Oleh:
210141010253
Supervisor Pembimbing:
Residen Pembimbing:
MANADO
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Rafaela E.M Loho
210141010253
Masa KKM: 15 Agustus-23 Oktober 2022
Mengetahui
Supervisor Pembimbing
Residen Pembimbing
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Definisi IVA...............................................................................................................3
E. Sasaran........................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11
LAMPIRAN.........................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kanker Serviks merupakan jenis kanker terbanyak yang ditemukan oleh Yayasan
Kanker Indonesia setelah kanker payudara. Menurut WHO, 490.000 perempuan didunia
setiap tahun didiagnosa terkena kanker serviks dan 80% berada di Negara Berkembang
termasuk Indonesia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2018
angka kejadian kanker serviks di dunia mencapai 570.000 perempuan dan mengakibatkan
kematian pada sekitar 311.000 orang. Insidens kanker leher rahim di Indonesia sebesar 16
per 100.000 perempuan. Hampir semua kasus kanker serviks (99%) terkait dengan infeksi
human papillomavirus (HPV) risiko tinggi, virus yang sangat umum ditularkan melalui
kontak seksual.1–3
Penyebab dari kanker serviks diketahui 99,7% adalah virus Human Papiloma Virus
(HPV) sub tipe onkogenik, terutama sub tipe 16 dan 18 dari berbagai macam sub tipe lain.
Faktor risiko terjadinya kanker serviks adalah aktivitas seksual pada usia muda, bergonta-
ganti pasangan seksual, merokok, sosial ekonomi rendah, dan menderita penyakit menular
seksual.2,4
Kasus kejadian kanker serviks dapat ditekan dengan upaya pencegahan primer
seperti meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kanker serviks, penyebab dan cara
sehat, menghindari faktor risiko terkena kanker, melakukan imunisasi dengan vaksin HPV
dan deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan pap smear atau Inspeksi Visual Asam
Asetat (IVA).5,6
Tahun 1985 WHO merekomendasikan suatu pendekatan alternatif bagi negara yang
sedang berkembang dengan konsep down staging terhadap kanker serviks, salah
1
satunya adalah dengan cara Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Pengolesan asam
asetat 3-5% pada serviks pada epitel abnormal akan memberikan gambaran bercak putih
yang disebut acetowhile. Gambaran ini muncul oleh karena tingginya tingkat kepadatan inti
dan konsentrasi protein. Hal ini memungkinkan pengenalan bercak putih pada serviks
dengan mata telanjang (tanpa pembesaran) yang dikenal sebagai pemeriksaan IVA. Cara
ini selain mudah dan murah, juga memiliki keakuratan sangat tinggi dalam deteksi lesi atau
Salah satu cara pencegahan kanker serviks yaitu dengan melalukan pemeriksaan
kesehatan serviks secara dini (skrining) karena gejala kanker serviks tidak terlihat sampai
stadium yang lebih parah. Pemeriksaan dengan menggunakan metode IVA merupakan
pemeriksaan untuk mencegah kanker serviks yang cukup efisien dan efektif karena dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan seperti perawat, bidan dan dokter umum serta biaya lebih
murah dan terjangkau. Mengingat kejadian kanker serviks yang sangat tinggi dan sangat
mempengaruhi kehidupan penderita dan keluarganya, maka dari itu peningkatan upaya
penanganan kanker serviks, terutama dalam bidang pencegahan dan deteksi dini sangat
diperlukan.8
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi IVA
Pada lesi prakanker akan tampak warna bercak putih yang disebut
tingkat tinggi atau kanker invasif mengandung sel- sel dengan inti besar dan
protein inti yang berlimpah sehingga saat diberi asam asetat terjadi dehidrasi
