Anda di halaman 1dari 86

MANAJEMEN FT TENNIS &

GOLFER’S ELBOW
Tennis Elbow
Tennis elbow atau lateral
epicondylitis adalah nyeri
yang terjadi ketika tendon
yang menyambungkan otot
siku dengan tulang terlalu
banyak berkontraksi,
biasanya ketika
menggerakan pergelangan
tangan dan lengan secara
berulang-ulang.
Tennis elbow adalah cedera berlebihan. Mekanisme yang paling
umum dari cedera pada sendi ini adalah ekstensi kuat terus
menerus dari lengan dengan pronasi lengan bawah. Gerakan ini
paling biasanya terlihat pada stroke backhand tenis dan di bagian
downswing dari ayunan golf.
Anatomi
Biomekanik
Elbow joint
Fleksi elbow (0°-145°)
Ekstensi elbow (0°)
Pronasi (0°-75°)
Supinasi (0°-80°)

Wrist joint
Fleksi wrist (0°-75°)
Ekstensi wrist (0°-75°)
Radial deviasi (0°-20°)
Ulnar deviasi (0°-35°)
Patologi
Proses Patologi Tennis Elbow belum dapat diketahui secara pasti, akan tetapi
terdapat beberapa pendapat tentang terjadinya Tennis Elbow, antara lain :
Tennis Elbow bukanlah peradangan biasa yang sederhana di daerah origo otot-
otot ekstensor wrist, lebih tepatnya ekstensor carpi radialis. Gangguan ini
terjadi akibat proses degenerasi sebagai hasil dari proses bertambahnya usia.
Gejala yang timbul mungkin merupakan hasil dari penyembuhan (mikroruptur
tendon) yang tidak sempurna di area yang tidak memiliki suplai darah yang
bagus, sehingga daerah yang mengalami kerusakan kesulitan untuk mendapat
suplai nutrisi dan oksigen akibatnya proses penyembuhan terhambat.
Pembebanan yang terlalu berat / melebihi kemampuan otot yang bersangkutan
yakni ekstensor wrist.
Adanya trauma/ benturan langsung di daerah lateral siku.
Permukaan sendi radio-humeral yang tidak rata, akibat proses degenerasi.
Etiologi
 Penyebab pasti tennis elbow tidak diketahui, tetapi tidak
cenderung terjadi setelah penggunaan berulang-ulang pada
tendon ekstensor pada siku, berasal dari ekstensor karpi radialis
(ECRB) tendon.
 Petenis dan pekerjaan atau kegiatan rekreasi yang memerlukan
penggunaan berulang-ulang dan kuat dari otot lengan bawah
seperti pelukis, tukang pipa, tukang kayu, koki dan tukang
daging sangat rentan terkena tennis elbow. Diperkirakan bahwa
pengulangan dan angkat berat yang diperlukan dalam pekerjaan
ini menyebabkan cedera.
 Teknik backhand yang buruk pada cabang olahraga yang
menggunakan raket
Tanda dan gejala
• Timbul rasa nyeri secara spontan pada epicondylus lateralis humeri yang
sangat hebat yang dapat menjalar ke bagian lateral lengan atas dan lengan
bawah.
• terdapat nyeri tekan, sedikit pembengkakan dan nyeri gerak isometrik pada
epicondylus lateralis humeri.
• rasa nyeri dapat di provokasi atau diperberat dengan menyuruh pasien
melakukan MANUVER MILL, yaitu mengekstensikan siku dengan pergelangan
tangan dalam keadaan pronasi dan dorsofleksi.
• dapat pula diprovokasi atau diperberat dengan menyuruh pasien melakukan
dorsofleksi tangan yang ditahan oleh pemeriksa, sedang lengan bawahnya
diletakkan diatas meja dalam keadaan pronasi.
• Terjadi kelemahan pada otot-otot pergelangan tangan sehingga terjadi
penurunan aktifitas fungsional seperti ketidakmampuan membuka pintu yang
bergagang sampai ketikmampuan melakukan aktivitas mengocok suatu benda.
Klasifikasi Nirschl pada Fase lateral epicondylitis
(Elbow Tennis)

TAHAPAN NYERI
Tahap 0: Tidak ada rasa sakit

Tahap 1: Kekakuan atau nyeri ringan setelah aktivitas olahraga. Nyeri


biasanya hilang dalam 24 jam.

