Wb
Kelompok 3
Putri Permatasari S
Lisa Marlina
Siti Aisah
Roni Susanto
Safrudin Harahap
Mahmudi . R
Eriyanti Julyana
SEDIAAN SEMI SOLID
Sediaan farmasi semisolida merupakan produk topikal
yaitu untuk diaplikasikan pada kulit atau membran
mukosa untuk memberikan efek lokal dan kadang-
kadang sistemik.
Jenis-jenis sediaan semi solid
SALEP
SALEP MATA
GEL
KRIM/CREAM PASTA
Keuntungan dan kekurangan
sediaan semi solid
FORMULA umum/standar :
Zat aktif
Basis gel
Zat tambahan
FORMULASI UMUM GEL
Zat aktif
Basis gel
Peningkat penetrasi
Peningkat konsistensi
Pengawet
Pendapar
Antioksidan
Pengompleks
Formula gel yang paling sederhana
Air
thicke ne d ag e nt be rupa g o m alam (trag akan, g uar, xanthan), bahan
semisintetik ( MC, CMC, HEC), sintetik (polimer karbomer-karbovinil)
ataupun clay (silikat,hectorite).
zat aktif dan
zat tambahan lainnya.
PERHITUNGAN GEL
SWELLING
SINERESIS
STRUKTUR
EFEK SUHU
EFEK ELEKTROLIT
ELASTISITAS DAN RIGIDITAS
RHEOLOGI
SWELLING
Rantai panjang suatu pembentuk gel akan diperpanjang dalam pelarut yang baik
seperti yang terjadi pada gel aqueous di mana terjadi ikatan hidrogenantara air
dan gugus hidroksil pada g e lling ag e nt.
Garam akan menarik bagian air dari suatu bagian hidrasi polimer sehingga
terbentuk lebih banyak ikatan molekuler sekunder yang mengakibatkan
pembekuan dan pengendapan.
Penambahan kation di- atau trivalent seperti penambahan Cu pada larutan.
CMC Na atau Ca pada Na-alginat akan membentuk gel.
EFEK ELEKTROLIT
Konsentrasi elektrolit yang sangat tinggi akan berpengaruh
pada gel hidrofilik dimana koloid digaramkan (melarut).
Gel yang tidak terlalu hidrofilik dengan konsentrasi.
elektrolit kecil akan meningkatkan rigiditas gel dan
mengurangi waktu untuk menyusun diri sesudah pemberian
tekanan geser.
Gel Na-alginat akan segera mengeras dengan adanya
sejumlah konsentrasi ion kalsium yang disebabkan karena
terjadinya pengendapan parsial dari alginat sebagai kalsium
alginat yang tidak larut.
ELASTISITAS DAN RIGIDITAS
KEUNTUNGAN : KERUGIAN :
Yaitu salep yang kuat Yaitu salep-salep dengan
menarik air, biasanya dasar bahan dasar berlemak,
salep tipe o/w (oil in water)
misalnya: campuran dari
atau seperti dasar
hydrophobic tetapi lemak-lemak, minyak
konsistensinya lebih lembek, lemak,malam yang tak
kemungkinan juga tipe w/o tercuci dengan air.
(water n oil) antara lain
campuran sterol dan
petrolatum.
Aturan umum sediaan salep
Dalam membuat sediaan salep memiliki beberapa aturan mengenai bahan pembuatnya,
beberapa aturan salep yang harus diketahui yaitu:
1. Zat yang dilarutkan dalam dasar salep dilarutkan bila perlu dengan pemanasan rendah.
Pada umumnya kelarutan obat yang ditambahkan dalam salep lebih besar dalam minyak
lemak daripada dalam vaselin misalnya kamfora, mentol, fenolum, timolum dan
guayakolum dilarutkan dengan cara digerus dalam mortir dengan minyak lemak.
2. 2. Zat yang mudah larut dalam air dan stabil, serta dasar salep mampu
mendukung/menyerap air tersebut, dilarutkan dulu dalam air yang tersedia, setelah itu
ditambahkan bagian dasar salep yang lain.
3. Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih dulu diserbuk dan diayak dengan
derajat ayak
4. Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran tersebut harus diaduk
sampai dinginan 100.
Cara Pembuatan salep
Pemilihan dasar salep yang tepat
Paraffin cair
Paraffin padat,dll
Contoh :