Anda di halaman 1dari 24

SEMISOLID

Kelompok 2
- Adinda Suryaningsih
- Mega Tri Utami
- Nafla Syakira
- Nurul Aulianisa A
Pengertian

Sediaan farmasi semisolid merupakan produk topical yaitu untuk


diaplikasikan pada kulit atau membrane mukosa untuk memberikan efek
local dan kadang-kadang sistemik.
Jenis – jenis sediaan semisolid

Salep Gel
01 03

Krim Pasta
02 04

05 Salep Mata
Keuntungan dan Kekurangan
Keuntungan :
• Bentuk sediaan semisolid memiliki konsistensi dan wujud antara solid dan liquid.
• Praktis, mudah dibawa dan mudah dipakai
• Mudah pada pengabsorpsinya

Kekurangan :
Sediaan semisolid berdasarkan basisnya
1. Kekurangan basis hidrokarbon
Sifatnya yang berminyak dapat meninggalkan noda pada pakaian serta sulit tercuci dan sulit
dibersihkan pada permukaan kulit
2. Kekurangan basis absorpsi
Kurang tepat bila dipakai sebagai pendukung bahan-bahan antibiotic dan bahan-bahan
kurang stabil dengan adanya air mempunyai sifat hidrofil atau dapat mengikat air.
Krim
Farmakope Indonesia Edisi IV

01
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu
atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar
yang sesuai.

Formularium Nasional

Krim adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi kental


mengandung air tidak kurang dari 60% dan dimaksudkan untuk
pemakaian luar.
Keuntungan Dan Kekurangan Sediaan Krim

Keuntungan : Kerugian :

• Mudah menyebar rata • Susah dalam pembuatan nya karena pembuatan krim
• Praktis harus dalam keadaan panas
• Mudah dibersihkan dan dicuci • Gampang pecah disebabkan dalam pembuatan formula
• Tidak lengket terutama tipe M/A tidak pas
• Memberikan rasa dingin berupa tipe A/M • Mudah kering dan mudah rusak khusus nya tipe A/M
• Digunakan sebagai kosmetik karena terganggun sistem campuran terutama
• Bahan untuk pemakaian topikal jumlah yang disebabkan oleh perubahan komposi disebabkan
di absorpsi nya tidak cukup beracun. penambahan salah satu fase secara berlebihan.
Penggolongan Sediaan Krim

Krim terdiri dari emulsi minyak dalam air atau


disperse mikrokristal asam lemak atau alcohol
berantai Panjang dalam air yang dapat dicuci dengan
air dan lebih ditujukkan untuk pemakaian kosmetika
dan estetika.

Ada dua tipe krim yaitu:

1. Tipe a/m yaitu air terdispersi dalam minyak


2. Tipe minyak terdispersi dalam air
Cara pembuatan sediaan krim
• Pembuatan sediaan krim meliputi proses peleburan dan proses
emulsifikasi
• Komponen yang larut dalam air dipanaskan pada suhu yang sama dengan
komponen lemak
• Kemudian larutan berair secara perlahan lahan ditambahkan kedalam
campuran lemak yang cair dan diaduk secara konstan, temperatur
dipertahankan selama 5-10 menit untuk mencegah kristalisasi dari lilin
atau lemak
• Selanjutnya campuran perlahan lahan didinginkan dengan pengadukan
yang terus menerus sampai campuran mengental.
Komposisi formula krim
• Metode pertama yaitu bahan bahan yang larut dalam minyak
(fase minyak) dileburkan Bersama di penangas air pada suhu
70 drajat celcius sampai semua bahan lebur,dan bahan bahan
yang larut dalam air ( fase air ) dilarutkan terlebih dahulu
dengan air panas juga pada suhu 70 drajat celcius sampai
semua bahan larut, kemudian baru dicampurkan, digerus kuat
sampai terbentuk massa krim.

• Metode kedua yaitu semua bahan baik fase minyak maupun


fase air dicampurkan untuk dilebur diatas penangas air sampai
lebur, baru kemudian digerus sampai terbentuk masa krim
PASTA
Berdasarkan FI IV : Pasta merupakan
sediaan semi padat yang mengandung satu
atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk
pemakaian topical.
Fornas : Pasta adalah sediaan berupa massa
lembek yang dimaksudkan untuk pemakaian
luar, digunakan sebagai anti septikum atau
pelindung kulit.
Contoh : Pasta yang sering digunakan : Pasta
gigi, pasta zink oksida dan lain-lain.
Penggolongan Pasta

Penggolongan pasta (IMO) ada 3 macam pasta


Ada dua kelompok utama pasta (FI IV)
● Pasta Berlemak,
● Kelompok pasta yang dibuat dari gel fase
tunggal mengandung air. ● Pasta Kering
● Kelompok pasta berlemak. ● Pasta Pendingin
Keuntungan dan kerugian sediaan pasta

Keuntungan Sediaan Pasta Kerugiaan Sediaan Pasta


. Meningkatkan cairan sekret (eksudat) . Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat
. Tidak mempunyai daya penetrasi gatal dan terbuka, ditembus, pasta pada umumnya tidak sesuai
sehingga mengurangi rasa gatal lokal. untuk pemakain pada bagian tubuh yang
. Lebih melekat pada kulit sehingga kontaknya dengan berbulu.
jaringan lebih lama. . Dapat mengeringkan kulit dan merusak
. Kosentrasi lebih kental dari salep. lapisan kulit epidermis.
. Daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar dan kurang . Dapat menyebabkan iritasi kulit
berlemak dibandingkan dengan sediaan salep.
Formula dasar pasta Formula Umum

Zat Aktif Basis Pasta (Dispensing for Pharm)

Z B
Zat Aktif Zat aktif yang sering BasisHidrokarbon Eks: Vaselin untuk
digunakan misalnya zink okside, pasta zinc, Parafin cair untuk
sulfur dan zat aktif lain yang pastaalluminium BasisAbsorpsi
tentunyadapat dibuat dalam bentuk Eks: Lanolin Basisair – misibel
semisolid. BasisLarut air
Cara pembuatan sediaan pasta
• Pencampuran Komponen dari pastad icampur
bersama-sama dengan segalacara sampai yang rata
tercapai

• Peleburan Semua atau beberapa komponen dari


pasta dicampurkan dengan
meleburkannyasecarabersamaan, kemudian
didinginkan dengan pengadukan yang konstan
sampai mengental komponen-komponen yang tidak
dicairkan biasanya ditambahkan pada campuran
yang sedang mengental setelah di dinginkan dan
kemudian diaduk.
Gel
Farmakope Indonesia Edisi IV

merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat


dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang
besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. gel kadang – kadang
disebut jeli.

Formularium Nasional

merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat


dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang
besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. gel kadang – kadang
disebut jeli.
Keuntungan dan kerugian sediaan gel

Keuntungan Kerugian

Untuk hidrogel : Untuk hidrogel :


• efek pendinginan pada kulit saat digunakan • harus menggunakan zat aktif yang larut di
• penampilan sediaan yang jernih dan elegan dalam air sehingga diperlukan
• pada pemakaian di kulit setelah kering penggunaan peningkat kelarutan seperti
meninggalkan film tembus pandang, elastis, surfaktan agar gel tetap jernih pada
daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori berbagai perubahan temperatur, tetapi gel
sehingga pernapasan pori tidak terganggu tersebut sangat mudah dicuci atau hilang
• mudah dicuci dengan air; pelepasan obatnya ketika berkeringat, kandungan surfaktan
baik; kemampuan penyebarannya pada kulit yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan
baik. harga lebih mahal
Cara pembuatan sediaan gel
R/ Gelatin 20
Aqua 40
Gliserin 25
Zinci Oxyd 15

Pembuatannya :
• Kedalam botol bermulut lebar dimasukkan gelatin
dan air dan didiamkan sebentar agar gelatin
mengembang .
• Kemudian diapanaskan diatastangasair sampai
gelatin larut 
• Dalam lumpang Zinci Oxydum digerus dengan
gliserin dan setelah rata dimasukkan kedalam botol
yang berisi gelatin tadi, aduk sampai ratadan dingin.
SIFAT DAN KARAKTERISTIK GEL
Swelling
Gel dapat mengembang karena sineresis
komponen pembentuk gel dapat
mengabsorbsi larutan sehingga Suatu proses yang terjadi akibat
terjadi pertambahan volume. adanya kontraksi didalam masa
gel.

Efek suhu Efek elektrolit


Efek suhu mempengaruhi struktur
gel. Gel dapat terbentuk melalui Konsentrasi elektrolit yang sangat
penurunan temperatur tapi dapat tinggi akan berpengaruh pada gel
juga pembentukan gel terjadi hirofilik dimana ion berkompetensi
setelah pemanasan hingga suhu secara efektif dengan koloid
tertentu.
Sifat ini merupakan karakteristik dari gel Larutan pembentuk gel dan dispersi padatan
gelati agar dan nitriselulosa, selama yang terflokulasi memberikan sifat aliran
transformasi dari bentuk sol menjadi gel pseuoplastis yang khas, dan menunjukan jalan
terjadi peningkatan elastisitas dengan aliran non newton yang dikarakterisasi oleh
peningkatan konsentrasi pembentuk gel. penurunan viskositas dan peningkatan laju
aliran.
Elastisitas an rigiditas Rheologi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam formulasi

Penampilan gel inkomtabilitas Gelling agents

Transparan atau berbentuk Dapat terjadi dengan Yang dipilih harus


susupensi partikel koloid mencampur obat yang bersifat inert, aman dan
yang teridspersi, dimana bersifat kationik pada tidak beraksi dengan
dengan jumlah pelarut kombinasi zat aktif, komponen lain dalam
yang cukup banyak pengawet atau formulasi.
membentuk gel koloid surfaktan dengan
yang mempunyai struktur pembentuk gel yang
tiga dimensi. bersifat anionik.
Dalam formula yang tidak banyak
memerlukan penambahan pengawet
sebab polisakaria bersifat rentan
terhadap mikroba.

viskositas Pemilihan komponen pelarut


Viskositas sediaan gel yang Pelarut yang digunakan tidak
tepat, sehingga saat bersifat melarutkan gel, sebab
disimpan bersifat solid tapi bila daya adhesi antar pelarut
sifat soliditas tersebut dan gel lebih besar dari daya
mudah dioleskan saat kohesi antar gel maka sistem
penggunaan topikal. gel akan rusak.
Salep
Salep adalah sediaan setengah padat, ditujukan untuk
pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.

Keuntungan sediaan salep : tidak mengiritasi,


memiliki daya lekat dan distribusi yang baik pada
kulit dan tidak mengahambat pertukaran gas dan
produksi keringat, sehingga efektivitasnya lebih
lama.
Bagaimana kualitas salep yang
baik?
● Stabil, selama dipakai harus bebas dari inkomtabilitas
tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban kamar
● Lunak, semua zat yang ada pada salep harus dalam
keadaan halus dan seluruh produk harus lunak dan
homogen
● Mudah dipakai
● Dasar salep yang cocok
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai