M DENGAN
DIAGNOSA OSTEOPOROSIS DI RSUD BOVEN DIGOEL
DISUSUN OLEH :
PRIHATININGSIH, S.Kep
N2213211
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
2023
LAPORAN PENDAHULUAN
OSTEOPOROSIS
I. KONSEP MEDIS
A. Definisi
E. Manifestasi Klinis
1. Deformitas tulang. Dapat terjadi fraktur traumatic pada vertebra dan menyebabkan
kifosis angular yang menyebabkan medulla spinalis tertekan sehingga dapat terjadi
paraparesis
2. Gambaran klinis sebelum patah tulang, klien (terutama wanita tua) biasanya datang
dengan nyeri tulang belakang, bungkuk dan sudah menopause sedangkan gambaran
klinis setelah terjadi patah tulang, klien biasanya datang dengan keluhan punggung
terasa sangat nyeri (nyeri punggung akut), sakit pada pangkal paha, atau bengkak
pada pergelangan tangan setelah jatuh.
3. Kecenderungan penurunan tinggi badan
4. Postur tubuh kelihatan memendek
F. Patofisiologi
Osteoforosis terjadi karena adanya interaksi yang menahun antara factor genetic
dan factor lingkungan.
1. Factor genetic meliputi:usia jenis kelamin, ras keluarga, bentuk tubuh, tidak pernah
melahirkan.
2. Factor lingkungan meliputi:
merokok, Alcohol, Kopi, Defisiensi vitamin dan gizi, Gaya hidup, Mobilitas,
anoreksia nervosa dan pemakaian obat-obatan.
Kedua factor diatas akan menyebabkan melemahnya daya serap sel terhadap
kalsium dari darah ke tulag, peningkatan pengeluaran kalsium bersama urin, tidak
tercapainya masa tulang yang maksimal dengan resobsi tulang menjadi lebih cepat yang
selanjutnya menimbulkan penyerapan tulang lebih banyak dari pada pembentukan
tulang baru sehingga terjadi penurunan massa tulang total yang disebut
osteoporosis.Mekanisme yang mendasari dalam semua kasus osteoporosis adalah
ketidakseimbangan antara resorpsi tulang dan pembentukan tulang. Dalam tulang
normal, terdapat matrik konstan remodeling tulang; hingga 10% dari seluruh massa
tulang mungkin mengalami remodeling pada saat titik waktu tertentu. Tulang diresorpsi
oleh sel osteoklas (yang diturunkan dari sumsum tulang), setelah tulang baru disetorkan
oleh sel osteoblas.
G. Prognosis
Kondisi kronis merupakan salah satu penyebab utama kecacatan pada pria dan
wanita. Kompresi fraktur pada tulang belakang menyebabkan rasa tidak nyaman dan
mengganggu pernafasan.
H. Komplikasi
Osteoporosis mengakibatkan tulang secara progresif menjadi panas, rapuh dan
mudah patah. Osteoporosis sering mengakibatkan fraktur. Bisa terjadi fraktur kompresi
vertebra torakalis dan lumbalis, fraktur daerah kolum femoris dan daerah trokhanter,
dan fraktur colles pada pergelangan tangan
I. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita,
terutama yang menderita osteoporosis, harus mengkonsumsi kalsium dan vitamin D
dalam jumlah yang mencukupi. Wanita pasca menopause yang menderita osteoporosis
juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau
alendronat, yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya. Bifosfonat juga
digunakan untuk mengobati osteoporosis. Pria yang menderita osteoporosis biasanya
mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin D, terutama jika hasil pemeriksaan
menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium dalam jumlah yang mencukupi.
Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.
Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya
diatasi dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau
diperbaiki dengan pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung
yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan
terapi fisik.Penanganan yang dapat di lakukan pada klien osteoporosis meliputi :
1. Penanganan terhadap deformitas serta fraktur yang terjadi.
2. Diet kaya kalsium dan vitamin D yang mencukupi sepanjang hidup, dengan
peningkatan asupan kalsium pada permulaan umur pertengahan dapat melindungi
terhadap demineralisasi tulang
3. Pada menopause dapat diberikan terapi pengganti hormone dengan estrogen dan
progesterone untuk memperlambat kehilangan tulang dan mencegah terjadinya
patah tulang yang diakibatkan.
4. Medical treatment, oabt-obatan dapat diresepkan untuk menangani osteoporosis
termasuk kalsitonin, natrium fluoride, dan natrium etridonat
5. Pemasangan penyangga tulang belakang (spinal brace) untuk mengurangi nyeri
punggung
J. Pencegahan
Pencegahan osteoporosi meliputi:
1. Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengkonsumsi
kalsium yang cukup
2. menghindari faktor resiko osteoporosis (mis. Rokok, mengurangi konsumsi
alkohol, berhati-hati dalam aktifitas fisik).
3. Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum
tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Minum 2 gelas
susu dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang
pada wanita setengah baya yang sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium.
Sebaiknya semua wanita minum tablet kalsium setiap hari, dosis harian yang
dianjurkan adalah 1,5 gram kalsium.
4. Melakukan olah raga dengan beban .Olah raga beban (misalnya berjalan dan
menaiki tangga) akan meningkatkan kepadatan tulang. Berenang tidak
meningkatkan kepadatan tulang.
5. Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu)Estrogen membantu
mempertahankan kepadatan tulang pada wanita dan sering diminum bersamaan
dengan progesteron. Terapi sulih estrogen paling efektif dimulai dalam 4-6 tahun
setelah menopause; tetapi jika baru dimulai lebih dari 6 tahun setelah menopause,
masih bisa memperlambat kerapuhan tulang dan mengurangi resiko patah tulang.
Raloksifen merupakan obat menyerupai estrogen yang baru, yang mungkin kurang
efektif daripada estrogen dalam mencegah kerapuhan tulang, tetapi tidak memiliki
efek terhadap payudara atau rahim. Untuk mencegah osteroporosis, bisfosfonat
(contohnya alendronat), bisa digunakan sendiri atau bersamaan dengan terapi sulih
hormon.
II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Aktivitas/ istirahat
Tanda :menurunnya gerak persendian yaitu:
- agility (kemampuan gerak cepat dan lancar) menurun,
- stamina menurun,
- koordinasi menurun,
- dexterity (kemampuan memanipulasi ketrampilan motorik halus) menurun.
2. Sirkulasi
Tanda:Adanya pulsus perifer memberi makna terjadi gangguan pembuluh darah
atau edema yang berkaitan dengan efek obat
3. Neurosensori
Kesadaran biasanya kompos mentis.
4. Nyeri/ ketidaknyamanan
Keluhan adanya nyeri punggung yang disertai pembatasan pergerakan spinal yang
disadari dan halus merupakan indikasi adanya satu fraktur atau lebih, fraktur
kompresi vertebra.
5. Integritas ego
- Adannya perasaan cemas dan rasa takut.
- Gelisah
6. Makanan
- Gejala ; Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/
cairan adekuat: mual, anoreksia Kesulitan untuk menelan (disfagia). Kurang
asupan kalsium, fosfat dan vitamin D
- Tanda : Penurunan berat badan.
7. Pernapasan
- tanda: ditemukan ketidaksimetrisan rongga dada dan tulang belakang taktil
fremitus seimbang kanan dan kiri.cuaca resonan pada seluruh lapang paru dan
pada kasus lanjut usia, biasanya didapatkan suara ronki.
8. Interaksi social
- membatasi interaksi sosial karena perubahan yang tampak atau keterbatasan
fisik, tidak mampu duduk di kursi.
9. Elimminasi
- gangguan eliminasi perlu di kaji frekuensi, konsistensi, warna, serta bau feses
- Tanda : konstipasi
- Produksi urine dengan kandungan kalsium meningkat
10. Muskuluskeletal
- Pada inspeksi dan palpasi daerah kolumna vertebralis yaitu osteoporosis
sering menunjukan kifosis atau gibbus (dowager’s hump) dan penurunan
tinggi badan
- Ada perubahan gaya berjalan, deformitas tulang, leg-length inequality dan
nyeri spinal. Lokasi fraktur yang sering terjadi adalah antara vertebra torakalis
8 dan lumbalis 3
11. Seksualitas
- Perubahan seksual dapat terjadi karena harga diri atau tidak nyaman selama
posisi interkoitus
12. Hygiene
- Gejala : Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas perawatan pribadi.
Ketergantungan
13. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan laboratorium (misalnya : kalsium serum, fosfat serum, fosfatase
alkali, eksresi kalsium urine,eksresi hidroksi prolin urine, LED)
b. Pemeriksaan x-ray
c. Pemeriksaan absorpsiometri
d. Pemeriksaan Computer Tomografi (CT)
e. Pemeriksaan biopsi
f. Pengukuran massa tulang
g. Pemeriksaan lab kimiawi
h. Pengukuran densitas tulang
i. Pemeriksaan marker biokemis
j. Pada seseorang yang mengalami patah tulang, diagnosis osteoporosis
ditegakkan berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik dan rontgen tulang.
Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menyingkirkan keadaan
lainnya yang bisa diatasi, yang bisa menyebabkan osteoporosis.Untuk
mendiagnosis osteoporosis sebelum terjadinya patah tulang dilakukan
pemeriksaan yang menilai kepadatan tulang. Pemeriksaan yang paling akurat
adalah DXA (dual-energy x-ray absorptiometry). Pemeriksaan ini aman dan
tidak menimbulkan nyeri, bisa dilakukan dalam waktu 5-15 menit. DXA
sangat berguna untuk: wanita yang memiliki resiko tinggi menderita
osteoporosis, penderita yang diagnosisnya belum pasti, penderita yang hasil
pengobatannya harus dinilai secara akurat.Dan memperhatikan factor resiko
(wanita, umur, ras, dsb)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Masalah yang biasa terjadi pada klien osteoporosis adalah sebagai berikut
1. Nyeri berhubungan dengan Pemendekan tulang dan kerusakan bentuk torakalis
ditandai dengan Klien mengeluh nyeri tulang belakang
2. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan Stamina & kemampuan
motorik halus menurun ditandai dengan Klien mengatakan stamina badannya
terasa menurun dan mudah lelah
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan Kontraktilitas
saluran cerna menurun akibat deficit kalsium tubuh ditandai dengan Klien
mengatakan sering mual dan malas makan
4. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Relaksasi otot perut meningkat
ditandai dengan Klien mengatakan sering sesak dan mudah lelah
5. Risiko cedera yang berhubungan denganMikroarsitektur tulang dan otot
6. Gangguan eleminasi defekasi alvi yang berhubungan Reabsorbsi air didalam colon
desendens menigkat ditandai dengan Klien mengatakan buang air besar susah dan
keras
7. Gangguan konsep diri yang berhubungan denganDeformotas vertebra torakalis
ditandai dengan Klien Merasa enggan dalamberinteraksi dengan orang lain
8. Ansietas berhubungan dengan Stress psikologis ditandai dengan Klien mengtakan
takut akan kondisinya
9. Defisit perawatan diri yang berhubunganHambatan mobilisasi ditandai dengan
Klien merasa putusasah dantidakberdayaan ( situasiketidakmampuan )
10. Kurang pengetahuan berhubungan dengan Informasi inadekuat ditandai dengan
Klien mengatakan kurang mengerti tentang proses penyakitnya
C. INTERVENSI
1. Nyeri
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi (NOC)
Hasil (NIC)
1 Nyeri akut NOC : NIC :
berhubungan dengan: Pain Level,
Agen injuri (biologi, pain control, Lakukan pengkajian nyeri
kimia, fisik, comfort level secara komprehensif
psikologis), kerusakan Setelah dilakukan termasuk
jaringan tinfakan lokasi, karakteristik,
DS: keperawatan selama .... durasi, frekuensi, kualitas
-Laporan secara verbal Pasien tidak dan faktor
DO: mengalami nyeri, dengan presipitasi
-Posisi untuk menahan kriteria hasil: Observasi reaksi
nyeri Mampu mengontrol nonverbal dari
-Tingkah laku berhati- nyeri (tahu ketidaknyamanan
hati penyebab nyeri, Bantu pasien dan
-Gangguan tidur (mata mampu keluarga untuk mencari
sayu, tampak menggunakan dan menemukan
capek, sulit atau tehnik dukungan
gerakan kacau, nonfarmakologi untuk Kontrol lingkungan
menyeringai) mengurangi yang dapat mempengaruhi
-Terfokus pada diri nyeri, mencari bantuan) nyeri seperti
sendiri Melaporkan bahwa suhu ruangan,
-Fokus menyempit nyeri berkurang pencahayaan dan
(penurunan dengan menggunakan kebisingan
persepsi waktu, manajemen Kurangi faktor
kerusakan proses nyeri presipitasi nyeri
berpikir, penurunan Mampu mengenali Kaji tipe dan sumber
interaksi dengan nyeri (skala, nyeri untuk menentukan
orang dan lingkungan) intensitas, frekuensi intervensi
-Tingkah laku dan tanda Ajarkan tentang
distraksi, contoh : nyeri) teknik non farmakologi:
jalan-
Menyatakan rasa napas dala,
jalan, menemui orang
nyaman setelah relaksasi, distraksi,
lain dan/atau
nyeri berkurang kompres hangat/ dingin
aktivitas, aktivitas
Tanda vital dalam Berikan analgetik untuk
berulang-ulang)
rentang normal mengurangi nyeri: .........
