Anda di halaman 1dari 247

1

KEYWORDS

• Wanita, 25 tahun, G1P0A0, gravid 16 minggu


• Kencing terasa nyeri sejak 3 hari yang lalu
• BAK menetes, anyang-anyangan
• Urinalisis  sedimen leukosit 5-8/LPB eritrosit
(+)
• Dx ISK pada ibu hamil
• Tatalaksana?
JAWABAN

A. Amoxicillin 3x250mg
PO selama 7 hari
PENJELASAN

Infeksi Saluran Kemih


Dapat diklasifikakasikan menjadi :
• UTI Asimtomatik (Subklinis)  tidak ada gejala
klinis
• UTI Simtomatik (Klinis)
• Non-komplikata
• Komplikata
• Laki-laki
• Wanita hamil
• Mengenai organ/anatomik
• Di rawat inap

Sumber : Harrison Ed 19th


PENJELASAN

Infeksi Saluran Kemih

Sumber : AAFP. UTI


PENJELASAN

Infeksi Saluran Kemih


Manifestasi :
• Cystitis
• Disuria
• Urinary frequency
• Urgency
• Pielonefritis  AKUT
• Demam
• Nyeri ketok CVA/nyeri pinggang
• Nausea

Sumber : AAFP. UTI


PENJELASAN

Infeksi Saluran Kemih


• Pemeriksaan Penunjang
• Urin dipstik
• Urinalisis
• Kultur Urin  Gold Standard
PENJELASAN

Tatalaksana
Diagnostic Route Duration Empiric Options
Group
Acute Oral 3 hari TMP-SMX 2x1
Uncomplicated
Urinary Infection
Ciprofloxacine 2x250mg
Levofloxacine 1x250mg
Nitrofurantoin 4x100mg
Amoxicilline-Clavulanate
2x625mg
Cefixime 1x400mg

Sumber : AAFP. UTI


PENJELASAN

Tatalaksana
Diagnostic Route Duration Empiric Options
Group
Acute Oral 14 hari TMP-SMX 2x1
Uncomplicated
Pyelonephritis
Ciprofloxacine 2x250mg
Levofloxacine 1x250mg
Parenteral 3 hari TMP-SMX 2x160/800
Ceftriaxone 1x1g
Ciprofloxacine 2x400mg

Sumber : AAFP. UTI


PENJELASAN

Tatalaksana
Diagnostic Route Duration Empiric Options
Group
Complicated UTI Oral 14 hari Floroquinolone
Parenteral 3 hari Ampicillin 4x1g + Gentamicin
3mg/kgBB/hari
UTI di Laki-laki Oral 7 hari TMP-SMX 2x1
muda
UTI pada wanita Oral 3-7 hari Amoxicillin 3x250mg
hamil
Asymptomatic Oral 3-7 hari Nitrofurantoin 4x100mg
bacteriuria in
pregnant woman

Sumber : AAFP. UTI


PILIHAN JAWABAN LAIN

B.Doksisiklin 2x100mg PO selama 7 hari  KI


ibu hamil
C. Eritromisin 4x500mg PO selama 7 hari 
bukan DOC
D. Ciprofloksasin 2x500mg PO selama 5 hari 
KI ibu hamil
E. Kotrimoksazol 2x960mg PO selama 3 hari 
KI ibu hamil
KESIMPULAN

• Jadi, kasus
• Wanita, 25 tahun, G1P0A0, gravid 16 minggu
• Kencing terasa nyeri sejak 3 hari yang lalu
• BAK menetes, anyang-anyangan
• Urinalisis  sedimen leukosit 5-8/LPB eritrosit
(+)
• Dx ISK pada ibu hamil
• Maka tatalaksananya adalah :
A. Amoxicillin 3x250mg
PO selama 7 hari
2
KEYWORDS

• Anak, 10 tahun
• Bengkak kedua tungkai 3 hari lalu
• Mata sembab di pagi hari kencing seperti cucian
daging
• Riwayat infeksi kulit
• PF : TD 140/90mmHg, HR 92x/menit, RR
24x/menit, Suhu 36.5oC
• Antibiotik yang tepat?
JAWABAN

A.Amoxicillin 50mg/kgBB
selama 10 hari
Sumber :
PENJELASAN

Glomerulonefritis Pasca
Streptokokus
• Merupakan sindrom nefritik akut yang ditandai
dengan timbulnya hematuria, edema,
hipertensi, dan penurunan fungsi ginjal
(azotemia) dan terjadi setelah infeksi kuman
streptokokus beta hemolitikus grup A di
saluran napas atas atau kulit
PENJELASAN

Glomerulonefritis Pasca
Streptokokus
• Anamnesis
• Riwayat infeksi saluran napas 1-2 minggu
sebelumnya atau infeksi kulit (pioderma) 3-6
minggu sebelumnya
• Dapat ditemukan gross hematuria/sembab di kedua
mata dan tungkai
• Dapat datang dengan kejang/penurunan kesadaran
 ensefalopati hipertensi
• Oligouria/anuria  karena gagal ginjal/jantung
PENJELASAN

Glomerulonefritis Pasca
Streptokokus
• PF
• Tampak edema pada kedua kelopak mata atau tungkai
• Hipertensi
• Lesi bekas infeksi di kulit
• PP
• Urinalisis  proteinuria, hematuria, silinder eritrosit
• Kreatinin dan ureum meningkat
• ASTO meningkat
• Komplemen C3 menurun pada minggu pertama
• Jika ada tanda-tanda AKI dapat muncul  hiper
kalemia, asidosis metabolik, hiperfosfatemia,
hipokalsemia
PENJELASAN

Glomerulonefritis Pasca
Streptokokus
PENJELASAN

Glomerulonefritis Pasca
Streptokokus
• Tatalaksana
• Penicillin  amoxicillin 50mg/kgBB/hari dibagi
dalam 3 dosis selama 10 hari
• Eritromisin 30mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis 
bila alergi penisilin
• Diuretik  mengatasi retensi cairan dan hipertensi
• Anti hipertensi  bila hipertensi sedang/berat
• Hipertensi sedang (sistol >140-150, diastolik >100 
hidralazin oral/IM, nifedipin oral/SL
• Hipertensi berat  hidralazin 0.15-0.30mg/kgBB IV dapat
diulang setiap 2-4 jam

Sumber : Sari pediatri


PENJELASAN

Glomerulonefritis Pasca
Streptokokus
• Indikasi rawat :
• Penurunan fungsi ginjal sedang sampai berat
(klirens kreatinin <60ml/1menit/1.73m2)
• BUN >50mg
• Anak dengan tanda dan gejala uremia
• Muntah
• Letargi
• Hipertensi ensefalopati
• Anuria/oliguria menetap
PILIHAN JAWABAN LAIN

B.Doksisiklin 2x100mg PO selama 7 hari 


Bukan DOC
C. Eritromisin 4x500mg PO selama 7 hari 
hanya bila alergi penisilin
D. Ciprofloksasin 2x500mg PO selama 5 hari 
bukan DOC
E. Kotrimoksazol 2x960mg PO selama 3 hari 
Bukan DOC
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Anak, 10 tahun
• Bengkak kedua tungkai 3 hari lalu
• Mata sembab di pagi hari kencing seperti cucian
daging
• Riwayat infeksi kulit
• PF : TD 140/90mmHg, HR 92x/menit, RR 24x/menit,
Suhu 36.5oC
• Maka antibiotiknya adalah :

A.Amoxicillin 50mg/kgBB
selama 10 hari
3
KEYWORDS

• Laki-laki, 30 tahun
• Nyeri pada kemaluan mendadak
• PF :
• TD 130/80mmHg, HR 96x/menit, RR 20x/menit, Suhu
36.5oC
• Testis kanan tampak lebih tinggi, merah, panas
• Testis diangkat tidak lebih baik (phren sign (-))
• Diagnosis?
JAWABAN

A. Torsio testis
PENJELASAN

Torsio Testis
• Merupakan torsi dari struktur
spermataic cord yang berakibat
pada hilangnya suplai darah pada
testis ipsilateral
• Merupakan kondisi gawat darurat
 dapat menyebabkan infertilitas
• Diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
• Intravaginal  pada dewasa muda
• Extravaginal  pada neonatus
karena tunika vaginalis belum terfiksir
pada gubernaculum
PENJELASAN

Torsio Testis
• Faktor Risiko :
• Olah raga
• Trauma
• Manifestasi :
• Nyeri pada skrotum yang AKUT disertai dengan
pembengkakan skrotum
• Nyeri dapat menghilang bila sudaha terjadi
nekrosis (dalam 6 jam setelah onset)
• Demam
• Muntah
• Refleks kremaster (-)
PENJELASAN

Torsio Testis
Torsio Testis Epididimitis
Usia >12 tahun >18 tahun
Onset Akut Gradual
Mual dan Muntah Sering Jarang
Refleks Kremaster - +
Phren Sign - +

Phren Sign +  membaik bila testis diangkat


Angel sign +  posisi testis
Refleks kremaster +  testis terangkat bila selangkangan digores
PENJELASAN

Torsio Testis
PENJELASAN

Torsio Testis
• Pemeriksaan penunjang  USG Doppler
• Tatalaksana
• Detorsio sebelum 6 jam dari onset
• Analgetik
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Epididimitis  Phren’s sign (+)


