Anda di halaman 1dari 7

Anggun Budi Wardani, Risal Wintoko | Frozen Shoulder

Frozen Shoulder
Anggun Budi Wardani1, Risal Wintoko2
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Frozen shoulder atau disebut juga dengan perekatan kapsulitis merupakan gangguan nyeri bahu yang disebabkan oleh
penebalan dan pengencangan kapsul jaringan ikat disekitar sendi bahu. Faktor resiko paling sering adalah usia > 40 tahun,
wanita > pria sebanyak 70%, trauma yang belum lama terjadi seperti pembedahan atau fraktur lengan dapat menyebabkan
imobilitas selama pemulihan. Khas dalam frozen shoulder, yaitu kekakuan bahu progresif, nyeri hebat (terutama pada malam
hari) dan hampir hilangnya rotasi pasif dan aktif eksternal bahu. Pada anamnesis perlu diketahui awitan dan durasi gejala, lokasi,
fungsi, dan trauma sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan atrofi deltoid dan supraspinatus pada kasus lama,
lengan dapat diadduksi dan diputar kearah dalam dan nyeri saat ditekan. Pemeriksaan penunjang radiografi polos, USG, dan
MRI. Tatalaksana dilakukan baik secara non-operatif untuk membantu meredakan nyeri dan meredakan inflamasi pada fase
awal dengan pemberian obat NSAID, kotikosteroid (oral/injeksi), fisioterapi dan krioterapi. Tatalaksana operatif dapat
dipertimbangkan jika upaya konservatif yang telah dilakukan sebelumnya gagal.

Kata kunci: Frozen shoulder, kekakuan bahu, perekatan kapsulitis

Frozen Shoulder
Abstract
Frozen shoulder or also known as adhesive capsulitis is a shoulder pain disorder that It is caused by thickening and tightening of
the connective tissue capsule around the shoulder joint. The most common risk factors are age > 40 years, women > men as
much as 70%, recent trauma such as surgery or fracture of the arm can cause immobility during recovery. Typical in frozen
shoulder, there is progressive shoulder stiffness, severe pain (especially at night) and almost complete loss of passive and active
external rotation of the shoulder. In the history, it is necessary to know the onset and duration of symptoms, location, function,
and previous trauma. On physical examination, deltoid and supraspinatus atrophy can be found in the old case, the arm can be
adducted and turned inward and painful when pressed. Plain radiography, ultrasound, and MRI investigations. Management is
carried out both non-operatively to help relieve pain and relieve inflammation in the early phase by administering NSAIDs,
corticosteroids (oral/injection), physiotherapy and cryotherapy. Surgical management may be considered if previous
conservative efforts have failed.

Keywords: adhesive capsulitis, frozen shoulder, shoulder stiffness

Korespondensi: Anggun Budi Wardani, alamat Jalan R. Suprapto 25 Margorejo Metro Selatan, email
anggunbwardani@gmail.com

Pendahuluan Frozen Shoulder digunakan pertama kali oleh


Frozen shoulder atau disebut juga dengan Codman pada tahun 1934 dengan
perekatan kapsulitis merupakan gangguan nyeri mendeskripsikan gejala yang sering muncul
bahu yang sangat umum terjadi. Dilaporkan yaitu, onset nyeri yang dirasakan di dekat insersi
bahwa sekitar 2% hingga 5% populasi otot deltoid terjadi secara bertahap,
mengalami keluhan ini, dan merupakan salah ketidakmampuan untuk tidur pada sisi yang
satu gangguan nyeri pada muskuloskeletal sakit/nyeri, dan elevasi aktif dan pasif serta
paling serius. Pasien dengan keluhan ini rotasi eksternal yang terbatas, namun dengan
mengalami penurunan kualitas hidup karena gambaran radiologis yang normal.2
mobilitas bahu mereka menjadi terbatas.1 Frozen shoulder dapat diklasifikasikan
Kasus frozen shoulder dilaporkan pertama sebagai primer (idiopatik) atau sekunder.
kali pada tahun 1972 oleh Duplay dengan Kelompok primer memiliki onset bertahap dan
“periarthritis scapulohumeral”, kemudian istilah gejala berkembang secara lambat. Kasus

Medula | Volume 11 | Nomor 2| Desember 2021 | 240


Anggun Budi Wardani, Risal Wintoko | Frozen Shoulder

sekunder umumnya timbul karena trauma atau Dari informasi terbaru menandakan
imobilisasi berkepanjangan yang dapat bahwa proliferasi aktif fibroblastik fase awal
disebabkan oleh berbagai patologi, misalnya akan diikuti transformasi fibroblas menjadi
stroke.3 Gangguan ini merupakan salah satu miofibroblas. Hal ini mengakibatkan peradangan
masalah muskuloskeletal paling umum yang kontraktur pada bahu mengurangi volume
terjadi di bagian ortopedi. Namun, terlepas dari kapsuler dan akhirnya membatasi pergerakan
banyaknya temuan kasus frozen shoulder ini dan glenohumeral. Faktor pencetus yang
kemajuan operasi pada bahu selama empat menyebabkan patoanatomi ini masih belum
belas dekade terakhir, masih belum dapat diketahui.2
dipastikan apa pilihan terbaik untuk pengobatan
kondisi ini.2

Isi
Sendi bahu dibentuk oleh tulang, ligamen,
dan tendon yang terbungkus dalam suatu kapsul
jaringan ikat. Frozen shoulder terjadi jika kapsul
jaringan ikat tersebut menebal dan mengencang
disekitar sendi bahu, sehingga dapat membatasi
ruang gerak bahu.4

Gambar 2. Beberapa keterbatasan gerak fungsional


6
sendi bahu
4
Gambar 1. Mekanisme inflamasi pada bahu
Frozen shoulder primer umumnya
Frozen shoulder diawali dengan fase rasa berkembang menjadi tiga fase, yaitu (1) fase
sakit kemudian berkembang menjadi kekakuan nyeri (painful phase), dimana nyeri timbul
yang mengindikasikan adanya respon inflamasi secara bertahap, makin memburuk pada malam
yang nantinya akan menjadi reaksi fibrotik hari dan ketika berbaring pada sisi yang sakit,
(timbulnya jaringan parut). Ada beberapa hal onset berlangsung selama 2-9 bulan; (2) fase
yang mengatakan bahwa ini terbukti secara kaku atau beku (stiffening or frozen phase),
histologik dan ada beberapa kemiripan dengan dimana nyeri mulai berkurang namun ada
kontraktur fibrosa yang ada pada Dupuytren’s karakteristik hilangnya rentang gerak secara
disease.2 Temuan histologi pada jaringan yang progresif. Kekakuan makin berkembang dan
diambil dengan anestesi dan anthroscopic dapat menyebabkan atrofi pada otot yang tidak
mengungkapkan adanya fibroblas dan sel digunakan. Fase ini berlangsung selama 4-12
inflamasi kronis. Studi menyimpulkan bahwa bulan. Dan (3) fase pencairan (thawing phase),
respon inflamasi kronis dengan proliferasi masa pemulihan dimana pasien mengalami
fibroblastik termasuk dalam patologi frozen peningkatan bertahap pada rentang geraknya
shoulder.5 dan perbaikan rasa sakit, meskipun mungkin

