(Medscape)
Faktor
Penyebab
Non infeksi
Lupus Eritematosus Sistemik
(SLE), Vaskulitis, sindrom
Goodpasture, granulomatosis
Wegener.
Ngastiyah (1997), Glomerulonefritis akut didahului oleh infeksi
ekstra renal terutama di traktus respiratorius bagian atas dan kulit oleh
kuman streptococcus beta hemoliticus golongan A tipe 12, 4, 16, 25, dan
29. Hubungan antara glomerulonefritis akut dan infeksi streptococcus
dikemukakan pertama kali oleh Lohlein pada tahun 1907 dengan
alasan bahwa:
Membranous Glomerulus
glomerulonefriti normal (kelas I)
s (kelas V) Mesangial lupus
glomerulonefriti
s (kelas II)
Respon Melintas
berlebihan Produksi Terbentu Kerusaka
pada
dari SI antibodi knya n & ggn Glomerul
membran
pejamu pd yang kompleks fungsi onefritis
stimulus berlebihan basal
Ag-Ab ginjal
antigen glomerulos
Gejala
klinis
Cara Kerja Bakteri Streptococcus
neoraminidase
IgG ->
Autoantigenic
Permeabilita
meningkat
Protein
Permeabilitas
plasma hipoproteinemia hipoalbuminemia
meningkat
turun
Tekanan
Ekstravasas onkotik
Kerusakan Hipovolemi
i cairan plasma
integritas kulit
turun
Cairan
interstitiel
edema meningkat
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan urinalisis
Hematuria
Proteinuria ( +1 sampai +2 )
Pemeriksaan mikroskopik urin :
- eritrosit silinder
- leukosit silinder
- granula silinder
Pemeriksaan Darah
1. Darah perifer :
- LED meningkat
- anemia
2. Kimia darah:
ureum dan kreatinin serum
Hiperkalemia
Hipokalsemia
Komplemen C3 rendah dalam minggu pertama
Komplemen C4 normal / menurun sedkit
3.Uji Serologi
Asto meningkat
Antihialuronidas (+)
Anti dnase b (+)
4. Baiakan tenggorok & kulit
Ditemukan Streptokokud hemolitikus
Bisa negative bila sudah diberi antimikroba
PENATALAKSANAAN
Tatalaksana Faringitis
Tujuan Penatalaksanaan :
Mengatasi gejala secepat mungkin, membatasi
penyebaran infeksi serta membatasi komplikasi.
Tatalaksana Faringitis
Terapi pokok penatalaksanaan komprehensif
penyakit faringitis akut, yaitu:
1) Istirahat cukup
2) Minum air putih yang cukup
3) Berkumur dengan air yang hangat
4) Pemberian farmakoterapi
Tatalaksana Faringitis
Pemberian farmakoterapi :
Topikal
Obat kumur antiseptik
Menjaga kebersihan mulut
Pada faringitis fungal diberikan nystatin
100.000400.000 ; 2 kali/hari.
Faringitis kronik hiperplastik terapi lokal dengan
melakukan kaustik faring dengan memakai zat kimia
larutan nitras argentin 25%.
Tatalaksana Faringitis
Oral sistemik
Anti virus metisoprinol (isoprenosine) diberikan
pada infeksi virus dengan dosis 60100 mg/kgBB
dalam 46 kali pemberian/hari
orang dewasa dan pada anak < 5 tahun : dosis 50
mg/kgBB dibagi dalam 46 kali pemberian/hari.
Penicillin G benzatin 50.000 U/kgBB/IM dosis
tunggal atau amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3
kali/hari selama sepuluh hari dan pada dewasa
3x500 mg selama 610 hari atau eritromisin 4x500
mg/hari.
Tatalaksana Faringitis
Diberikan kortikosteroid karena dapat menekan
reaksi inflamasi.
deksametason 3 x 0,5 mg pada dewasa selama 3
hari dan pada anak - anak 0,01 mg/kgBB/hari
dibagi 3 kali pemberian selama tiga hari.
Faringitis gonorea, sefalosporin generasi ke
tiga : Ceftriakson 2 gr IV/IM single dose.
Untuk kasus faringitis kronik hiperplastik
dilakukan kaustik sekali sehari selama 35 hari.
Tatalaksana Tonsilitis
MAKANAN
Hipertensi