Anda di halaman 1dari 6

Huruf kapital tidak dipakai sebaagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak

merujuk kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu.
Contoh:
 Rapat itu hanya dihadiri oleh beberapa bupati
 Organisasi itu dipimpin oleh seoraang direktur jenderal
Huruf kapital pada nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Contoh:
 suku Indonesia
 suku Sabu
 bahasa Lio
Huruf dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi.
Contoh:
 Rote
 Nusa Tenggara
 Sabu
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur unsur nama orang
Contoh -Yanti Kadja Ludji
- Ina Wadu
Huruf kapital dipakai pada nama tahun, bulan, hari dan hari raya
Contoh: tahun Masehi, bulan Mei, hari Senin, hari Natal.

2. Penulisan Huruf Miring


Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk penulisan nama buku, majalah, dan surat kabar
yang dikutip dalam tulisan.
Contoh:
 Buku Negerakertagama menjadi salah satu buku yang dicari.
 Harian Pos Kupang menjadi setoran akhir-akhir ini.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, kata, atau kelompok kata.
Contoh:
 Huruf pertama dalam abjad Latin adalah a.
 Kalimat itu tidak menggunakan kata depan di.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang
bukan bahasa Indonesia.
Contoh:
 Nama ilmiah untuk kutil adalah papiloma.
 Politik devide et empera pernah merajai indonesia.
Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa indonesia penulisannya diperlukan
seperti kata indonesia.
Contoh:
 Kudeta pernah terjadi di negara Thailand.
 Korps TNI Angkatan Darat wilayah Alor melalukan kerja bakti sosial.

Pemakaian tanda baca


1. Tanda baca titik (.)
Tanda baca titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pernyataan atau seruan.
Contoh: - Saya sudah belajar.
- Mereka datang pagi.
Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur akhirnya sudah bertanda
titik.
Contoh: - Buku itu disusun oleh Dra. Maria Lino, M.Si.
-Ruangan ini memerlukan meja, kursi, dsb.
Tanda baca titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu..
Contoh: Pukul 13.20.30 (JAM 1 lewat 20 menit 30 detik)
Tanda titik dipakai pada penulisan singkatan
Contoh: - sdr.
-dll.
2. Tanda baca koma (,)
Tanda baca koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
Contoh: - Saya membeli sayur, tomat, dan lombok.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalima setara yang satu kalimat setara
berikutnya yang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan
kecuali.
Contoh: - Semua wajib hadir, kecuali Ina.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Contoh: - Jika ada undangan, saya pasti hadir.
Catatan: Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Contoh: Saya pasti hadir jika ada undangan.
Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang
terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan
dengan itu, dan meskipun begitu.
Contoh: - Anak itu sangat pendiam. Meskipun begitu, ia sangat kreatif.
Catatan: Ungkapan antara penghubung antar kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan
demikian sehubngan dengan itu, dan meskipun begitu, tidak boleh digunakan pada awal
paragraf.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan tanda seru, seperti o, ya, wah, aduh, dan kasihan,
atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata lain
yang terdapat di dalam kalimat.
Contoh: - o, seperti itu.
-Bukan seperti itu, Mas.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain di dalam
kalimat.
Contoh: Kata mereka, “kamu cantik hari ini.”
Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Contoh: Ny. Irawati, S.Ssi.,M.Si.
3.Tanda baca titik koma (;)
Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat
yang setara di dalam kalimat majemuk setara.
Contoh: Ayah sedang memotong kayu;ibu memasak di dapur.
Titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila unsur-
unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung.
Contoh: Semester 1 mata kuliahnya, Bahasa Indonesia, Agama, dan Pendidikan
Pancasila;Biologi, Kimia, Matematika; Budaya Lahan Kering.
4. Tanda baca titik dua (:)
Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti rangkaian atau
pemerian.
Contoh: Kita memerlukan perabot dapur: kompor, panci, tacu, piring, sendok, gelas.
Tanda titik dua dapat dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku
dalam percakapan.
Contoh: Ina : “Darimana saja kamu?”
Yanti : “Kan, tadi sudah kuberitahu.”
Ina : “Apa? Kamu pikir aku tolol? Pembohong!”
5. Tanda baca hubung (-)
Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh: - buku-buku
-anak-anakan
-menggali-gali
Tanda hubung digunakan untuk menyambung bagian-bagian tanggal dan huruf dalam
kata yang dieja satu-satu.
Contoh: 08-09-2023 w-i-s-u-d-a
6. Tanda baca pisah ( - )
Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan diluar bangun kalimat.
Contoh: kemerdekaan itu-hak segala bangsa-harus dipertahankan.
Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti ‘sampai
dengan’ atau ‘sampai ke’.
Contoh: - Tahun1928-2018
- Kupang-Atambua
7. Tanda baca tanda tanya (?)
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Contoh: kamu sakit?
8. Tanda baca tanda seru(!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau
perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi yang kuat.
Contoh: Alangkah indahnya pantai Oesapa
9. Tanda baca elipsis (...)
Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Contoh: - Kalau begitu...,marilah kita laksanakan.
-Jika setuju....,penyelesaian perkaranya lewat jalan damai.
10. Tanda baca tanda petik (“ ”)
Tanda petik untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan.
Contoh: “Saya akan pergi,” katanya.
Tanda petik dipakai untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang dipakai
dalam kalimat.
Contoh: Sejak “Aku” karya Chairil Anwar sangat diminati.
11. Tanda baca tanda petik tunggal (‘ ’)
Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna atau ungkapan.
Contoh: -terkutuk ‘paling buruk’
-mengambil langkah seribu ‘lari pontang-panting’
12. Tanda baca tanda kurung (( ))
Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh: bagian perencanaan sudah selesei menyusun DIK (Daftar Isi Kegiatan) kantor
itu.
Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok
pembicaraan.
Contoh: Sajak Tranggono yang berjudul “Ubud” (nama yang terkenal di Bali) ditulis
pada tahun 1962.
13. Tanda baca tanda kurung siku ([ ])
Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi tau
tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu
menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di naskah asli.
Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
14. Tanda baca garis miring (/)
Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan
masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun.
Contoh: - No. 7/PK/1973
-tahun anggaran 208/2019
15. Tanda baca penyingkat atau apostrof (‘)
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun
Contoh: -Malam ‘lah tiba.(‘lah=telah)
-Ali ‘kan kusurati.(‘kan=akan)

Anda mungkin juga menyukai