi: tidak ada lesi, tidak ada pembekakang
 palpasi:ada nyeri tekan 4 5
8. Ekstermitas 5 5
 Atas:tanggan kanan terpasang infus, tapi mampu melawan grafitasi tangan kiri mampu
melawan grafitasi. Kekuatan otot tanga kanan 4/ tangan kiri 5
 Bawah:kaki kiri dan kanan tidak ada abnormalitas, mampu malawan grafitasi. Kekuatan
otot 5/5
9. Sistem neurologi
gcs: e: 4, v:5, m: 6
10. Kulit & kuku
 Kulit: tampak bersih, bulu badan merata, tidak ada luka
 Kuku: tampak bersih dan tidak kotor

P. Hasil pemeriksaan penunjang


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

A. Analisa data
Nama pasien : Ny.T
Umur : 21 tahun
No. Register :23051
Data penunjang Etiologi Masalah keperawatan
Ds: Kurang terpapar informasi Defisit pengetahuan
- Pasien mengatakan ingin
menunda kehamilan 1
tahun karna masih kuliah
- Pasien menolak
mengunakan alat
kontasepsi ysng memicu
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

pertambahan berat badan

Do:
- Pasien menanyakan alat
kontrasepsi yang sesuai
kondisisnya

DS: Penggunaan alat kontrasepsi yang Ansietas


- Ny.B mengatakan tidak mau memicu pertambahan berat badan
menggunakan alat
kontrasepsi yang dapat
memicu pertambahan berat
badan
DO:
- Keadaan umum baik
- Kesadaran composmetis
- Tanda vital
TD: 110/80 mmHg, Nadi:
70x/m, RR: 20x/m, Suhu:
360C, BB: 55 kg, TB: 152 cm

B. Diagnosa keperawatan

Daftar diagnosa keperawatan


Berdasarkan prioritas

No Diagnosa keperawatan
1.
Defisit pengetahuan b/d kurang terpapar informasi

2. Ansietas berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

C. Perencanaan

No. Dx Diagnosa Intervensi (siki)

1. Defisit pengetahuan Observasi


- Identifikasi keadaan umum pengunaan alat kontrasepsi sebelumnya ,riwat obsterik dan ginekologi ibu
Terapeutik

- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan


- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Fasilitasi ibu memilih kontrasepsi yang tepat
- Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi

- Jelaskan kepada ibu dan pasangan tentang tujuan ,manfaat dan efek samping penggunaan alat
kontrasepsi
- Jelaskan ibu dan pasangan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi
- Jelaskan ibu dan pasangan tentang faktor resiko jika terlalu sering atau terlalu dekat jarak persalinan
- Jelaskan ibu dan pasangan tentang usia produktif dan aman untuk melahirkan dan jarak ideal melahirkan
- Anjurkan ibu dan pasangan memantau keluhan yang timbul selama menggunakan alat kontrasepsi
- Anjurkan ibu mengidentifikasi tanda-tanda mesalah ginekologi
- Anjurkan ibu dan pasangan untuk merencanakan jumlah anak
- Anjurkan ibu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis lainnya
- Ajarkan ib dan pasangan menghitung masa subur dan siklus menstruasi
2 Ansietas Terapi relaksasi 1.09326
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Tindakan
Observasi
- Identifikasi penurunan tingkat energy, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau gejala lain yang menganggu
kemampuan kognitif
- Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
- Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya
- Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah latihan
- Monitor respon terhadap terapi relaksasi
Terapeutik
- Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruangan yang nyaman
- Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi
- Gunakan pakaian longgar
- Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
- Gunakan relaksasi sebagai strategis penunjang dengan analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai
Edukasi
- Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia (mis. Napas dalam)
- Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi otot yang dipilih
- Anjurkan mengambil posisi nyaman
- Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
- Anjurkan sering mengulangi atau melati teknik yang dipilih
- Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi yang dipilih (mis. Napas dalam)
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

2. Tujuan, kriteria standar, interensi, rasional

Implementasi
Nama klien : Ny. T tanggal pengkajian :
No reg :23051 diagnosa medis :
No. Dx. ttd & nama
Tgl Jam Tindakan keperawatan
Kep. terang
20/07/21 1 09.00 - Mengidentifikasi keadaan umum pengunaan alat kontrasepsi Magdalena Ngongo
sebelumnya ,riwat obsterik dan ginekologi ibu
- Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Memfasilitasi ibu memilih kontrasepsi yang tepat
- Memerikan kesempatan untuk bertanya
- Menjelaskan kepada ibu dan pasangan tentang tujuan ,manfaat dan
efek samping penggunaan alat kontrasepsi
- Menjelaskan ibu dan pasangan tentang jenis-jenis alat kontrasepsi
- Menjelaskan ibu dan pasangan tentang faktor resiko jika terlalu sering
atau terlalu dekat jarak persalinan
- Menjelaskan ibu dan pasangan tentang usia produktif dan aman untuk
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

melahirkan dan jarak ideal melahirkan


- Menganjurkan ibu dan pasangan memantau keluhan yang timbul
selama menggunakan alat kontrasepsi
- Menganjurkan ibu mengidentifikasi tanda-tanda mesalah ginekologi
- Menganjurkan ibu dan pasangan untuk merencanakan jumlah anak
- Menganjurkan ibu berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis
lainnya
- Mengajarkan ibu dan pasangan menghitung masa subur dan siklus
menstruasi

