Anda di halaman 1dari 20

KOMPETENSI 3A

RUPTUR TENDON
ACHILLES

Mini Referat RSUD Sayang Rakyat


Definisi

 Ruptur tendon Achilles merupakan gangguan


pada kontinuitas tendon Achilles yang paling
banyak disebabkan oleh stress mekanik dan
degenerasi intratendon.
Kode ICD-10
S86.0 Unspecified injury of Achilles tendon
S86.012 Achilles tendon rupture left
S86.011 Achilles tendon rupture right
M66.871 Non traumatic Achilles tendon rupture right
M66.872 Non traumatic Achilles tendon rupture left
Epidemiologi
 Insidens tinggi pada usia 30-40 tahun.
 Terjadi lebih banyak pada laki-laki
 Terkait aktivitas fisik
 Ruptur tendon besar yang tersering
 7 dari 100.000 individu
Faktor Risiko

G = Genetik
E = Lingkungan
Anatomi

Otot Origo Insersio Nervus


Gastrocne Condylus Calcaneus (via Tibialis
mius femoralis lateral tendon
dan medial Achilles)
Soleus Posterior dari caput Calcaneus (via Tibialis
fibula/ garis soleal tendon
tibia Achilles)
Etiologi

Mekanik

Vaskular Kualitas
Jaringan
MANIFESTASI KLINIS
ANAMNESIS
 Sensasi “snap”/”pop” pada kaki belakang

 Nyeri hebat pada pergelangan kaki belakang

 Tidak bisa berjalan, berlari dan berdiri jinjit.

 Riwayat beraktivitas fisik berat

 Adanya faktor risiko


MANIFESTASI KLINIS
Pemeriksaan fisik
 Pasien dalam posisi pronasi, kedua kaki tergantung di tepi meja

 Look: ekimosis, edema, atrofi, tidak simetris kiri dan kanan

 Feel: palpasi sepanjang gastrocnemius, Nyeri tekan, teraba gap,

perabaan hangat
 Move: Plantar fleksi aktif terbatas

 NVD
Pemeriksaan Fisik Khusus: Tes Simmonds-Thompson

 Juga dikenal dengan “calf squeeze test”


 Saat memijat otot gastrocnemius, menilai ada tidaknya plantar fleksi. Plantar fleksi
tidak ditemukan  tes dikatakan positif.
 Sensifisitas 96% dan spesifisitas 93%
Pemeriksaan Fisik Khusus: Tes Mantles
 Juga dikenal dengan “knee flexion test”
 Pada posisi pronasi dengan kedua lutut difleksikan
pada sudut 90o
 Kaki yang cedera jatuh pada posisi netral atau posisi
dorsofleksi dibandingkan sisi kontralateral  Positif
Pemeriksaan penunjang
 USG (Pemeriksaan awal)
 MRI (Gold Standard)
 Foto Polos
Kriteria Diagnosis
American Academy of Orthopaedic surgeons (AAOS) menyatakan
bahwa diagnosis dapat ditegakkan apabila ditemukan dua atau
lebih dari gejala berikut:
 Tes Thompson positif (penekanan otot betis pada posisi supine tidak
menimbulkan plantar fleksi pasif).
 Pengurangan kekuatan plantar fleksi.
 Defek pada saat palpasi distal dari lokasi insersio.
 Peningkatan kekuatan dorsifleksi pada keadaan istirahat (Tes Matles).
Tatalaksana Awal
 PRICE (Protection, Rest, Ice, Compression, dan Elevation).

 Pemberian analgetik yang adekuat terdiri dari acetaminophen


dan/atau nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID).
Konservatif
 Tujuan: mengembalikan & mempertahankan kontak dari ujung tendon
yang ruptur untuk memulai proses penyembuhan.
 Imobilisasi: casting rigid atau functional bracing
 Posisi kakidi pertahankan pada posisi 30o plantar fleksi, kemudian
secara perlahan menjadi posisi netral dalam jangka waktu 8-12
minggu.
Operatif

Open repair – Lynn


Open repair - Krackow

Open repair – Kessler dan Lynn Teknik Lindholm


Protokol rehabilitasi pada manajemen ruptur tendon Achilles

Evaluasi Pemeriksaan USG atau MRI menunjukkan celah < 5 mm dengan plantar fleksi maksimal,
inisial/keperluan <10 mm dengan kaki yang netral, atau >75% aposisi tendon dengan kaki plantar fleksi 20
untuk inklusi derajat.
Manajemen awal Cast dengan kaki posisi equinus penuh, NWB dengan crutches atau walker
2-6 minggu  Trassisi ke removable cast boot: jika berengsel, letakkan pada plantar fleksi 20 derajat;
tanpa engsel (rata): 2 cm dari tepi tumit hingga mendekati 20 derajat plantar fleksi.
 WBAT in boot; gunakan crutches dengan boot sampai tidak ada nyeri atau lemas
 Dorsofleksi aktif hingga netral, inverse/eversi dibawah netral, tanpa tahanan
 Modalitas untuk mengontrol pembengkakan
 Latihan panggul dan lutut sesuai kebutuhan
 Hidroterapi: NWB, ikuti pembatasan gerakan
 Gunakan boot sepanjang waktu kecuali sementara mandi (NWB) atau latihan
6-8 minggu  Cast boot yang dapat dilepaskan pada posisi netral; lepaskan heel wedge
 Gunakan boot sepanjang waktu kecuali sementara mandi atau latihan
 WBAT pada boot, lepaskan crutches
 Pereganagan dorsofleksi, perlahan
 Diperbolehkan latihan ketahanan (gerakan kineteik membuka dan menutup sebagaimana
aktivitas fungsional); dukungan ganda heel raises
 Selama PT yang diawasi, mulai latihan keseimbangan proprioseptif, sepeda statis, elliptical
trainer dengan sepatu biasa.
 Hidroterapi dengan treadmill bawah air.
8-12 minggu  Lepaskan boot
 1 cm hill lift pada speatu
 Lanjutkan ke proses ROM , kekuatan dan proprioseptif
12 minggu  Lanjutkan ke proses ROM , kekuatan dan proprioseptif
 Latih ulang kekuatan, tenaga, dan daya tahaun
 Tingkatkan latihan beban dinamis, termasuk latihan pliometrik
 Latihan olahraga khusus
Komplikasi
 Re-ruptur: Konservatif (4-6%). Operatif (2%).
 Penyenbuhan kurang baik(2-3%)

Anda mungkin juga menyukai