seluler dan koagulasi protein seluler yang menyebabkan epitel tampak putih
karena cahaya tidak dapat melewati lapisan protein yang terkoagulasi.6,9 Setelah
serviks dipulas dengan asam asetat, akan terjadi perubahan warna pada serviks
yang dapat diamati secara langsung dan dapat dinilai sebagai normal atau
abnormal. Dibutuhkan waktu satu sampai dua menit untuk dapat melihat
perubahan pada jaringan epitel. Bila terdapat kelainan di serviks akan timbul
- Mudah dilaksanakan
3
- Kinerja tes sama dengan tes lain
serviks.11
E. Sasaran
- Perempuan yang menjadi klien pada klinik IMS dengan discharge (keluar
cairan) dari vagina yang abnormal atau nyeri pada abdomen bawah
4
F. Prinsip Pemeriksaan IVA dengan KASIVO
5
G. Waktu Pelaksanaan Tes IVA
skrining 3 - 5 tahun sekali. Mereka yang mempunyai hasil tes IVA-positif dan
kemudian.4
TINGKAT YANKES
PRIMER/SEKUNDER
Konseling tentang kanker mulut rahim,
penyebab, faktor risiko, deteksi dini dan
penanganannya
Tes IVA
Diulang 3-5
tahun
Krioterapi
Kontrol skrining
tiap tahun Rujuk ke RS/ Obsgin
6
H. Metode Pemeriskaan IVA
Deteksi dini kanker serviks dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih dengan
abnormalitas setelah pengolesan asam asetat 3-5%. Daerah yang tidak normal
akan berubah warna dengan batas yang tegas menjadi plak putih (acetowhite),
yang merupakan indikasi bahwa pada leher rahim terdapat lesi prakanker.
koagulasi protein seluler, menyebabkan epitel tampak putih. Sebagian besar sel
dalam lesi NIS (neoplasia intraepitel serviks) ialah normal sehingga epitel
seluler dan sel abnormal yang tinggi sehingga setelah penggunaan asam asetat
Tes IVA dapat dilakukan kapan saja dalam siklus menstruasi, termasuk saat
menstruasi, dan saat asuhan nifas atau pasca keguguran. Pemeriksaan IVA juga
1. Spekulum
2. Lampu
7
dicampur dengan 4 bagian air). Contohnya: 10 ml asam cuka 25%
b. Jika akan menggunakan asam asetat 3%, asam cuka 25% diencerkan
d. Buat larutan asam asetat sesuai keperluan saat itu. Asam asetat jangan
4. Kapas lidi
5. Sarung tangan
Metode Pemeriksaan:
pasien.
8
7. Aplikasikan gel pada spekulum, masukkan spekulum dan identifikasi
8. Bersihkan serviks dari cairan, darah, dan sekret dengan kapas lidi bersih.
9
11. Buang sarung tangan, kapas, dan bahan sekali pakai lainnya ke dalam
tempat sampah medis yang tahan bocor, sedangkan alat-alat yang dapat
untuk dekontaminasi.
10
BAB III
PENUTUP
Kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV), faktor risiko
terkena kanker serviks adalah pola hidup seksual yang kurang sehat seperti aktivitas
seksual di usia dini, bergonta-ganti pasangan dan lain-lain. Kanker serviks dapat dicegah
dengan menghindari faktor risiko terinfeksi HPV atau dengan melakukan pemeriksaan
kesehatan serviks secara dini melalui skrining dengan pemeriksaan yang dianjurkan.
serviks yang cukup efisien dan efektif karena dapat dilakukan oleh tenaga medis seperti
perawat, bidan, dan dokter umum serta biaya yang cukup murah.
11
DAFTAR PUSTAKA
Perilaku Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Metode Inspeksi Visual Asam Asetat Di
5. Desby Juanda Hk. Pemeriksaan Metode Iva (Inspeksi Visual Asam Asetat) Untuk
74.
7. Dian Nintyasari Mustika. Penyuluhan Dan Pemeriksaan Iva Tes Pada Komunitas
Coloquium. 2015;
13
Pemeriksaan Metode Iva (Inspeksi Visual Asam Asetat) Di Wilayah Kerja
9. Mittal S, Basu P, Lucas E. Atlas of visual inspection of the cervix with acetic acid
for screening, triage, and assessment for treatment: IARC CancerBase No. 16. 2020;
11. Marliana Yunita. Akurasi Metode Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat/Iva Untuk
12. Panduan program nasional gerakan pencegahan dan deteksi dini kanker leher
13
LAMPIRAN
14