C. Angel’s sign  tanda bukan diagnosis
D. Phren’s sign  tanda bukan diagnosis
E. Orkitis  inflamasi pada testis, umumnya
tidak terjadi mendadak
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Laki-laki, 30 tahun
• Nyeri pada kemaluan mendadak
• PF :
• TD 130/80mmHg, HR 96x/menit, RR 20x/menit, Suhu
36.5oC
• Testis kanan tampak lebih tinggi, merah, panas
• Testis diangkat tidak lebih baik (phren sign (-))
• Maka Diagnosisnya adalah :

A. Torsio Testis
4
KEYWORDS

• Anak, 5 tahun
• Muncul benjolan pada pinggang kanan
• Kencing berdarah 1 minggu terakhir
• PF :
• TD 140/80mmHg, HR 100x/menit, RR 22x/menit,
Suhu 36.8oC
• USG : massa kistik di daerah lumbal kanan
• Diagnosis?
JAWABAN

D. Willm’s Tumor
PENJELASAN

Willm’s Tumor
• Nephroblastoma  keganasan pada abdomen
yang tersering pada anak
• Diduga disebabkan karena gangguan genetik
pada saat perkembangan anatomi genitourinari
• Risiko meningkat pada anak dengan
• Kriptokidismus
• Ginjal tapal kuda
• hipospadia
PENJELASAN

Willm’s Tumor
• Manifestasi
• Masa abdomen asimtomatik
• Nyeri abdomen/hematuria
• Infeksi saluran kemih dan varikokel
• Hipertensi, gross hematuria, demam
• Hipotensi, anemia, demam  bila sudah terjadi
perdarahan dari tumor (jarang terjai)
• PP
• USG renal  imaging awal
• Rontgen thoraks  mendeteksi metastasis
• Abdominal dan Chest CT
• Abdominal MRI
Willm’s Tumor
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.GNAPS  bengkak pada kaki dan mata,


riwayat ISPA/infeksi kulit
B.ISK  tidak ada massa pada abdomen
C.Polycycstic Kidney Disease  masa kista
multipel umum terlihat pada dewasa muda
E.Urolithiasis  tidak ada masa kistik, akan
terlihat lithiasis/batu
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Anak, 5 tahun
• Muncul benjolan pada pinggang kanan
• Kencing berdarah 1 minggu terakhir
• PF :
• TD 140/80mmHg, HR 100x/menit, RR 22x/menit, Suhu
36.8oC
• USG : massa kistik di daerah lumbal kanan
• Maka diagnosisnya adalah :

D. Willm’s Tumor
5
KEYWORDS

• Laki-laki, 60 tahun
• Lemas 1 hari SMRS
• BAB encer beberapa hari terakhir
• BAK terakhir 12 jam SMRS
• PF :
• TD 70/50mmHg, HR 128x/menit, RR 28x/menit, Suhu 37.9 oC
• Lab :
• Hb 12.0g/dL, Leukosit 15.000/uL, trombosit 250.000/uL, Ureum 120mg/dL,
Kreatinin 5mg/dL

• Diagnosis?
JAWABAN

C. Gagal ginjal akut tipe failure


Sumber :KDIGO; Harrison
PENJELASAN

ACUTE KIDNEY INJURY


Etiologi gagal ginjal akut
PENJELASAN

ACUTE KIDNEY INJURY

Pada kasus pasien sudah tidak


BAK selama min. 12 jam
PENJELASAN

ACUTE KIDNEY INJURY


PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Gagal ginjal akut tipe Risk  UO <0.5 lebih


dari 6 jam
B.Gagal ginjal akut tipe Injury  UO <0.5 >12
jam
D. Gagal ginjal akut Tipe Loss  Ireversibbel
AKI>4 minggu
E. Gagal ginjal kronis  ESRD >3 bulan
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Laki-laki, 60 tahun
• Lemas 1 hari SMRS
• BAB encer beberapa hari terakhir
• BAK terakhir 6 jam SMRS
• PF :
• TD 70/50mmHg, HR 128x/menit, RR 28x/menit, Suhu 37.9oC
• Lab :
• Hb 12.0g/dL, Leukosit 15.000/uL, trombosit 250.000/uL, Ureum
120mg/dL, Kreatinin 5mg/dL
• Maka diagnosisnya adalah :

C. Gagal ginjal akut tipe


failure
6
KEYWORDS

• Anak, 6 tahun
• Nyeri pada pinggang kiri menjalar ke selangkangan
18 jam SMRS
• Pernah mengalami hal ini sebelumnya
• PF :
• TD 115/60mmHg, HR 94x/menit, RR 22x/menit, Suhu 36.3 oC
• Nyeri ketok CVA -/+, balotemen -/+
• Diagnosis?

JAWABAN

E. Hidronefrosis ec.
Ureterolithiasis sinistra
PENJELASAN

UROLITHIASIS
• Nefrolithiasis  batu pada ginjal
• Nyeri pinggang atas, tidak menjalar, nyeri ketok CVA +
• Ureterolithiasis  batu pada ureter
• Nyeri menjalar sesuai arah ureter
• Vesikolithiasis  batu pada vesika urinaria
• Kesulitan BAK posisional
• Urethrolithiasis  batu pada uretra
• Nyeri BAK, BAK mengedan, nyeri di ujung kemaluan
PENJELASAN

NEFROLITHIASIS
• Batu berada di ginjal
• Nyeri tidak menjalar
• Gambaran rontgen bisa berupa tanduk
rusa/staghorn
• PP / BNO IVP
PENJELASAN

VESIKOLITHIASIS
• Berhubungan dengan stasis urin  defek
anatomi, striktur, BPH, benda asing
• Manifestasi
• Asimtomatik
• Nyerii suprapubik, disuria, intermtensi, frekuensi,
hesitansi, nokturia, retensio urin
• PP/
• Lab : urinalisis, kultur urine
• Radiologi : IVP, USG, CT Scan
• Sistoskopi
PENJELASAN

URETEROLITHIASIS
• Ada nyeri yang menjalar
• Upper ureteral stone
• Menjalar ke regio lumbal dan
flank
• Midureter
• Menjalar ke bony pelvis dan
inguinal
• Distal ureter
• Menjalar ke skrotum pada
pria atau labia mayora pada
wanita
PENJELASAN

HIDRONEFROSIS
• Dapat terjadi fisiologis atau patologis
• Pada hidronefrosis patologis dapat
disebabkan oleh obstruksi disepanjang
saluran urinari
• Pada pemeriksaan fisik
• Ginjal dapat teraba
• Balotemen +
PENJELASAN
TATALAKSANA
UROLITHIASIS
No Intervensi Indikasi
1. Oral Stone Dissolution Batu asam urat (alkalinisasi urin)
2. ESWL Batu <3cm
3. Uretroskopi Batu di ureter distal
4. PNCL (percutaneus Batu ginjal dengan diameter terbesar > 3
Nephrolithothomy) cm lokasi
manapun

Bisa dilakukan untuk batu ginjal yang ada


di kutub
bawah
5. Open/Laparscopic Minimally branched staghorn stones
Lithotomy Pasien obesitas
ESWL dan PCNL tidak efektif lagi
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Hidronefrosis ec. Vesikolithiasis  tidak


menjelaskan hilangnya kontras pada ureter kiri
B.Hidronefrosis ec. Uretrolithiasis dextra 
tidak menjelaskan hilangnya kontras pada ureter
kiri
D. Hidronefrosis ec. Ureterolithiasis dextra 
tidak menjelaskan hilangnya kontras pada ureter
kiri
E.Hidronefrosis ec. Ureterolithiasis sinistra 
tidak menjelaskan hilangnya kontras pada ureter
kiri
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Anak, 6 tahun
• Nyeri pada pinggang kiri menjalar ke
selangkangan 18 jam SMRS
• Pernah mengalami hal ini sebelumnya
• PF :
• TD 115/60mmHg, HR 94x/menit, RR 22x/menit, Suhu
36.3oC
• Nyeri ketok CVA -/+, balotemen -/+
Maka diagnosisnya adalah :

E. Hidronefrosis ec.
Ureterolithiasis sinistra
7
KEYWORDS

• Laki-laki, 50 tahun
• Nyeri pada pinggang 2 minggu SMRS
• Nyeri saat BAK membaik setelah diberi antibiotik
• PF :
• TD 140/100mmHg, HR 92x/menit, RR 22x/menit, Suhu 36.8oC.
• Teraba massa pada lumbal kanan
• USG : kista polikistik pada lumbal kanan
• Bagaimana penyakit ini diturunkan?