Medula | Volume 11 | Nomor 2| Desember 2021 | 241


Anggun Budi Wardani, Risal Wintoko | Frozen Shoulder

akan muncul kembali saat kekakuan mereda. semakin buruk, sehingga rentang gerak ke
Fase ini berlangsung selama 5-26 bulan.5 segala arah makin terbatas.4
Etiologi frozen shoulder belum diketahui Frozen shoulder adalah diagnosis klinis.
secara pasti. Faktor resiko paling sering pada Tiga hal yang khas pada frozen shoulder, yaitu
frozen shoulder adalah usia > 40 tahun, jenis kekakuan bahu yang progresif, nyeri hebat
kelamin wanita lebih banyak daripada pria (terutama pada malam hari) sehingga tidak
sebanyak 70%, trauma yang belum lama terjadi dapat memposisikan tidur di sisi yang sakit dan
seperti pembedahan atau fraktur lengan dapat hampir hilangnya rotasi pasif dan aktif eksternal
menyebabkan imobilitas selama pemulihan, dan bahu. Anamnesis yang tepat meliputi awitan
dapat menyebabkan kapsul bahu menjadi kaku. dan durasi gejala, lokasi, fungsi, dan trauma
sebelumnya. Didapatkan riwayat medis dan
bedah sebelumnya yang relevan dengan
keluhan. Pada inspeksi dapat diamati atrofi
deltoid dan supraspinatus pada kasus lama.
Lengan dapat diadduksi dan diputar kearah
dalam. Nyeri tekan akan positif pada palpasi
sendi glenohumeral. Rentang gerak aktif dan
pasif ikut terpengaruh, terutama gerakan
abduksi dan rotasi eksternal. Perhatikan juga
pergerakan sendi torakosckapular yang
membantu abduksi.5
Pasien dengan nyeri yang berlebihan
Gambar 3. Bagan menunjukkan presentasi klinis
dengan ikon ekspresi wajah mewakili tingkat nyeri
7 dapat diberikan anestesi lokal. Orang yang
mengidap frozen shoulder akan terus
Kondisi lain yang dapat meningkatkan resiko, mengalami penurunan jangkauan abduksi dan
yaitu stroke, hipertiroid atau hipotiroid, cedera rotasi eksternal. Tanda dan gejala tendinitis
bahu, penyakit dupuytren, penyakit parkinson, pada rotator cuff mirip dengan frozen shoulder.
kanker, dan complex regional pain syndrome.9 Sebaliknya pada sebelumnya rasa sakit
Patofisiologi pada frozen shoulder merupakan faktor utama yang membatasi,
biasanya digambarkan sebagai fibrotik, sedangkan pasien dengan frozen shoulder saja
peradangan kontraktur dari interval rotator, mungkin akan mengeluh nyeri kronis dengan
kapsul, dan ligamen. Namun sebenarnya proses gejala kekakuan yang mendominasi. Selain itu,
belum sepenuhnya diketahui. Meskipun belum tanda dan gejala radikulopati servikal dan
disepakati, patologi yang banyak diketahui neurologi ekstremitas atas harus dievaluasi,
adalah adanya peradangan sinovial yang karena spondilosis servikal atau penyakit diskus
dimediasi sitokin dengan proliferasi fibroblastik servikal lainnya dapat menyebabkan frozen
berdasarkan pengamatan anthroscopic. shoulder. Riwayat sakit jantung, seperti penyakit
Terdapat temuan tambahan seperti adhesi di jantung koroner, mungkin akan bermanifestasi
sekitar interval rotator yang disebabkan oleh nyeri pada bahu (nyeri alih). Seperti pada
peningkatan kolagen dan pembentukan pita penelitian yang dilakukan oleh Ernstene et al
nodular. Struktur yang cenderung terkena yang meninjau 133 kasus infark miokard dan
pertama kali adalah ligamen korakohumeral menemukan 17 pasien dengan keluhan awal
yang merupakan bagian teratas dari interval adalah nyeri bahu. Maka anamnesis dan
rotator cuff. Kontraksi ligamen korakohumeral pemeriksaan jantung disarankan untuk
membatasi rotasi eksternal lengan, yang dilakukan.5
biasanya terkena lebih dulu pengaruh awal Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan
adhesi kapsulitis. Pada tahap lanjut, penebalan pemeriksaan radiologi seperti radiografi polos,
dan kontrakasi kapsul sendi glenohumeral USG, dan MRI. Pemeriksaan radiografi polos