Tahap 2: kekakuan dan nyeri ringan sebelum kegiatan yang akan


menghilang dengan pemanasan. Tidak ada rasa sakit selama aktivitas,
tetapi rasa sakit ringan setelah kegiatan yang menghilang dalam waktu
24 jam
• Tahap 3: Sama seperti di atas dengan nyeri ringan selama
kegiatan yang tidak mengubah aktivitas, menghilang dalam
24-48 jam

• Tahap 4: ringan sampai sedang sakit sebelum, selama, dan


setelah latihan yang mengubah latihan atau kegiatan. Tahap 4
adalah indikasi dari beberapa tingkat kerusakan tendon.
Tahap 5: nyeri sedang atau besar sebelum, selama, dan setelah
latihan atau aktivitas, memaksa pasien untuk menghentikan
latihan. Biasanya mencerminkan kerusakan tendon permanen
Tahap 6: Fase 5 nyeri yang bertahan dengan istirahat total. Nyeri
mengganggu dan banyak kegiatan harus dihilangkan.
Tahap 7: Tahap 6 nyeri dengan gangguan tidur secara konsisten

Nyeri fase 5, 6, dan 7 menunjukkan peningkatan persentase


kerusakan tendon permanen
Treatments
Common treatments for tennis elbow:
– Use of a forearm brace.
– Use of injections of cortisone.
– Surgery
– Strengthening and stretching exercises.
– Rest, ice and compression.
Two Examples of Treatment

13
Golfer’s Elbow
ANATOMI

Medial Epicondyle
Sebagian besar otot-otot di
FISIOLOGI
sebelah dalam lengan bagian
bawah (Sisi telapak), yang
dikenal sebagai otot fleksor
merupakan otot yang
melekat di epikondilus
medialis.

Otot kuat lain yang


jugamenempel di epikondilus
medialis adalah otot
pronator teres. Yang
membantu memuntir lengan
ke posisi pronasi. Kombinasi
dari kelompok otot fleksor
terutama tendon otot flexor
carpi radialis dan pronator
teres membantu
PATOFISIOLOGI
Faktor Resiko
• Orang – orang yang sering bermain golf
• Tukang kayu yang menggunakan alat –
alat tangan
GEJALA KLINIS
• Bengkak local pada sendi,

• Ada tanda-tanda peradangan pada


permukaan kulit baik dilihat maupun
disentuh

• Nyeri muncul bila tendon mendapat tekanan


(kontraksi maupun terulur),
Manajement FT Tennis Elbow
Anamnesis Umum

Nama : Ny. Nau-Nau


Usia : 48 th
JK : Laki-laki
Alamat : Jl. Apa No. Berapa
Pekerjaan : Tukang Sayur
Hobi : Bermain Tennis
Vital Sign : TD : 140/80
Suhu : 37° C
DN : 72/menit
Pernafasan : 36/menit
BB : 65 kg
TB : 153
Chief of Complain

• Apa Keluhan utama ibu?


Saya merasa nyeri di siku kanan saya tepatnya dibagian luar.
History Taking

• Sejak kapan? 1minggu yang lalu


• Kenapa bisa terjadi? Pada saat bermain tenis tiba-tiba siku terasa
sakit karena gerakan yang berlebihan
• Proses terjadinya? Ketika saya ingin mengayunkan raket mungkin
terlalu kencang, setelah itu siku kanan saya terasa sakit
• Bagaimana sifat & proses perjalanan nyerinya? Sifat nyeri terasa
seperti pegal disiku kanan
• Apakah nyerinya disiku saja? Atau ditempat lain? Disiku saja dan
pergelangan tangan
• Gerakan apa yang anda lakukan sehingga nyeri bertambah?
Gerakan-gerakan saat meluruskan pergelangan tangan
• Gerakan apa yang anda lakukan sehingga nyeri berkurang? Gerakan
saat menekuk pergelangan tangan
• Apakah anda pernah ke dokter? Pernah
• Bagaimana perasaan anda setelah minum obat? Nyeri berkurang
saat minum obat tetapi masih sering timbul ketika beraktivitas
• Sudah pernah difoto roentgen? belum
• Bagaimana kekuatan tangan/ lengan anda? Lengan kanan saya
menjadi lemah akibat rasa sakit
• Bagaimana perasaan anda setelah terkena penyakit ini? Saya
merasa agak terganggu karena saya tidak dapat beraktivitas dengan
baik seperti biasa
• Masih adakah keluhan lain? tidak
Assymetric

Inspeksi :
Statis :
> Wajah pasien meringis
> Posisi shoulder assimetris
> Posisi elbow assimetris
> Posisi wrist dekstra cenderung semifleksi

Dinamis :
> Lihat pada saat pasien memegang dan membuka
gagang pintu ruangan.
Quick tes :
Mengambil dan menggenggam sebuah barang dan meletakkan
dalam saku.

Hasil : Pasien sulit melakukan karena nyeri.


Palpasi :
Suhu : Hangat
Oedem : Tidak ada
Nyeri tekan : Ada
Tonus : Spasme M.group fleksor
PFGD :

Gerakan Aktif Pasif TIMT


Fleksi Tidak nyeri Tidak nyeri Tidak nyeri
Ekstensi Nyeri & Nyeri Sedikit nyeri
terbatas
Supinasi Sedikit nyeri Sedikit nyeri Sedikit nyeri
Pronasi Tidak nyeri Tidak nyeri Tidak nyeri
Radial Tidak nyeri Tidak nyeri Tidak nyeri
Deviasi
Ulnar Tidak nyeri Tidak nyeri Tidak nyeri
Deviasi
Restrictive

• ROM : Limitasi ROM wrist dekstra


• ADL : Limitasi pada eating, toiletting, dressing, dan self care.
• Pekerjaan : Limitasi sebagai tukang sayur
• Rekreasi : Limitasi dalam bermain tennis
Tissue Impairtment
• Musculotendinogen : Spasme : M. group fleksor
Weakness : M. group ekstensor

• Neurogen :-

• Osteoarthrogen :-

• Psikogen : Sedikit cemas


Spesifik Test

• VAS
• HRS
• ROM
• MMT
• Palpasi
• Tes ADL
• Length muscle
• Tes spesifik tennis elbow
VAS

Nyeri diam :1
Nyeri tekan :2
Nyeri gerak :6
HRS-A (Hamilton Rating Scale for
Anxiety )
Alat ukur ini terdiri 14 kelompok gejala yang masing- masing kelompok dirinci
lagi dengan gejala- gejala yang lebih spesifik. Masing- masing kelompok gejala
diberi penilaian angka (skore) antara 0-4, yang artinya adalah