Respon autonom
Tidak mengalami Tingkatkan istirahat
(seperti diaphoresis,
gangguan tidur Berikan informasi
perubahan tekanan tentang nyeri seperti
darah, perubahan penyebab nyeri,
nafas, nadi dan dilatasi berapa lama nyeri
pupil) akan berkurang dan
-Perubahan autonomic antisipasi
dalam tonus ketidaknyamanan dari
otot (mungkin dalam prosedur
rentang dari Monitor vital sign
lemah ke kaku) sebelum dan sesudah
-Tingkah laku pemberian
ekspresif (contoh : analgesik pertama kal
gelisah, merintih,
menangis, waspada,
iritabel, nafas
panjang/berkeluh
kesah)
-Perubahan dalam
nafsu makan dan
minum
5. Resiko Injury
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NOC)
(NIC)
1 Risiko Injury NOC : NIC :
Faktor-faktor risiko : Risk Kontrol Environment
Eksternal Immune status Management
-Fisik (contoh : Safety Behavior (Manajemen lingkungan)
rancangan struktur dan Setelah dilakukan Sediakan lingkungan
arahan masyarakat, tindakan yang aman untuk pasien
bangunan dan keperawatan selama.... Identifikasi kebutuhan
atau perlengkapan; Klien tidak keamanan pasien, sesuai
mode transpor mengalami injury dengan
atau cara perpindahan; dengan kriterian kondisi fisik dan
Manusia atau hasil: fungsi kognitif pasien
penyedia pelayanan) Klien terbebas dari dan riwayat
-Biologikal ( contoh : cedera penyakit terdahulu pasien
tingkat imunisasi Klien mampu Menghindarkan
dalam masyarakat, menjelaskan lingkungan yang
mikroorganisme) cara/metode berbahaya (misalnya
Kimia (obat- untukmencegah memindahkan perabotan)
obatan:agen farmasi, njury/cedera Memasang side rail
alkohol, kafein, nikotin, Klien mampu tempat tidur
bahan menjelaskan factor Menyediakan tempat
pengawet, kosmetik; risiko dari tidur yang nyaman dan
nutrien: vitamin, lingkungan/perilaku bersih
jenis makanan; racun; personal Menempatkan saklar
polutan) Mampumemodifikasi lampu ditempat yang
Internal gaya hidup mudah
-Psikolgik (orientasi untukmencegah injury dijangkau pasien
afektif)
Menggunakan fasilitas Membatasi pengunjung
-Mal nutrisi
kesehatan Memberikan
-Bentuk darah
yang ada penerangan yang cukup
abnormal, contoh :
Mampu mengenali Menganjurkan keluarga
leukositosis/leukopenia
perubahan untuk menemani pasien.
-Perubahan faktor
status kesehatan Mengontrol lingkungan
pembekuan,
dari kebisingan
-Trombositopeni
Memindahkan barang-
-Sickle cell
barang yang dapat
-Thalassemia,
membahayakan
-Penurunan Hb,
Berikan penjelasan
-Imun-autoimum tidak
pada pasien dan
berfungsi.
keluarga atau
-Biokimia, fungsi
pengunjung adanya
regulasi (contoh :
perubahan status
tidak berfungsinya kesehatan dan
sensoris) penyebab penyakit
-Disfugsi gabungan
-Disfungsi efektor
-Hipoksia jaringan
-Perkembangan usia
(fisiologik,
psikososial)
-Fisik (contoh :
kerusakan kulit/tidak
utuh, berhubungan
dengan mobilitas)
6. Kecemasan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NOC)
(NIC)
1 Kecemasan NOC : NIC :
berhubungan dengan -Kontrol kecemasan Anxiety Reduction
Faktor keturunan, -Koping (penurunan kecemasan)
Krisis situasional, Setelah dilakukan Gunakan pendekatan
Stress, perubahan status asuhan selama yang menenangkan
kesehatan, ...............klien Nyatakan dengan
ancaman kematian, kecemasan teratasi jelas harapan terhadap
perubahan konsep dgn kriteria hasil: pelaku
diri, kurang Klien mampu pasien
pengetahuan dan mengidentifikasi Jelaskan semua
hospitalisasi dan mengungkapkan prosedur dan apa yang
DO/DS: gejala dirasakan
-Insomnia cemas selama prosedur
-Kontak mata kurang Mengidentifikasi, Temani pasien untuk
-Kurang istirahat mengungkapkan dan memberikan keamanan
-Berfokus pada diri menunjukkan tehnik dan
sendiri untuk mengurangi takut
-Iritabilitas mengontol cemas Berikan informasi
-Takut Vital sign dalam batas faktual mengenai
-Nyeri perut normal diagnosis, tindakan
-Penurunan TD dan Postur tubuh, prognosis
denyut nadi ekspresi wajah, Libatkan keluarga untuk
-Diare, mual, kelelahan bahasa tubuh dan mendampingi klien
-Gangguan tidur tingkat Instruksikan pada
-Gemetar aktivitas pasien untuk
-Anoreksia, mulut menunjukkan menggunakan tehnik
kering berkurangnya kecemasan relaksasi
-Peningkatan TD, Dengarkan dengan
denyut nadi, RR penuh perhatian
-Kesulitan bernafas
Identifikasi tingkat
-Bingung
kecemasan
-Bloking dalam
Bantu pasien
pembicaraan
mengenal situasi yang
-Sulit berkonsentrasi
menimbulkan
kecemasan
Dorong pasien untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan, persepsi
Kelola pemberian obat
anti cemas:........
8. Kurang pengetahuan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NOC)
(NIC)
1 Kurang Pengetahuan NOC: NIC :
Berhubungan dengan : Kowlwdge : disease Kaji tingkat
keterbatasan process pengetahuan pasien dan
kognitif, interpretasi Kowledge : health keluarga
terhadap informasi Behavior Jelaskan patofisiologi
yang salah, kurangnya Setelah dilakukan dari penyakit dan
keinginan untuk tindakan bagaimana hal
mencari informasi, keperawatan selama .... ini berhubungan dengan
tidak mengetahui pasien anatomi dan fisiologi,
sumber-sumber menunjukkan dengan
informasi. pengetahuan tentang cara yang tepat.
DS: Menyatakan secara proses penyakit dengan Gambarkan tanda dan
verbal adanya kriteria hasil: gejala yang biasa muncul
masalah Pasien dan keluarga pada
DO: ketidakakuratan menyatakan penyakit, dengan cara
mengikuti instruksi, pemahaman tentang yang tepat
perilaku tidak sesua penyakit, Gambarkan proses
kondisi, prognosis dan penyakit, dengan cara
program yang tepat
pengobatan Identifikasi
Pasien dan keluarga kemungkinan penyebab,
mampu dengan cara yang
melaksanakan prosedur tepat
yang Sediakan informasi
dijelaskan secara benar pada pasien tentang
Pasien dan keluarga kondisi, dengan
mampu cara yang tepat
menjelaskan kembali apa Sediakan bagi
yang keluarga informasi
dijelaskan perawat/tim tentang kemajuan
kesehatan pasien dengan cara yang
lainnya tepat
Diskusikan pilihan
terapi atau penanganan
Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan
second opinion dengan
cara yang tepat atau
diindikasikan
Eksplorasi
kemungkinan sumber
atau dukungan, dengan
cara yang tepat
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PEROFESI
NERS
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS DIRI KLIEN
1. Nama : Ny. M
2. Umur : 55 Tahun
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : kristen
5. Pendidikan :-
6. Pekerjaan :tidak ada
7. Tgl Masuk RS : 16/01/2023
8. Sumber informasi : klien dan suami klien
9. Keluarga yang dapat dihubungi :anak klien
10. Pendidikan :-
11. Pekerjaan : Petani
II. STATUS KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan utama/Alasan kunjungan :
Nyeri tungkai/ klien merasakan nyeri tungkaisudah berbulan-bulan, klien
mengalamikesulitanpergerakan dank lien mengatakantidaknafsumakan
2. Faktor pencetus :
Tidak diketahui
3. Lamanya keluhan :
Sudah berbulan-bulan
4. Faktor yang memperberat : ketika klien duduk terlalu lama
5. Timbulnya keluhan : kadang-kadang
6. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya : klien berbaring
7. Diagnosa medis :Osteoporosis
? ? ? ? ? ? ? ? ?
?
Keterangan
: laki-laki : kawin : klien
: perempuan ------- : satu rumah
: meninggal ? : tidak diketahui
Komentar :
G1 : nenek dan kakek klientelah meninggal dunia dan klien tidak mengetahui penyebab
dari kematian mereka
G2 : orangtua klientelah meninggal dunia dan klien tidak tau penyebab kematiannya
G3 : klien anak pertama dari 6orang bersaudaradan semuanya masih hidup
V. RIWAYAT LINGKUNGAN
Kebersihan/bahaya/polusi :
Klien tinggal didesa dimana rumah yang satu dengan yang lainnya saling berjauhan
VI. ASPEK PSIKOSOSIAL
1. Pola pikir dan persepsi
a. Alat bantu yang digunakan : klien tidakmenggunakan alat bantu
b. Kesulitan yang dialami : tidak ada
2. Persepsi sendiri
Hal yang amat dipikirkan saat ini :klien sangat cemas dengan kondisinya
Harapan setelah perawatan : klien tidak ingin sakit seperti sekarang
Perubahan setelah sakit
Klien sangat cemas
3. Suasana hati
Rentang perhatian :tidak ada masalah
4. Hubungan/komunikasi
a. Tempat tinggal : rumah sendiri
b. Bicara : jelas
c. Kehidupan keluarga
Adat istiadat yang dianut : Muna
Pembuat keputusan keluarga : suami klien
Pola komunikasi : baik
Pola keuangan : kurang
d. Kesulitan dalam hubungan keluarga : tidak ada
5. Kebiasaan seksual : tidak dikaji
6. Pertahanan koping
a. Pengambilan keputusan : sendiri
b. Yang disukai tentang diri sendiri : tidak ada
c. Yang ingin dirubah dari kehidupan : klien ingin anak-anaknya segera
mempunyai pekerjaan tetap agar bisa menopang hidup keluarga
d. Yang dilakukan jika stres : klien mengunjungi keluarga
7. Sistem nilai dan kepercayaan
a. Siapa atau apa sumber kekuatan : Allah SWT
b. Apakah tuhan, Agama, Kepercayaan penting bagi anda : ya
c. Kegiatan agama yang dilakukan : tidak ada
8. Tingkat perkembangan
a. Usia : 61 Tahun
b. Karakteristik : rambut klien nampak beruban, klien bungkuk badan tidak bisa
tegak lurus
VII. PENGKAJIAN FISIK
1. Kesadaran
Keadaan umum :Lemah
TTV : TD : 130/80 mmHg, S : 370C, N : 90 x/i, P : 24x/i
2. Kepala
a. Inspeksi
Bentuk kepala : mesosephal
Kesimetrisan muka, tengkorak : muka simetris kiri dan kanan, tengkorak
simetris
Warna/distribusi rambut/kulit kepala : distribusi rambut rata, kulit kepala
nampak bersih
b. Palpasi
Massa : tidak terdapat massa
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
c. Keluhan yang berhubungan : tidak ada keluhan lain
3. Mata
a. Inspeksi
Kelopak mata :mampu membuka dan menutup
Konjungtiva : warna merah muda
Sklera : tidak ikterus
Ukuran pupil : isokor kiri dan kanan
Reaksi terhadap cahaya : bereaksi terhadap cahaya
Gerakan bola mata : dapat menggerakan bola mata dengan sempurna tanpa ada
hambatan
b. Palpasi
TIO : tidak terdapat TIO
Massa tumor : tidak terdapat massa tumor
Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
4. Hidung
a. Inspeksi
Bentuk/kesimetrisan : simetris kiri dan kanan
Septum : tidak tampak
Warna : penyebaran warna rata dengan sekitar
Sekret :tidak tampak pengeluaran sekret
b. Palpasi
Sinus : tidak ada nyeri tekan/bengkak
c. Lain-lain
Pasase udara : tidak ada hambatan kiri dan kanan
Reaksi alergi : tidak ada
5. Mulut dan tenggorokan
Gigi geligi :gigi sudah tanggal
Karies :sediki karies
Kulit/gangguan bicara : tidak terdapat gangguan bicara
Kesulitan menelan : tidak terdapat kesulitan menelan
Pemeriksaan gigi terakhir : klien tidak pernah memeriksakan gigi karena ekonomi
yang tidak mampu
6. Leher
a. Inspeksi
Bentuk/kesimetrisan :simetris kiri dan kanan
Mobilisasi leher : klien dapat menggerakan kepala kekiri dan kekanan tanpa
hambatan
b. Palpasi
Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Kelenjar limfe : tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe
Vena jugularis : tidak terdapat pembesaran vena jugularis
7. Dada, Paru-paru, Jantung
a. Inspeksi
Bentuk dada :abnormal
Ekspansi dada : baik
Kesimetrisan : ketidaksimetrisan rongga dada dan tulang belakang
b. Palpasi
Nyeri tekan : tidak terdapat nyeri tekan
Taktil fremitus :terdengar ronkhi
Kesimetrisan : simetris kiri dan kanan
Retraksi : ada retraksi dada
c. Auskultasi
Suara napas : bronkovesikuler
Suara tambahan : tidak ada
Bunyi jantung I dan II : terdengar di ICS
8. Abdomen
a. Inspeksi
Kesimetrisan dan warna sekitar : simetris kiri dan kanan
b. Palpasi
Hepar/lien/ginjal/kandung kemih : tidak ada nyeri tekan
c. Perkusi
Identifikasi batas organ : tidak dikaji
d. Auskultasi
Peristaltik : 6x/i
9. Genitalia dan status reproduksi
Terpasangkateter, tidakadakeluhan
10. Status neurologis
GCS : E : 4 M : 6V:5
Syncop : tidak ada
Refleks patologi : tidak terdapat kernig sign, laseq sign, brusinsky, babinsky,
chaddock
Refleks fisiologi : bisep, trisep normal
11. Ekstremitas
Keadaan ekstremitas :kolumna vertebralis kifosis, penurunan tinggi badan
Kesimetrisan :asimetris kiri dan kanan
Atropi : tidak tampak atropi otot
ROM : Pasif
Edema : tidak ada
Sianosis : tidak sianosis
Akral : hangat
Kekuatan otot : 4 4
4 4
CRT :< 2 detik
Nyeri :tidak ada nyeri tekan
Perubahan warna (kulit,kuku,bibir) : tidak ada perubahan warna
VIII. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium
MRI :kurvalordusislumbalismeluas, spondiliasislumbalis. Kesan : osteoporosis
2. Obat-obatan :
IVFD RL 28 Tpm
Inj. Ketorolac IA/8j/IV
Zeftrix 1 gr/12j/IV
Ozid 1 vial /hari/IV
KLASIFIKASI DATA
Nama : Ny. M Dx Medis : osteoporosis
Umur : 55 Tahun TglPengkajian : 17/01/2023
Data Subyektif Data Obyektif
1. Klien mengatakan nyeri tungkai 1. TTV : TD : 130/80 mmHg, S : 370C, N :
2. Klien mengatakan nyeri dirasakan 90 x/i, P : 24 x/i
tertusuk-tusuk dan menjalar hingga 2. Nampak klien meringis kesakitan
kebelakang 3. Skala nyeri 3
3. Klien mengatakan jika lama duduk nyeri 4. klien tidak dapat berdiri tegak
sangat dirasakan 5. Klien tampak bongkok
4. Klien mengatakan berjalan seperti 6. Ada perubahan gaya berjalan
bongkok
ANALISA DATA
Nama : Ny. M Dx Medis : osteoporosis
Umur : 55 Tahun TglPengkajian : 17/01/2023
No. Data Etiologi Masalah
1. DS : usia, jenis kelamin Nyeri
1. Klien mengatakan nyeri
perut melemahnya daya serap sel
2. Klien mengatakan nyeri terhadap kalsium dari darah ke
dirasakan tertusuk-tusuk tulang
dan menjalar hingga
keatas peningkatan pengeluaran
3. Klien mengatakan jika kalsium bersama urin
lama duduk nyeri sangat
dirasakan , tidak tercapainya masa tulang
DO : yang maksimal
1. TTV : TD : 130/80
mmHg, S : 370C, N : 90 resobsi tulang menjadi lebih
x/i, P : 24 x/i cepat
2. Nampak klien meringis
kesakitan memegang penyerapan tulang lebih banyak
perutnya dari pada pembentukan tulang
3. Skala nyeri 3 baru
osteoporosis
Trauma jaringan
Tekanan mekanis
Tranduksi
modulasi
Informasi dikirimkan ke
thalamus
korteks serebri
nyeri dipersepsikan
2. DS : Osteoporosis Gangguan citra
1. Klien mengatakan tubuh
berjalan seperti bongkok Pengeroposan tulang
2. Klien mengatakan tidak
percaya diri dengan Pemendekan tulang
kondisinya saat ini
DO : bungkuk
1. klien tidak dapat berdiri
tegak Penurunan tinggi badan
3. DS : - Osteoporosis Resiko cedera
DO :
1. Ada perubahan gaya Pengeroposan tulang
berjalan
2. Penurunan tinggi badan Kifosis
Kurang keseimbangan
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan tekanan mekanis akibat pemendekan tulang
2. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan bentuk tubuh
3. Resiko cedera berhubungan dengan kurang keseimbangan
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. M Dx Medis : osteoporosis
Umur : 55 Tahun TglPengkajian : 17/01/2023
No. Dx Kep dan Data Tujuan dan Kriteria Intervensi
Penunjang Hasil
1 Nyeri berhubungan NOC : NIC :
dengan tekanan mekanis Pain Level, Lakukan pengkajian nyeri
akibat pemendekan pain control, secara komprehensif termasuk
tulang. Ditandai dengan comfort level lokasi, karakteristik, durasi,
: Setelah dilakukan frekuensi, kualitas dan faktor
DS : tinfakan presipitasi
4. Klien mengatakan keperawatan selama .... Observasi reaksi nonverbal dari
nyeri padaperut Pasien tidak ketidaknyamanan
5. Klien mengatakan mengalami nyeri, Bantu pasien dan keluarga
nyeri dirasakan dengan kriteria hasil: untuk mencari dan menemukan
tertusuk-tusuk dan Mampu mengontrol dukungan
menjalar hingga nyeri (tahu Kontrol lingkungan yang dapat
kebelakang penyebab nyeri, mempengaruhi nyeri seperti
6. Klien mengatakan mampu suhu ruangan, pencahayaan dan
jika lama duduk menggunakan kebisingan
nyeri sangat tehnik
Kurangi faktor presipitasi nyeri
dirasakan nonfarmakologi untuk Kaji tipe dan sumber nyeri
DO : mengurangi untuk menentukan intervensi
4. TTV : TD : 130/80 nyeri, mencari bantuan)
Ajarkan tentang teknik non
mmHg, S : 370C, N
Melaporkan bahwa farmakologi: napas dala,
: 90 x/i, P : 24 x/i
nyeri berkurang relaksasi, distraksi, kompres
5. Nampak klien
dengan menggunakan hangat/ dingin
meringis kesakitan
manajemen Berikan analgetik untuk
memegang
nyeri mengurangi nyeri: .........
punggungnya
Mampu mengenali Tingkatkan istirahat
6. Skala nyeri 3
nyeri (skala, Berikan informasi tentang nyeri
intensitas, frekuensi seperti penyebab nyeri,
dan tanda
nyeri) berapa lama nyeri akan
Menyatakan rasa berkurang dan antisipasi
nyaman setelah ketidaknyamanan dari prosedur
nyeri berkurang Monitor vital sign sebelum
Tanda vital dalam dan sesudah pemberian
rentang normal analgesik pertama kal
Tidak mengalami
gangguan tidur
2 Gangguan citra tubuh NOC: NIC :
berhubungan dengan Body image Body image enhancement
perubahan bentuk tubuh. Self esteemSetelah -Kaji secara verbal dan nonverbal
Ditandai dengan : dilakukan tindakan respon klien terhadap tubuhnya
DS : keperawatan selama -Monitor frekuensi mengkritik
3. Klien mengatakan ….gangguanbody dirinya
berjalan seperti image pasien teratasi -Jelaskan tentang pengobatan,
bongkok dengan kriteriahasil: perawatan, kemajuandan
4. Klien mengatakan Body image positif prognosis penyakit
tidak percaya diri Mampu -Dorong klien mengungkapkan
dengan kondisinya mengidentifikasi perasaannya
saat ini kekuatan personal -Identifikasi arti pengurangan
DO : melalui pemakaian alatbantu
2. klien tidak dapat Mendiskripsikan secara -
berdiri tegak faktual perubahan Fasilitasi kontak dengan individu
3. Klien tampak fungsi tubuh lain dalam kelompokkecil
bongkok
Mempertahankan
interaksi sosial
Harikedua
No. Dx Hari/Tgl Jam Implementasi Evaluasi
Kep
1 I Rabu, 08.20 1. Menyelidiki keluhan nyeri, Kamis, Jam : 08.00
18/01/2023 mencatat lokasi dan intensitas WITA
Hasil : nyeri pada perut S : klien mengatakan
menjalar kebelakang, dengan masih nyeri perut
intensitas sedang menjalar kebelakang
2. Membiarkan pasien O : Nampak
mengambil posisi yang klienmeringis, skala
nyaman pada waktu tidur atau 2
duduk dikursi A : masalah belum
Hasil : pasien tidur terlentang teratasi
posisi satu arah P : lanjutkan
3. Mendorong untuk sering intervensi 2 3 4
mengubah posisi
Hasil : klien miring kiri dan
kanan per 2 jam
4. Memberikan obat-obatan sesuai
indikasi
Hasil : obatlanjut di
haripertama
2 II Rabu, 08.25 1. Mendorongklien Kamis, Jam : 08.05
18/01/2023 mengungkapkan pikiran dan WITA
perasaannya tentang bentuk S ; klien mengatakan
tubuh yang berubah. sudah menerima
Hasil : klien sudah menyatakan kondisinya saat ini
pemahaman tentang kondisinya O : Nampak klien
2. Mendiskusikan arti kehilangan/ tenang dan selalu
perubahan pada pasien berbicara dengan
Hasil : bagian tubuh klien yang orang lain
dulu dianggap sangat berarti A : masalah teratasi
bagi klien P : pertahankan
3. Memperhatikan perilaku intervensi
menarik diri, atau perilaku yang
mengindikasikan terlalu
mempermasalahkan tubuh dan
fungsinya.
Hasil : klien
sudahtidakmalubertemu orang
lain
4. Menganjurkan orang terdekat
memperlakukan pasien secara
normal dan bukan sebagai orang
cacat.
Hasil : keluarga paham
5. Merujuk keperawatan
kesehatan/ sumber komunitas,
contoh: kelompok pendukung,
perawat spesialis psikiatrik,
konselor kejuruan.
Hasil : klien selalu diberi
pemahaman oleh perawat
3 III Rabu, 08.30 1. Menciptakan lingkungan yang Kamis, Jam : 08.10
18/01/2023 bebas dari bahaya WITA
Hasil : klien ditempatkan pada S ; -
tempat tidur rendah, O : klien selalu
penerangan cukup terang berbaring ditempat
2. Mengajarkan pada klien untuk tidur
berhenti secara perlahan,tidak A : masalah belum
naik tangga dan mengangkat terjadi
beban berat P : pertahankan
Hasil : klien tidak mengangkat intervensi
beban berat
3. Mengobservasi efek samping
obat-obatan yang digunakan
Hasil : tidak ada efek samping