Medula | Volume 11 | Nomor 2| Desember 2021 | 242


Anggun Budi Wardani, Risal Wintoko | Frozen Shoulder

dilakukan dengan tujuan untuk membedakan khas pemeriksaan MRI adhesive capsulitis (AC)
adhesive capsulitis (AC) primer dan artritis adalah penebalan kantong aksila dan tampak
glenohumeral atau tendinosis kalsifikasi sebagai adanya edema.11,12
diagnosis banding. Temuan adhesive capsulitis Penatalaksanaan frozen shoulder
(AC) spesifik pada pemeriksaan USG adalah dilakukan dengan non-operatif dan operatif.
adanya peningkatan aliran vaskular dan Tatalaksana secara non-operatif meliputi
penebalan struktur interval rotator atau efusi pemberian obat NSAID, kortikosteroid,
selubung tendon biseps. Peningkatan fisioterapi, elektroterapi dan krioterapi atau
vaskularisasi memiliki korelasi dengan adanya terapi kombinasi.10 Pemberian NSAID atau
jaringan inflamasi fibrovaskular dan dapat analgesik lain jangka pendek selama 2-3 minggu
memberikan diagnosis dini yang tepat. USG juga untuk meminimalisir rasa sakit yang hebat pada
dapat digunakan untuk mengukur ketebalan fase pembekuan. Terapi ini dilakukan dengan
ligamen korakohumeral (CHL) yang dapat tujuan agar pasien dapat melakukan aktivitas
menjadi indikasi adhesive capsulitis (AC).10 harian dan latihan peregangan lebih mudah.13
7
Tabel 1. Ringkasan dari tiga fase frozen shoulder

Fase painful Fase Fase thawing


frozen/stiffenin
g

Durasi 2-9 bulan 4-12 bulan 5-26


Tanda Onset nyeri Nyeri mulai Kembalinya
dan gejala bertahap dari berkurang rentang
bahu lalu namun ada gerak secara
menyebar dan karakteristik bertahap
memberat pada hilangnya
malam hari rentang gerak
secara
progresif

Terapi  Edukasi pasien


konser-  Medikamentosa: obat-obatan NSAID,
vatif glukokortikoid oral atau intraartikular
 Terapi fisik

Terapi  Lakukan  Tetap lakukan  Tetap


fisik di peregangan peregangan lakukan
setiap ringan  Latihan peregangan
tahap  Modalitas: penguatan:  Latihan
kompres statis/ penguatan
hangat/ dingin isometrik berlanjut
 Modalitas: dari statis/
kompres isometrik
hangat/ menjadi
dingin berbasis
resistensi
8
Gambar 4. Gambar skematis derajat frozen shoulder

MRI dianggap sebagai modalitas rutin


pada pemeriksaan non-invasif adhesive Selain NSAID, kortikosteroid baik oral
capsulitis (AC). MRI dapat mendeteksi adanya maupun injeksi menjadi pilihan pengobatan
perubahan pada sinovium dan kapsul sendi pada fase awal frozen shoulder. Kortikosteroid
sehingga menyingkirkan patologi bahu lainnya berguna pada untuk mengontrol peradangan
yang menyerupai adhesive capsulitis (AC). Hasil dan rasa sakit. Jarang diberikan pada tahap

Medula | Volume 11 | Nomor 2| Desember 2021 | 243


Anggun Budi Wardani, Risal Wintoko | Frozen Shoulder

akhir frozen shoulder dengan fibrosis atau tanpa dipertahankan selama 3 hingga 3 menit antara -
inflamasi. Steroid oral diberikan jangka pendek 1100C dan -1400C. Krioterapi memberi efek anti-
selama 6 minggu pada tahap awal untuk inflamasi dan analgesik pada tubuh. Pada
mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi sebuah penelitian yang membandingkan
ROM. Komplikasi steroid oral harus diwaspadai krioterapi dengan terapi fisik biasa, kelompok
berupa nekrosis avaskular pada femur. Injeksi pasien yang menerima terapi fisik dengan
lokal steroid sering digunakan untuk meredakan krioterapi menunjukkan peningkatan yang lebih
nyeri hebat pada fase pembekuan frozen tinggi dalam skala analog visual, ROM aktif
shoulder. Tetapi masih menjadi perdebatan (fleksi, abduksi, rotasi internal, dan rotasi
dalam penggunaan injeksi steroid seperti dosis eksternal), dan skor fungsional yang dinilai
optimal, injeksi tunggal atau ganda, lokasi injeksi sendiri.17
(interval intraartikular/sub-akromial/rotator), Tatalaksana operatif dilakukan dengan
molekul (Triamcinolone/ Methylprednisolon), manipulation under anesthesia (MUA),
dan injeksi dengan atau tanpa pencitraan. pelepasan kapsul artroskopik atau pelepasan
Injeksi steroid lokal harus dihindari pada pasien kapsul terbuka. Setelah upaya konservati gagal
diabetes yang tidak terkontrol, terutama jika dilakukan pertimbangkan tatalaksana operatif
kadar gula darah lebih dari 250 mg/dL dan pada untuk frozen shoulder.10 Manipulation under
pasien dalam terapi retroviral karena risiko anesthesia (MUA) merupakan teknik yang dapat
interaksi obat yang menyebabkan Sindrom digunakan pada pasien frozen shoulder yang
Cushing iatrogenik. Efek samping injeksi steroid tidak menunjukkan perbaikan pada nyeri dan
lokal adalah kemerahan pada wajah, nyeri dada kekakuan selama 6 bulan. MUA dapat dilakukan
atau bahu, pusing dan mual dilaporkan karena pada pasien dengan frozen shoulder refrakter
reaksi vasovagal selama injeksi.14 stadium III, rotasi eksternal <50% dibandingkan
Fisioterapi lengan terdiri dari fisioterapi dengan sisi berlawanan dan kegagalan pada
pereda nyeri, fisioterapi mobilisasi, dan terapi injeksi sterois lokal. Teknik pelaksanaan
fisioterapi penguat. Fisioterapi lebih baik MUA yaitu dilakukan dibawah pengaruh
dilakukan pada fase pembekuan untuk anestesi, lengan pasien dipegang dengan tuas
meredakan nyeri dan menghindari teknik pendek dan bahu digerakkan dengan lembut
mobilisasi agresif karena dapat memperburuk dalam posisi fleksi, diikuti rotasi eksternal dan
rasa sakit. Modalitas fisioterapi pereda rasa internal pada abduksi 900. Selanjutnya sendi
sakit seperti laser, diatermi gelombang pendek, bahu diarahkan ke rotasi eksternal dengan
USG dan gelombang panas. Fisioterapi dilakukan posisi lengan di dadadan diikuti adduksi silang.
bersama pemberian NSAID atau injeksi lokal Komplikasi yang mungkin terjadi selama MUA
steroid dapat memberikan efek yang lebih baik meliputi fraktur poros humerus, robekan rotator
dalam meredakan gejala daripada hanya cuff, dislokasi bahu, robekan labral, cedera
Fisioterapi.15 saraf, dan sindrom nyeri regional kompleks.18
Elektroterapi merupakan bentuk terapi Prosedur operatif lain yang dapat
fisik yang ditujukan untuk mengurangi dilakukan yaitu, pelepasan kapsul artroskopik
ketidaknyamanan dan meningkatkan fungsi (arthroscopic capsular release). Pada beberapa
tubuh melalui peningkatan energi listrik, suara, penelitian mengungkapkan bahwa pelepasan
cahaya, atau panas. Dalam prakteknya, pasien kapsul artroskopik memberikan hasil yang lebih
dengan frozen shoulder biasanya menjalani baik untuk meredakan nyeri dibandingkan MUA.
kombinasi elektroterapi dengan regimen Prosedur ini dilakukan pada pasien dalam posisi
pengobatan terapi fisik lainnya.16 seperti kursi pantai. Portal posterior terhambat
Tatalaksana krioterapi seluruh tubuh oleh kontraktur kapsuler cukup parah. Manuver
(whole-body cryotherapy/WBC) memerlukan sederhana dari elevasi ke depan dapat
paparan ke tubuh tanpa pakaian dalam ruangan mengendurkan sendi dan membantu
bersirkulasi udara sangat dingin yang memasukkan artroskop. Portal anterior sebagai