Nilai 0 = tidak ada gejala / keluhan


Nilai 1 = gejala ringan / satu dari gejala yang ada
Nilai 2 = gejala sedang / separuh dari gejala yang ada
Nilai 3 = gejala berat / lebih dari separuh dari gejala yang ada
Nilai 4 = gejala berat sekali / semua dari gejala yang ada
Masing- masing nilai angka (skore) dari 14 kelompok gejala tersebut
dijumlahkan dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat
kecemasan seseorang, yaitu:
Total nilai (skore) :
< 14 = tidak ada kecemasan
14 – 20 = kecemasan ringan
21 – 27 = kecemasan sedang
28 – 41 = kecemasan berat
42 – 56 = kecemasan berat sekali / panik
Perasaan cemas (ansietas) Ketakutan
a) Cemas •a) Pada gelap
b) Firasat buruk •b) Pada orang asing
•c) Ditinggal sendiri
c) Takut akan pikiran sendiri
•d) Pada binatang besar
d) Mudah tersinggung
•e) Pada keramaian lalu lintas
•f) Pada kerumunan banyak orang
Ketegangan
a) Merasa tegang • Gangguan tidur
b) Lesu •a) Sukar masuk tidur
c) Tidak bisa istirahat dengan •b) Terbangun malam hari
tenang •c) Tidur tidak nyenyak
d) Mudah terkejut •d) Bangun dengan lesu
e) Mudah menangis •e) Banyak mimpi- mimpi
f) Gemetar •f) Mimpi buruk
g) Gelisah •g) Mimpi menakutkan
• HASIL PENGUKURAN HRS-A:
Interpretasi : Nilai 22 kecemasan SEDANG
ROM (dextra)

Gerakan ROM Normal Kemam. Pasien


Palmarfleksi 75° 75°
Dorsofleksi 75° 40°
Supinasi 80° 60°
Pronasi 75° 75°
Radial deviasi 20° 20°
Ulnar deviasi 35° 35°
MMT
0 = Tidak ada kontraksi
1 = Ada kontraksi
2 = Ada gerakan tidak dapat melawan gravitasi
3 = Ada gerakan dan dapat melawan gravitasi
4 = Dapat melawan setengah tahanan
5 = Dapat melawan tahan maksimal

Nilai = 4 otot ekstensoren wrist


Circumferentia
Bertujuan untuk mengetahui adanya Atropi atau Hipertropi Otot
dengan cara membandingkan antara Regio yang sehat dengan
Regio yang sakit tepat pada Muscle Belly dengan menggunakan
Meteran.

Normal Arthrophy Hiperthrophy


1-2 cm <1cm >2cm
Hasil : Normal
Palpasi :
Suhu : Hangat
Oedem : Tidak ada
Nyeri tekan : Ada
Tonus : Spasme M.group fleksor
Tes ADL

NO JENIS AKTIVITAS KRITERIA


FUNGSIONAL
1 Berpakaian 0 = tidak dapat melakukan
1 = melakukan dengan bantuan*
2 = melakukan tanpa bantuan
2 Mencuci 0 = tidak dapat melakukan
1 = melakukan dengan bantuan*
2 = melakukan tanpa bantuan
3 Mandi 0 = tidak dapat melakukan
1 = melakukan dengan bantuan
2 = melakukan tanpa bantuan*
4 Menggunakan Toilet 0 = tidak dapat melakukan
1 = melakukan dengan bantuan
2 = melakukan tanpa bantuan *
5 Makan 0 = tidak dapat melakukan
1 = melakukan dengan
bantuan*
2 = melakukan tanpa bantuan
6 Berhias 0 = tidak dapat melakukan
1 = melakukan dengan
bantuan
2 = melakukan tanpa bantuan *
7 Menyikat Gigi 0 = tidak dapat melakukan
1 = melakukan dengan
bantuan
2 = melakukan tanpa bantuan *
8 Menggunakan Kran 0 = tidak dapat melakukan
1 = melakukan dengan
bantuan*
2 = melakukan tanpa bantuan
TOTAL 12 ( Ketergantungan Ringan)
Tes khusus tennis elbow
• Penekanan pada lateral elbow
• Tes Maudsley
• Tes mill
• Tes Cozen
• Tes Mengangkat Kursi (Chair Test)
Penekanan pada lateral elbow

Nyeri maksimal dapat timbul


ketika dilakukan penekanan
pada daerah sekitar 1-2 cm
dari distal origo ECRB di
epikondilus lateral.
Apabila tanda ini tidak
ditemukan, maka kita dapat
menyingkirkan diagnosis
tennis elbow.
Tes Maudsley

Pasien diminta untuk


melakukan ekstensi jari ketiga
(jari tengah) tangan lalu
pemeriksa menahan ekstensi
tersebut sambil mempalpasi
epikondilus lateral. Hal itu
akan menimbulkan
ketegangan pada otot extensor
digitorum dan tendon.
Positif: pasien merasakan
nyeri pada epikondilus lateral
(menderita tennis elbow)
Tes mill

Pemeriksa meminta pasien


agar memfleksikan elbow
dan pergelangan tangan,
sambil memperhatikan tiap
nyeri yang timbul pada
epikondilus lateral. Hasil
positif bila pasien
merasakan nyeri pada
epikondilus lateral.
Tes Cozen

Pemeriksa menstabilisasi elbow


dengan cara meletakkan ibu jari
pada epikondilus lateral. Lalu
pasien diminta untuk mengepalkan
tangan sambil mempronasikan
lengan bawah secara radial lalu
pasien mengekstensikan
pergelangan tangan sambil
melawan tahanan yang diberikan
oleh pemeriksa. Atau pemeriksa
dapat memfleksikan dan
mengekstensikan lengan bawah
pasien secara pasif.
Positif : nyeri
Tes Mengangkat Kursi (Chair Test)

Pasien diminta untuk mengangkat sebuah kursi


dengan bahu di-adduksi, kemudian elbow diekstensi,
dan pergelangan tangan dipronasi. Tindakan seperti
itu akan mempresipitasi nyeri Jika pasien merasakan
nyeri pada epikondilus lateral, berarti chair test positif
dan itu salah satu indikasi yang menunjukkan bahwa
pasien mengalami tennis elbow.
• Length Muscle
Kita bandingkan panjang lengan dekstra dan sinistra.
Diukur mulai dari acromnion hingga proc. Stiloedeus ulna.

Hasil : Assimetris
Diagnosis

Gangguan fungsional regio wrist dekstra karena tennis elbow (epicondylitis


lateral) akibat over use group ekstensor wrist 1 minggu yang lalu.
Problem FT
Intervensi
Evaluasi
Kemitraan
Pengembangan kemitraan dapat dilakukan dengan profesi kesehatan lainnya
dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan sepenuhnya terhadap
kondisi klien. Hal ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan klien dan
perkembangan patofisiologinya. Dalam memberikan intervensi klien tersebut,
Physio dapat bermitra dengan dokter spesialis saraf, dokter dokter spesialis
patologi klinik, ahli okupasional, perawat, psikolog, ahli gizi, dan pekerja sosial
medis lainnya.
Manajement FT Golfer’s elbow
Anamnesis Umum

Nama : Tn. Nau-Nau


Usia : 48 th
JK : Laki-laki
Alamat : Jl. Apa No. Berapa
Pekerjaan : Tukang Sapu
Hobi : Bermain Golf
Vital Sign : TD : 140/80
Suhu : 37° C
DN : 72/menit
Pernafasan : 36/menit
BB : 65 kg
TB : 160
Chief of Complain

• Apa Keluhan utama bapak?


Saya merasa nyeri di siku kanan saya tepatnya dibagian dalam.
History Taking

• Sejak kapan? 1minggu yang lalu


• Kenapa bisa terjadi? Pada saat bermain tenis tiba-tiba siku terasa
sakit karena gerakan yang berlebihan
• Proses terjadinya? Ketika saya ingin mengayunkan stick golf
mungkin trlalu cepat, setelah itu siku kanan saya terasa sakit
• Bagaimana sifat & proses perjalanan nyerinya? Sifat nyeri terasa
seperti pegal disiku kanan
• Apakah nyerinya disiku saja? Atau ditempat lain? Disiku saja dan
pergelangan tangan
• Gerakan apa yang anda lakukan sehingga nyeri bertambah?
Gerakan-gerakan saat menekuk pergelangan tangan
• Gerakan apa yang anda lakukan sehingga nyeri berkurang? Gerakan
saat meluruskan pergelangan tangan
• Apakah anda pernah ke dokter? Pernah
• Bagaimana perasaan anda setelah minum obat? Nyeri berkurang
saat minum obat tetapi masih sering timbul ketika beraktivitas
• Sudah pernah difoto roentgen? belum
• Bagaimana kekuatan tangan/ lengan anda? Lengan kanan saya
menjadi lemah akibat rasa sakit
• Bagaimana perasaan anda setelah terkena penyakit ini? Saya
merasa agak terganggu karena saya tidak dapat beraktivitas dengan
baik seperti biasa
• Masih adakah keluhan lain? tidak
Assymetric

Inspeksi :
Statis :
> Wajah pasien meringis
> Posisi shoulder assimetris
> Posisi elbow assimetris
> Posisi wrist dekstra cenderung ekstensi

Dinamis :
> Lihat pada saat pasien memegang dan membuka
gagang pintu ruangan.
Quick tes :
Mengambil dan menggenggam sebuah barang dan
meletakkan dalam saku.

Hasil : Pasien sulit melakukan karena nyeri.


Palpasi :
Suhu : Hangat
Oedem: Tidak ada
Nyeri tekan : Ada
Tonus : Spasme M.group ekstensor
PFGD :

Gerakan Aktif Pasif TIMT


Fleksi Nyeri & Nyeri Sedikit nyeri
terbatas
Ekstensi Tidak nyeri Tidak nyeri Tidak nyeri
Supinasi Tidak nyeri Tidak nyeri Tidak nyeri
Pronasi Sedikit nyeri Sedikit nyeri Sedikit nyeri
Radial Tidak nyeri Tidak nyeri Tidak nyeri
Deviasi
Ulnar Tidak nyeri Tidak nyeri Tidak nyeri
Deviasi
Restrictive

• ROM : Limitasi ROM wrist dekstra


• ADL : Limitasi pada eating, toiletting, dressing, dan self care.
• Pekerjaan : Limitasi sebagai tukang sapu
• Rekreasi : Limitasi dalam bermain golf
Tissue Impairtment
• Musculotendinogen : Spasme : M. group ekstensor
Weakness : M. group fleksor

• Neurogen :-

• Osteoarthrogen :-

• Psikogen : Sedikit cemas


Spesifik Test

• VAS
• HRS
• ROM
• MMT
• Palpasi
• Tes ADL
• Length muscle
VAS

Nyeri diam :1
Nyeri tekan :2
Nyeri gerak :6
HRS-A (Hamilton Rating Scale for
Anxiety )
Alat ukur ini terdiri 14 kelompok gejala yang masing- masing kelompok dirinci
lagi dengan gejala- gejala yang lebih spesifik. Masing- masing kelompok gejala
diberi penilaian angka (skore) antara 0-4, yang artinya adalah

Nilai 0 = tidak ada gejala / keluhan


Nilai 1 = gejala ringan / satu dari gejala yang ada
Nilai 2 = gejala sedang / separuh dari gejala yang ada
Nilai 3 = gejala berat / lebih dari separuh dari gejala yang ada
Nilai 4 = gejala berat sekali / semua dari gejala yang ada
Masing- masing nilai angka (skore) dari 14 kelompok gejala tersebut
dijumlahkan dan dari hasil penjumlahan tersebut dapat diketahui derajat
kecemasan seseorang, yaitu:
Total nilai (skore) :
< 14 = tidak ada kecemasan
14 – 20 = kecemasan ringan
21 – 27 = kecemasan sedang
28 – 41 = kecemasan berat
42 – 56 = kecemasan berat sekali / panik
Perasaan cemas (ansietas) Ketakutan
a) Cemas •a) Pada gelap
b) Firasat buruk •b) Pada orang asing
•c) Ditinggal sendiri
c) Takut akan pikiran sendiri
•d) Pada binatang besar
d) Mudah tersinggung
•e) Pada keramaian lalu lintas
•f) Pada kerumunan banyak orang
Ketegangan
a) Merasa tegang • Gangguan tidur
b) Lesu •a) Sukar masuk tidur
c) Tidak bisa istirahat dengan •b) Terbangun malam hari
tenang •c) Tidur tidak nyenyak
d) Mudah terkejut •d) Bangun dengan lesu
e) Mudah menangis •e) Banyak mimpi- mimpi
f) Gemetar •f) Mimpi buruk
g) Gelisah •g) Mimpi menakutkan
• HASIL PENGUKURAN HRS-A:
Interpretasi : Nilai 22 kecemasan SEDANG
ROM

