Anda di halaman 1dari 70

SKENARIO 4

RUPTUR TENDO ACHILLES


KELOMPOK 6B
1. Allesandra Nidia 1461050018
2. Nadhya K. Amira 1461050020
3. Agnes Tiurmaida Silaban 1461050076
4. Nathaniel K. Maryono 1461050084
5. Siti Lutfi K Tombeng 1461050088
6. Axel Jovito 1461050105
7. Elisabeth Natalia B. Nahak 1461050154
8. Chatherine C. Julita 1461050169
9. Vania N. Hutagalung 1461050214
10.Rahanra David D. Pattiselanno 1461050234
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. ANATOMI ANKLE DAN TENDO ACHILLES


2. HISTOLOGI TENDO ACHILLES
3. FAKTOR RESIKO RUPTUR TENDO ACHILLES
4. PATOFISIOLOGI BERDASARKAN MANFES SKENARIO
5. DIAGNOSIS BANDING RUPTUR TENDO ACHILLES
6. DIAGNOSIS TENDO ACHILLES
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
7. PENATALAKSANAAN DAN PROGNOSIS RUPTUR TENDO ACHILLES
8. PECEGAHAN RUPTUR TENDO ACHILLES
ANATOMI ANKLE DAN
TENDO ACHILLES
Tulang Penyusun Pergelangan Kaki

Os. Calcaneus

Os. Cruris Os. Talus


Tendon Achilles
Otot-Otot yang Membentuk Tendon Achilles

1. M. gastrocnemius
2. M. soleus
3. M. plantaris
Otot Origo Insersio ROM
M. gastrocnemius Caput lateral :
condylus lateralis
femoris
Caput medial :
condylus medial
femoris

Permukaan Plantarfleksi
posterior pergelangan kaki
M. soleus posterior caput fibula calcaneus

M. plantaris Ujung inferior linea


supracondylaris
femoris
Persendian pada Pergelangan Kaki

Ketiga sendi ini


berkerjasama :
1. plantarfleksi-
dorsofleksi
2. inversio-eversio
Articulatio Talocruralis

Ligamentum pada articulatio


talocruralis terdiri dari:
1. Ligamentum Mediale
atau Deltoideum
2. Ligamentum Lateral
tersusun dari tiga pita:
- Ligamentum talofibulare
anterior,
- Ligamentum
calcaneofibulare
- Ligamentum talofibulare
posterior
HISTOLOGI
TENDO
TendonACHILLES
achilles
Tendo achilles berfungsi untuk
melekatkan tendo pada bagian tungkai bawah,
melekatkan otot gastrocnemius dengan otot soleus ke tulang calcaneus
tendon bertindak sebagai transduser dari gaya yang dihasilkan
oleh kontraksi otot terhadap tulang,
Kolagen merupakan 70 % dari berat kering tendon, sekitar 95%
dari kolagen merupakan kolagen tipe 1, dengan jumlah elastin
yang kecil.
Serat elastin dapat menjalani tekanan 200% sebelum rusak,
Jika serat elastin ada pada tendon dalam proporsi yang besar
maka akan ada penurunan dalam besarnya gaya yang di
transmisikan ke tulang
Mikroskopis tendo achilles
Tendon mengandung kolagen tipe 1
Tendon mengandung matriks pepteoglycan
Tendon mengandung fibroblast yang tersusun secara pararel

Fungsi dasar tendon


Tendon membawa kekuatan otot tarik dari otot ke tulang
Tendon membawa kekuatan otot tekan ketika membungkus tulang
seperti katrol

Struktur :
1. Kolagen (70% dari berat kering tendon)
2. Glycine (33%)
3. Hydroxyproline (15%)
4. Proline (15%)
KLASIFIKASI RUPTUR
TENDO ACHILLES
Klasifikasi
1. Partial : Sebagiantendo robek sembuh
dapat menopang berat tubuh kembali
2. Complete : Seluruh tendo robek sembuh
bentuk tidak seperti semula pergelangan
tidak stabil

Apleys System of Orthopedics and Fractures 9th ed.


