KELOMPOK 3
CAROLLINE (021911011)
ADINDA NUR PERTIWI(021911012)
DONI TRAESER (021911013)
NADYA SUMIARDI (021911014)
PUTRI AMANAH (021911015)
ANAK AGUNG GEDE SATRIA WINATA (021811008)
Definisi
• Injury rotator cuff adalah cedera pada otot atau tendon yang mengelilingi sendi bahu. Rotator cuff
merupakan sekelompok otot dan tendon yang mengelilingi sendi bahu dan menjaga kepala tulang
lengan atas tetap kuat di dalam soket bahu yang dangkal.
• Cedera yang paling umum pada rotator cuff sering disebut sebagai:
⮚ Impingement syndrome
Anatomi
• Sendi bahu terbagi menjadi 5 sendi yaitu :
1. Sendi glenohumeral
2. Sendi akromioklavicular
3. Sendi sternoklavikular
4. Sendi subakromia
5. Sendi skapulo-thorasik
Anatomi
otot penggerak shoulder joint
Pectoralis Mayor :
Deltoid : Infraspinatus :
Fungsi : Adduksi dan endorotasi Fungsi : Abduksi dan ekstensi bahu Fungsi : Otot ini berfungsi
humerus , menarik scapula kearah melakukan eksorotasi bahu
ventral dan kaudal (Suharti , 2018). dan menstabilkan articulation
humeri
Anatomi
otot Penggerak Shoulder Joint
Supraspinatus :
Subscapularis :
Fungsi : Membantu m.deltoideus
Otot ini melakukan endorotasi bahu dan
melakukan abduksi bahu dengan membantu menstabilkan sendi.
memfiksasi caput humeri pada fossa
glenoidalis scapula
Etiologi
1. Repetitive stress & akumulasi trauma
2. Perubahan usia dan degeneratif
3. Cedera traumatis berat
4. Merokok
5. Peradangan pada kapsul sendi (frozen shoulder)
Patofisiologi
- Tendon m.supraspinatus melekat padatuberositas mayor humeri harus
melewati ligamen coracoacromialis dan berada di bawah “ atap “ acromian
- Biasanya terjadi tarikan secara tiba-tiba, misalnya jatuh dengan tangan
lurus atau abduksi yang tiba-tiba melawan beban berat yang dipegang
dengan tangan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya “jepitan” yang
apabila terjadi trauma mekanik terus-menerus menimbulkan inflamasi
pada daerah tendon m.supraspinatus
Gejala Klinis
- Nyeri saat istirahat dan malam hari, terutama jika berbaring di bahu yang sakit
- Nyeri saat mengangkat dan menurunkan lengan atau dengan gerakan tertentu
- Kelemahan saat mengangkat atau memutar lengan Anda
- Sensasi krepitus atau berderak saat menggerakkan bahu pada posisi tertentu
Faktor Resiko
A. Pengaruh Usia = Seiring bertambahnya usia, risiko cedera rotator cuff akan semakin tinggi.
Cedera ini umum terjadi pada orang berusia di atas 40 tahun.
B. Profesi = Atlet pada cabang olahraga yang menuntut banyak gerakan bahu dan lengan
berisiko lebih tinggi untuk terkena cedera rotator cuff. Contohnya, atlet baseball, tenis, atau
panahan.
C. Faktor Keturunan = memiliki kelainan bawahan lahir yang membuat lebih rentan mengalami
cedera rotator cuff.
D. Trauma
Klasifikasi
1. Robekan kecil: kurang dari 1 cm
Belly-press test
Pemeriksaan Penunjang
- X-RAY - MRI
Outcome Measure
1. Disease of Arm, Shoulder, and Hand (DASH)
2. Penn Shoulder Score (PSS)
3. Global Rating of Change Scale (GRCS)
4. Constant-Murley Score (CMS)
5. Rotator Cuff Quality of Life Score (RC-QOL)
6. Functional Shoulder Elevation Test (FSET)
7. Shoulder Pain and Disability Index (SP’ADI)
8. Americam Shoulder and Elbow Surgeons Score (ASES)
9. UCLA Shoulder Score
10.Simple Shoulder Test (SST)
Diagnosa Fisioterapi
Adanya atrofi pada m. supraspinatus dan nyeri tekan pada m. teres mayor
yang menjalar ke seluruh lengan serta kekakuan sendi bahu sehingga
menyebabkan keterbatasan lingkup gerak sendi yang mengganggu aktivitas
kehidupan sehari-hari et causa Rotator Cuff Tear
Cryotherapy
3. Bedah : Ada tiga jenis perawatan bedah untuk memperbaiki robekan rotator
cuff.
● Perbaikan terbuka : Sayatan bedah terbuka tradisional sering diperlukan untuk
robekan besar atau kompleks.
● Perbaikan Artroskopi : Lingkup optik dan instrumen kecil dimasukkan
melalui luka tusukan kecil, bukan melalui sayatan yang lebih besar.
Operasi dapat dilakukan di bawah kontrol visual melalui tampilan
video.
● Perbaikan Mini-Terbuka : Teknik dan instrumen baru memungkinkan
ahli bedah untuk melakukan pemulihan lengkap dari manset rotator
melalui sayatan kecil umumnya 4 sampai 6 cm
Terapi Latihan
Berbaring di sisi yang tidak terlibat, dengan bantal kecil di antara lengan dan tubuh
yang terlibat. Jaga siku lengan yang terlibat ditekuk dan tetap ke samping, angkat
lengan ke rotasi eksternal. Perlahan turunkan ke posisi awal dan ulangi.
2. Shoulder extension
Berbaring dalam posisi tengkurap di atas meja. Lengan yang terlibat tergantung lurus
ke lantai. Dengan ibu jari mengarah ke luar, angkat lengan lurus ke belakang ke arah
pinggul. Perlahan turunkan lengan dan ulangi.
3. Prone horizontal abduction
Berbaring dalam posisi tengkurap di atas meja. Lengan yang terlibat tergantung lurus
ke lantai. Dengan ibu jari mengarah ke luar, angkat lengan ke samping, sejajar dengan
lantai. Perlahan turunkan lengan Anda dan ulangi
4. 90/90 external rotation
Berbaring dalam posisi tengkurap di atas meja. Bahu diabduksi hingga 90° dan lengan
ditopang di atas meja. Siku ditekuk pada 90°. Pertahankan bahu dan siku tetap dan putar
lengan ke rotasi eksternal. Perlahan turunkan ke posisi awal dan ulangi.
TERIMA KASIH