20/07/21 2 09.00 - Mengidentifikasi penurunan tingkat energy, ketidakmampuan Magdalena Ngongo


berkonsentrasi, atau gejala lain yang menganggu kemampuan kognitif
- Mengidentifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
- Mengidentifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik
sebelumnya
- Memeriksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu
sebelum dan sesudah latihan
- Memonitor respon terhadap terapi relaksasi
- Menciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan
dan suhu ruangan yang nyaman
- Memberikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik
relaksasi
- Mengunakan pakaian longgar
- Mengunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

- Mengunakan relaksasi sebagai strategis penunjang dengan analgetik atau


tindakan medis lain
- Menjelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia
(mis. Napas dalam)
- Menjelaskan secara rinci intervensi relaksasi otot yang dipilih
- Menganjurkan mengambil posisi nyaman
- Menganjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
- Menganjurkan sering mengulangi atau melati teknik yang dipilih
- Mendemonstrasikan dan latih teknik relaksasi yang dipilih (mis. Napas
dalam)
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

E. Evaluasi

Hari/tanggal
No. Dx kep Evaluasi Ttd
Jam
Selasa,20/07/2 1 S: Magdalena Ngongo
Pasien mengatakan sudah memaham alat
1
kontasepsi yang cocok dengan keadaan
pasien

O: Pasien tampah paham


A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

S: Ny.B mengatakan sudah tidak khwatir


lagi akan penambahan BB saat
menggunakan KB IUD
O: Keadaan umum baik, kesadaran
composmetis, TTV: 110/80 mmHg, Nadi:
70x/m, RR: 20x/m, Suhu: 360C, BB: 52 kg,
TB: 152 cm
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

RESUME KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : Ny.N TANGGAL : 22 Juli 2021

NO. REG : 123xxx DX. MEDIS : POST PARTUM

Subjektif Objektif Masalah keperawatan Intervensi Implementasi Evaluasi

DS:  K/U baik Deficit nutrisi Observasi  Mengidentifikasi S:


 Porsi makan ½ kurang dari Identifikasi kondisi kondisi kesehatan
 Ny.S pasien yang dapat  Ny.S
porsi
mengatakan kebutuhan tubuh kesehatan pasien yang mengatakan
 Frekuansi mempengaruhi berat
kehamilanya dapat mempengaruhi
badan nafsu makan
makan: 3x/ hari berat badan
masuk 3 sudah
 Mukosa bibir
bulan nafsu  Menghitung BB meningkat
pucat Terapeutik
makan ideal pasien  Ada semngat
 BB tampak
menurun  Hitung BB makan jika
menurun  Hitung persentase
hanya ideal pasien masak sendiri
menghabiska  BMI: 23,14 lemak dan ototo
 Hitung  Masih Mual
n ½ porsi dgn  BB Awal : 58 pasien
persentase (jarang)
frekuensi  BB sekarang :
lemak dan  Fasilitasi
3x/hari 49 kg O:
ototo pasien menentukan target
 BB awal :  TB 165 cm
 Fasilitasi berat badan yang  K/U baik
58kg  TTV: menentukan realistis  Porsi 1 piring
 BB sekarang TD: 100/80 target berat
N: 20 x/m denga
badan yang  Menjelaskan
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

49kg S: 36,7 c realistis hubungan antara frekuensi


 Sering Mual RR: 82x/m asupan makanan, 3x/hari
Edukasi
3-4/hari aktivitas fisik,  BB sudah
 Jelaskan penambahan berat sedikit
hubungan badan bertamba
antara asupan  TTV:
 Jelaskan faktor-
makanan, TD: 110/80
resiko berat badan N: 20 x/m
aktivitas fisik, lebih dan berat S: 35,7 c
penambahan badan RR: 82x/m
berat badan BB : 56kg
 Jelaskan A: Masalah teratasi
faktor-resiko
berat badan P: Hentikan
lebih dan berat intervensi
badan kurang
 Anjurkan
mencatat berat
badan setiap
minggu
 Anjurkan
pencatatan
asupan
makanan,
aktifitas fisik
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

dan perubahan
berat badan

RESUME KEPERAWATAN

NAMA KLIEN : Ny. A TANGGAL : 22 Juli 2021

NO. REG : 123xxx DX. MEDIS : ABORTUS

Masalah
Subjektif Objektif Intervensi Implementasi Evaluasi
keperawatan
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Klien  Klien tampak NYERI AKUT  Identifikasi  Mengidentifikasi S : pasien


mengatakan meringis lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensita lokasi, mengatakan nyeri
nyeri perut  P : perdarahan s nyeri karakteristik,durasi sudah berkurang
bagian bawah Q : seperti tertusuk  Identifikasi skala nyeri dan intensitas nyeri
O : pasien tampak
R : perut bagian  Identifikasi respon nyeri nonverbal  Mengidentifikasi
bawah skala nyeri tenang
 Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
S : skala 6  Jelaskan penyebab dan pemicu nyeri  Mengindentifikasi
P : Perdarahan
T : setelah  Jelaskan cara meredahkan nyeri respon nyeri
perdarahan  Kolaborasi pemberian analgetik  Mengontrol Q:-
TD : 100/80 lingkungan yang
R:-
mmHg perberat rasa nyeri
N : 90x/m  Mengajarkan cara S : skala 2
RR : 20x/m meredahkan nyeri
S : 36oC  Ajarkan teknik T:-

relaksasi napas
TD : 100/80
dalam
mmHg
N : 90x/m
RR : 20x/m
S : 36oC

A : masalah teratasi
sebagian
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

P : lanjutkan
intervensi
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN & PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

Anda mungkin juga menyukai