Gerakan ROM Normal Kemam. Pasien


Palmarfleksi 75° 40°
Dorsofleksi 75° 75°
Supinasi 80° 80°
Pronasi 75° 60°
Radial deviasi 20° 20°
Ulnar deviasi 35° 35°
Golfers elbow test
MMT
0 = Tidak ada kontraksi
1 = Ada kontraksi
2 = Ada gerakan tidak dapat melawan gravitasi
3 = Ada gerakan dan dapat melawan gravitasi
4 = Dapat melawan setengah tahanan
5 = Dapat melawan tahan maksimal

Nilai = 4
Circumferentia
Bertujuan untuk mengetahui adanya Atropi atau Hipertropi Otot
dengan cara membandingkan antara Regio yang sehat dengan
Regio yang sakit tepat pada Muscle Belly dengan menggunakan
Meteran.

Normal Arthrophy Hiperthrophy


1-2 cm <1cm >2cm

Hasil : Normal
Palpasi :
Suhu : Hangat
Oedem: Tidak ada
Nyeri tekan : Ada
Tonus : Spasme M.group ekstensor
Tes ADL

NO JENIS AKTIVITAS KRITERIA


FUNGSIONAL
1 Berpakaian 0 = tidak dapat melakukan
1 = melakukan dengan bantuan*
2 = melakukan tanpa bantuan
2 Mencuci 0 = tidak dapat melakukan
1 = melakukan dengan bantuan*
2 = melakukan tanpa bantuan
3 Mandi 0 = tidak dapat melakukan
1 = melakukan dengan bantuan
2 = melakukan tanpa bantuan*
4 Menggunakan Toilet 0 = tidak dapat melakukan
1 = melakukan dengan bantuan
2 = melakukan tanpa bantuan *
5 Makan 0 = tidak dapat melakukan
1 = melakukan dengan
bantuan*
2 = melakukan tanpa bantuan
6 Berhias 0 = tidak dapat melakukan
1 = melakukan dengan
bantuan
2 = melakukan tanpa bantuan *
7 Menyikat Gigi 0 = tidak dapat melakukan
1 = melakukan dengan
bantuan
2 = melakukan tanpa bantuan *
8 Menggunakan Kran 0 = tidak dapat melakukan
1 = melakukan dengan
bantuan*
2 = melakukan tanpa bantuan
TOTAL 12 ( Ketergantungan Ringan)
• Length Muscle
Kita bandingkan panjang lengan dekstra dan sinistra.
Diukur mulai dari acromnion hingga proc. Stiloedeus ulna.

Hasil : Assimetris
Diagnosis

Gangguan fungsional karena golfer’s elbow (epicondylitis medial) akibat over


use group fleksor elbow 1 minggu yang lalu.
Intervensi
Kemitraan
• Pengembangan kemitraan dapat dilakukan dengan profesi kesehatan
lainnya dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan sepenuhnya
terhadap kondisi klien. Hal ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan klien
dan perkembangan patofisiologinya. Dalam memberikan intervensi klien
tersebut, Physio dapat bermitra dengan dokter spesialis saraf, dokter
dokter spesialis patologi klinik, ahli okupasional, perawat, psikolog, ahli
gizi, dan pekerja sosial medis lainnya.

Anda mungkin juga menyukai