Anda di halaman 1dari 11

Patogenesis Pada Rotator Cuff

Injury/Tear
Amelinda Nathania
1310100
www.isakos.com (International Society of Arthroscopy, Knee Surgery and Orthopaedic Sports Medicine)
Faktor Intrinsik
Degenerative cuff failure
Merupakan penyebab paling sering dari rotator
cuff injury dan biasanya terjadi pada orang yang lanjut
usia.
Pertama terjadi sobekan parsial sobekan yang
menyeluruh.
Pada tendon terdapat critical vascular zone,
tempat suplai darah sangat riskan, sehingga dapat terjadi
iskemia yang berakibat pada perubahan generatif.


www.isakos.com (International Society of Arthroscopy, Knee Surgery and Orthopaedic Sports Medicine)
Traumatic cuff failure
Dapat terjadi ketika tubuh bagian atas
terkena benturan/desakan hebat dan rotator
cuff mengalami sobekan yang traumatik.

Reactive cuff failure
Massa pengapuran di dalam tendon dapat
menyebabkan pembengkakan yang akan memicu
terjadinya tumbukan di bawah lengkungan
subacromial, sehingga terjadi cedera.
www.isakos.com (International Society of Arthroscopy, Knee Surgery and Orthopaedic Sports Medicine)
Faktor Ekstrinsik
Bone Factors






Ujung acromion dapat memicu terjadinya tumbukan
pada elevasi rotator cuff. Jika ada osteofit dalam sendi
acromiclavicular, batas pada ujung acromion dapat
menipis sehingga terjadi tumbukan dan cedera
www.isakos.com (International Society of Arthroscopy, Knee Surgery and Orthopaedic Sports Medicine)
Soft tissue factors
Terjadi penebalan (misalnya pada ligamen)
yang dapat memicu tumbukan dengan bursa
sehingga setelah itu terjadi sobekan dan cedera.

www.isakos.com (International Society of Arthroscopy, Knee Surgery and Orthopaedic Sports Medicine)
http://emedicine.medscape.com/article/1262849-overview
Patofisiologis Rotator Cuff Injury
Yeremia Prasetyo
1310099
Patofisiologis Rotator Cuff Injury
M. Subscapularis u/ depresi humeri dan rotasi
interna.
M. infraspinatus dan m. teres minor u/ rotasi
eksterna.
These muscles work as a unit, rather than
individually, to maintain the dynamic
glenohumeral stability.
http://www.assh.org/Public/HandConditions/Pages/RotatorCuffPathology.aspx
Semua tendon rotator cuff bersatu
membentuk struktur 5 lapisan.
Sehingga tidak ada otot yang memiliki
insidensi rentan terhadap robekan otot.
Namun bagian tendo supraspinatus lebih
rentan terhadap tekanan yang berlebihan.
http://www.assh.org/Public/HandConditions/Pages/RotatorCuffPathology.aspx
1. Sebagian besar terjadi karena degenerasi
kronis. Sehingga rentan robek.
2. Trauma yg berulang-ulang dan penggunaan
berlebihan juga dapat inflamasi sehingga
cedera.

http://www.assh.org/Public/HandConditions/Pages/RotatorCuffPathology.aspx
Tendon degeneration is classified in 3 stages
(classification of the impingement syndrome)
based on the supraspinatus outlet.
Stage I - Edema and hemorrhage, affecting
persons younger than 25 years
Stage II - Fibrosis and tendinitis, affecting
persons aged 25-40 years
Stage III - Tears of cuff, affecting persons older
than 50 years

http://emedicine.medscape.com/article/827841-overview

Anda mungkin juga menyukai