Anda di halaman 1dari 70

DETEKSI DINI DAN TATALAKSANA

KANKER SERVIKS

OLEH :

DR. SUSIYANTI, SP.OG


IHC RS PERTAMINA PRABUMULIH
Pengertian
• Kanker serviks adalah kanker primer
dari serviks (Kanalis servikalis dan
atau porsio)
EPIDEMIOLOGI

Global :

 570 ribu kasus baru/tahun


 311 ribu kematian/tahun
 84-88% kematian terjadi pada populasi
ekonomi rendah
Indonesia : Data tahun 2018

 32.469 kasus baru


 18.279 kematian
 66,4 % didiagnosis std II B keatas
 Tingkat kematian, insidensi dan prevalensi tertinggi diantara
negara-negara Asia Tenggara
Penyebab Kanker Serviks

HPV
(Human Papilloma Virus)

99,7% Kanker Serviks disebabkan


oleh HPV Onkogenik (Penyebab
Kanker)

HPV 16 & 18 penyebab utama


70% kanker serviks di dunia
Lanjutan...

Ada sekitar 100 type HPV.


Interaksi protein E6 dan E7 virus dengan sel
host menyebabkan gangguan pada protein
supressor tumor p53 dan pRB Siklus sel
yang tidak teratur Kanker
Kanker serviks merupakan penyakit yang perjalanan
alamiahnya sudah diketahui dengan jelas.

Tindakan DETEKSI DINI sangat bisa menurunkan


angka kejadian dan angka kematian karena kanker
serviks.
KLASIFIKASI LESI PRAKANKER

Cervical Intraepithelial Neoplasia (Squamous Intraepithelial Lesions)

Present
CIN
Oldest Classification
Classification
Classification Two tiered system

CIN I
Mild dysplasia Low-grade squamous
Moderate dysplasia intraepithelial lesion (LSIL)
CIN II
Severe dysplasia
Carcinoma in situ High-grade squamous
CIN III
intraepithelial lesion (HSIL)
Pemeriksaan PA

• Dijumpai inti sel Atipik dasar Diagnosis Lesi


Intraepithelial Skuamosa /Squamous Intraepithelial
Lesion (SIL)

Inti Sel Atipik

• Inti sel membesar


• Hyperchromasia (Dark Staining)
• Kromatin kasar
• Variasi bentuk dan ukuran inti sel
DETEKSI DINI

Upaya yang dilakukan untuk memastikan


seseorang tidak terkena kanker serviks atau
menemukan kelainan pada fase awal

Lesi Prakanker
Mengapa perlu dilakukan
Skrining ??

Karena diawal proses penyakit, Sebagian besar


tanpa gejala. Kadang berupa keputihan.

Gejala + Stadium Lanjut


Gejala Kanker Serviks

• Perdarahan post koitus • Std IB atau lebih


atau intermenstrual
bleeding
• Invasi ke parametrium
• Uropati obstruktif atau dan ureter.
gagal ginjal
• Invasi ke dinding pelvis
• Nyeri atau syaraf lumbosacral

• Hematuria, perdarahan • Sudah mengenai vesika


per rektal atau urinaria dan rectum
konstipasi pada stadium lanjut
SKRINING KANKER SERVIKS
IVA
INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT

 Pemeriksaan yang dilakukan (dokter/bidan/paramedis)

 Mengamati serviks yang telah diberi asam asetat / asam


cuka 3-5%

 Secara inspeculo dan dilihat dengan penglihatan mata


langsung (mata telanjang)

 Pertama kali diperkenalkan Hinselman (1925)


MEKANISME IVA (+)
 Asam asetat meningkatkan osmolaritas cairan
ekstraseluler
 Menarik cairan intraseluler
 Membran collaps dan jarak antarsel akan semakin dekat
 Meningkatnya protein inti sel dan cytokeratine epitel
serviks
 Sinar ke epitel tidak diteruskan ke stroma, tapi
dipantulkan sehingga permukaan epitel berwarna putih.
TRANSFORMATION ZONE

Sebelum melakukan pemeriksaan IVA harus paham apa itu


Tranformation Zone atau Sambungan Skuamo Kolumner.
Zona Transformasi

 Daerah antara SSK baru dan SSK asli

 Perubahan karena usia

 Tertutup epitel skuamosa metaplasia

 Rentan terhadap perubahan neoplasia


Mengenal SSK
Alur Pemeriksaan IVA 4
La
ng
ka
h
INSPEKULO

1. Curiga Kanker 2. Tidak Curiga Kanker

2. SSK ?
Biopsi
Tidak tampak SSK Tampak SSK

Pap Smear 2. IVA

Negatif Positif

Semua tahap ini dapat dilakukan Bidan/Perawat


terlatih, pada Tindakan BIOPSI perlu batuan DOKTER
4. KRIOTERAPI?
TEHNIK IVA

 Informed Consent
 Litotomi
 Visualisasi yang baik
 Observasi Kelainan Genitalia Eksterna
 Spekulum
 Bersihkan Serviks
 Observasi kelainan Serviks
 Asam Asetat (3-5%)
 Tunggu 1 menit Inspeksi Acetowhite
Hasil
Penilaian
IVA

I. Normal
II. IVA Positif :
(Bukan kanker III. Kanker
Temuan
invasive, IVA Serviks
Acetowhite serviks
Negatif)
Tampilan IVA Positif
Tampak Bercak Putih (Aceto White Epithelium)

LESI PRA KANKER


Lesi intra epitel serviks
Derajat Rendah ~ NIS I

Lesi inta epitel serviks


Derajat Tinggi ~ NIS II

KANKER SERVIKS
PAP’S SMEAR

Adalah pengambilan sel dari serviks dan


diperiksa dibawah mikroskop untuk mengetahui
adanya kelainan pada serviks.

Konvensional
Ada 2 metode
LBC
(Liquid Base Cytologi)
LBC
LIQUID BASED CYTOLOGY
Liquid-Based Cytology

Conventional Smear Liquid-Based


PAP SMEAR VS LBC

 Meningkatkan sensitivitas hingga 12 % deteksi LSIL


 Spesifisitas sama
 Menurunkan inadekuat sample dari 9,1% dengan Pap slides hingga
1,6 % dengan LBC (Penurunan 87%, p< 0,0001)
 Memudahkan mengambil sampel, menghilangkan ketakutan tenaga
medis untuk tidak mendapatkan sampel yang baik
 Menurunkan ketakutan Wanita untuk dilakukan tes lebih dari 1X
 Sisa sel dapat digunakan untuk tes lain seperti tes HPV DNA
Tes Laboratorium untuk melihat apakah ada HPV di
serviks

Disarankan Wanita usia >30 tahun

Tidak rutin digunakan di Indonesia


SIAPA YANG DISKRINING ?

 Perempuan <21 thn, asimptomatis,


imunokompeten, tidak perlu diskrining.
Karena rendahnya angka kejadian di usia ini.
Di AS didapatkan angka 1:1.000.000, artinya
dari 1 juta perempuan usia <21 tahun ,
kemungkinan ditemukan hasil skrining
abnormal Cuma 1 orang
Lanjutan …..

 Usia 21-<30 tahun. Asimptomatis, status imun normal. Bila skrining


pap smear normal, diulang 3 tahun lagi. Tidak perlu Test HPV

 Usia >30 tahun. Asimptomatis, Imunokompeten.


Skrining pap smear normal Ulang setiap 3 tahun
Bila 2 Jenis skrining Test HPV dan Pap’s Smear Negatif

Ulang setiap 5 tahun


Lanjutan …..

Perlu diingatkan bahwa rekomendasi diatas berdasarkan data


epidemiologi di negara maju. Dimana cakupan skriningnya lebih
dari 80%. Sehingga dari data yang ada, epidemiologi disana sudah
sampai pada kesimpulan bahwa untuk Wanita usia >30 tahun
dengan HPV (-) dan Pap’s (-), skrining bisa diulang tiap 5 tahun.
INDONESIA???

Untuk populasi Indonesia Belum ada data yang cukup.


Karena cakupan skrining <5%. Tetapi karena perjalanan
penyakit Kanker Serviks Kurang lebih sama, maka ada
beberapa ahli merekomendasi seperti yang diatas.

Skrining IVA 3 tahun berturut-turut negatif. Skrining


berikutnya interval 5 tahun (Panduan Program Nasional
Gerakan Pencegahan Dan Deteksi Dini Kanker Leher
Rahim dan Kanker Payudara, Depkes 2015).
SKRINING/DETEKSI DINI

POSITIF

TATALAKSANA
Tatalaksana

• Lesi Prakanker
• Kanker Invasif

Pengobatan Lesi Prakanker

• Menghancurkan/membuang sel-sel yang abnormal

Ada 2 macam
• Metode ablasi (Dihancurkan) sehingga tidak ada spesimen
PA
• Metode Eksisi (Membuang Jaringan abnormal) Ada
spesimen PA
• Bisa dilakukan di poliklinik
Keuntunga • Tidak perlu anestesi
n • Mudah
• Alat tidak terlalu mahal

• Untuk lesi-lesi yang dalam atau


yang masuk ke dalam kanalis
Kerugian servikalis
• Tidak maksimal tidak sembuh
sempurna
• Tidak boleh melakukan
hubungan seksual s/d 4 minggu
Perawatan
Pasca Tindakan • Tidak boleh memakai tampon
vaginal s/d 4 minggu

• Vaginal discharge
Keluhan Pasca • Cramping
Tindakan Cryo • Spotting atau bleeding
3. KAUTERISASI

• Jaringan abnormal dihancurkan


dengan menggunakan alat kauter

4. ABLASI

• Menggunakan TCA 85% belum


dipakai secara luas
Metode Eksisi
• LEEP : Loop Electrosurgical Excision
Procedure Mengambil
• LLETZ : Large Loop Excision Of The TZ
Transformation Zone

Definisi
• Prosedure menggunakan “Wire” yang
dipanaskan oleh aliran listrik untuk
membuang sel abnormal serusi
Alat LEEP/LLETZ
Konisasi (Cold Knife)
Menggunakan Pisau /Mess biasa

Indikasi :
Lesi intraepitel atau Carsinoma Microinvasif yang
dijumpai pada kuret endoserviks
Zona transformasi tidak terlihat
Adanya kelainan kelenjar epitel pada sitologi atau
biopsi


61
Prosedur Konisasi
Bentuk Sampel yang didapat saat
Konisasi
Komplikasi

Nyeri ringan/ keram

Perdarahan perioperative (2%)

Perdarahan Post Operatif (2-7%) hari ke 4-6

Vaginal discharge (1-2%)

Stenosis Serviks

Serviks Inkompeten
Sesudah Prosedur

Tak boleh berhubungan seksual 1 bulan

Tidak boleh angkat berat

Memakai tampon

Memakai pembersih vagina

Follow up 9-12 sesudah prosedur


TATALAKSANA KANKER
SERVIKS INVASIF

SESUAI STADIUM
Stadium
Kanker Serviks
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai