FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
DENPASAR
2019
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Agar mahasiswa mengetahui formulasi dan cara pembuatankrim
beserta cara uji kualitasnya
B. Persyaratan Krim
Sebagai obat luar, krim harus memenuhi beberapa persyaratan
berikut:
a. Stabil selama masih dipakai untuk mengobati. Oleh karena itu,
krim harus
b. Bebas dari inkompatibilitas, stabil pada suhu kamar.
c. Lunak. Semua zat harus dalam keadaan halus dan seluruh produk
yang dihasilkan menjadi lunak serta homogen.
d. Mudah dipakai. Umumnya, krim tipe emulsi adalah yang paling
mudah dipakai dan dihilangkan dari kulit.
e. Terdistribusi secara merata. Obat harus terdispersi merata melalui
dasar krim padat atau cair pada penggunaan. (Widodo, 2013)
C. Penggolongan Krim
Krim terdiri dari emulsi minyak dalam air sehingga dapat dicuci
dengan air serta lebih ditujukan untuk pemakaian kosmetik dan estetika.
Krim digolongkan menjadi dua tipe, yakni:
1. Tipe a/m, yakni air terdispersi dalam minyak. Contohnya cold
cream.Cold cream adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk
memberi rasa dingin dan nyaman pada kulit.
2. Tipe m/a, yakni minyak terdispersi dalam air. Contohnya,
vanishing cream.Vanishing cream adalah sediaan kosmetik yang
digunakan untuk membersihkan, melembabkan dan sebagai alas
bedak. (Widodo, 2003)
G. Penyimpanan Krim
Penyimpanan krim biasanya dikemas baik dalam botol atau
dalam tube, botol yang digunakan biasanya berwarna gelap atau buram.
Wadah dari gelas buram dan berwarna berguna untuk krim yang
mengandung obat yang peka terhadap cahaya. Tube bias saja terbuat
dari kaleng atau plastik, beberapa diantaranya diberi tambahan kemasan
bila krim akan digunakan untuk penggunaan khusus. Tube dari krim
kebanyakan dikemas dalam tube kaleng dan dapat dilipat yang dapat
menampung (sekitar 8.5 g krim). Tube krim untuk pemakaian topikal
lebih sering dari ukuran 5 sampai 15 gram (Ansel, 1989).
V. CARA KERJA
Siapkan alat dan bahan
↓
Timbang bahan sesuai dengan perhitungan
↓
Masukkan kloramfenikol kedalam mortar, tambahkan nipagin aduk sampai
homogen.
↓
Tambahkan sebagian aquadest aduk sampai homogeny
(Campuran I)
↓
Buat basis krim : asam stearate, trietanolamin, adeps lanae, paraffin cair dan
sebagian aquadest dalam cawan porselen dilebur diatas watterbath hingga
melebur sempurna (Campuran II)
↓
Campurkan campuran I dan campuran II dalam mortar yang panas, aduk cepat.
↓
Tambahkan parfum, aduk ad homogen
↓
Masukkan dalam pot
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M. A. 1997. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Keempat. Penerbit
Universitas Indonesia: Jakarta.
Lachman, L., & Lieberman, H. A., 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi
Kedua, 1091-1098, UI Press, Jakarta.