Anda di halaman 1dari 9

RESUME KEPERAWATAN MATERNITAS

PEMERIKSAAN IVA DI PUSKESMAS BAKUNASE

OLEH

NOVITA FERAWATI
PO.5303211221551

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik

( ) ( )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI PROFESI NERS
2022
A. Konsep IVA
1. Pengertian IVA
IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk
mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2019)
IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat langsung
(dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan
asam asetat 3-5% (Wijaya Delia, 2015).
2. Tujuan
Untuk mengurangi morbiditas atau mortalitas dari penyakit dengan pengobatan dini
terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada
leher rahim.
3. Manfaat
Menurut (Nugroho. 2015) keuntungan IVA dibandingkan tes-tes diagnosa lainnya
adalah :
1) Mudah, praktis, mampu laksana
2) Dapat dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan
3) Alat-alat yang dibutuhkan sederhana
4) Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
Menurut (Emilia. 2015) keuntungan IVA
1) Kinerja tes sama dengan tes lain
2) Memberikan hasil segera sehingga dapat diambil keputusan mengenai
penatalaksanaannya
4. Syarat Mengikuti Tes IVA
1. Sudah pernah melakukan hubungan seksual
2. Tidak sedang datang bulan/haid
3. Tidak sedang hamil
4. 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual
5. Pelaksanaan Skrining IVA
Untuk melaksanakan skrining dengan metode IVA, dibutuhkan tempat dan alat
sebagai berikut:
1. Ruangan tertutup, karena pasien diperiksa dengan posisi litotomi.
2. Meja/tempat tidur periksa yang memungkinkan pasien berada pada posisi
litotomi.
3. Terdapat sumber cahaya untuk melihat serviks
4. Spekulum vagina
5. Asam asetat (3-5%)
6. Swab-lidi berkapas
7. Sarung tangan
6. Cara Kerja IVA
1. Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien akan mendapat penjelasan mengenai
prosedur yang akan dijalankan. Privasi dan kenyamanan sangat penting dalam
pemeriksaan ini.
2. Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (berbaring dengan dengkul ditekuk dan
kaki melebar).
3. Vagina akan dilihat secara visual apakah ada kelainan dengan bantuan
pencahayaan yang cukup.
4. Spekulum (alat pelebar) akan dibasuh dengan air hangat dan dimasukkan ke
vagina pasien secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim.
5. Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, dipakai kapas steril basah untuk
menyerapnya.
6. Dengan menggunakan pipet atau kapas, larutan asam asetat 3-5% diteteskan ke
leher rahim. Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim
sudah dapat dilihat.
7. Bila warna leher rahim berubah menjadi keputih-putihan, kemungkinan positif
terdapat kanker. Asam asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang membuat
penggumpalan protein, sehingga sel kanker yang berkepadatan protein tinggi
berubah warna menjadi putih.
8. Bila tidak didapatkan gambaran epitel putih pada daerah transformasi bearti
hasilnya negative.
7. Penatalaksanaan Iva
a) Pemeriksaan IVA dilakukan dengan spekulum melihat langsung leher rahim
yang telah dipulas dengan larutan asam asetat 3-5%, jika ada perubahan warna
atau tidak muncul plak putih, maka hasil pemeriksaan dinyatakan negative.
Sebaliknya jika leher rahim berubah warna menjadi merah dan timbul plak
putih, maka dinyatakan positif lesi atau kelainan pra kanker.
b) Namun jika masih tahap lesi, pengobatan cukup mudah, bisa langsung diobati
dengan metode Krioterapi atau gas dingin yang menyemprotkan gas CO2 atau
N2 ke leher rahim. Sensivitasnya lebih dari 90% dan spesifitasinya sekitar
40% dengan metode diagnosis yang hanya membutuhkan waktu sekitar dua
menit tersebut, lesi prakanker bisa dideteksi sejak dini. Dengan demikian, bisa
segera ditangani dan tidak berkembang menjadi kanker stadium lanjut.
c) Metode krioterapi adalah membekukan serviks yang terdapat lesi prakanker
pada suhu yang amat dingin (dengan gas CO2) sehingga sel-sel pada area
tersebut mati dan luruh, dan selanjutnya akan tumbuh sel-sel baru yang sehat
d) Kalau hasil dari test IVA dideteksi adanya lesi prakanker, yang terlihat dari
adanya perubahan dinding leher rahim dari merah muda menjadi putih, artinya
perubahan sel akibat infeksi tersebut baru terjadi di sekitar epitel. Itu bisa
dimatikan atau dihilangkan dengan dibakar atau dibekukan. Dengan demikian,
penyakit kanker yang disebabkan human papillomavirus (HPV) itu tidak jadi
berkembang dan merusak organ tubuh yang lain.

B. Konsep Kesehatan Reproduksi


1. Pengertian Kespro
Kesehatan reproduksi menurut Kemenkes RI (2015) adalah keadaan sehat secara
fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi.
Kesehatan reproduksi menurut Depkes (2014) adalah keadaan kesejahteraan fisik,
mental, dan sosial yang utuh (tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan)
dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsi serta prosesnya.
2. Perubahan Fisik Yang Mulai Menandai Kematangan Reproduksi
Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut.
a) Perubahan seks primer Perubahan seks primer ditandai dengan mulai
berfungsinya alat-alat reproduksi yaitu ditandai dengan haid pada wanita dan
mimpi basah pada laki-laki.
b) Perubahan seks sekunder Pada remaja putri yaitu pinggul melebar,
pertumbuhan rahim dan vagina, payudara membesar, tumbuh rambut di ketiak
dan sekitar kemaluan atau pubis. Pada remaja laki-laki yaitu terjadi perubahan
suara, tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya
ereksi dan ejakulasi, dada lebih besar, badan berotot, tumbuhnya kumis,
cabang dan rambut disekitar kemaluan dan ketiak (Kemenkes RI, 2010).
3. Ruang Lingkup Kesehatan Reproduksi
Secara garis besar, ruang lingkup kesehatan reproduksi (BKKBN, 2011) meliputi:
Kesehatan ibu dan bayi baru lahir, Kesehatan reproduksi remaja, Pencegahan dan
penanggulangan pada penyimpangan seksual dan napza yang dapat berakibat pada
HIV/AIDS.
4. Jenis-jenis penyakit yang menyerang reproduksi remaja : Gonorrhea, Sifilis, Herpes
Genitalis, Trikomoniasis Vaginalis, Charcroid, Klamida, Kondiloma akuminata genital
warts (HPV)
5. Penyebab timbulnya penyakit PMS/HIV yang menyerang kesehatan
reproduksi remaja
 Hubungan seks dengan pasangan yang mengidap hiv, melalui vagina, dubur,
maupun mulut.
 Jarum suntik dan alat-alat penusuk (tindik, tattoo, cukur kumis jenggot) yang
tercemar HIV.
 Transfursi darah atau produk darah yang mengandung HIV.
 Ibu hamil yang mengidap HIV kepada bayi dalam kandungan.

C. Konsep Keputihan
1. Pengertian Keputihan
Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita
(Wijayanti,2009). Keputihan adalah semacam slim yang keluar terlalu banyak,
warnanya putih seperti sagu kental dan agak kekuning-kuningan. (Sasmiyanti &
Handayani, 2008).
2. Etiologi
 Flour albus fisiologik ditemukan pada: menjelang atau setelah haid, ovulasi,
secret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri menjadi lebih encer, kehamilan, stress,
kelelahan, pemakaian kontrasepsi hormonal

 Flour albus abnormal (patologik) disebabkan oleh: jamur, parasit, bakteri, virus.

3. Tanda dan Gejala


Infeksi vagina adalah sesuatu yang sering kali muncul dan sebagian besar perempuan
pernah mengalaminya dan akan memberikan beberapa gejala fluor albus:
a) Keputihan yang disertai rasa gatal, ruam kulit dan nyeri.
b) Sekret vagina yang bertambah banyak
c) Rasa panas saat kencing
d) Sekret vagina berwarna putih dan menggumpal
e) Berwarna putih keabu-abuan atau kuning dengan bau yang menusuk (El Manan,
2011)
4. Pemeriksaan Diagnostik
 Pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan biokimia dan urinalisis.
 Kultur urin untuk menyingkirkan infeksi bakteri pada traktus urinarius
 Sitologi vagina
 Kultur sekret vagina
 Radiologi untuk memeriksa uterus dan pelvis
 Ultrasonografi (USG) abdomen
 Vaginoskopi
 Sitologi dan biopsy jaringan abnormal
 Tes serologis untuk Brucellosis dan herpes
 Pemeriksaan PH vagina
 Penilaian swab untuk pemeriksaan dengan larutan garam fisiologis dan KOH 10%
 Pap smear.
 Biopsi.(Manoe, 1999)
D. Resume Kasus
1. Pengkajian
 Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny. C.R
Umur : 38 tahun
Suku/Bangsa : Kupang
Alamat : Kel/Desa Airnona, RT 015/RW 004, Kec. Kota Raja
BB/TB : 57 Kg/151 Cm
Nama Suami : Tn. A
 Riwayat Identitas
Status Perkawinan : Sudah menikah
Pendidkan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Karaywan Swasta
Pekerjaan Suami : Karaywan Swasta
 Riwayat Kesehatan Reproduksi
Usia pertama haid : 13 tahun
Usia pertama menikah : 28 tahun
Jumlah melahirkan : 1 kali
Riwayat menyusui : pasien pernah menyusui selama 12 bulan
Riwayat KB : pasien menggunakan KB spiral atau Intrauterine device
(IUD)
Pasien tidak pernah melakukan pemeriksaan pap smear
maupun pemeriksaan IVA
 Riwayat Kanker dalam Keluarga
Pasien mengatakan ibu kandungnya mempunyai riwayat kanker payudara

 Keluhan
Pasien menagtakan nyeri perut bawah bagian kiri, keluar cairan keputihan berwarna
hijau dan kuning
 Pemeriksaan Payudara
Setelah dilakukan pemeriksaan payudara, kulit payudara kiri dan kanan normal,
areola pada payudara kiri dan kanan normal, tidak ada benjolan pada payudara kiri
dan kanan, hasil Sadanis : Payudara Normal, anjurkan SADARI per bulan.
 Pemeriksaan Ginekologi dan IVA
Setelah dilakukan pemeriksaan IVA tidak ada kelainan pada vulva maupun vagina,
pemeriksaanS SK tidak tampak, hasil pemeriksaan IVA Negatif. Dari hasil
pemeriksaan laboratorium pada sampel cairan atau lendir vagina di dapatkan bakteri
vaginosis dan jamur candidiasis vaginalis
 Terapi
Nystain 14 tablet 2x1, doxycycline 14 tablet 2X1, antasida 10 tablet 0,3 X1
DAFTAR PUSTAKA

Emilia. 2015. Bebas Ancaman Kanker Serviks. Yogyakarta: MedPress


Nugroho, W. 2015. Keperawatan Gerontik & Geriatrik Edisi 3. Jakarta: EGC
H, W., B, S., Rachimhadi, & Trijatmo. (2010). Radang dan beberapa penyakit lain pada alat
genitalia wanita ilmu kandungan Edisi 2 Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirodihardjo .

Manoe, I. M.S.M; Rauf S; Usmany H;. (1999). Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan
Ginekoligi Fakultas Kedokteran Unhas RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo .

Mona Isabella Saragih, Amkeb, SKM. Materi Kesehatan Reproduksi. Akademi


Kebidanan YPIB

https://id.scribd.com/doc/311199740/LP-Kespro-Edit

http://repository.unmuha.ac.id/xmlui/bitstream/handle/
123456789/165/7.%20BAB%20II.pdf?sequence=10&isAllowed=y
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Kespro-dan-KB-
Komprehensif.pdf

Anda mungkin juga menyukai