DEFINISI
Etiologi
Tendonitis disebabkan ada robekan kecil pada urat.Biasanya penderita menyadari saat
penderita melakukan gerakan.
Cedera pada bahu sering disebabkan karena lelah., tetapi sering juga terjadi
pada pemain tennis, badminton, olahraga lempar dan berenang (internal
violence/sebab-sebab yang berasal dari dalam).
Cedera ini biasa juga disebabkan oleh external violence (sebab-sebab yang
berasal dari luar), akibat body contact sports, misalnya : sepak bola, rugby dan lain-
lain.
1
Gambar 1. Anatomi bahu
2
subdeltoid bursitis
Kalau bursa ini cedera, maka akan sedikit membengkak dengan bertambahnya cairan
sinovia dan pada gerakan terasa nyeri, biasanya cedera ini terjadi karena pukulan
langsung pada bahu, misalnya pada body contact sport (frozen shoulder)
3
Gambar 2. Cara reposisi dislokasi bahu dengan metode Stimson
2. Penderita dibaringkan terlentang di lantai. Si penolong duduk pada sisi sendi
yang lepas. Kaki si penolong menjulur lurus ke dada si penderita, lengan yang lepas
sendinya ditarik dengan kedua tangan penolong dengan tenaga yang keras dan kuat,
sehingga berbunyi “klik”, ini berarti bonggol sendi masuk kembali.
PERTOLONGAN PERTAMA
Harus diadakan pengikatan agar klavikula melekat kembali pada akromion dengan
cara membuat ikatan (strapping) yang melewati pergelangan bahu sampai di bawah
siku yang difleksikan. Strapping dipakai selama 3 mingu.
Jika strapping sudah dilepas,harus dilakukan latihan untuk menggerakkan bahu dan
siku. Bila dislokasinya total, maka strapping harus dipertahankan 6 – 8 minggu
4
3. subdeltoid bursitis.
Di sini sendi bahu dapat berfungsi dengan gerakkannya yang halus karena adanya
bursa subdeltoid dan bursa ini dapat meradang.bursa mukosa subdeltoid ini memberi
pelicin pada tendo yang berjalan pada atap bahu.
5
Diagnosis banding :
1. Sprain akromioklavikularis/subluksasio/dislokasi/osteoartrosis/bursitis
2. Osteolitis traumatic ujung lateral klvikula
3. Bursitis subakromial
4. Tendonitis supraspinatus
5. Rupture kalsifikasi supraspinatus
6. Rupture kalsifikasi rotator cuff
7. Tendonitis bisipital
8. Kapsulitis sendi bahu
9. Frozen shoulder
10. Subluksasio/dislokasi berulang
11. Osteoartrosis
12. Nyeri alih
Pertolongan pertama :
Lengan digendong dengan mittela selama 2-3 hari, lalu diberikan metode RIC
Langkah pertama bila terjadi cedera:
- Melindungi bagian yang sakit agar tidak rusak lebih lanjut
- Tekan luka bila ada perdarahan dengan perban steril. Kalau tidak ada dengan
tangan Anda. Tekan hingga darah berhenti.
- Gunakan perban gantung agar bagian yang retak tidak bergerak. Belat bisa dibuat
sendiri dari plastik, kayu, atau koran yang digulung. Belat dipasang pada kedua sisi
tulang. Ikat erat-erat tapi jangan terlampau kencang.
- Jangan coba-coba membetulkan tulang
- Kalau ada es, tempelkan pada belat.
- Bagian yang cedera dinaikkan melebihi tinggi posisi jantung untuk mengurangi
perdarahan dan pembengkakan.
- Baringkan korban bengan kepala lebih rendah dari badan
6
Manifestasi klinik
PENGKAJIAN
Pengkajian primer
Dengan mengkaji :
A= Air Way:
bebas
B=Breating :
spontan
C= Circulasi:
7
Nadi kuat,
warna kulit pucat,
tidak ada perdarahan,
turgor kulit baik.
D=Disability/Neurologikal
merespon suara
merespon nyeri
isokor
apatis
Pengkajian sekunder
Mengkaji nyeri:
P: Provoked, pencetus nyeri mengenai hal yang menimbulkan dan mengurangi
nyeri
Q: kualitas nyeri, keluhan pasien akan kualitas nyari
R: arah perjalanan nyeri
S: kualitas dan skala nyeri pasien 1-10(1 tidak nyeri- 10 sangat nyeri)
T: lama nyeri sudah dialami pasien
PEMERIKSAAN PENUNJANG
lab : Analisa gas darah, darah tepi, elektrolit, urin.
8
Foto Rontgen
DIAGNOSA KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI
1. Meredakan rasa nyeri
2. Memberikan rasa nyaman
3. Perbaikan mobilitas
4. tidak adanya infeksi.
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan peradangan pada tendo
Mengatasi nyeri dengan kompres dingin/hangat intermitten
R/Pemberian kompres es intermitten di tempat operasi atau bengkak selama 24
sampai 48 jam pertama dapat mengontrol pembengkakan
Beri obat anti infamasi-salisilat (aspirin, fenilbutason,
indometasin),Analgetika,injeksi lokal korti kostiroid atau anastesi ke dalam
sendi bahu.
Beri pembidaian dan immobilisasi yang tepat
R/Pembidaian pada daerah yang terkena tendositis dapat mengurangi gerakan
pada otot-otot yang juga dapat mengurangi sensai nyeri
Sarankan pada klien melakukan posisi tirah baring dan pengubahan posisi
9
R/ pasien mungkin dibatsi oleh pandangan diri atau persepsi diri tentang
keterbatasan fisik aktual, memerlukan informasi atau intervensi untuk
meningkatkan kemajuan kesehatan.
Dorong partisipasi pada aktivitas terapeutik atau rekreasi,
mempertahankan rangsang lingkungan, contoh menonton TV,
mendengarkan radio, barang kesangan seperti lukisan, jam dinding dll,
kunjungan keluarga atau teman.
R/ memberikan kesempatan untuk mengeluarkan energi,memfokuskan
kembali perhatian, meningkatkan harga diri, dan membantu menurunkan
isolasi sosial.
Instruksikan pasien untuk/bantu dalam rentang gerak pasien/aktif pada
ekstremitas yang sakit dan yang tidak sakit
R/meningkatkan aliran darah keotot dan tulang untuk meningkatkan tonus
otot, mempertahankan gerak sendi, mencegah kontraktur/atrofi.
Bantu dalam mobilisas dengan kursi roda,tongkat sesegera mungkin.
Instruksikan keamanan dalam menggunakan alat mobilitas.
R/ mobilisasi dini menurunkan komplikasi tirai baring dan meningkatkan
penyembuhandan menormalisasi fungsi organ, belajar memperbaiki cara
menggunakan alat penting untuk mempertahankan mobilisasi optimal dan
keamanan pasien.
Ubah posisi secara periodik
R/ mencegah atau menurunkan insiden komplikasi pada kulit
3. Resiko tehadap infeksi yang berhubungan dengan tendonitis
Bantu/dorong perawatan diri atau kebersihan.
R/ meningkatkan kekuatan otot dan sirkulasi,meningkatkan kontrol pasien
dan situas dan meningkatkan kesehatan diri pasie langsung da mencega
terjadinya infeksi.
Kaji sisi kulit,perhatika keluha peningkata nyeri atau rasa terbakar atau
adanya edema, eritema, drainase atau bau tak sedap.
10
R/ dapat mengindikasikan timbulnya infeksi lokal atau nekrosis jaringan.
Kolaborasikan pemberian obat antibiotik dan antiinflamasi sesuai
dengan resep.
R/ mencegah atau mengurangi peradangan dan mencegah infeksi.
EVALUASI
1. nyeri berkurang:
o pasien mengatakannyeri hilang atau berkurang
o ekspresi wajah tenang
o dapat instirahat dan tidur dengan nyenyak
2. tidak terjadi gangguan mobilitas fisik
o dapat melakukan aktivitas seperti biasanya
o tidak memerlukan bantuan orang lain dalam pemenuhan
aktivitas
3. tidak terjadi infeksi/ infeksi berkurang
o tidak terjadi pembengkakan
o tidak terjadi demam
o warna kulit normal.
11
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart. 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC. Jakarta
Dikjent bina Pelayanan Medik Depkes. 2005. Modul Pelatihan Keperawatan
Darurat(Emergensi). Depkes RI.
Doenges. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC.Jakarta.
Sjamsuhidajat. 1997. Buku Ajar Imu Bedah. EGC. Jakarta.
©2004 Digitized by USU digital library
12
Tugas Kelompok
Gadar II
ASKEP TENDONITIS
KELOMPOK : II
1. HASNIATI
2. LANI SETIAWATI
3. VIRDIANI
4. WIRDA FAUZA
5. KASMAWATI
6. SAHARUDDIN
7. SUMARTINA
8. SISILIA FRANSISKA
9. MELIANA R.BAROT
10. TARSISIUS
11. TRANSISKUS
12. SELVIANUS JAMALU
13