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TERJADINYA RUPTUR TENDO
Meningkatnya aktivitas
Berhubungan dengan jarak, kecepatan,
Perhatikan otot yg
tinggi/curamnya tanjakan.
membentuk tendo
Contoh pada pelari (gambar)
achiles

Menarik terus tendo


achiles

Tendo achliles terus


teregang

Tendo achilles robek


Berkurangnya waktu relaksasi di antara sesi
latihan => penting untuk merelaksasikan otot, mencegah
agar otot tidak kaku. Perhatikan ilustrasi berikut (pemanasan dan latihan badminton)

Lama kelamaan otot Tendo achliles terus


betis akan menjadi teregang
kaku, karena terus
berkontraksi
Tendo achilles robek
JUMP SMASH BADMINTON

Posisi normal dari awal, pertengahan sampai akhir jump smash

Posisi kaki
plantar fleksi
Kondisi alas kaki yang buruk
ukuran tumit yang tidak sesuai
& pelebaran sisi sepatu
Memberi beban tambahan
pada otot betis

Tendo achliles terus


teregang

Tendo achilles robek

Perubahan / pergantian alas kaki dari tumit rendah ke


tinggi
Berkurang atau rendahnya fleksibilitas kaki
musculus
gastrocnemius yang
terlalu rapat dan (dorsofleksi yang
berkurangnya ruang terbatas)
gerak sendi
Tendo achilles terus tertarik ke
Tendo achliles terus atas , tanpa bisa ke posisi
teregang melakukan plantar fleksi

Tendo achilles robek


Terlalu banyak tiarap

Untuk
Meningkatkan beban pada Tendo achliles terus
menelentangkan
kompleks gastrocnemius/ teregang
kaki dan jemari
soleus
dengan bebas

Tendo achilles robek


Jenis kelamin
Pria maupun wanita dapat
mengalami ruptur tendo, tentunya
dikaitkan dengan
Aktivitas
Usia NEXT SLIDE
Meningkatnya usia
Normalnya tendo achilles adalah
daerah hipovaskularisasi.

Menambah Karena pembuluh


Meningkatnya usia hipovaskularisasi darah berdegenerasi
pada tendo achilles

Jaringan kolagen Elastisitas tendo Tendo rusak (tidak


berkurang achilles berkurang ada nutrisi)

Sering terjadi
trauma pada tendo
achilles
JENIS KELAMIN DAN USIA, HORMONAL RUPTUR TENDO
ACHILLES
Andropause (sindrom penurunan kemampuan fisik, seksual dan
psikologi yang dihubungkan dengan penurunan hormon testosteron)

Menopause (sindrom penurunan kemampuan fisik, seksual dan


psikologi yang dihubungkan dengan penurunan hormon estrogen)

Gangguan virilitas : Dengan massa otot yang


Menurunnya tenaga, kekuatan, massa berkurang ini dapat menyebabkan
otot, kehilangan rambut tubuh, beban kerja otot bertambah
penumpukan lemak, osteoporosis

Tendo achliles tertari


dan terus teregang

Tendo achilles robek


Penggunaan kortikosteroid dan fluorokuinolon
Menurunkan
trankripsi decorin

Perubahan asitektur
dan biomekanik
tendo

Meningkatkan
kerapuhan pada
tendo

Decorin : suatu protipe dari proteoglican yang berperan untuk regulasi


fibrilogenesis ( pengaturan pembentukan fibril kolagen) pada tendo.
Riwayat ruptur tendo achilles
Dihubungkan dengan tatalaksana yg tidak adekuat
dan trauma berulang
Riwayat tendinitis
Memperparah struktur tendo => semakin lemah
PATOFISIOLOGI BERDASARKAN
MANIFESTASI KLINIK SKENARIO
Degenerasi

Plantar flexi
saat berolahraga m. Gastrocnemius (lig. Talofibularis
(smash/melompat) berkontraksi meregang/tengangan kecil
inversi/eversi)

Tendo achilles Sendi bergerak Mendarat,


tertarik scr tiba2 di luar normal tahanan

Robek/ ruptur Tendo


Pem. Darah sekitarnya
achilles vasodilatasi dan Rubor/hematoma
(tbh menganggap sbg sekresi med. Inflamasi
rx. inflamasi)
Permeabilitas
kapiler >>
Bunyi keras
pd kaki kiri

Kompresi saraf
nyeri (tekanan>>) edema
DIAGNOSIS BANDING RUPTUR
TENDO ACHILLES
Tendon Ankle Ankle Sprain Calcaneofib Calcaneus
Achilles Fracture ular Injury Fracture
Rupture

Audible Yes No No Yes No


snap
Pain Yes Yes Yes Yes Yes
Swelling/Ed Yes Yes Yes Yes Yes
ema

Tenderness Yes Yes No No No


Muscle No No Yes No No
spasm
Deformity No Yes No No Yes
Thompson (+) (-) (-) (-) (-)
test

Ability to No No Maybe No No
stand on
tiptoes
DIAGNOSIS RUPTUR TENDO
ACHILLES
ANAMNESIS RUPTUR TENDO
ACHILLES
Anamnesis
Identitas Nama, Umur, Alamat, PEKERJAAN, pendidikan,
status,pendidikan terakhir, agama, suku
1. Kelukan utama Nyeri pada kaki

2. Onset Sudah berapa lama?

3. Lokasi Kiri atau kanan? Depan/ belakang? Luar/dalam? Betis?


Pergelangan?
4. Kualitas/ Kuantitas Sakit seperti apa? Keseleo? Gabisa jalan? Pincang?/nyeri terus
menerus

5. Kronologi Bunyi keras pada kaki


Terjadi karena: kecelakaan? Tertusuk? Terpotong?
aktifitas(lompat, berlari)?
6. Memperingan Sudah diberi obat?
Anamnesis
7. Memperberat Jika digerakkan akan bertambah sakit? Ditekan?

8. Keluhan tambahan Ada luka? Bisa berjalan?

9. Tinjauan Sistem Dilihat dari kepala sampai kaki( pusing, sakit


kepala, pernapasana,bab,bak,cara berjalan)
10. Riwayat Penyakit Dahulu Osteoporosis? Konsumsi obat (kortikosteroid)?

11. Riwayat Penyakit Keluarga ?

12. Riwayat Kebiasaan Sosial Makan? Minum? Jenis olahraga? Olahraga


pemanasan ato pendinginan?
PEMERIKSAAN FISIK RUPTUR
TENDO ACHILLES
LOOK: KEMERAHAN? PERUBAHAN ANATOMI? BENGKAK?

FEEL: HANGAT? CEKUNGAN? NYERI? KREPITASI?

MOVE: KELEMAHAN SAAT MELAKUKAN PLANTAR FLEKSI DAN


TIDAK DAPAT BERDIRI MENGGUNAKAN JARI KAKI (BERJINJIT)

Bengkak,
kemerahan
Thomson test

Posisi pasien tengkurap ,kemudian betis


pasien diremas.

Apabila tendo achilles normal, maka akan


terjadi plantar fleksi tendo Achilles. Namun
apabila terjadi ruptur, maka tidak ada
pergerakan
Obriens Test
Posisi pasien tengkurap, kemudian pada daerah midline 10
cm proksimal dari calcaneus masukkan jarum berukuran 25.

Lakukan gerak dorso fleksi secara pasif,


Apabila gerak jarum seperti plantar fleksi pertanda bahwa tendo
achilles tidak mengalami cedera.
Bila jarum tidak bergerak, menandakan tendo achilles
yang mangalami ruptur.

Tidak disarankan untuk dilakukan pada pasien dalam


keadaan sadar
Copeland test
Posisi pasien tengkurap, kemudian pada
betis dipasang torniket.
Pergelangan kaki dilakukan dorsofleksi secara
pasif.
Apabila tendo utuh, maka tekanan akan naik
sekitar 35-60 mmHg.
Bila tendo mengalami ruptur, tekanan hanya naik
sedikit atau tidak bergerak sama sekali.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
RUPTUR TENDO ACHILLES
Radiografi
Dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara tidak langsung
robekan tendon Achilles.
Radiografi menggunakan sinar-X untuk menganalisis titik cedera.
Hal ini tidak efektif untuk mengidentifikasi cedera pada jaringan
lunak.
Sinar-X umumnya dipakai untuk mengoptimalkan visualisasi
benda padat seperti tulang, sementara jaringan lunak masih
relatif tidak dapat dibedakan di latar belakang nya.
Radiografi memiliki peran kecil dalam penilaian cedera tendon
Achilles dan lebih berguna untuk mengesampingkan cedera lain
seperti patah tulang kalkanealis.
USG
Menetukan ketebalan tendon, karakter, dan
adanya robekan
PENATALAKSANAAN RUPTUR
TENDO ACHILLES
PENANGANAN PERTAMA
Metode paling umum dalam penanganan pertama
cedera olahraga :
1. Relative rest (Istirahat relatif)
2. Ice (Kompres es)
3. Compression (Kompresi)
4. Elevation ( Elevasi)

Kneale,Julia. Ed 2. Keperawatan Ortopedik & Trauma. Jakarta:EGC, 2002.


PENANGANAN PERTAMA
1. Relative Rest (Istirahat Relatif)
Imobilisasi untuk mempertahankan kesejajaran
anatomis normal pada struktur yang mengalami
trauma
Metode ini membantu melindungi struktur yang
cedera , meminimalkan kemungkinan cedera
lanjutan, dan mengurangi tingkat nyeri yang dialami

Kneale,Julia. Ed 2. Keperawatan Ortopedik & Trauma. Jakarta:EGC, 2002.


PENANGANAN PERTAMA
2. Kompres Es
Tujuan pemberian es pada fase akut cedera olahraga:
Mengurangi inflamasi
Mengurangi nyeri
Mengurangi spasme otot
Mengurangi metabolisme dan akibatnya kebutuhan
lokal akan oksigen sehingga mengurangi kemungkinan
hipoksia
Pemberian kompres dilakukan secara berulang untuk
memfasilitasi suhu kulit permukaan kembali ke normal
dan mengurangi kemungkinan gangguan kulit
Kneale,Julia. Ed 2. Keperawatan Ortopedik & Trauma. Jakarta:EGC, 2002.
PENANGANAN PERTAMA
3. Kompresi
Tujuan: menetralkan osmolaritas sehingga
memfasilitasi drainase limfatik dan vena
Proses ini mencegah akumulasi dan meningkatkan
penyebaran eksudat inflamasi
Contoh balutan kompresi : bebat elastis, sepatu bot
khusus, gips udara, dan bidai

Kneale,Julia. Ed 2. Keperawatan Ortopedik & Trauma. Jakarta:EGC, 2002.


PENANGANAN PERTAMA
4. Elevasi
Tujuan:
Mengurangi tekanan kapiler
Membantu drainase limfatik
Mengurangi tekanan jaringan
Meredakan nyeri dengan mengurangi tekanan
jaringan
Mempertahankan elevasi bagian yang cedera dengan
bantal, lebih tinggi dari jantung, akan membantu
mengurangi derajat pembengkakan

Kneale,Julia. Ed 2. Keperawatan Ortopedik & Trauma. Jakarta:EGC, 2002.


Penatalaksanaan pada Ruptur Tendon
Achilles
Open Operative
Percutaneous
Nonoperative Operative
Repair
NON OPERATIVE TREATMENT
Nonoperative treatment for Achilles tendon rupture is
usually indicated for patients who are elderly and/or
inactive, as well as for those with systemic illnesses or
poor skin integrity
Advantages of nonoperative treatment include no
wound complications, decreased hospital costs and
physician fees, lower morbidity, and no exposure to
anesthesia
Disadvantages of nonoperative treatment include a
higher incidence of rerupture (up to 40%) and more
difficult surgical repair following rerupture

Anthony J Saglimbeni. Achilles Tendon Injuries Treatment & Management. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/309393-treatment#d11. Diakses: 2 Desember 2015.
NON OPERATIVE TREATMENT

Martin Weber. Nonoperative Treatment of Acute Rupture of the Achilles Tendon. Available from:
http://www.udel.edu/PT/PT%20Clinical%20Services/journalclub/sojc/04_05/apr05/weber.pdf. Diakses: 2 Desember 2015.
Tindakan Operasi Terbuka
Membuat sayatan memanjang sekitar 1 cm di
medial tendon achilles dengan menghindari
iritasi dialas kaki
Sayatan dilakukan melalui kulit dan jaringan
subkutan selumbung tendon (paratenon)
Ujung tendon dilakukan debridement
kemudian dijahit dengan nonabsorbable
Tindakan Operasi Perkutan
Teknik perkutan lebih populer
Meminimalkan risiko terjepitnya saraf sural
Insisi kecil (1 cm) dibuat di lokasi ruptur (baik
melintang maupun membujur) yang
memungkinkan ruptur terlihat
Tendon bagian proksimal dijepit dan dijahit
perkutan melalui tendon yang lebih proksimal dan
ditarik masuk ke selubung tendon. Proses ini
diulang dibagian distal dan kemudian jahitan ini
diikat bersama-sama
MEDIKAMENTOSA
Obat Anti-inflamasi Non-Steroid (NSAID)
Penggunaan : anti-inflamasi, analgetik, antipiretik, dan
efek antitrombosit
Mekanisme Kerja : secara reversibel menghambat
asam arakidonat dan enzim siklooksigenase (COX-1 dan
COX-2) sehingga menghambat produksi prostaglandin
serta tromboksan
Efek Samping : Kerusakan ginjal, anemia aplastik,
gangguan GI, ulkus, retensi cairan, dan hipertensi
Contoh : Ibuprofen, Naproxen, Indometasin, Ketorolac

Kendall. 2013. Sinopsis Organ System Muskuloskeletal & jaringan ikat. Jakarta:KARISMA.
MEDIKAMENTOSA
Opioid
Penggunaan: Peredaan nyeri
Mekanisme Kerja: Opiat memfasilitasi terbukanya
saluran kalium sehingga terjadi hiperpolarisasi yang
menghambat terbukanya saluran kalsium dan
pelepasan transmiter
Efek Samping: Depresi pernapasan, konstipasi, nausea,
sedasi, dan miosis (pupil pinpoint)

Kendall. 2013. Sinopsis Organ System Muskuloskeletal & jaringan ikat. Jakarta:KARISMA.
MEDIKAMENTOSA
Aspirin
Penggunaan: Antipiretik, analgetik, anti-inflamasi,
aktivitas antitrombosit
Mekanisme Kerja: Mengaktifkan dan secara
ireversibel menghambat enzim siklooksigenase untuk
mencegah konversi asam arakidonat menjadi
prostaglandin
Efek Samping: Ulkus lambung, perdarahan,
hiperventilasi

Kendall. 2013. Sinopsis Organ System Muskuloskeletal & jaringan ikat. Jakarta:KARISMA.
PROGNOSIS
Kebanyakan orang yang mengalami ruptur tendo achilles,
tendo akan kembali normal. Jika operasi dilakukan, tendo
mungkin menjadi lebih kuat dan kecil kemungkinannya
untuk ruptur lagi.
Biasanya, kegiatan berat, seperti berjalan baru bisa
dilakukan kembali setelah / minggu. Atlet biasanya
kembali berolahraga, setelah 4 sampai 6 minggu setelah
cedera terjadi.
Jika tidak dilakukan tindakan operasi kemungkinan
kambuh lebih besar dibandingkan yang melakukan operasi
PENCEGAHAN RUPTUR TENDO
ACHILLES
Prevention
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah
terjadinya cedera olahraga antara lain , adalah ;
1. Pemeriksaan awal sebelum melakukan olahraga untuk
menentukan ada tidaknya kontraindikasi dalam berolahraga
2. Melakukan olahraga sesuai dengan kaidah baik, benar,
terukur dan teratur
3. Menggunakan sarana yang sesuai dengan olahraga yang
dipilih
4. Memperhatikan kondisi prasarana olahraga
5. Memperhatikan lingkungan fisik seperti suhu dan
kelembaban udara sekelilingnya
Bahr, R. and I. Holme (2003). "Risk factors for sports injuriesa methodological
approach." British journal of sports medicine 37(5): 384
ADA HUBUNGAN PENGARUH HORMON
DENGAN RUPTUR TENDO ACHILLES
ADA HUBUNGAN PENGARUH
KORTIKOSTEROID DENGAN RUPTUR
TENDO ACHILLES

HIPOTESIS
dr. Sri B
ALE NADIA AGNES ANEL LUTFI
AXEL ECHA ODI VANIA DAVID

Anda mungkin juga menyukai