Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KASUS

DISLOKASI BAHU
Oleh :
Indra Pramana Putra
1420221185

Pembimbing :
Letkol ckm dr. Basuki Widodo
Sp.OT
Identitas Pasien
Nama : Tn.Karsidin
Usia : 61 tahun
Status : BPJS
Pendidikan : SLTA
Alamat : Secang
Pekerjaan : Buruh
Anamnesa
Pasien sedang angkat ember besar dikepala dan
kemudian ember besar berisi barang tersebut jatuh
menimpa bahu, kejadian dialami kurang lebih 1 bulan lalu.
Setelah itu tangan kanan sulit digerakan, kemudian pasien
dibawa ke tukang urut namun keluhan tidak membaik,
pasien beberapa kali ke tukang urut tersebut namun tak
kunjung membaik, kemudian pasien ke sangkal putung
beberapa kali namun tetap tidak ada perubahan. Lalu
dilakukan rontgen di sangkal putung tersebut dan
kemudian dianjurkan ke rumah sakit oleh sangkal putung
tersebut. Selama sakit tersebut pasien tidak dapat bekerja
seperti biasa karena gerakan tangannya terganggu.selain
itu keluhan juga disertai dengan adanya nyeri. Riwayat
penyakit dahulu DM dan Hipertensi disangkal. Pasien
pernah dirawat dirumah sakit akibat luka bentur dikepala .
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Sakit : Sakit sedang
Diagnosa Kerja
Prognosis
Quo ad Vitam
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
Biomekanika sendi bahu
Skapula
Elevasi &tilt
Abduksi
Upward rotation
(protraksi)&
depresi
dan reduction
dan adduksi(retraksi)
downward
of upward
rotation
tilt
Definisi
Dislokasi adalah suatu keadaan dimana
terjadi pergeseran secara total dari
permukaan sendi. ditandai dengan
keluarnya bongkol sendi dari mangkok
sendi atau keluarnya kepala sendi dari
mangkoknya
Bila sebagian subluksasi
Seluruhnya dislokasi
Berulang recurrent
Diprovokasi Habitual
Sendi Bahu merupakan salah satu sendi
besar yang paling sering berdislokasi. Ini
disebabkan karena beberapa faktor,
dangkalnya mangkuk sendi glenoid;
besarnya rentang gerakan; keadaan yang
mendasari misalnya ligamentosa yang
longgar atau displasia glenoid; dan
mudahnya sendi itu terserang selama
aktivitas yang penuh tekanan pada
tungkai atas
Etiologi
Cedera olahraga
Patofisiologi
Klasifikasi
Dislokasi inferior
anterior
posterior
Diagnosis
Foto rontgen
Pemeriksaan penunjang
yang dapat dilakukan adalah
rontgen bahu AP
bayangan yang tumpang
tindih antara kaput humerus
dan fossa glenoid, kaput
biasanya terletak di bawah
dan medial terhadap
mangkuk sendi.
Foto lateral yang diarahkan
pada daun skapula akan
memperlihatkan kaput
humerus keluar mangkuk
sendi
Gambaran Klinis
Nyeri hebat
Gangguan pergerakan sendi bahu
Kontur sendi bahu menjadi rata
caput humerus bergeser
Penderita menggendong tangan
yang sakit
Lengkung bahu hilang
Bahu tidak dapat digerakan
Penatalaksanaan
Penanganan umum
Closed reduction
Open reduction
Penanganan Umum
airway
Closed reduction
Konservatif
reposisi tertutup
dengan manuver
Kocher,
immobilisasi
dengan verban
Velpeau atau collar
cuff selama lebih
kurang 3 minggu.
Reduksi dislokasi
Metode Stinson Metode Hippocrates
Open reduction
Indikasi
Bila gagal dicapai reposisi anatomis yang dikehendaki
Bila hasil reposisi tidak stabil. Biasanya bila ada fragment
tulang (fraktur dilokasi)
Terjadi cedera saraf setelah tindakan reposisi tertutup
Adanya cedera vascular sebelum reposisi dan masih tetap
terjadi setelah reposisi
Kasus lama (neglected case). Operasi dilakukan dengan
metode Bristow. labium glenoid dan kapsul yang robek
dan metode Putti-Platt untuk memendekkan kapsul
anterior dan subskapularis dengan perbaikan tumpang
tindih. Metode operasi lain yang dilakukan adalah metode
Bankart untuk memperbaiki.
Komplikasi
Dislokasi kambuhan
Prognosis
Tingkat kesembuhan pada kasus ini
baik jika tidak timbul komplikasi.
Pembahasan
Dislokasi bahu anterior merupakan
kondisi dimana keluarnya caput
humeri dari cavitas artikulare sendi
bahu yang dangkal. Dislokasi sendi
bahu anterior biasanya terjadi
setelah cedera akut karena lengan
dipaksa berabduksi, berotasi
eksterna dan ekstensi sendi bahu.

Anda mungkin juga menyukai