Anda di halaman 1dari 68

Deteksi Dini Kanker Serviks

dr. IGP Mayun Mayura, SpOG

SMF Obstetri dan Ginekologi RSUP Sanglah/ FK Unud Denpasar

Paps smear

Tujuan deteksi dini kanker serviks


menemukan kanker std.dini yg.masih bisa disembuhkan. mengurangi angka kesakitan menurunkan angka kematian akibat kanker

Anatomi Organ Reproduksi Wanita

Mulut Rahim normal dan infeksi

Mulut Rahim kanker

DETEKSI DINI KANKER SERVIKS


Papsmear IVA

BATASAN
PAP SMEAR (PAP TEST) adalah sitologik epitel porsio dan endoserviks uteri untuk penentuan adanya perubahan praganas maupun ganas di portio atau serviks uteri (sejak 1943 George N.Papanicolaou) dx sitologi eksfoliatif dipelopori oleh George N. Papanicolaou th.1928

KEGUNAAN / INDIKASI
1. Skrining praganas & keganasan serviks uteri, (karena metodenya mudah,murah & hasilnya cukup baik)

2. Follow-up karsinoma serviks uteri pasca pengobatan (operatif, radiasi maupun sitostatik)

3. Membantu diagnosis : proses keradangan serviks serta kemungkinan penyebabnya

KONTRA INDIKASI
1. Bila scr histopatologis sdh jelas suatu keganasan serviks
2. Adanya perdarahan baik dari serviks maupun dari

rongga rahim

SIAPA & KAPAN ?


Kapan saja, teratur, sekali setahun Wanita sdh menikah/pernah hub.sex Kelompok resiko tinggi

ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN


1. 2. 3. 4. Formulir permintaan pemeriksaan sitologi Meja periksa ginekologi & lampu periksa Spekulum (cocor bebek) tanpa pelicin Spatula ayre atau cytobrush

5.
6.

Kaca benda (kaca obyek)


Pensil kaca

7.

staining jar berisi bahan fiksasi alkohol 95% bila tdk ada , dpt dipakai botol bermulut lebar, tapi saat memasukkan kaca benda salah satu sisi harus diberi klip kertas agar antar kaca benda tdk saling

bergesekan.
8. sarung tangan & desinfektan

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SEBELUM PENGAMBILAN PAP SMEAR


1. 2. 3. Isi formulir permintaan dg lengkap. Tandai kaca benda dg pensil kaca(nomor/nama) Tdk melakukan pemeriksaan lain sbl pap smear

4.
5.

Spekulum tanpa pelicin


Obat-obat lokal sdh dihentikan minimal 2 hr sbl pap smear

6. 7.

Tdk diambil pada saat haid Pasca bersalin, pasca operasi rahim atau radiasi,pap smear diambil setelah 2 bln.

8.

Kalau mungkin pasien tdk melakukan senggama


paling sdk 2 x 24 jam.

CARA PENGAMBILAN BAHAN DAN PEMBUATAN SEDIAAN APUSAN


1. Penderita tidur terlentang dg lutut ditekuk atau
memakai meja ginekologi 2. Bersihkan vulva dg desinfektan

3. Masukkan spekulum tanpa pelicin, lalu cari mulut


rahim 4. Bila serviks tertutup lendir atau darah, bersihkan dahulu shg tpk permukaan porsio dg jelas. perhatikan kemungkinan adanya polip, leukoplakia atau erosi

5. Lakukan usapan/apusan pada mulut rahim dg spatula ayre atau cytobrush dg cara memutar 360 derajat. 6. Buat apusan pd kaca benda yg sdh diberi nama/nomor pasien 7. Masukkan segera kedlm bahan fiksasi alkohol 95 % minimal selama 30 menit 8. Keringkan di udara terbuka 9. Dikemas & dikirim ke lab. sitologi.

KESALAHAN YANG SERING TERJADI DALAM PEMBUATAN SEDIAAN APUSAN


1. Sediaan apusan terlalu tipis/tebal/tdk rata
2. Sediaan kotor, atau terlalu byk darah atau hanya tdd lendir, sel radang & darah. 3. Sediaan kering sebelum difiksasi 4. Cairan fiksasinya salah,alkohol terlalu encer, tdk 95 %.

Lokasi sambungan skuamokolumner

Contoh slide

1,2 apusan tebal 3,tidak rata 4,6,7 apusan rata 8,9,10 tipis

5,terlalu panjang tdk ada tpt label

CARA PENGIRIMAN SEDIAAN


Sediaan pap smear yg sdh kering Dikemas & ditempatkan dlm karton tebal yg bisa dilipat dua. Pd karton dibuat 2 lubang berupa 2 kotak sesuai dg ukuran kaca

benda,
Lalu ambil satu karton lagi & tempelkan pd karton diatasnya. Permukaan apusan diletakkan menghadap lubang pd karton agar bahan apusan tdk hilang. Kemudian kemasan ditutup & dimasukkan ke dlm amplop bersama formulir yg telah diisi lengkap. Sediaan siap dikirim ke lab. sitologi.

Papanicolaou
Class I Absence of atypical or abnormal cells Class II. Atypical cytology but no evidence of malignancy

Reagan Normal celular pattern Benign cellular changes

Richart Normal celular pattern Benign cellular changes

Bethesda Within normal limits Benign cellularchanges Atypical squamous cells of undertemined significance(ASCUS) Atypical glandular cells of undetermined significance (AGUS) Low grade squamous intraepitelial lession(including infection with HPV)(LSIL) High grade squamous intraep itelial lession

Mild displasia Class III cytologic features suggestive of but not conclusive for malignancy

Cervical Intaepitelial Neoplasia,CIN I

Moderate dysplasia Class IV Cytologic features strongly sugestive of malignancy Class V Cytologic features conclusive for malignancy CIN-2

Severe dysplasia
CIN-3 Carcinoma insitu invasive cancer invasive cancer invasive cancer

KETEPATAN PEMERIKSAAN PAP TEST


Bervariasi,tergantung beberapa faktor :

1. Pengambilan bahan yg representatif (representatif ,


ketepatan dxnya tinggi) 2. Jml.sediaan setiap penderita

(Jerry J. Schulman : ketepatan dipertinggi bl sediaan 2


per penderita) 3. Jml.sediaan yg diterima oleh lab.perhari

4. Ketrampilan & ketelitian skriner


5. Ketrampilan & ketelitian ahli sitologi 6. Ketrampilan & ketelitian spesialis PA

Tehnik baru yang lebih akurat : Liquid base preparation ( LBP )

Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)

PENDAHULUAN
DEFINISI
pemeriksaan yang pemeriksanya (dokter / bidan / paramedis) mengamati serviks setelah diberi asam asetat / asam cuka 3 5 % secara inspekulo dan dilihat dengan pengamatan mata langsung (mata telanjang)

IVA Perlu di Indonesia


Sudah lazim : Pap smear Alternatif : IVA IVA : Efektif Lebih Mudah & Murah Lebih Sederhana Hasil segera diperoleh Cakupan lebih luas Tidak perlu tenaga khusus ( Pemeriksaan Sitologi)

Hinselman ( 1925)
Memperkenalkan IVA pertama kali
Serviks (epitel) abnormal + as.asetat 3-5 % berwarna putih (epitel putih)

Makin putih & jelas, makin tajam


Batasnya Makin tinggi derajat kel.histologinya

Waktu : 1-2 menit


As.asetat 5% respon lebih cepat dari 3% Efek menghilang : 50-60 detik pd serviks normal, yang abnormal : bercak putih

Lesi putih sebelum as.asetat : Leukoplakia (O.k : Keratosis)

Memahami Pemeriksaan IVA


SSK (Sambungan Skuamo Kolumner) ZT (Zone Transformasi)
SSK:
Tampak sebagai garis melingkar disekitar OUE O.k : Perbedaan tebal antara lap.ep. Kolumner dan skuamosa Morfologi, ada 2:
1. SSK orisinil: yang asli 2. SSK Fungsional / fisiologik: antara ep skuamosa baru pada ZT dan sel kolumner endoserviks

ZT
Mudah dengan kolposkopi Mata telanjang :
Epitel Skuamosa dg muara kelenjar dan ovula nabothi yang berada pada batas luar ZT.

Pada peri menopause & menopause SSK sering tidak tampak

Mekanisme penampakan bercak putih


Normal ZT
cahaya sehingga tampak merah muda merah O.k p_darah dibawahnya / stroma : Epitel metaplastik, lebih tipis tampak merah

: Epitel skuamosa tebal & berlapis sbg filter thp

Epitel Abnormal / prakanker:


Jumlah sel bertambah, inti sel lebih besar sehingga: tampak lebih opak atau merah bercampur abu-abu kotor atau putih kusam (bercak putih)

Epitel atropik (pasca menopausa / prepubertas)


Epitel skuamosa lebih tipis & kurang glikogen, p-darah stroma kurang sehingga merah pucat

PENAMPILAN EPITEL SERVIKS TERHADAP SINAR PADA EPITEL NORMAL & ABNORMAL

Teknik IVA dan Interpretasi


Tahapan:
a. Posisi litotomi penggunaan spekulum untuk menampilkan serviks b. Amati servik dan lakukan penilaian Bila ada kecurigaan kanker, tidak perlu pemeriksaan dengan IVA Nilai apakah SSK tampak atau tidak sebagian / seluruhnya. Bila SSK tidak tampak seluruhnya, lanjutkan IVA, dengan catatan. (sebaiknya Pap mear) c. SSK terlihat semua; Oleskan as.asetat (asam cuka) 3-5 %, tunggu beberapa saat 1 menit, Apakah timbul tampilan epitel putih / tidak

KATEGORI TEMUAN IVA


1. Normal
licin, merah muda, bentuk porsio normal
servisitis (inflamasi, hiperemis) banyak fluor ektropion polip atau ada cervical wart plak putih, epitel acetowhite (bercak putih) (indikasi lesi prakanker serviks) pertumbuhan seperti bunga kol pertumbuhan mudah berdarah

2.

Atipik

3. 4.

Abnormal Kanker serviks

Ringkasan
IVA perlu Ok : MESRA
a. Murah b. Efektif c. Sederhana

d. Rasional e. Aman

IVA tidak perlu tenaga khusus (dr/bidan/paramedis)

ASAM ASETAT

GAMBARAN VISUAL DENGAN APLIKASI ASAM ASETAT PADA LESI PRAKANKER

Sebelum pemberian asam asetat

Setelah pemberian asam asetat

IVA NORMAL

IUD / POLIP / EKTOPI

INFEKSI

IVA POSITIF

KANKER SERVIKS

Perbandingan IVA dengan Tes Penapisan Lain


JENIS TES AMAN PRAKTIS TERJANGKAU EFEKTIF MUDAH TERSEDIA

IVA

YA

YA

YA

YA

YA

PAP SMEAR

YA

TIDAK

TIDAK

YA

TIDAK

HPV/DNA TES

YA

TIDAK

TIDAK

YA

TIDAK

CERVICOGRAPHY

YA

TIDAK

TIDAK

YA

TIDAK

Anda mungkin juga menyukai