JAWABAN

A. Autosomal Dominan
PENJELASAN

PENYAKIT GINJAL POLIKISTIK


• Merupakan gangguan yang
ditandai oleh adanya pembentukan
kista dan pembesaran dari ginjal
• Diturunkan secara autosomal
dominan
• Manifestasi
• Pembesaran dari satu atau lebih
kista
• Perdarahan
• UTI
• Nephrolithiasis dan kolik renal
PENJELASAN

PENYAKIT GINJAL POLIKISTIK


• Pada pemeriksaan fisik, dapat ditemukan :
• Hipertensi  terutama peningkatan diastolik
• Masa pada lumbal
• Nodular hepataomegaly  pada penyakit hati
polikistik berat
• Pada beberapa kasus, dapat ditemukan gejala
terkait gagal ginjal
PENJELASAN

PENYAKIT GINJAL POLIKISTIK


• Pemeriksaan penunjang
• USG untuk Screening

• Kriteria diagnosis berdasarkan USG


• Minimal 2 kista pada 1 ginjal atau 1 kista pada
setiap ginjal pada pasien dengan resiko <30 tahun
• Minimal 2 kista pada tiap ginjal pada pasien
berisiko berusia 30-59 tahun
• Minimal 4 kista pada tiap ginjal pada pasien
dengan resiko berusia diatas 60 tahun
PILIHAN JAWABAN LAIN

B.Autosomal resesif  terjadi pada aak anak


dengan manifestasi sejak di kandungan 
oligohidramnion dan pulmonaary hypoplasia
C.X-linked dominan  tidak sesuai
D.X-linked Resesif  tidak sesuai
E.Mutasi genetik  tidak sesuai
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Laki-laki, 50 tahun
• Nyeri pada pinggang 2 minggu SMRS
• Nyeri saat BAK membaik setelah diberi antibiotik
• PF :
• TD 140/100mmHg, HR 92x/menit, RR 22x/menit, Suhu
36.8oC.
• Teraba massa pada lumbal kanan
• USG : kista polikistik pada lumbal kanan
Maka kasus ini diturunkan secara :

A. Autosomal dominan
8
KEYWORDS

• Laki-laki, 29 tahun
• KLL
• TTV : TD 70/50mmHg, HR 120x/menit, RR 20x/menit
• Secondary survey :
• Tampak jejas hematom pada abdomen bagian bawah,
perut cembung, dan peristaltik menurun
• Saat pemasangan kateter  urine bercampur darah
• Diagnosis?

JAWABAN

A. Ruptur Vesika Urinaria


PENJELASAN

RUPTUR ORGAN
Organ Gejala
Ginjal Nyeri pinggang, hematuria
Ureter Nyeri dapat menjalar ke selangkangan, jarang
terjadi, hematuria
Buli/Kandung kemih Nyeri di suprapubik, hematuria
Uretra anterior Nyeri di selangkangan, utamanya karena straddle
injury, butterfly hemtoma
Uretra posterior Nyeri di selangkangan, biasanya karena fraktur
pelvis, floating prostate
PENJELASAN
RUPTUR
VESIKAURINARIA
Klasifikasi ruptur vesika urinaria berdasarkan association for the
surgery of trauma – organ injury scale
PENJELASAN
RUPTUR
VESIKAURINARIA
RUPTUR
PENJELASAN

VESIKAURINARIA
• Tatalaksana
• Kontusio buli  pemasangan kateter
• Cedera ekstraperitoneal  pemasangan kateter 7-
10 ari
• Cedera intraperitoneal  laparotomi eksplorasi
PILIHAN JAWABAN LAIN

B.Ruptur ureter  jarang terjadi


C.Ruptur uretra  floating prostate/ butterfly
rash
D.Ruptur prostat  jarang terjadi
E. Ruptur ginjal  nyeri ketok CVA +
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Laki-laki, 29 tahun
• KLL
• TTV : TD 70/50mmHg, HR 120x/menit, RR 20x/menit
• Secondary survey :
• Tampak jejas hematom pada abdomen bagian bawah,
perut cembung, dan peristaltik menurun
• Saat pemasangan kateter  urine bercampur darah
• Maka diagnosisnya adalah :

A. Ruptur Vesika
Urinaria
9
KEYWORDS

• Anak, 4 bulan
• Kantong zakar sebelah kanannya masih
kosong
• Dokter menyarankan untuk operasi
• Kapan sebaiknya dilakukan operasi?

JAWABAN

A. 6-12 bulan
PENJELASAN

KRIPTOKIDISMUS/
UNDENSENSUS TESTIS
• Merupakan masalah genital yang sering terjadi
pada anak (Terjadi pada 3% neonatus laki-laki,
dan menurun hingga 1% pada bayi berusia 6
bulan hingga 1 tahun)
• Faktor risiko
• Berat badan lahir
• Riwayat pada keluarga
• Pemeriksan fisik
• Dengan meraba ada/tidaknya testis pada kantungnya.
• 80% kasus, testis teraba pada area internal ring, 20%
sisanya tidak teraba
PENJELASAN

KRIPTOKIDISMUS/UNDENS
ENSUS TESTIS
PENJELASAN

KRIPTOKIDISMUS/UNDENS
ENSUS TESTIS
• Tatalaksana
• Jika kondisi ini berlangsung hingga 6 bulan 
perlu segera dilakukan operasi dan sebaiknya
dilakukan pada usia 6-12 bulan

• Komplikasi
• Infertilitas
• Kanker testis
PILIHAN JAWABAN LAIN

B.1-2 tahun  sudah diluar golden period


C.2-4 tahun  sudah diluar golden period
D.4-6 tahun  sudah diluar golden period
E. Tidak ada waktu khusus  ada
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Anak, 4 bulan
• Kantong zakar sebelah kanannya masih
kosong
• Dokter menyarankan untuk operasi
• Maka operasi dilakukan sebaiknya:

A. 6-12 bulan
10
KEYWORDS

• Anak, 5 tahun
• Nyeri di kemaluannya
• Kencing menetes, ujung kemaluan tampak
menggembung
• PF :
• TD 110/80mmHg, HR 100x/menit, RR 24x/menit, Suhu 37.3oC
• Tampak kulit preputium melingkar menjepit batang penis, tidak
dapat dikembalikan ke posisi semula.
• Tatalaksana?
JAWABAN

C. Sirkumsisi Cito
PENJELASAN

PARAFIMOSIS
• Merupakan kegawatdaruratan karena dapat
menyebabkan terjadinya gangren akibat
preputium penis yang diretraksi sampai di sulkus
koronarius tidak dapat dikembalikan pada kondisi
semula dan timbul jeratan pada penis di belakang
sulkus koronarius
• Keluhan
• Pembengkakan pada penis
• Nyeri pada penis
• Faktor risiko  penarikan kulit berlebihan pada
preputium
PENJELASAN

PARAFIMOSIS
• Tatalaksana
• Reposisi manual dengan memijat glans selama 3-5
menit
• Dorsum insisi pada jeratan
• Sirkumsisi cito
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Paracetamol 15mg/kgBB dan Amoxicillin


50mg/kgBB perlu tatalaksana definitif
B. Sirkumsisi elektif  cito, bukan elektif
D. Paracetamol 15mg/kgBB  tidak adekuat
E. Rehidrasi RL 500cc IV  tidak berhubungan
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Anak, 5 tahun
• Nyeri di kemaluannya
• Kencing menetes, ujung kemaluan tampak
menggembung
• PF :
• TD 110/80mmHg, HR 100x/menit, RR 24x/menit, Suhu 37.3oC
• Tampak kulit preputium melingkar menjepit batang penis, tidak
dapat dikembalikan ke posisi semula.
• Maka tatalaksananya adalah :

C. Sirkumsisi Cito
11
KEYWORDS

• Wanita, G2P1A0, Gravid 38 miggu


• Keluar air air 12 jam SMRS, demam, nyeri perut
• PF :
• TD 130/90mmHg, HR 100x/menit, RR 20x/menit, suhu
38.5Oc
• TFU 2 jari dibawah xiphoideus, belum ada pembukaan,
nitrazin (+), cairan ketuban berbau, DJJ 166x/menit
• Diagnosis?

JAWABAN

C. Korioamioitis ec. KPD


Sumber : Williams Obstetric
PENJELASAN

KORIOAMNIONITIS
• Intrauterine Inflammation or Infection or both
(triple I)
• Etiologi
• Ureaplasma urealitikum
• Mikoplasma hominis
• Gardnerella vaginalis
• Fusobacterium spp.
• Bacteroides bivius
• Group B streprococcus
• Eschercia coli
PENJELASAN

KORIOAMNIONITIS
• Manifestasi
• Demam maternal (>38oC), disertai dengan minimal
dua dari :
• DJJ >160x/menit selama 10 menit atau lebih diluar
akselerasi, deselrasi, atau variabililtas)
• Maternal takikardia
• Uterine tenderness
• Leukositosis >15.000/uL
• Cairan purulen dari OUE
PENJELASAN

KORIOAMNIONITIS
• Tatalaksana
• Ampicillin 4x1g IV dan Gentamycin
• Clindamycin/metronidazole jika diduga ada tanda-
tanda endometritis
• Vancomycin  pada pasien dengan alergi penicilin

• Lakukan persalinan segera


• Bila CTG reaktif  induksi dan augmentasi lalu PSP
• Bila CTG nonreassuring  SC
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Sepsis ec Ketuban Pecah Dini  Sepsis


bukan istilah yang tepat
B.Salpingitis ec ketuban pecah dini  nyeri
goyang cervix (-)
D. Vulvovaginitis ec ketuban pecah dini  tidak
sesuai
E. Endometritis ec ketuban pecah dini  tidak
sesuai
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Wanita, G2P1A0, Gravid 38 miggu
• Keluar air air 12 jam SMRS, demam, nyeri perut
• PF :
• TD 130/90mmHg, HR 100x/menit, RR 20x/menit, suhu
38.5Oc
• TFU 2 jari dibawah xiphoideus, belum ada pembukaan,
nitrazin (+), cairan ketuban berbau, DJJ 166x/menit
• Maka diagnosisnya adalah :

