Anda di halaman 1dari 29

 

FROZEN SHOULDER
 

Definisi
Gangguan pada permukaan gelang bahu dimana jaringan
lunak disekitar sendi yang membentuk gelang bahu
terjadi inflamasi dan kekakuan

Adhesi atau perlengketan

Pembatasan gerak dan nyeri


 

 Anatomi Shoulder
 

Klasifikasi Frozen Shoulder

Frozen Shoulder primer Frozen Shoulder sekunder

penyebabnya tidak diketahui frozen yang diikuti trauma


 yang berarti misal fraktur,
dislokasi, luka bakar yg
berat
 

  tiologi

• Teori Hormonal
pada umumnya frozen shoulder terjadi 60% pada wanita
bersamaan dengan menopause
• Teori Genetik
ada beberapa kasus dimana kembar identik menderita pada
saat yang sama
• Teori Autoimun
diduga penyakit ini merupakan respon autoimun terhadap
hasil rusaknya jaringan lokal
• Teori postur
berdiri lama dan berpostur tegap menyebabkan pemendekan
pada salah satu ligamen bahu.
 

Faktor risiko

 Usia dan Jenis kelamin


 Gangguan Endokrin
 Trauma Bahu atau Pembedahan
 Kondisi Sistemik lainnya
 

Patogenesis

Kapsul sendi terdiri dari selaput


penutup fibrosa padat, suatu
lapisan dalamnya terbentuk dari
 jaringan penyambung pembuluh
darah banyak dan sinovium, yang
berbentuk kantong melapisi
seluruh sendi, membungkus
tendon yang melintasi sendi
sinovium tidak meluas melampaui
permukaan sendi sehingga
memungkinkan gerakan secara
penuh
 

Diagnosis Frozen Shoulder


 

Tanda dan Gejala


• Nyeri
Nyeri secara berangsur-angsur bertambah berat dan pasien
tidak dapat tidur pada sisi yang terkena, setelah berapa lama
nyeri berkurang, sementara kekakuan semakin terjadi
berlanjut terus selama 6-12 bulan setelah nyeri menghilang,
nyeri yang dirasakan pada daerah deltoid.

• Keterbatasan lingkup gerak sendi


kesukaran penderita dalam mengangkat lengannya (abduksi),
sehingga penderita akan melakukannya dengan mengangkat
bahunya.
 

• Penurunan kekuatan otot dan atropi otot

• Gangguan aktifitas fungsional


Pasien seringkali mengeluh sulit untuk menyisir rambut,
menyabuni punggung, mengambil sesuatu di saku celana
belakang dan memakai kemeja, terbatas aktivitas rekreasi:
melempar bola
 

  Onset tersembunyi, nyeri pada bahu, nyeri di malam hari,


restriksi yang sakit pada elevasi aktif dan pasif pada ROM
kurang dari 100o dan pada exorotasi kurang dari setengah
pergerakan normal, serta gambaran radiologi yang normal
 

Stadium klinik frozen shoulder

Fase Frozen Durasi Keterangan


Shoulder

Stadium I : 10-36 Nyeri dan kaku di sekitar bahu tanpa


Painful minggu riwayat cedera. Nyeri konstan yang
Freezing mengganggu yang bertambah parah pada
 
phase  waktu malam, hanya sedikit berespon
terhadap obat NSAID
Stadium II : 4-12 bulan Nyeri mulai mereda namun kaku menetap.
Adhesive Nyeri hanya muncul pada pergerakan yang
 
phase  ekstrim. Pergerakan glenohumeral sangat
terbatas, dengan ketidakmampuan
melakukan exorotasi bahu
Stadium III 12-42 bulan Mengikuti fase adhesive dengan
: Resolution perkembangan spontan pemulihan
 
phase   jangkauan pergerakan. Durasi rata-rata
dimulainya onset frozen shoulder hingga
fase resolusi terjadi selama 30 bulan
 

Gambaran patologis

• Fase sangat nyeri


ditandai adanya sinovitis yang berlanjut menjadi penebalan
kapsular (terutama bagian anterior posterior kapsul) dan
disertai penurunan cairan synovial.
Gejala: nyeri progresif, bertambah berat saat malam hari dan
setelah aktivitas leher.

• Fase adhesif
fibrosis yang terjadi pada kapsul semakin berat dan
penebalan pada tendon rotator cuff, sendi glenohumeral
makin menyempit dan terjadi obliterasi.
 

  gejala: nyeri berkurang, menurun ROM disetiap bidang,


terjadi kekakuan pada ROM aktif dan pasif

• Fase resolusi
perubahan lebih berat disertai inflamasi kronis yang
akhirnya terjadi hilangnya celah sendi
 gejala: ditandai peningkatan secara bertahap ROM normal
tanpa nyeri.
 

Pemeriksaan fisik

 Look: Pada inspeksi, lengan ditahan di samping pada posisi


adduksi dan endorotasi. Atrofi ringan dari deltoid dan
supraspinatus mungkin nampak.

Feel: Pada palpasi, terdapat difusi yang lembek dari


 glenohumeral joint yang meluas ke area trapezius
interscapula
 

 Move: Pada frozen shoulder terdapat kehilangan kemampuan


untuk melakukan exorotasi.
Sebagai contoh, bila exorotasi dapat dilakukan dengan
bantuan dokter maka kita harus mempertimbangkan
diagnosis robekan pada rotator cuff. Pada frozen shoulder,
semua pergerakan sendi berkurang, dan bila pergerakan
terjadi itu disebabkan sendi thoracoscapular
 

Test provokasi pada bahu

 Yergason’s test
Tes ini dilakukan untuk menentukan apakah tendon otot
biceps dapat mempertahankan kedudukannya di dalam
sulkus intertuberkularis atau tidak.
 

 Speed Test
Pemeriksa memberikan
tahanan pada shoulder
pasien yang berada dalam
posisi fleksi, secara
bersamaan pasien
melakukan gerakan
supinasi lengan bawah dan
ekstensi elbow. Tes ini
positif apabila ada
peningkatan tenderness di
dalam sulcus bicipitalis dan
ini merupakan indikasi
tendinitis bicipitalis.
 

 Drop-arm test / Test Moseley


Tes ini dilakukan untuk mengungkapkan ada tidaknya
kerusakan pada otot otot serta tendon yang menyusun
 – 

rotator cuff dari bahu.


 

 Apley Scratch test


Test ini ditujukan untuk menilai apakah ada keterbatasan
lingkup gerak sendi pada persendian bahu.
 

Pemeriksaan penunjang

 Pemeriksan radiologi anteroposterior pada posisi endorotasi,


exorotasi, axillar, dan outlet
untuk mengidentifikasi penyebab lain dari kekakuan sendi
seperti arthritis glenohumeral, tendonitis kalsifikasi, atau
penyakit rotator cuff.
Gambaran radiologi --> normal pada pasien frozen
shoulder, walaupun mungkin terdapat kemungkinan
osteopenia.

 MRI berguna untuk melihat sebagian atau seluruh robekan


rotator cuff pada pasien yang mengeluhkan adanya nyeri dan
kekakuan bahu namun hal ini tidak rutin dilakukan dalam
mendiagnosa frozen shoulder.
 

Diagnosis Banding

 Calsific tendinitis
 Robekan rotator cuff
 Oateoartritis
 

Tatalaksana

Tujuan: mengurangi nyeri dan inflamasi disertai peningkatan


ROM di semua bidang
- pada awal nyeri dan inflamasi ditangani dengan pemberian
es dan obat-obatan anti inflamasi serta modifikasi aktivitas
- perbaikan ROM sangat penting dengan latihan pendulum,
peregangan melewati kepala dan adduksi silang pada sisi
 yang terkena
- setelah terjadi perbaikan latihan yang rinci harus diajarkan
kepada pasien
 

Tatalaksana

Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3

memotong siklus inflamasi dan


nyeri dengan memperhatikan diatur untuk memperbaiki
modalitas nyeri yang timbul, untuk mengurangi inflamasi kehilangan pergerakan bahu
mengajarkan pasien tentang posisi- nyeri dan meminimalisasikan  yang signifikan dengan
posisi yang dapat membantu pembatasan capsular sehingga cara meningkatkan
mengurangi nyeri, dan tidak terjadi kehilangan cakupan pergerakan
modifikasi aktivitas untuk pergerakan.  bahu melalui peregangan
menyeimbangkan waktu kegiatan  yang agresif istirahat
dan istirahat
 

 SWD : dengan tujuan untuk mengurangi nyeri, memberikan


relaksasi otot-otot spasme
adapun indikasi pemberian terapi SWD:
- stadium dari penyembuhan luka
- sifat dan jaringan atau organ yang mengalami kerusakan
- lokalisasi dari jaringan/organ yang mengalami kerusakan

 Terapi Latihan
- active exercise : tujuan untuk menjaga serta menambah
lungkup gerak sendi

 Overhand pulley: untuk menambah lingkup gerak sendi dan


meningkatkan nilai kekuatan otot dengan bantuan alat ini.
 

 Codman pendulum exercise: tujuan untuk mencegah


perlengketan pada sendi bahu dengan melakukan gerakan
pasif sedini mungkin yang dilakukan secara aktif

Cara: pasien membungkukkan badan dan lengan yang sakit


tergantung vertical. posisi ini menyebabkan fleksi 90 pada
bahu tanpa adanya kontraksi otot deltoid maupun rotator
cuff. gravitasi/ gaya tarik bumi menyebabkan pemisahan
permukaan sendi glenohumeral sehingga kapsul sendi akan
memanjang
 

Komplikasi

• kekakuan sendi bahu


• kecenderungan terjadinya penurunan kekuatan otot-otot
bahu
• terjadinya deformitas pada sendi bahu
• atropi otot-otot sekitar sendi bahu
•  gangguan aktifitas keseharian

Anda mungkin juga menyukai