Sediaan semisolid
adalah sediaan setengah
padat yang dibuat untuk Salep
tujuan pengobatan
melalui kulit.
Krim
Pasta Gel
Pertimbangan umum dalam melaukan compounding
sediaan semi solid antara lain sebagai berikut:
• Bahan yang tidak larut harus berada dalam kondisi yang bagus sebelum
digabungkan kedalam basis.
• Bahan aktif dan bahan tambahan harus sesuai dengan pembawa yang digunakan.
• Saat memasukkan serbuk yang dapat larut, gunakan pelarut yang memiliki tekanan
uap rendah (misalnya air, gliserin, dan propilen glikol). Pelarut volatil sebaiknya
tidak digunakan, terutama dalam basis oleaginous, karena pelarut bisa menguap dan
obat tersebut dapat dikristalisasi pada basis dan menyebabkan iritasi ketika
diaplikasikan di kulit.
• Sebelum menambahkan bahan tambahan atau zat aktif, dinginkan basis terlebih
dahulu.
• Saat bekerja dengan sistem berair, gunakan panas untuk waktu yang singkat dan
sesedikit mungkin suhu.
• Jika produk terlalu kaku dan sulit diaplikasikan, kurangi konsentrasi komponen
lilin.
• Untuk stabilitas maksimum, jaga agar produk tetap anhidrat, jika memungkinkan.
• Tambahkan serbuk satu per satu dengan pencampuran menyeluruh setelah
penambahan masing-masing. Tindakan ini memastikan stabilitas dan keseragaman
produk akhir.
SALEP
Salep adalah sediaan setengah padat
ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit
atau selaput lendir.
Basis Pasta
Biasanya
Sediaan semi
mengandung
padat yang
serbuk sampai Basis
mengandung satu Basis 3. Basis
50% hingga pasta Hidrokarbo
atau lebih bahan absorpsi larut air
lebih kaku dan n
obat yang
kental dan kurang
digunakan secara
berminyak
topikal.
dibanding salep.
Basis non Emulsi
emulsi A/M
KRIM
Suspensi merupakan
sediaan yang
merupakan sistem
dispersi dari partikel Sistem Sistem
zat aktif solid yang Flokulasi Deflokulasi.
memiliki kelarutan
yang rendah pada
medium.
CONTOH MASALAH
COMPOUNDING DISPENSING
SEDIAAN SEMISOLID DAN LIQUID
DI PELAYANAN ( APOTEK &
RUMAH SAKIT)
1.
• Masalah :
Spatula yang terbuat dari baja cocok digunakan
pada hampir semua senyawa obat, tetapi tidak
dapat digunakan untuk pembuatan salep yang
mengandung garam merkuri, asam tanat, asam
salisilat atau iodin.
• Solusi :
Gunakan spatula yang terbuat dari stainless atau
plastik.
8.
Adanya beberapa jenis obat khususnya sirup yang tidak
menyediakan tutup takar. Seperti amoxicillin dry syrup
generik, vitacur, zinkids syrup, dan lain-lain.
• Masalah :
Dikhawatirkan pasien tidak memiliki tutup takar sendiri
dirumah sehingga bisa terjadi ketidaktepatan dosis.
• Solusi :
Apotek menyiapkan tutup takar sendiri untuk diberikan
kepada pasien disertai edukasi mengenai jumlah yang
diminum.
9.
R/ Capsinat forte dry sirup II fls
S3dd5cc
Diketahui kandungannya adalah amoxicillin 250 mg + asam clavulanic
62,5 mg dalam 60 ml.
• Masalah :
Ketepatan penambahan pelarut aquadest
Tidak bisa langsung disiapkan kedua botol, karena lama penyimpanan
untuk syrup antibiotik tidak boleh lebih dari 7 hari, sedangkan total
pemakaian adalah 8 hari ( lebih dari 7 hari ).
• Solusi :
Penambahan aquadest ¾ dari batas takar, dikocok terlebih dahulu lalu
tambahkan sisa aquadest sampai tanda batas.
1 botol disiapkan oleh TTK di apotek, 1 botol lagi tidak ditambahkan air
tetapi diberi edukasi kepada pasien cara penyiapan yang tepat.
10.
R/ Fosen enema I
suc
• Masalah :
Cara pemakaian yang belum dimengerti atau
masih tabu oleh pasien.
• Solusi :
Pasien diedukasi tentang cara penggunaan yang
benar.
Cara penggunaan enema :
Cuci kedua tangan
menggunakan air dan Tekan botol fosen
Sisipkan enema ke
sabun sampai bersih, enema sampai semua
lubang anus secara
kemudian keringkan cairannya masuk ke
perlahan
dengan handuk atau dalam anus
tisu
Keluarkan sedikit
cairannya dan ratakan
Berbaringlah dengan Tetaplah berada pada
cairan tersebut di
posisi miring di tempat posisi tersebut selama
bagian aplikatornya
yang nyaman beberapa menit
(bagian panjang di
ujung botol)
11.
R/ Liniment. Cali. 50
Ichtammoli 2,5
sue
• Masalah :
Ichtamollum terdiri dari garam-garam NH4 dari hasil disulfonasi
yang akan memecahkan emulsi w/o dari liniment calcis, kadang-
kadang tidak pecah tetapi menyebabkan viskositas dari campuran
menjadi rendah.
• Solusi :
a. Penambahan 2% cera alba memberikan suatu emulsi yang baik.
b. Penambahan adepslanae atau CaCo3 ataupun MgO dapat
memperbaiki emulsi.
Literatur : buku obat-obat tak tercampurkan, prof dr. C.g van arkel
12.
R/ solutio iodii aquasa
• Masalah :
Bahan aktif sukar larut dalam air
• Solusi :
Iodium ditambahkan kalii iodida yang akan
terbentuk senyawa rangkap yang larut dalam
air.