C. Korioamnionitis ec.
KPD
12
KEYWORDS

• Wanita, 25 tahun G1P0A0, Gravid 9 minggu


• Memeriksakan infeksi TORCH
• Hasil :
• IgM toksoplasma (+), IgG toksoplasma (-)
• IgM rubella (-), IgG rubella (+)
• IgM CML (-), IgG CML (+)
• IgM HSV (-), IgG HSV (+)
• Hasil interpretasi?
JAWABAN

B. Pasien pernah
terkena rubella
PENJELASAN
INFEKSI TORCH PADA
KEHAMILAN

TORCH

Herpes Simplex
Toxoplasma Rubella Cytomegalovirus
Virus
PENJELASAN

TOXOPLASMOSIS
• Toksoplasmosis adalah infeksi oleh
toxoplasma gondii yang merupakan parasit
intraselular.
• Manifestasi
• Chorioretinitis
• defisit neurologis
• defisit neurokognitif
• hingga kematian fetus dan aborsi.
PENJELASAN

TOXOPLASMOSIS
PENJELASAN
TOXOPLASMOSIS -
MANIFESTASI
INFEKSI MATERNAL INFEKSI FETAL
• Asimtomatik • Tingkat keparahan infeksi janin
lebih tinggi pada kehamilan awal.
• Adenopati dan fatigue • BBLR, hepatosplenomegali,
tanpa demam jaundice, dan anemia.
• Beberapa kasus: • Triase klasik: chorioretinitis,
klasifikasi intrakranial, dan
kelelahan (fatigue), hidrosefalus, sering beserta
demam, nyeri kepala, dengan konvulsi.
nyeri otot, dan terkadang • Neonatus yang terinfeksi dengan
ruam makulopapular and tanda klinis adalah berisiko
dengan komplikasi jangka
limfadenopati servikal panjang
posterior
PENJELASAN
TOXOPLASMOSIS -
DIAGNOSIS
• Metode yang paling umum : deteksi antibodi.
• Antibodi IgG dan IgM muncul 1-2 minggu
setelah infeksi inisial.
PENJELASAN
TOXOPLASMOSIS -
TATALAKSANA
• Pyrimethamine 25mg/hari
• Sulfadiazine 3g/hari selama 3 minggu
bergantian dengan spiramycin 3g/hari selama
3 minggu
• Asam folat 5mg/hari
PENJELASAN

RUBELLA
• Infeksi virus RNA yang berasal dari famili
togaviridae
• Masa inkubasi : 12-23 hari
• Periode infeksius : 7 hari sebelum – 7 hari
setelah awitan
• Transmisi melalui
• Droplet
• Sekresi nasofaringeal
• Transmisi vertikal
PENJELASAN

RUBELLA
PENJELASAN

RUBELLA
PENJELASAN

RUBELLA
• Diagnosis
• Peningkatan hingga empat kali lipat titer
antibodi IgG Rubella antara spesimen serum
akut dan konvalesen
• Hasil tes serologis yang positif untuk antibody
IgM spesifik rubella
• Kultur rubella yang positif
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Pasien sedang terkena rubella akut


C. Pasien sudah mendapat kekebalan rubella
D. Pasien sedang mengalami infeksi ulang
rubella
E. Pasien berisiko menularkan rubella ke janin
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Wanita, 25 tahun G1P0A0, Gravid 9 minggu
• Memeriksakan infeksi TORCH
• Hasil :
• IgM toksoplasma (+), IgG toksoplasma (-)
• IgM rubella (-), IgG rubella (+)
• IgM CML (-), IgG CML (+)
• IgM HSV (-), IgG HSV (+)
• Maka hasil interpretasinya adalah :

B. Pasien pernah
terkena rubella
13
KEYWORDS

• Wanita, 27 tahun, G1P0A0, Gravid 16 minggu


• Keluar darah dari jalan lahir 5 hari SMRS
• PF :
• TD 120/80mmHg, HR 80x/menit, RR 22x/menit, Suhu
36.0oC
• TFU di antara pusat dan simfisis pubis
• DJJ +
• Inspekulo : OUE tertutup, perdarahan (+)
• Tatalaksana?
JAWABAN

A. Bed rest karena ini


hanya abortus iminens
PERDARAHAN
PENJELASAN

ANTEPARTUM

Perdarahan
Trimester
Awal

Mola
Abortus KET
Hidatidosa
PERDARAHAN
PENJELASAN

ANTEPARTUM

Perdarahan
trimester akhir

Solutio Placenta
Vasa previa
placenta previa
PENJELASAN

ABORTUS
Merupakan terminasi kehamilan, baik spontan maupun
disengaja sebelum 20 minggu kehamilan atau berat
janin kurang dari 500g

Abortus

Iminens Insipien Inkomplit Kompllit Missed


PENJELASAN

ABORTUS
PENJELASAN
TATALAKSANA
ABORTUS
• Iminens  bed rest, tokolitik
• Insipien & Inkomplit  evakuasi
• Kompllit  observasi perdarahan
PILIHAN JAWABAN LAIN

B.Kuretase dengan kuret hisap karena ini mola


hidatidosa  mola TFU lebih besar dari usia
kehamilan
C.Kuretase dengan kuret tajam dan tumpul
karena ini missed abortion  TFU lebih kecil
dari usia kehamilan
D.Edukasi saja karena ini abortus komplit 
TFU lebih kecil dari usia kehamilan, keluar
jarinagn
E. Pemberian antibiotik untuk mencegah
chorioamnionitis  tidak sesuai
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Wanita, 27 tahun, G1P0A0, Gravid 16 minggu
• Keluar darah dari jalan lahir 5 hari SMRS
• PF :
• TD 120/80mmHg, HR 80x/menit, RR 22x/menit, Suhu
36.0oC
• TFU di antara pusat dan simfisis pubis
• DJJ +
• Inspekulo : OUE tertutup, perdarahan (+)
• Maka tatalaksananya adalah :

A. Bed Rest karena ini


hanya abortus iminens
14
KEYWORDS

• Wanita, P2A0, 30 tahun


• Ingin memasang kontrasepsi  menjarangkan
kehamilan
• Sedang menyusui anaknya
• Jenis kontrasepsi yang TIDAK disarankan?

JAWABAN

C. Suntik KB Kombinasi
Sumber :WHO Guideline for Contraceptive Method
PENJELASAN

ALAT KONTRASEPSI/KB
• Terbagi atas :
• Metode efektif
• PIL
• Suntik
• Implant
• AKDR
• Kontrasepsi Mantap
• Vasektomi
• Tubektomi

Prinsipnya : Esterogen dapat menghambat


prolaktin  menghambat produksi ASI
PENJELASAN

PIL KB
• Terdiri dari 2 macam
• 21 pil
• 28 pil (21 pil hormon + 7 pil zat besi)
• Merupakan kombinasi dari : etinilestradiol &
progesteron
• Prinsipnya, esterogen dan progesteron akan
menekan GnRH 
• Lendir serviks kental
• Motilitas tuba terganggu
• Gangguan implantasi
PENJELASAN

PIL KB
• Efek samping:
• Mual
• Mempengaruhi produksi ASI
• Penambahan BB
• Jerawat
PENJELASAN

MINIPIL KB
• Hanya mengandung progestin
• Diminum terus menerus bahkan selama haid
• Prinsip kerja:
• Mengentalkan lendir serviks
• Mencegah ovulasi
• Mengubah motilitas tuba
• Sulit implantasi
• Tidak mempengaruhi ASI
PENJELASAN

KB SUNTIK
• Terdiri atas
• Suntik 3 bulan : Progestin
• Suntik 1 bulan : Progestin & esterogen
• ES
• Mengganggu produksi ASI pada suntik 1 bulan
• Nyeri/inflamasi lokal di daerah suntikan
PENJELASAN

IMPLANT
• Mengandung levonorgestrel 36mg  tidak
mengganggu produksi ASI
• Jangka waktu  3-5 tahun
• Efek Samping :
• Lama haid memanjang
• Amenorea
• Peningkatan berat badan
PENJELASAN

IUD/AKDR
• Terdiri atas:
• Copper T, atau
• Levonogestrel
• KI :
• Saat ini sedang mengalami PID
• ES:
• Amenorea
• Perdarahan
• Infeksi panggul
• Waktu pemasangan:
• 48 jam post partum
• 6-8 minggu post partum
• Kapan saja selama tidak hamil
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.AKDR
B.Implan
D. Minipil
E. Suntik Progestin
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Wanita, P2A0, 30 tahun
• Ingin memasang kontrasepsi  menjarangkan
kehamilan
• Sedang menyusui anaknya
• Maka Jenis Kontrasepsi yang disarankan
adalah :

C. Suntik KB Kombinasi
15
KEYWORDS
• Wanita, 27 tahun, G1P0A0, gravid 32 minggu
• Nyeri kepala dan ulu ati
• Riwayat hipertensi sejak usia kehamilan 22 minggu
• Belum ada tanda inpartu
• PF :
• TD 160/90mmHg, HR 100x/menit, RR 24x/menit Suhu 36.5oC.
• Hb 11g/dL, Ht 34%, Leukosit 8.000/uL, Trombosit
100.000/uL, SGOT dan SGPT meningkat 3x diatas batas
normal, urinalisis: Proteinuria +++.
• Diagnosis?
JAWABAN

D. Sindrom HELLP
Parsial
Sumber : Williams Obstetric
Hipertensi
PENJELASAN kronis

HIPERTENSI PADA Hipertensi


KEHAMILAN Gestasional

Preeklamsia

HIPERTENSI
PADA Eklamsia
KEHAMILAN

Impending
eklamsia

Hipertensi
kronis

Hipertensi
superimposed
preeklamsia
PENJELASAN

HIPERTENSI PADA
KEHAMILAN

Preklamisa/eklamsia

H. Gestasional

H. Kronis

20 minggu Melahirkan 12 minggu


gestasi Post partum
PENJELASAN

PREEKLAMSIA
Hipertensi disertai dengan proteinuria ATAU tanda end organ damage
PENJELASAN

TABEL PEMBEDA PREEKLAMSIA BERAT


DAN TIDAK BERAT

Yang utama
membedakan
adalah
TEKANAN
DARAHNYA
PENJELASAN

HIPERTENSI PADA
KEHAMILAN
Tatalaksana :
• Antihipertensi
• Nifedipine
• Metildopa
• Pada preeklamsia/eklamsia
• Tatalaksana definitif adalah terminasi kehamilan
• Perlu diberikan profilaksis MgSO4
PENJELASAN

HELLP SYNDROME
• Merupakan kondisi : hemolysis, elevated liver
enzym levels, and low platelet level
• Manifestasi
• Edema
• Malaise
• Mual dan muntah
• Nyeri epigastrium/kuadran kanan atas
• Sesak
PENJELASAN

HELLP SYNDROME - KLASIFIKASI

Berdasarkan klasifikasi Tennessee, jika hanya memenuhi salah satu


dari kriteria tersebut maka akan digolongkan sebagai parsial/inkomplit
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Superimposed pre-eklamsia  tidak ada


trombosit yang turun
B.Preeklamsia berat  tidak ada trombosit yang
turun
C.Impending eklamsia  tidak ada trombosit
yang turun
E.Sindrom HELLP Total  memenuhi ketiga
syarat tsb
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Wanita, 27 tahun, G1P0A0, gravid 32 minggu
• Nyeri kepala dan ulu ati
• Riwayat hipertensi sejak usia kehamilan 22 minggu
• Belum ada tanda inpartu
• PF :
• TD 160/90mmHg, HR 100x/menit, RR 24x/menit Suhu 36.5oC.
• Hb 11g/dL, Ht 34%, Leukosit 8.000/uL, Trombosit 100.000/uL,
SGOT dan SGPT meningkat 3x diatas batas normal, urinalisis:
Proteinuria +++.
Maka diagnosisnya adalah :

D. Sindrom HELLP
Parsial
16
KEYWORDS
• Wanita, 30 tahun
• Terlambat haid 2 bulan SMRS
• Keluar darah dari jalan lahir disertai mual muntah hebat  Tes
plano (+)
• Pemeriksaan obstetrik
• TFU setinggi pusat, DJJ (-)
• Inspekulo : OUE membuka, jaringan keluar seperti anggur
• Beta HCG kuantitatif >1000ng/L
• USG honeycomb appearance (+)
• Diagnosis?
JAWABAN

E. Mola Hidatidosa Total


PERDARAHAN
PENJELASAN

ANTEPARTUM

Perdarahan
Trimester
Awal

Mola
Abortus KET
Hidatidosa
PERDARAHAN
PENJELASAN

ANTEPARTUM

Perdarahan
trimester akhir

Solutio Placenta
Vasa previa
placenta previa
PENJELASAN
GESTATIONAL TROPHOBLASTIC
DISEASE
• Merupakan istilah untuk sekelompok tumor
yang ditandai dengan adanya proliferasi
trofoblas yang abnormal  eg. Mola
hidatidosa
• Mola hidatidosa tdd:
• Partial mola
• Complete mola
• PP/
• USG  honey comb appearance
• Peningkatan kadar beta HCG
GESTATIONAL
PENJELASAN

TROPHOBLASTIC DISEASE

Mola hidatidosa komplit Mola Hidatidosa Parsial


• Perdarahan bercak coklat • Perdarahan bercak
 jaringan molar lepas
dari desidua coklat
• Hiperemesis  kadar • Hiperemesis,
homron hCG yang tinggi
• Hipertiroid  karena
hipertiroid, theca lutein
stimulasi kelenjar tiroid cyst sangat jarang
akibat tingginya hormon ditemukan parsial
hcg dalam sirkulasi darah mola hidatidosa
• Pembesaran uterus tidak
sesuai dengan kehamilan • Kehamilan kembar
• Nyeri pelvis
PENJELASAN
GESTATIONAL TROPHOBLASTIC
DISEASE

Pada kasus  gambaran keluar massa seperti anggur dan TFU


lebih besar dari usia kehamilan  Complete mole
PENJELASAN
GESTATIONAL TROPHOBLASTIC
DISEASE
• Tatalaksana:
• Kuret hisap
• Tidak direkomendasikan penggunaan oksitosin
pada saat evakuasi

Berdasarkan protokol charing cross hospital,


setelah dilakukan evakuasi mola:
• Sampel urin dan serum diambil tiap 2 minggu
sampai Beta-HCG normal
• Setelah Beta-HCG normal, dilakukan tes urin tiap
bulan selama 6 bulan setelah evakuasi mola
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Abortus inkomplit terdapat masa pada OUI


B.Hiperemesis Gravidarium  TFU tidak lebih
bsar dari seharusnya
C. Missed abortion  TFU lebih kecil dari
seharusnya
D. Mola hidatidosa parsial  gambaran seperti
missed abortion
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Wanita, 30 tahun
• Terlambat haid 2 bulan SMRS
• Keluar darah dari jalan lahir disertai mual muntah hebat  Tes
plano (+)
• Pemeriksaan obstetrik
• TFU setinggi pusat, DJJ (-)
• Inspekulo : OUE membuka, jaringan keluar seperti anggur
• Beta HCG kuantitatif >1000ng/L
• USG honeycomb appearance (+)
• Maka diagnosisnya adalah :

E. Mola hidatidosa total


17
KEYWORDS

• Wanita, G2P1A0, 30 tahun,gravid 28 minggu


• Riwayat DM tipe 2 3 tahun yang lalu
• GDP 102mg/dL; GDS 150mg/dL; G2PP
144mg/dL
• Diagnosis?

JAWABAN

C. DM Gestasional
PENJELASAN

DIABETES GESETASIONAL
• Merupakan gangguan metabolisme karbohidrat
yang termanifestasi saat kehamilan
• Waktu screening DM bagi ibu hamil
disarankan:
• 24-28 minggu untuk wanita tanpa risiko
• pada kunjungan antenatal pertama untuk wanita
dengan risiko
PENJELASAN
PENJELASAN

DIABETES GESETASIONAL
• Tatalaksana
• Target  glukosa darah puasa <95mg/dL dan
G2PP <120mg/dL
• Pemberian insulin dimulai dari 0.5-1.5U/kgBB/hari
PENJELASAN
DIABETES
GESETASIONAL
Komplikasi Maternal Komplikasi Fetal
Komplikasi Obstetric Makrosomia
Polihidramnion Traumatic Delivery
Preeklamsia Distosia Bahu
Aborsi Erb Palsy
Infeksi IUGR
Perdarahan post partum IUFD
Kegawatdaruratan Delayed organ maturity
Hipogilkemia Congenital malformation
ketoasidosis
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.GDPT
B.TGT
D. DM tipe I
E. DM tipe II
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Wanita, G2P1A0, 30 tahun,gravid 28 minggu
• Riwayat DM tipe 2 3 tahun yang lalu
• GDP 102mg/dL; GDS 150mg/dL; G2PP
144mg/dL
• Maka diagnosisnya adalah :

C. DM Gestasional
18
KEYWORDS

• Wanita, 20 tahun
• Kulit pada puting payudara pecah pecah
• Sulit memberi ASI karena nyeri
• PF
• TD 120/80mmHg, HR 92x/menit, RR 20x/menit, Suhu
36.6oC.
• Lecet pada payudara tidak tampak edema
• Tatalaksana?
JAWABAN

D. Olesi puting dengan ASI


PENJELASAN

PUTING LECET
• Paling sesring terjadi karena salah posisi saat
menyusui
• Hal ini dapat hilang dengan sendirinya jika ibu
merawat payudara secara baik dan teratur
• Olesi puting susu dengan ASI
• Gunakan pelembab buatan (Lanolin)
PENJELASAN

PERAWATAN
IBU
MENYUSUI
PENJELASAN

PERAWATAN
IBU
MENYUSUI
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Amoxicilin 3x500mg PO  tidak perlu


B. Asam mefenamat 3x500mg PO  tidak tepat
C. Olesi puting dengan susu formula  tidak
tepat
E. Olesi puting dengan antibiotik topikal  tidak
perlu
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Wanita, 20 tahun
• Kulit pada puting payudara pecah pecah
• Sulit memberi ASI karena nyeri
• PF
• TD 120/80mmHg, HR 92x/menit, RR 20x/menit, Suhu
36.6oC.
• Lecet pada payudara tidak tampak edema
• Maka tindakan yang tepat adalah :
D. Olesi puting dengan
ASI
19
KEYWORDS

• Wanita, 38 tahun, G5P3A1, gravid 38 minggu


• Mulas-mulas 6 jam SMRS
• Keluar air-air dari jalan lahir
• PF :
• TFU 29 cm DJJ 144x/menit Leopold letak sungsang
• Inspekulo : pool test (+), Nitrazin test (+)
• VT : dilatasi 10cm, bokong dan kaki sejajar, penurunan +3
• Apa presentasinya dan bagaimana tatalaksananya?

JAWABAN
C. Bokong sejati, lakukan
persalinan spontan dengan
teknik bracht
PENJELASAN

SUNGSANG
• Merupakan posisi dimana posisi
kepala beerada di atas bukan di
bagian terendah
• Dibagi menjadi :
• Bokong Sejati/Komplit
• Sendi panggul fleksi, lutut fleksi
• Bokong Inkomplit/Kaki
• Sendi panggul fleksi, lutut satu
ekstensi satu fleksi
• Bokong Murni/Frank  YANG
BISA PSP
• Sendi panggul fleksi, lutut esktensi
PENJELASAN

SUNGSANG
• Etiologi
• Faktor maternal
• Multi paritas
• Polihidramnion
• Oligohidramnion
• Neoplasma
• Anomali uterus
• Faktor Plasental
• Implantasi plasenta di regio cornu-fundal
• Faktor Fetal
• Anomali kromosom
• IUFD
• Multiple pregnancy
• Hidrosefalus
• anensefali
PENJELASAN

SUNGSANG
• Tatalaksana
• Spontaneous breech delivery (Spontan bracht)
• Seluruh tenaga berasal dari ibu
• Assisted breech/partial breech extraction
• Bayi dilahirkan oleh tenaga ibu sampai umbilikus setelah itu
dibantu oleh penolong
• Total breech extraction
• Seluruh proses persalinan dibantu oleh penolong
• Manuver yang dilakukan
• Lovset
• Klasik
• mueller
PENJELASAN

SUNGSANG
Zatuchini-Andros  untuk menentukan prognosis jika akan dilakukan PSP
pada presentasi bokong
Prognosis baik skoring 0-4
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Bokong sejati, lakukan section caesarea cito


B.Bokong murni, lakukan persalinan spontan
dengan teknik massanti
D. Bokong murni, lakukan sectio caesarea cito
E. Bokong inkomplit, lakukan persalinan spontan
dengan induksi
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Wanita, 38 tahun, G5P3A1, gravid 38 minggu
• Mulas-mulas 6 jam SMRS
• Keluar air-air dari jalan lahir
• PF :
• TFU 29 cm DJJ 144x/menit Leopold letak sungsang
• Inspekulo : pool test (+), Nitrazin test (+)
• VT : dilatasi 10cm, bokong dan kaki sejajar, penurunan
+3
• Maka presentasi dan tatalaksananya adalah :

C. Bokong sejati, lakukan persalinan


spontan dengan teknik bracht
20
KEYWORDS

• Wanita, 21 tahun, G1P0A0, gravid 32 minggu


• PF :
• BB 40kg, TB 159cm
• TD 120/80mmHg, HR 80x/menit, RR 18x/menit,
Suhu 36.0oC
• TFU : setengah simfisis dan pusat DJJ 132x/menit

JAWABAN

D. IUGR
PENJELASAN

IUGR
• Pertumbuhan fetus terdiri atas dua fase:
• Sebelum 20 minggu  hiperplastik (peningkatan
jumlah sel)
• Setelah 20 minggu  hipertrofi (peningkatan
ukuran sel)
• Sehingga
• Gangguan pertumbuhan yang terjadi sebelum 20
minggu  IUGR Simetris
• Gangguan pertumbuhan terjadi setelah 20 minggu
 IUGR Asimetris
PENJELASAN

IUGR
• Etiologi karena faktor • Etiologi krena faktor
maternal: placental
• Hipertensi kronis • Twin to twin
• Hipertensi terkait transfusion syndrome
kehamilan • Placental
• Cyanotic heart abnormalities
disease • Placenta previa
• Hemoglobinopati • Chronic abruption
• Autoimun • Multiple gestation
• Rokok
PENJELASAN

IUGR
• Diagnosis
• Dengan USG mengukur EFW dibawah persentil 10
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.IUFD  DJJ (-)


B.Hipoksia janin  CTG deselerasi dini , BB
normal
C.Gawat Janin  CTG Deselerasi lambat
E. Stillbirth  janin sudah lahir lalu meninggal
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Wanita, 21 tahun, G1P0A0, gravid 32 minggu
• PF :
• BB 40kg, TB 159cm
• TD 120/80mmHg, HR 80x/menit, RR 18x/menit,
Suhu 36.0oC
• TFU : setengah simfisis dan pusat DJJ 132x/menit
• Maka kemungkinan yang terjadi adalah :

D. IUGR
21
KEYWORDS
• Wanita, 28 tahun, G2P1A0, gravid 36 minggu
• Keluar air-air tidak tertahankan dari jalan lahir sejak 3 jam
SMRS, bercak darah (+)
• PF : TTV normal
• PF obstetrik
• TFU 2 cm dibawah xiphoideus, presentasi kepala, DJJ + 144x/menit
• Inspekulo : pool test (+), Nitrazine test (+), fern test (+)
• VT : portio anterior, belum ada dilatasi
• CTG : NST reaktif
• Tatalaksana?
JAWABAN
A.Mulai Induksi, berikan
ampicillin 4x2 gram IV, dan
Eritromisin 4x250mg IV
PENJELASAN

KETUBAN PECAH DINI


• Ketuban Pecah Dini dibagi menjadi :
• KPD Preterm (PPROM)
• Pecah ketubah yang terbukti dengan vaginal pooling,
nitrazin test, dan fern test pada usia gestasi <37 minggu
sebelum onset persalinan
• KPD Aterm (PROM)
• Pecahnya ketuban sebelum adanya pembukaan yang
terbukti dengan vaginal pooling, tes nitrazin, dan tes fern,
pada usia kehamilan >37 minggu
PENJELASAN

KETUBAN PECAH DINI


• Anamnesis :
• Keluarnya air-air yang tidak tertahankan
• Belum ada tanda-tanda inpartu yang lain
• Pemeriksaan fsik :
• Ada tidaknya dilatasi
• Pooling Test  melihat genangan pada forniks posterior
• Nitrazin tes/Tes pH  pH vagina harusnya 4.5-6, pH
amnion 7.1-7.3  lakmus merah menjadi biru
• Fern test  gambaran pakis di bawah mikroskop
• Minimalisir pemeriksaan vaginal touche jika tidak
diperlukan  meningkatkan risiko infeksi
PENJELASAN

KETUBAN
PECAH DINI

Ampicillin 4x2g IV atau


Cefazoline 3x2g IV
DAN
Eritromisin 4x250mg IV
Selama 48 jam

Dilanjutkan dengan
Amoxicillin 3x250mg 5 hari
DAN
Eritromisin 3 x 333mg PO
selama 5 hari
PILIHAN JAWABAN LAIN

B. Sectio Caesarea cito, berikan ampicillin 4x2


gram IV, dan Eritromisin 4x250mg IV  tidak
ada tanda gawat janin, belum perlu SC
C. Mulai Augmentasi, berikan ampicillin 4x1
gram IV, dan Eritromisin 4x500mg IV  dosis
salah
D. Mulai Induksi, berikan ampicillin 4x1 gram IV,
dan Eritromisin 4x500mg IV  dosis salah
E. Sectio Caesarea Cito, berikan ampicillin 4x1
gram IV, dan Eritromisin 4x500mg IV dosis
salah dan tidak perlu SC
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Wanita, 28 tahun, G2P1A0, gravid 36 minggu
• Keluar air-air tidak tertahankan dari jalan lahir sejak 3 jam
SMRS, bercak darah (+)
• PF : TTV normal
• PF obstetrik
• TFU 2 cm dibawah xiphoideus, presentasi kepala, DJJ + 144x/menit
• Inspekulo : pool test (+), Nitrazine test (+), fern test (+)
• VT : portio anterior, belum ada dilatasi
• CTG : NST reaktif
Maka yang tepat dilakukanadalah :

A.Mulai Induksi, berikan ampicillin


4x2 gram IV, dan Eritromisin
4x250mg IV
22
KEYWORDS
• Wanita, P2A2, 35 tahun, perdarahan 2 minggu SMRS
• Mengganti pembalut 5-6x penuh
• Dismenorrhea (+)
• PF :
• TD 110/70mmHg, HR 92x/menit, RR 22x/menit, Suhu 36.0 oC
• Pada abdomen tampak masa berbatas tegas setinggi 1 jari dibawah
pusat.
• VT : portio tertutup licin, korpus uteri antefleksi sebesar 18-20 minggu
• Lab : Hb 8g/dL, plano (-)
• Diagnosis?

JAWABAN

B. Mioma Uteri
PENJELASAN

ABNORMAL UTERINE BLEEDING


PALM-COEIN
• Polyp • Coagulopathy
• Adenomyosis • Ovulatory dysfunction
• Leiomyoma • Endometrial
• Malignancy & • Iatrogenic
Hyperplasia • Not yet classified
PENJELASAN

LEIOMYOMA
PENJELASAN

LEIOMYOMA
Manifestasi (FIBROIDS)
Clinical Symptoms (mnemonic : Fibroids)
F Frequency and retention of urine
I Iron Deficience Anemia
B Bleeding abnormalities
R Reproductive Difficulties
O Obstipation
I Infertility
D Dysmenorrhea, Dyspareunia
S Symptomless
PENJELASAN

LEIOMYOMA
TATALAKSANA (GO PAN AM)
Medical Therapies (mnemonic : GO PAN AM)
G GnRH agonist
I Oral contraceptive pills
P Progestines
A Antifibrinolytics
N NSAIDs
A Androgenic Steroid
M Mifepristone
PENJELASAN

LEIOMYOMA
Indikasi Operasi:
• AUB yang menyebabkan anemia
• Severe pelvic pain/ secondary amenorrhea
• Ukuran uterus >12 minggu
• Urinary frequency, retention, hydronephrosis
• Growth after menopause
• Recurrent Miscarriage or infertility
• Rapid increase in size
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Polips Serviks  gambaran masa bertangkai


C. Endometritis  gejala infeksi jelas, demam
(+)
D.Ca Serviks  masa rapuh
E.Ca Endometrium  tanda keganasan
(penurunan BB)
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Wanita, P2A2, 35 tahun, perdarahan 2 minggu SMRS
• Mengganti pembalut 5-6x penuh
• Dismenorrhea (+)
• PF :
• TD 110/70mmHg, HR 92x/menit, RR 22x/menit, Suhu 36.0oC
• Pada abdomen tampak masa berbatas tegas setinggi 1 jari dibawah
pusat.
• VT : portio tertutup licin, korpus uteri antefleksi sebesar 18-20 minggu
• Lab : Hb 8g/dL, plano (-)
• Maka diagnosisnya adalah :

B. Mioma Uteri
23
KEYWORDS

• Wanita, 34 tahun, G3P2A0, gravid 16 minggu


• Pusing dan badan mudah lelah
• PF :
• TD 100/70mmHg, HR 100x/menit, RR 24x/menit,
dan suhu 36.8OC
• Gambaran darah  mikrositik hipokrom
• Tatalaksana?

JAWABAN

E. Memberikan Sulfat
ferosus 2x200mg/hari
PENJELASAN

ANEMIA DALAM KEHAMILAN


• Merupakan kondisi ibu dengan kadar Hb
• <11g/dL pada trimester 1 dan 3
• Atau <10.5g/dL pada trimester 2
• Beberapa penyebab anemia yaitu :
1. Zat besi yang masuk melalui makanan tidak mencukupi
kebutuhan
2. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi, terutama
ibu hamil, masa tumbuh kembang pada remaja,
penyakit kronis, seperti tuberculosis dan infeksi lainnya.
3. Perdarahan yang disebabkan oleh infeksi cacing
tambang, malaria, haid yang berlebihan dan melahirkan.
PENJELASAN

ANEMIA DALAM KEHAMILAN


PENJELASAN

ANEMIA DALAM KEHAMILAN


• Manifestasi :
• Lemah
• Lesu
• Nyeri kepala
• Palpitasi
• Tatalaksana
• Hb<11g/dL – suplementasi besi 100-200mg besi
elemental
• Hb<9g/dL  besi elemental oral 200mg
• Hb<7g/dL  pertimbangkan preparat besi IV, jangan
berikan transfusi kecuali bergejala
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Infus Besi Intravena  belum butuh


B.Transfusi Whole Blood Cell  tidak dianjurkan
C. Transfusi Packed Red Cell belum butuh
D. Menyarankan pasien untuk diet tinggi kalsium
 kurang tepat
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Wanita, 34 tahun, G3P2A0, gravid 16 minggu
• Pusing dan badan mudah lelah
• PF :
• TD 100/70mmHg, HR 100x/menit, RR 24x/menit,
dan suhu 36.8OC
• Gambaran darah  mikrositik hipokrom
• Maka tatalaksananya adalah :

E. Memberikan Sulfat
ferosus 2x200mg/hari
24
KEYWORDS

• Wanita, 45 tahun
• Screening kanker cervix
• Inspekulo : benjolan ukuran 1cm dengan
warna yang lebih terang dari sekitarnya

• Tindakan?

JAWABAN

B. Kolposkopi
PENJELASAN

Screening Ca Cervix
Status Rekomendasi
<21 tahun Tidak perlu skrining
21-29 tahun Sitologi saja tiap 3 tahun
30-65 ttahun Preferred : HPV dan sitologi setiap
5 tahun
Acceptable : sitologi setiap 3 tahun
>65 tahun Dapat dihentikan bila setelah >3x
skrining menunjukkan hasil (-)
dalam 5 tahun terakhir
Stelah histerektomi total Tidak pelru skrining
PENJELASAN

Screening Ca Cervix
PENJELASAN
KOLPOSKOPI
• Merupakan
pemeriksaan pada
serviks, vagina, dan
vulva dengan
kolposkop setelah
pemberian asam
asetat 3-5%
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Kauterisasi
C.Ekstirpasi
D.Tidak dilakukan tindakan apapun
E. Teteskan iodin
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Wanita, 45 tahun
• Screening kanker cervix
• Inspekulo : benjolan ukuran 1cm dengan
warna yang lebih terang dari sekitarnya
• Maka tindakan yang harus dilakukan
adalah :

B. Kolposkopi
25
KEYWORDS

• Wanita, 30 tahun P0A0


• Belum hamil hingga saat ini
• Haid 2-3 bulan sekali, tidak teratur
• Banyak rambut rontok, bulu kaki kasar, banyak tumbuh
jerawat
• PF :
• BB 80kg TB 155cm
• Hormon yang meningkat dan menyebabkan gejala
tersebut?
JAWABAN

E. Testosteron
Sumber : Williams Gynecology
PENJELASAN

POLYCYSTIC OVARIAN SYNDROME


• Atau stein-leventhal syndrome, merupakan
kondisi abnormalitas pada metabolisme
androgen dan esterogen dalam memproduksi
androgen
• Dapat disebabkan karena kerusakan dari
Hpotalamus- pituitari-ovarian axis
PENJELASAN

POLYCYSTIC OVARIAN
SYNDROME
• Manifestasi • Pemeriksaan
• Gangguan menstruasi • Fungsi tiorid
• Hirsutism • Serum prolaktin
• Infertilitas • Kadar testosteron
• Obesitas • Kadar androgen
• Metabolic syndrome • Kadar HcG
• Diabetes • Kadar kortisol
• OSA
PENJELASAN
POLYCYSTIC OVARIAN
SYNDROME
berdasarkan guideline American of Endocrinology (ACE)

• Diagnosis :
• Anovulasi kronis
• Hiperandrogenism
• Ovarium polikistik
• Penghitungan kadar testosteron lebih sensitif
untuk menentukan kelebihan androgen
PENJELASAN

PATOF PCOS
PENJELASAN

ANALISA KASUS

• Pada dasarnya, pada kasus PCOS akan terjadi


peningkatan dari rasio LH dan FSH (LH
meningkat), serta hiperandrogenisme yang
ditandai dengan meningkatnya testosteron
• Namun perlu ditekankan, pada soal diminta
hormon yang meningkat dan menyebabkan
keluhan  hirsutism  yang merupakan
akibat dari hiperandrogenisme 
peningkatan testosteron
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.FSH  tidak terlalu meningkat dibandingkan


LH
B.LH  bukan penyebab hirsutism
C.Progesteron  bukan penyebab hirsutism
D.DHT  bukan penyebab hirsutism
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Wanita, 30 tahun P0A0
• Belum haml hingga saat ini
• Haid 2-3 bulan sekali, tidak teratur
• Banyak rambut rontok, bulu kaki kasar, banyak
tumbuh jerawat
• PF :
• BB 80kg TB 155cm
• Maka hormon yang meningkat adalah :

E. Testosteron
26
KEYWORDS

• Mayat laki-laki ditemukan dini hari tadi


• Tampak livor mortis di belakang kepala,
punggung, dan belakang paha warna merah
cerah
• Rigor mortis ditemukan menetap di seluruh tubuh

• Penyebab kematian?

JAWABAN

D. Intoksikasi
Karbonmonoksida
Sumber :
INTOKSIKASI
PENJELASAN

KARBONMONOKSIDA
• Manifestasi :
• Diawali dengan
pusing, nyeri kepala
• Disorientasi
• Gangguan fungsi
serebral
• Koma
• Gangguan penglihatan
• Gangguan
kardiovaskular dan
respiratori
PENJELASAN

INTOKSIKASI KARBONMONOKSIDA

• Kadar CO yang berlebihan pada tubuh 


kadar oksihemoglobin dan CO-Hb tinggi 
menyebabkan lebam jenazah berwarna merah
terang
PENJELASAN

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Uji dilusi alkali  pemeriksaan kualitatif COHb
• Lebam mayat berwarna merah muda terang
(cherry pink colour), yang tampak jelas bila kadar
CO dalam darah mencapai 30% atau lebih
• Jaringan otot dan visera berwarna merah terang
(karena CO berikatan dengan hemoglobin)
• Kadang dapat ditemukan tanda asfiksia dan
hiperemia visera, pada otak besar ptekiae pada
substansia alba (bila korban bertahan hidup lebih
dari 30 menit)
PENJELASAN

INTOKSIKASI CO VS CN
• Lebam merah terang (cherry red) dapat
dijumpai pada intoksikasi CO maupun
intoksikasi CN (sianida).
• Namun, pada intoksikasi sianida :
- Khas ditemukan bau amandel/bitter almond, jika
dada mayat ditekan sehingga keluar gas
- Penampang otot dan visera umumnya tidak merah
terang
- Lebam bisa berupa merah terang maupun merah
livid.
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Intoksikasi Metil Alkohol  paling sering


menyebabkan kebutaan ec. Atrofi nervus optikus
B. Intoksikasi Nitrat  lebam tidak merah muda
C. Intoksikasi Organofosfat  lebam tidak
merah muda
E. Intoksikasi Sianida  Bau bitter almond
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Mayat laki-laki ditemukan dini hari tadi
• Tampak livor mortis di belakang kepala,
punggung, dan belakang paha warna merah
cerah
• Rigor mortis ditemukan menetap di seluruh
tubuh
• Maka penyebab kematiannya adalah

D. Intoksikasi
carbonmonoxida
27
KEYWORDS

• Laki-laki 30 tahun  korban kekerasan


• Ditusuk dengan pisau di dada  tension
pneumothorax

• Derajat luka dan pasal yang sesuai?

JAWABAN

E. Luka Berah, KUHP 90


Sumber :
PENJELASAN

KUALIFIKASI LUKA
• Kualifikasi luka terdiri atas
• Luka ringan/Luka derajat 1/Luka golongan C
Luka derajat I adalah apabila luka tersebut tidak
menimbulkan penyakit atau tidak menghalangi
pekerjaan korban. Hukuman bagi pelakunya menurut
KUHP pasal 352 ayat 1.
• Luka sedang / luka derajat II / luka golongan B
Luka derajat II adalah apabila luka tersebut
menyebabkan penyakit atau menghalangi
pekerjaan korban untuk sementara waktu.
Hukuman bagi pelakunya menurut KUHP pasal 351
ayat 1.
PENJELASAN

KUALIFIKASI LUKA
• Kualifikasi luka terdiri atas
• Luka berat / luka derajat III / luka golongan A
Luka derajat III menurut KUHP pasal 90 ada 6,
yaitu:
- Luka atau penyakit yang tidak dapat sembuh atau
membawa bahaya maut
- Luka atau penyakit yang menghalangi pekerjaan
korban selamanya
- Hilangnya salah satu panca indra korban
- Cacat besar
- Terganggunya akan selama > 4 minggu
- Gugur atau matinya janin dalam kandungan ibu
PILIHAN JAWABAN LAIN

A. Luka Ringan, KUHP pasal 352  bukan luka


sedang
B. Luka Sedang, KUHP Pasal 351  bukan luka
sedang
C. Luka Berat, KUHP pasal 353  harusnya
KUHP 90
D. Luka Sedang, KUHP pasal 352  bukan luka
sedang
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Laki-laki 30 tahun  korban kekerasan
• Ditusuk dengan pisau di dada  tension
pneumothorax
• Maka derajat luka dan pasal yang sesuai
adalah

A. Informed consent
pada istri pasien
28
KEYWORDS

• Mayat mengambang di sungai


• Kondisi luar mayat basah berlumpur, terdapat
busa halus pada hidung, luka-luka lecet pada
siku, jari tangan dan kaki
• Diatom (+)

• Mekanisme kematian?
JAWABAN

A. Fibrilasi Ventrikel
Sumber :
PENJELASAN

PERBEDAAN TENGGELAM
DI AIR LAUT VS AIR TAWAR
Tenggelam di Air Laut Tenggelam di Air Tawar
• Paru-paru besar, relatif • Paru-paru besar, relatif
kering dan ringan basah dan berat
• Hemodilusi • Hemokonsentrasi
• Hipervolemi • Hipovolemi
• Hiperkalemi • Hipokalemi
• Hiponatremia
• Hipernatremia
• Berat jenin darah di
jantung kiri lebih rendah
• Berat jenis darah di
jantung kiri lebih tinggi
PENJELASAN

TENGGELAM DI AIR
TAWAR
Air sungai memiliki osmolaritas lebih rendah
dibandingkan darah

Prinsip osmolaritas : osmolaritas rendah akan


bergerak ke yang tinggi

Air sungai akan masuk ke darah menyebabkan


hemodilusi

Kadar natrium rendah  kalium tinggi

Kalium yang tinggi  fibrilasi ventrikel


PILIHAN JAWABAN LAIN

B.Hemokonsentrasi darah  air laut


C. Edema Paru  bukan sebab utama kematian
D. Spasme Laring  tidak ditemukan diatom
E. Kerusakan batang otak  tidak sesuai
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Mayat mengambang di sungai
• Kondisi luar mayat basah berlumpur, terdapat
busa halus pada hidung, luka-luka lecet pada
siku, jari tangan dan kaki
• Diatom (+)
Maka mekanisme kematiannya adalah :

A. Fibrilasi Ventrikel
29
KEYWORDS

• Laki-laki 30 tahun, tersengat aliran listrik saat


hendak membenahi lampu taman yang rusak
• Pakaian dan aksesoris masih menempel di
tubuh korban
• Gambaran klinis?

JAWABAN

E. Lesi kulit bentuk bulat, dengan bagian tengah


datar dan berwarna pucat, dikelilingi kulit yang
menimbul dan hiperemis disekitarnya

Sumber :
LUKA BAKAR LISTRIK
• Benda beraliran listrik saat mengenai kulit  panas yang
dapat merusak kulit dalam bentuk luka bakar benda padat
• Besarnya panas yang timbul berbanding lurus dengan
lamanya persentuhan, besarnya arus, dan berbanding
kuadrat dengan besarnya tahanan kulit
• Bila listrik masuk ke tubuh mengalir melewati medula
oblongata  pusat vital terganggu
• Bila melewati jantung  irama sinus jantung terganggu
• Bila melewati otot sela iga  kejang otot pernapasan
• Gambaran : Lesi kulit bentuk bulat, dengan bagian
tengah datar dan berwarna pucat, dikelilingi kulit yang
menimbul dan hiperemis disekitarnya
LUKA AKIBAT PETIR
• Tubuh yang tersambar petir memberikan gambaran seperti
cabang pohon  arborescent mark
• Dapat terjadi pecahnya membrana timpani dengan
perdarahan pada liang telinga
• Didapatkan pakaian yang compang camping dengan tepi
yang terbakar
PILIHAN JAWABAN LAIN

• A.Kelim tato, kelim jelaga, dan kelim api 


tembak
• B.Luka berupa putusnya kapiler dibawah kulit
akibat teregang melebihi elastisitasnya 
trauma tumpul
• C.Pakaian compang-camping dan terdapat
magnetisasi  petir
• D. Gambaran aborescen mark, magnetisasi,
dan metalisasi  petir
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Laki-laki 30 tahun, tersengat aliran listrik saat
hendak membenahi lampu taman yang rusak
• Pakaian dan aksesoris masih menempel di
tubuh korban
• Maka gambaran klinisnya adalah :

E. Lesi kulit bentuk bulat, dengan bagian tengah


datar dan berwarna pucat, dikelilingi kulit yang
menimbul dan hiperemis disekitarnya
30
KEYWORDS

• Laki-laki, 40 tahun terkena peluru nyasar


• PF :
• Luka di lengan kanan berupa luka tembus, kelim
jelaga, dan kelim tato
• Klasifikasi jarak tembak?

JAWABAN

C. Luka tembak dekat


Sumber :
LUKA TEMBAK
• Terdiri atas
• Luka tembak masuk
• Jarak jauh
• Jarak dekat
• Jarak sangat dekat
• Tempel
• Luka tembak bersarang
• Luka tembak keluar
LUKA TEMBAK
• Luka tembak tempel
• kelim lecet +, jejas laras +
• Luka tempak jarak sangat dekat <15cm
• Kelim api (+)
• Luka tembak dekat : 15-30cm
• Kelim jelaga (+)
• Luka tembak dekat : 30-60cm
• Kelim tato (+)
• Luka tembak jauh : >60cm
• Kelim kesat (+), kelim lecet (+)
PILIHAN JAWABAN LAIN

A.Luka tembak tempel


B.Luka tembak sangat dekat
D. Luka tembak jauh
E.Luka tembak sangat jauh
KESIMPULAN

Jadi, pada kasus


• Laki-laki, 40 tahun terkena peluru nyasar
• PF :
• Luka di lengan kanan berupa luka tembus, kelim
jelaga, dan kelim tato
• Maka klasifikasi jarak tembak luka adalah :

C. Luka tembak dekat

Anda mungkin juga menyukai