Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

FROZEN SHOULDER
MAISARAH

Dr. Nuriyah M.Biomed


LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Tn.A
 Jenis kelamin : Laki-Laki
 Umur : 68 tahun
 Pekerjaan : Buruh
 Pendidikan : SMP
 Alamat : RT. 06 Arab Melayu
Latar belakang sosio-ekonomi-demografi-lingkungan-
keluarga

 Status Perkawinan: Menikah

 Jumlah anak : 3

 Status ekonomi : Mampu


 Kondisi Rumah:
 Pasien tinggal dirumah panggung,
lantai kayu, dinding kayu, atap
genteng. Rumah pasien terdiri dari
1 ruang tamu, 3 ruang tidur. Dapur
dan kamar mandi di bagian
belakang. Sumber air bersih berasal
dari PDAM dan sumber
penerangan berasal dari PLN.

 Lingkungan sekitar rumah cukup terlalu


padat, pasien tidak memiliki
pekarangan rumah.
ANAMNESIS
Keluhan utama : Nyeri pada bahu kanan
Pasien datang ke puskesmas Tahtul Yaman dengan keluhan
bahu sebelah kanan terasa nyeri kaku keluhan sudah dirasakan ±
sejak 6 bulan yang lalu setelah jatuh dari motor. Awalnya pasien
merasa bahu kanannya terasa nyeri, dan semakin berat bila
digerakkan .Kemudian pasien berurut tapi tidak berkurang keluhannya
malah semakin berat, pasien juga kesulitan bila melakukan aktifitas
terutama aktifitas yang harus mengangkat bahu seperti memakai baju,
menyisir rambut dll. Sehingga pasien mengurangi aktivitas pada lengan
kanannya, dan keluhan nyeri sempat dirasa berkurang tapi sekarang
bahu dirasa semakin kaku dan nyeri bila di gerakan. Pasien mengaku
 R. Penyakit Dahulu :
 Keluhan yang sama : (-)
 Riwayat trauma : (+) jatuh dari motor 6 bln yg lalu

 R. Penyakit Keluarga :
 Keluhan yang sama : (-)
PEMERIKSAAN
◦ Keadaan Umum : Tampak
FISIK
sakit ringan
◦ Kesadaran : Compos mentis
◦ Tekanan Darah :110/70
mmHg
Status Generalisata
◦ Nadi : 84x/menit : DBN
◦ Pernafasan : 20x/menit
◦ Suhu : 37°C
◦ Berat badan : 56 kg
◦ Tinggi badan : 158 cm
ekstremitas
Shoulder Joint Dekstra Shoulder Joint Sinistra
Look Edem (-), deformitas (-) Edrm (-), deformitas (-)
Nyeri tekan (+), Nyeri tekan (-), spasme
Feel
spasme (+) (-)
Fleksi 0-90º ; Ekstensi 0-
30º ; Abduksi 0-70º ;
Endorotasi 0-30º ;
Moveme
Eksorotasi 0-30º ; Apley Normal
nt
test (+) ; Drop arm test
(-)
Pemeriksaan Penunjang :
 Tidak dilakukan

Pemeriksaan Anjuran :
RO shoulder joint
DIAGNOSIS
Diagnosa Kerja

 Diagnosis Klinis : frozen shoulder (M 75.0)

 Diagnosis Tropis : glenohumeral

 Diagnosis Etiologi: inflamasi

Diagnosis banding

 Bursitis subacromial

 Tendinitis bicipitalis
Promotif Preventiv
 Menjelaskan pada orang tua  Jangan mengurut bahu
pasien dan pasien mengenai yang sakit
penyakit pasien mulai dari
penyebab, faktor risiko,  Jangan memberi
perjalanan penyakit, beban atau gerakan
pengobatan, pencegahan dari berlebihan pada sisi
penyakit ini.
yang sakit
 Menjelaskan pentingnya latihan  Teratur malakukan
atau fiisoterapi utntuk melatih latihan/ fisioterapi
sendi yang kaku
Non farmakologi :
Farmakologi :
Fisioterapi
Meloxicam tab 15 mg 1 x1 Obat tradisional
Kompres dingin Ranitidin tab 150 mg 2 x1
Bahan : Kencur
Bebaring dengan Cara : Cara
posisi miring ke sisi mengkonsumsinya adalah
dengan menyiapkan
yang sehat sebanyak 3 x 1 tea bag (5 g
serbuk kencur)/hari yang
masing-masing diseduh dalam
1 cangkir air diminum sebelum
makan
Aturan : 2x sehari sebelum
makan
Rehabilitatif
 Memantau penyembuhan penyakit pasien secara rutin.
Hal ini dilakukan dengan kerja sama dari pasien tersebut
dengan mengikuti saran dokter untuk datang secara
berkala untuk pengobatan secara tuntas

 Jika keluhan dirasakan kembali segera berobat ke


pelayanan medis terdekat
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

 Frozen shoulder adalah suatu gangguan bahu yang


sedikit atau sama sekali tidak menimbulkan rasa sakit,
tidak memperlihatkan kelainan pada rontgen, tetapi
menunjukkan adanya pembatasan gerak.

 Frozen shoulder : kondisi dimana terjadi keterbatasan


pada sendi glenohumeral yang didahului oleh adanya
nyeri.
EPIDEMIOLOGI

 Frozen shoulder mempengaruhi antara 2-5% dari


populasi

 Rasio perempuan: laki-laki dari 60:40

 Kelompok usia yang paling umum antara 40 dan 60


tahun.
ETIOLOGI
FAKTOR PREDISPOSISI
 Periode immobilisasi yang lama

 Akibat trauma, over use, injuries atau operasi pada sendi

 Hyperthyroidisme

 Penyakit cardiovascular

 Clinical depression

 Parkinson.
PATOFISIOLOGI
 Imobilisasi yang lama (nyeri)  statis pembuluh vena dan menimbulkan
reaksi timbunan protein  terjadi fibrosus pada sendi glenohumeral 
mengakibatkan adhesi antar lapisan didalam sendi, sehingga terjadi
perlengketan kapsul sendi dan terjadilah keterbatasan gerak pada sendi
bahu.

 Sedangkan nyeri tersebut dapat dikarenkan oleh tendinitis bicipitalis,


inflamasi rotator cuff, fraktur atau kelainan dari ekstra clavicular, yaitu
angina.

 Akibat dari frozen shoulder adalah adanya nyeri kesemua gerakan,


terutama gerak exorotasi, abduksi, dan endorotasi.
GEJALA KLINIS
Penurunan kekuatan Gangguan Aktifitas
Nyeri Keterbatasan LGS
otot dan arofi otot fungsional
• Nyeri dirasakan pada • Keterbatasan lingkup • Pada pemeriksaan • Tanda dan gejala
daerah otot gerak sendi fisik didapatkan klinis yang ditemukan
deltoideus. glenohumeral pada adanya kesukaran pada penderita frozen
• Pada pemeriksaan semua gerakanyang penderita dalam shoulder akibat
fisik ditemukan nyata, baik gerakan mengangkat capsulitis adhesiva
adanya kesulitan yang aktif maupun lengannya, sehingga seperti adanya nyeri,
penderita dalam pasif. penderita akan keterbatasan LGS,
mengangkat melakukan gerakan penurunan kekuatan
lengannya (abduksi) kompensasi dengan otot, dan atrofi maka
shrugging mechanism. secara langsung akan
mempengaruhi
aktifitas fungsional
yang dijalani.
GEJALA KLINIS (Stadium)
•Fase nyeri (painful)
•pada fase ini pasien seringkali merasakan onset nyeri pada malam hari.
1 (6minggu – 9bulan)

•Fase frozen atau adhesive (stiffening)


•Nyeri pada stadium 1 masih ada atau sudah berkurang, terjadi penurunan
2 luas gerak sendi secara progresif pada semua arah gerakan. (4-6bulan)

•Fase regresi (thawing)


•Pada fase ini terjadi penurunan rasa nyeri dan peningkatan luas gerak sendi
3 yang progresif (6bulan – 2tahun)
Diagnosis
 Pada prinsipnya diagnosa frozen shoulder ditegakan
berdasarkan manifestasi klinis.

 Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan radiologis


hanya dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan
penyakit lain.

 Pemeriksaan lab kadang dilakukan karena sering pada


penderita fronzen shoulder merupakan penderita diabetes
yang tidak diketahui.
Pemeriksaan fisik
 Pada pemeriksaan fisik didapatkan hilangnya gerak pada
segala arah baik secara gerak aktif maupun pasif.

 Fleksi atau elevasi mungkin kurang dari 90 derajat,

 Abduksi kurang dari 45 derajat

 Rotasi internal dan eksternal dapat berkurang sampai 20


derajat atau kurang.

 Terdapat pula restriksi pada rotasi eksternal


 Tes Appley scratch merupakan tes tercepat untuk
mengeveluasi lingkup gerak sendi aktif
PENATALAKSANAAN

Non-
Medikamentosa medikamentosa Surgical
(Terapi fisik)
MEDIKAMENTOSA

 Non-steroidal anti-inflammatory medications (NSAIDS) 


untuk mengurangi inflamasi dan nyeri (stadium 1 dan 2)
NON-MEDIKAMENTOSA
Modalitas fisik

Terapi manipulasi

Terapi latihan
TERAPI LATIHAN (ROM exercise – stertching)
Pendulum exercise Crossover arm stretch
Step Ladder Shoulder wheel exercise
SURGICAL
 Manipulation under anesthesia.

 releases the tightening and increases range of motion.

 Shoulder arthroscopy

 cut through tight portions of the joint capsule.


PROGNOSIS
 Penanganan sedini mungkin secara tepat membuat
prognosis gerak dan fungsi dari kasus frozen sholder
adalah baik.

 Penderita sebaiknya diberitahu bahwa akan dapat


menggerakkan bahu kembali tanpa rasa nyeri tetapi
memerlukan waktu beberapa bulan.
Hubungan diagnosis dengan keadaan Hubungan diagnosa dengan
rumah dan lingkungan sekitar: keluarga dan hubungan keluarga:

 Tidak ada hubungan  Tidak ada hubungan


Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan
dalam keluarga dan lingkungan sekitar:

 Terdapat hubungan kebiasan dengan diagnosis pasien


yaitu kebiasaan untuk berurut apabila sakit, terutama
setelah terjadinya trauma/ kecelakaan yang mana
dapat memperberat cidera pada tubuh pasien
Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau
etiologi penyakit pada pasien ini

 Kemungkinan fakator pada pasien ini adalah riwayat


trauma 6 bulan yang lalu yang di urut dan karna nyeri
pasien mengurangi akitivitas yang mekibatkan bahu
kanannya sehingga terjadiimobilisasi.
Analisis untuk mengurangi paparan atau
memutus rantai penularan
 Jangan mengurut bahu yang sakit

 Jangan memberi beban pada sisi yang sakit

 Teratur malakukan latihan/ fisioterapi

 Bebaring dengan posisi miring ke sisi yang sehat


Edukasi yang diberikan pada pasien atau
keluarga :
 Jangan mengurut bahu yang sakit

 Jangan memberi beban pada sisi yang sakit

 Teratur malakukan latihan/ fisioterapi

 Teratur kontrol ke puskesmas


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai