Anda di halaman 1dari 16

Rancangan penelitian kuantitatif 1

( Observasional)
Rancangan deskriptif
rancangan cross-sectional

ASTI MARIAN SARI


2120332019
Penelitian kuantitatif
• Metode Penelitian Kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2018)
Rancangan penelitian
OBSERVASIONAL EKSPERIMEN/INTERVENSI

Rancangan Penelitian Deskriptif Pre experimental designs


Rancangan Penelitian Analitik : True experimental designs
Rancangan Cross Sectional Quasi experimental designs
Rancangan Case Control
Rancangan Kohort
Penggunaan Metode Kuantitatif

1.Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.


2. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu
populasi
3.Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/ treatment tertentu
terhadap yang lain.
4. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
5. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan
fenomena yang empiris dan dapat di ukur
6. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang
validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.
Ciri penelitian Kuantitatif

Harus ada sampel


Selalu berbicara yang di ambil dari
data sampel yang di populasi terjangkau
Perhatian utama
generalisasi pada dan memiliki target
pada variabel
populasi yang menjadi
wilayah
gerneralisasi
1 2 3

Menggunakan Mempunyai proses


Bersifat inferensial
teknik statistika yang baku

4 5 6
Rancangan Deskriptif
“Penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan
masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, dengan
menyajikan, menganalisi dan menginterpretasikannya
( Narbuko, 2015) “

“Penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,


kondisi atau hallain-lain sudah disebutkan, yang hasilnya
dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian ( Arikunto, 2019)”
’Tujuan penelitian Deskriptif adalah
menggambarkan karakteristik atau
perilaku suatu populasi dengan cara yang
sistematis dan akurat

Penelitian deskriptif tidak didesain untuk


menguji hipotesis, tetapi lebih pada upaya
menyediakan informasi seputar
karakteristik fisik, sosial, perilaku,
Ciri-ciri rancangan deskriptif
• Cenderung menggunakan satu variabel dalam operasionalnya
• Tidak menutup kemungkinan menggunakan dua variabel atau
lebih tetapi tidak untuk dihubungkan, dibandingkan, atau dicari
sebab akibat

• Analisis data diarahkan pada pencarian


mean, presentase, atau modus
• Analisis data dilakukan setelah semua data
terkumpul
• Kegiatan data dimungkinkan untuk
diwakilkan
Langkah-langkah rancangan deskriptif
• Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan
untuk dipecahkan melalui metode deskriptif
• Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas
• Menentukan tujuan dan manfaaat penelitian
• Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan
permasalahan.
• Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian
dan atau hipotesis penelitian.

• Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan


termasuk dalam hal ini menentukan populasi, sampel, teknik
sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan
menganalisis data.
• Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data
Rancangan cross sectional
Suatu penelitian untuk mempelajari korelasi antara
paparan atau faktor risiko (independen) dengan akibat atau
efek (dependen), dengan cara pengumpulan data dilakukan
bersamaan secara serentak dalam satu waktu antara faktor
risiko dengan efeknya (point time approach).
Tujuan rancangan cross sectional

• Untuk mencari prevalensi satu atau beberapa penyakit tertentu yang


terdapat di masyarakat pada waktu tertentu
• Memperkirakan adanya hubungan sebab akibat pada penyakit-
penyakit dengan perubahan yang jelas
• Penelitian ini dapat digunakan untuk menghitung besarnya resiko
kelompok, resiko relative dan resiko atribut
rancangan cross sectional
.
rancangan cross sectional
Kelebihan Kelemahan

1. Memungkinkan menggunakan populasi yang 1. Sulit menentukan sebab dan akibat


banyak sehingga generalisasi cukup memadai 2. Memungkinkan terjadinya salah interpretasi
2. Relatif mudah, murah, hasil cepat diperoleh 3. Perlu jumlah sampel yang cukup besar
3. Dapat digunakan untuk meneliti banyak variable 4. Tidak dapat menggambarkan pathogenesis,
sekaligus insiden, maupun prognosis
4. Dapat menjadi awal atau dasar studi kohort atau 5. Tidak pada penelitian kasus yang jarang
experiment tanpa/ dengan sedikit tambahan biaya
Langkah-langkah Rancangan Cross sectional

• Mengidentifikasi variabel-variabel penelitian serta


mengidentifikasi variabel independen (faktor risiko)
dan variabel dependen (efek)
• Menetapkan populasi dan sampel penelitian
• Melaksanakan pengumpulan data atau observasi
terhadap variabel independen dan variabel dependen
sekaligus pada waktu yang sama
• Melakukan analisis hubungan dengan
membandingkan proporsi antar kelompok hasil
observasi atau pengukuran
Daftar Pustaka
• Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung : Alfabeta
• Notoadmodjo, Soekidjo. 2018. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
• Arikunto Suharsimi. (2019). Prosedur Penelitian suatu
pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Terimakasih !

Anda mungkin juga menyukai