Medula | Volume 11 | Nomor 2| Desember 2021 | 244


Anggun Budi Wardani, Risal Wintoko | Frozen Shoulder

lokasi menyisipkan elektrokauter untuk menjadi terbatas. Diagnosis dilakukan secara


kapsulotomi atau pelepasan kapsul anterior dan klinis yaitu dengan anamnesis, pemeriksaan
interval rotator. Lesi utama pada frozen fisik, dan pemeriksaan penunjang. Tatalaksana
shoulder adalah pengencangan ligamen dilakukan baik secara non-operatif untuk
korakohumeral dan interval rotator serta kapsul membantu meredakan nyeri dan meredakan
yang berkontraksi. Pelepasan harus dilakukan inflamasi pada fase awal dengan pemberian
mencakup semua jaringan interval rotator obat NSAID, kotikosteroid (oral/injeksi),
antara sibkapsularis atas dan ligamen fisioterapi dan krioterapi. Tatalaksana operatif
glenohumeral superior dengan sling medial dapat dipertimbangkan jika upaya konservatif
biseps. Pelepasan dilanjutkan ke ligamentum yang telah dilakukan sebelumnya gagal.
glenohumeral tengah dengan pelepasan kapsul
anterior dan inferior.19 Daftar Pustaka
Prosedur operatif yang sudah jarang 1. Tang H, Wei W, Yu T, Zhao Y. Physical
dilakukan tetapi tetap menjadi pertimbangan therapy for the treatment of frozen
jika pasien gagal pelepasan kapsuler dengan shoulder: A protocol for systematic review
manipulasi, yaitu pelepasan kapsul terbuka.
of randomized controlled trial. Medicine
Prosedur ini dilakukan dengan sayatan diatas
klavikula ke batas lateral coracoid. Untuk Journal. 2019; 98(32): 1-3.
mengekspos dan melepaskan ligamen 2. Uppal HS, Evans JP, Smith C. Frozen
korakohumeral, otot deltoid dibelah dan shoulder: A systematic review of
ligamen korakohumeral dipotong memutar therapeutic options. World Journal of
dengan lengan pasien secara eksternal. Orthopedics. 2015; 6(2): 263-68
Identifikasi batas interval rotator dilakukan 3. Nagy MT, MacFarlane RJ, Khan Y, Waseem
bersamaan dengan identifikasi long head biseps.
M. The Frozen Shoulder: Myths and
Pelepasan harus mencakup jaringan antara
subkapsularis dan supraspinatus dibawah Realities. The Open Orthopaedics Journal.
coracoid. Otot yang sering cedera selama 2013;7:352-55
prosedur ini adalah subkapsularis, 4. Mezian K, Coffey R, Chang K. Frozen
supraspinatus, dan long head biseps sehingga shoulder.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/bo
penting dilakukan identifikasi terhadap struktur oks/NBK482162/ diakses pada 04 Juni 2021
terkait.20 5. Wong PLK, Tan HCA. A review on frozen
Pasca operasi, lengan pasien di topang
shoulder. Singapore Medical Journal. 2010;
dengan handuk rol dan digantung dalam rotasi
eksternal. Perlu diingat bahwa lengan dalam 51(9): 694-7.
gendongan tidak boleh dipegang karena dapat 6. Suprawesta L. 2015. Pelatihan hold relax
memaksa dan melumpuhkan lengan dalam dan terapi manipulasi lebih meningkatkan
rotasi internal. Hari berikutnya, pasien dilatih aktivitas fungsional daripada pelatihan
melakukan ROM bahu dengan bantuan contract relax dan terapi manipulasi pada
fisioterapis dan dapat dipulangkan dengan
penderita frozen shoulder [skripsi].
melanjutkan latihan untuk mempertahankan
perbaikan gerakan setelah operasi.21 Denpasar. Program Studi Fisiologi Olahraga
Universitas Udayana.
Kesimpulan 7. Chan HBY, Pua PY, How CH. Physical
Frozen shoulder adalah nyeri bahu yang therapy in the management of frozen
umum terjadi disebabkan oleh penebalan dan shoulder. Singapore medical journal. 2017;
pengencangan kapsul jaringan ikat disekitar 58(12): 685-89.
sendi bahu hingga dapat mengakibatkan
penurunan kualitas hidup karena mobilitas bahu

Medula | Volume 11 | Nomor 2| Desember 2021 | 245


Anggun Budi Wardani, Risal Wintoko | Frozen Shoulder

8. Kraal T, Lubbers J, et al. ThePuzzling shoulder). Cochrane Database of Systemic


pathophysiology of frozen shoulder – a Review. 2014; 10:CD011324.
scoping view. Journal of experimental 16. Page MJ, Green S, Kramer S, Johnston RV,
orthopaedics. 2020; 7(91):1-15 McBain B, Buchbinder R. electrotherapy
9. Morrison W. Frozen shoulder: what you modalities for adhesive capsulitis (frozen
need to know. shoulder). Cochrane Database of Systemic
https://www.medicalnewstoday.com/articl Review. 2016; 10:CD011324.
es/166186#stages diakses pada 04 Juni 17. Ma SY, Je HD, Jeong JH, Kim HY, Kim HD.
2021 Effects of whole-body cryotherapy in the
10. Sumarwoto T, Hadinoto SA, Roshada MF. management of adhesive capsulitis of the
Frozen shoulder: current concept of shoulder. Arch Phys Med Rehabil. 2013;
management. Open Access Macedonian 94:9-16.
Journal of Medical Sciences. 2021; 9(F):58- 18. Kraal T, Beimers L, Sierevelt I, Van den
66. Bakerom M, Eygendaal D. manipulation
11. Gokalp G, Algin O, Yildirim N, Yazici Z. under anaesthesia for frozen shoulders:
Adhesive capsulitis: Contrast enhanced outdated technique or well-established
shoulder MRI findings. J Med Imaging quick fix?. Effort Open Review. 2019;
Radiant Oncol. 2011; 55(2):119-25.
4(3):98-109
12. Zhao W, Zheng X, Liu Y, Yang W,
Amirbekian V, Diaz LE, et al. An MRI study 19. Sharma S, Jacobs L. Management of frozen
of symptomatic adhesive capsulitis. PLOS shoulder – concervative or surgical?. Ann R
ONE. 2012; 7(10):e47277. coll Surg Engl. 2011; 93(5):343-4.
13. Tasto JP, Elias DW. Adhesive capsulitis. 20. Hsu JE, Anakwenze OA, Warrender WJ,
Spots Medicines and Arthroscopy Review. Abboud JA. Current review of adhesive
2007; 15(4):216-21. capsulitis. J Shoulder Elbow Surg. 2011;
14. Pandey V, Madi S. Clinical guidelines in the 20(3):502-14.
management of frozen shoulder: an 21. Song KD, Kwon JW, Yoon YC, Choi SH.
update. Indian Journal of Orthopaedics. Indirect MR arthrographic findings of
2021; 55:299-1309. adhesive capsulitis. AJR Am J Roentgenol.
15. Page MJ, Green S, Kramer S, Johnston RV, 2011; 197(6):1105-9.
McBain B, Chau M, et al. Manual therapy
and exercise for adhesive capsulitis (frozen

Medula | Volume 11 | Nomor 2| Desember 2021 | 246

Anda mungkin juga menyukai