Anda di halaman 1dari 34

CRS

Frozen Shoulder

Preseptor: Sigit Gunarto, dr., Sp.,KFR.,MMRS
Presentan:Mohamad Daffa Puutra ft Dimas M
Farhan
Identitas pasien
- Nama : Ny. S
- Umur : 71 tahun
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Alamat : Banyu biru, ciwastra
- Pekerjaan : Pensiunan guru SD
Anamnesis
Keluhan utama: Nyeri bahu kanan
Ny.s, 71 Tahun datang ke poli rehabilitasi medik RS Al Islam Bandung dengan
keluhan adanya sensasi kaku pada bahu kanan, nyerinya tidak menhalar dan dirasakan
sudah 3 bulan, pasien menyangkal adanya keluhan lain seperti baal atau kesemutan.
keluhannya memburuk pada saat melakukan aktifitas seperti memakai baju, mandi dan tidur
pada saat miring kekanan.
Pasien mengatakan bahwa ada riwayat terjatuh pada saat 3 bulan yang lalu, pasien
mengatakan pada saat jatuh tangan kananya menahan dan muncul nyeri, setelahnya pasien
datang ke rumah sakit dan di pasang gip selama 1 setengah bulan, Riwayat pengobatan
pasien mengatakan bahwa jika terasa sangat nyeri pasien akan meminum obat antinyeri.
Pasien memiliki riwayat DM, dan penyakit jantung dan rutin meminum obat, pasien
juga mengeluhkan pada saat shalat sulit untuk melakukan takbiratul ihram, pasien
menyangkal keluhan yang sama terjadi pada keluarganya.
Pemeriksaan fisik
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 152 cm
BMI : 23,8 (Normal)
Tanda-tanda vital
▪ Tekanan darah : 120/80 mmHg
Status lokalis
Inspeksi
a. Deformitas (-/-)
b. Edema (-/-)
c. Atrofi (-/-)
Palpasi
d. Tanda peradangan :
▪ Nyeri (-)
a. ROM bahu :
• Fleksi bahu : Terbatas
• Ekstensi bahu : Terbatas
• Abduksi : Terbatas
• Adduksi : Terbatas
• Internal rotasi : Terbatas
• Eksternal rotasi : Terbatas
Diagnosis banding
• Frozen shoulder at region dextra/adhesive capsulitis at
regio dextra
• Rotator cuff syndrome at region dextra
• Dislokasi bahu kanan
diagnosis kerja
Frozen Shoulder at Region Dextra
Diagnosis Fungsional
• Impairment : nyeri bahu sebelah kanan
• Disability : menganggu aktivitas 🡪 tidak bisa memakai
pakaian dan mandi serta shalat.
• Handicap :
Prognosis
a. Ad vitam : ad bonam
b. Ad fungsional : dubia ad malam.
c. Ad sanationam : dubia ad bonam
ANATOMI

Shoulder adalah struktur kompleks yang memiliki mobilitas tinggi.
Struktur kompleks >> saling berhubungan dari 3 sendi, 3 tulang besar, dan 3 kelompok otot utama (shoulder girdle)

Stabilitas bahu dibagi menjadi komponen statis dan dinamis.


1. Statis
- adalah struktur tulang shoulder girdle, labrum, articular capsule, dan glenohumeral ligaments.
- Labrum adalah cincin fibrocartilaginous yang mengelilingi glenoid >> memberikan stabilitas yang lebih besar
pada head humeral.

2. Dinamis
- rotator cuff muscles and biceps tendon berfungsi untuk membantu stabilitas bahu.
- terdiri dari otot SITS rotator cuff (Supraspinatus, Infraspinatus, Teres minor, dan Subscapularis) >>
menggerakkan humerus dan menekan dan menstabilkan humeral head di dalam glenoid cavity.
Bate's Guide to Physical Examination and History
Taking.pdf

Bony Structures
Struktur tulang bahu meliputi Humerus, Clavicula, dan Scapula
Proximal humerus
Terdiri dari head, anatomical neck, the greater and lesser
tubercles

tubercle(greater & lesser)


gretter di posisi lateral lesser di anterior dalam.

Neck
berorientasi pada bidang horizontal antara yg diperluas bagian
proksimal humerus(neck,head dan tuberkel
JOINTS
1. Glenohumeral joint
- Head humerus berartikulasi dengan glenoid fossa pada scapula.
- terletak sangat dalam dan biasanya tidak teraba.
- flexion, extension, abduction, adduction, rotation, circumduction

1. Sternoclavicular joint
- Ujung medial cembung klavikula berartikulasi dengan cekungan cekung di
upper sternum

1. Acromioclavicular joint.
- Ujung lateral klavikula berartikulasi dengan acromion process of the scapula

Bate's Guide to Physical Examination and History Taking.pdf


Adhesive capsulitis (frozen shoulder)

Adhesuve capsulitis/ frozen shoulders merupakan kondisi
menyakitkan yg berbahaya yang bertahan lebih dari 3 bulan.
kondisi peradangan yg menyebabkan fibrosis kapsul sendi
glenohumeral dan disertai kekakuan yg progresif secara
bertahap dan pembatasan gerak yang signifikan.
Etiologi
Diabetes melitus ( prevalensi hingga 20%)
Stroke
gangguan tiroid
cedera bahu
parkinson
kanker
Epidemiologi
Terjadi hingga 5% pada wanita 4 kali lebih beresiko terkena
dan bahu yang tidak dominan yg lebih rentan ( ncbi &
braddom)
stages of adhesive capsulitis
Manifestasi klinis
Shoulder pain
Shoulder stiffness
Shoulder range of motion slowly return to normal
Diagnosis
Anamnesis:
Tanyakan keluhan pasien ( Nyeri, kekakuan)
Mengeluhkan adanya kekauan yang terjadi pada daerah
bahu,
aktifitas dan pekerjaan sehari hari terganggu dan adanya
kerakan terbatas.
Pemeriksaan fisik
General condition, vital sign & head to toe.
pemeriksaan fisik
pemeriksaan penunjang
Evaluating for a fracture → imaging, such as a shoulder X-ray
treatment
Treatment is focused on symptomatic relief and improving ROM
- Non- steroidal anti-inflammatory drug NSAID (pain control)
- Oral corticosteroids : provide short-term pain relief
- Intra- articular steroid injection
- TENS machine
- Hydrosilation : the joint is injected with saline and steroid to dilate the glenohumeral capsule. This has been shown to reduce pain and
improve ROM and function in the short term.
exercise
komplikasi
● Residual shoulder pain and/or stiffness
● Humeral fracture
● Rupture of the biceps and subscapularis tendons
● Labral tears
● Glenohumeral joint dislocation
● Rotator cuff tear
prognosis
Dalam kebanyakan kasus, kapsulitis adhesif adalah penyakit
yang sembuh sendiri dengan tingkat pemulihan spontan
yang tinggi dalam waktu 18 hingga 30 bulan.

Anda mungkin juga menyukai