Anda di halaman 1dari 31

Frozen Shoulder atau biasa

dikenal dengan capsulitis


adhesive adalah suatu kondisi
yang menyebabkan
keterbatasan gerak pada sendi
Pengertian
bahu disertai dengan nyeri dan
kekakuan yang sering terjadi
tanpa dikenali penyebabnya
(Cluett, 2010).
Klasifikasi frozen shoulder
1. Primer/ idiopatik frozen shoulder
Yaitu frozen yang tidak diketahui
penyebabnya

2. Sekunder frozen shoulder


Yaitu frozen yang diikuti trauma yang
berarati pada bahu misal fraktur,
dislokasi, luka baker yang berat, meskipun
KLASIFIKA cedera ini mungkin sudah terjadi
SI beberapa tahun sebelumnya
Frozen shoulder (capsulitis adhesive) merupakan syndrome karena
terdapat perubahan patologi yakni pada kapsul artikularis
glenohumeral yaitu perubahan pada kapsul sendi bagian anterior
superior mengalami synovitis yaitu perdangan dan meningkatkan
cairan synovial yang merupakan cairan bening yang dilepaskan oleh
membrane synovial dan bertindak sebagai pelumnas untuk sendi
dan tendon.
Karena terdapat peningkatan cairan menyebabkan cairan
tersebut menyebar keseluruh bagian sendi sehingga terjadi
Patofisi pelengketan jaringan, kemudian terjadi kontraktur ligament
coracohumeral, diikuti dengan penebalan pada ligament
ologi superior glenohumeral, pada kapsul sendi bagian anterior
inferior mengalami penebalan pada ligament inferior
glenohumeral dan pelengketan pada ressesus axilaris. Kapsul
sendi bagian posterior terjadi keterbatasan mobilitas
(kontraktur), sehingga menyebabkan sebuah kasus pola
kapsuler yaitu gerak fleksi lebih terbatas daripada ekstensi
• Secara epidemiologi frozen shoulder
terjadi sekitar usia 40-65 tahun

• Penderita frozen shoulder lebih banyak


diderita wanita

• Frozen shoulder juga terjadi pada 10-


Epidemiologi 20% dari penderita diabetus millitus
yang merupakan salah satu faktor resiko
frozen shoulder
KETERBAT
ASAN
Atropi
LINGKUP otot
GERAK
SENDI Penurunan
NYERI Kekuatan Gangguan
otot aktifitas
fungsional

TANDA DAN GEJALA


1. Kekakuan sendi bahu
2. Kecenderungan terjadinya penurunan
kekuatan otot-otot bahu
3. Potensial terjadinya deformitas pada sendi
bahu
4. Atropi otot-otot sekitar sendi bahu
5. Adanya gangguan aktifitas keseharian
(AKS).
KOMPLIKASI
1. TERAPI MANIPULASI
suatu gerakan pasif yang digerakkan
dengan tiba- tiba, amplitude kecil dan
kecepatan yang tinggi, sehingga pasien
tidak mampu menghentika gerakan yang
terjadi

INTERVENSI
2. TERAPI LATIHAN
FISIOTERAPI
STUDI KASUS
STUDI KASUS
Deskripsi Pasien Dan Keluhan Umum

• Keluhan Utama : Px mengeluh nyeri pada bahu kanan


sehingga kesulitan saat mand i ,pakai bra,menggosok punggung,dll
• Onset : 3 bulan yang lalu
• Derajat keluhan : sedang
• Stadium dari kondisi : Akut
STUDI KASUS
Data Medis Pasien :
 
• Diagnosis Medis : prozen shoulder dextra
• Medika Mentosa : Meloxicam 2X
• Ranitidin 1X1
• Hasil radiologi : Tidak dilakukan
STUDI KASUS
• PEMERIKSAAN TANDA VITAL (UMUM)
• (Tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, temperatur, tinggi badan,
berat badan)
• Blood Pressure : 110/70 mmHg
• Hate Rate : 77 x/menit
• Respiratory Rate : 22 x/menit
• Term : 36°C
• Tinggi Badan : 165 cm2
• Berat Badan : 58 Kg
STUDI KASUS
• INSPEKSI/OBSERVASI :
 
1. STATIS
• Keadaan umum px baik
• Tidak ada oedema pada bahu kanan
• Bahu terlihat asimetris
2. DINAMIS:
• Ayunan tangan px agak terbatas saat berjala
• Bahu px asimetris
STUDI KASUS
PALPASI :

• Suhu bahu kanan dan kiri relative sama


• Nyeri tekan pada m. deltoideus dan m.scapularis dextra
• Spasme pada otot deltoid dan scapulari
STUDI KASUS
JOINT TEST:
• Pemeriksaan Gerak Dasar (Gerak aktif / pasif / isometric fisiologis)

1. Gerak dasar aktif


• Gerakan fleksi shoulder kanan ditemukan nyeri saat dan keterbatasan LGS
• .Begitu juga pada gerakan ekstensi,abduksi,adduksi,internal-eksternal rotasi pada bahu mengalami nyeri dan keterbatasan LGS
2. Gerak dasar pasif
• Gerakan fleksi bahu ada nyeri keterbatasan LGS dan hard end feel
• Gerakan ekstensi bahu ditemukan adanya nyeri dan hard end feel
• Gerakan abduksi bahu ditemukan nyeri dan keterbatasan gerak ,spring end feel
• Gerakan adduksi ditemukan adanya dan keterbatasan LGS,soft end feel
3. Gerak dasar isometric fisiologis
• Gerakan fleksi-ekstensi bahu kanan ditemukan nyeri dan keterbatasan LGS ,dengan tahanan minimal
• Gerakan abduksi ditemukan nyeri dan keterbatasan LGS,dengan tahanan mimimal
• Gerakan adduksi ditemukan nyeri dan keterbatasan LGS ,dengan tahanan maksimal
• Gerakan internal-eksternal rotasi ditemukan nyeri dan keterbatasan gerak,dengan tahanan mimimal
STUDI KASUS
• Muscle Test dan Antropometri:

1. Pemeriksaan nyeri dengan VAS (Visual Analog Scale)


• Nyeri diam : 3 (nyeri ringan)
• Nyeri gerak : 6 (nyeri sedang)
• Nyeri tekan : 5 (nyeri sedang)

2. LGS Shoulder kanan dengan Goneometer


• Bid.Sagital, S: 300 - 00 - 800
• Bid.Frontal , F: 90°-0°-20°
• Bid.Rotasi, R: 40°-0°-38°
3. Lingkar Otot dengan Midline
STUDI KASUS
• KEMAMPUAN FUNGSIONAL

• Kemampuan fungsional dasar:


Pasien mampu melakukan aktifitas sehari-hari,secara mandiri namun px
merasa terganggu saat mengangkat lengan keatas,kesamping dan gerakan
kebelakang
• Kemampuan aktivitas fungsional:
Px belum mampu mengangkat dan mengambil benda dari atas lemari dan
belum mampu merogoh saku belakang dan kesulitan saat pakai bra.
• Lingkungan aktivitas:
Lingkungan aktivitas Px sangat membatu dalam proses penyembuhan px.
ALGORITMA
STUDI KASUS
KODE DAN KETERANGAN PEMERIKSAAN ICF
  Body Structures
  s7201 = joint of shoulder region
  Activities and Participation
  D4452 = menjangkau menggunakan lengan atau tangan ,umtuk
meraih sesustu (seperti mengambil buku di meja)
  Body Function
B7100=Fisioterapi berperan penting dalam proses penyembu
Environtmental Factors
  e. 398 = support and relationship
STUDI KASUS
DIAGNOSIS FISIOTERAPI
• Impairment
• Adanya spasme pada m.deltoideus
• Adanya nyeri pada bahu
• Adannya keterbatasan LGS bahu
• Functional Limitations
• Terbatas dalam menjangkau sesuatu dr atas meja atau lemari
• Terbatas pakai bra
• Terbatas dalam menyisir rambut
• Kesulitan saat merogoh saku belakang
• Disability / Participation Restriction
Px tidak dapat melakukan aktivitas sosila saat melakukan arisan bersama keluarga.
STUDI KASUS
PROGRAM FISIOTERAPI
• Tujuan jangka Pendek
• -.Mengurangi nyeri tekan dan spasme pada m.deltoideus dan m. scapula
• -.mengurangi nyeri gerak pada bahu
• -.meningkatkan LGS bahu
• Tujuan Jangka Panjang
-Melanjutkan tujuan jangka pendek
-Mengembalikan kenyamanan dalam melaksanakan aktifitas fungsional sehari hari, dengan
berkurangnya nyeri dan meningkatnya Lingkup Gerak Sendi (LGS)
• Teknologi Intervensi Fisioterapi
Terapi manipulasi
Exercise
STUDI KASUS
RENCANA EVALUASI

• Mengevaluasi derajat nyeri dengan VAS


• Mengevaluasi spasme dengan palpasi
• Mengevaluasi lingkar segmen dengan antopometri
• Mengevaluasi LGS bahu dengan Goneometer
STUDI KASUS
• PROGNOSIS

• Quo ad vitam : Baik


• Quo ad sanam : Baik
• Quo ad fungsionam : Cukup
• Quo ad cosmetican : Baik
STUDI KASUS
A. PELAKSANAAN FISIOTERAPI
1. Terapi Manipulasi

a. Traksi humeri arah ventral ke dorsal


b. Traksi gerakan exorotasi
c. Traksi Gerakan endorotasi
2. Terapi Latihan
Tujuan pemberian terapi latihan pada studi kasus ini adalah untuk mengulur jaringan lunak sekitar sendi
yang mengalami pemendekan serta meningkatkan lingkup gerak sendi dan kekuatan otot serta mengurangi
nyeri
STUDI KASUS
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT
STUDI KASUS
HASIL TERAPI TERAKHIR :

Seoang pasien dengan nama Ny. Titi umur 45 tahun dengan diagnosa prozen shoulder dextra, Pasien tersebut
datang dengan keluhan nyeri pada bahu. akibat menjangkau barang diatas lemari secara tiba-tiba dan berlebihan
, Adanya spasme pada bahu kanan Nyeri dirasakan pasien terutama saat mengangkat lengan keatas dan
kebelakang saat pakai bra,menyisir rambut .merogoh saku belakang serta aktivitas fungsional lainnya yang
membebani sendi bahu secara berlebihan. setelah mendapatkan terapi secara rutin dengan terapi manual dan
terap latihan rasa nyeri, & spasme menjadi berkurang. Selain itu pasien juga merasa jauh lebih baik dibanding
sebelum terapi. Kemampuan fungsional pasien juga mengalami peningkatan, dan untuk LGS pasien saat ini ada
perubahan tetapi dengan derajad yang cukup.
JURNAL
HASIL KRITIK JURNAL

Joint mobilization for frozen shoulder


A protocol for systematic review and meta-analysis”
Judul Jurnal : Joint mobilization for frozen shoulder A protocol for systematic
review and meta-analysis”
Penulis : Junjie Yao, MMeda , Chang Liu, MMeda , Tingting Pang, MMeda ,
Jiahui Li, MMeda , Siyuan Lei, MDa , Jiangchun Zhang, MDa , Yufeng
Wang, MDb , Qiangqiang Shang, MD

Nama Jurnal : Medicine


Nomer Volume : Tidak tercantum
Tanggal : Tidak tercantum
Halaman : Tidak tercantum
Tujuan Penelitian : untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanan mobilisasi sendi pada
penanganan frozen shoulder.

Hasil/Temuan Utama : Tinjauan sistematis ini akan memberikan sintesis berkualitas tinggi
untuk mengevaluasi kemanjuran dan keamanan mobilisasi sendi
dalam pengobatan bahu beku, memberikan referensi untuk
pengobatan bahu beku yang aman dan efektif.

Kesimpulan Umum : Penelitian ini memberikan bukti bahwa mobilisasi sendi dalam
pengobatan bahu beku efektif
Judul jurnal tertulis dengan jelas, abstrak secara
gamblang menyatakan/ menggambarkan isi dari
penelitian yang dilakukan, serta format abstrak
tersebut sudah dibuat dengan benar karena sudah
mencantumkan tujuan penelitian, hasil temuan, dan
kesimpulan. Disini isu cukup relevan karena memang
banyak fisioterapis yang melakukan terapi manipulasi
untuk memobilisasi sendi bahu. Metode yang
digunakan sudah bagus dan relevan yaitu dengan
meneliti berbagai data base yang relevan, Perangkat
KRITIK lunak RevMan V.5.4.1 akan digunakan untuk meta-
analisis, dan Grading of Recommendations Assessment,
Development and Evaluation (GRADE) akan digunakan
untuk menilai kualitas bukti. hanya sayang tidak
mencantumkan tahun pencarian penelitian. Artikel ini
akan diterbitkan dalam jurnal peer-review dan
dipresentasikan pada konferensi yang relevan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai