Nama : Ny. PU
Umur : 64 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Bangau, Aspen
MRS : 06 Januari 2019
No RM : 124887
Anamnesis
Keluhan Utama: Tidak dapat menggerakkan tangan kanan,
nyeri pada bahu kanan
Riwayat Singkat :
Bahu kanan sulit digerakkan sejak ± 2 sebelum datang ke poli
bedah ( 06 Januari 2019 ). Selain itu pasien juga mengeluhkan
adanya kelainan bentuk pada bahu sebelah kanan. Keluhan ini
dirasakan setelah pasien tarik-menarik kayu dengan pelaku
yang hendak akan memukul, pasien terjatuh dan sambil
menahan kayu sambil terserat. Sesaat setelah kejadian, pasien
mengeluhkan adanya nyeri. Setelah pasien merasakan adanya
keterbatasan gerak pada bahu sebelah kanan, pasien membawa
diri ke RS Sele Be Solu.
Pemeriksaan Fisik :
Keadaan Sakit : Sakit sedang
Kesadaran: Compos Mentis, GCS E4V5M6
Tanda Vital
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 90 x / menit
RR : 22 x / menit
Suhu : 36,6 oC (per axilar)
Kondisi Umum
Kepala/Leher : conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
reflex cahaya (+/+), pupil isokor ø 3 mm, jejas -
Thorax : Jejas (-), pergerakan dada simetris,
Pulmo : Vesikuler, Rhonki(-/-) , Wheezing (-/-)
Jantung : S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Jejas (-), flat, soefl, distensi (-), Bising Usus (+)
normal
Ektremitas : akral hangat, edema , lihat status
lokalis
Status Lokalis :
Regio brachii Dextra
Look = Deformitas (+), Eksorotasi (+), Abduksi (+), edema
(-)
Feel = Nyeri Tekan (+), krepitasi (-), a. Radialis dan Ulnaris
(+), capillary refill time < 2”
Move = Sendi bahu : ekstensi (+) terbatas, fleksi (+) terbatas,
internal rotasi (+) terbatas, eksternal rotasi (+) terbatas.
Sendi siku : ekstensi (+) normal, fleksi (+) normal, supinasi
(+) normal, pronasi (+) normal.
DiagnosaKerja
Dislokasi Shoulder Anterior Dextra
Penatalaksanaan
Rencana reposisi tertutup
Prognosis
Dubia ad bonam
Laporan Operasi
Tanggal 06 Januari 2019
Dilakukan reposisi secara reduksi tertutup
(manuverKocher)
Dipasang arm sling
Tanggal Follow up Tindakan
16 Jan 2019 S = Nyeri pada bahu dan lengan kanan (+), mobilisasi Pro reposisi
lengan kiri atas terbatas
O = CM, TD = 120/80 mmHg N = 82x/i
RR = 22x/i T= 36,6oC
Look: Deformitas (-)
Feel: Nyeri (-), AVN distal (+)
Move: ROM terbatas
A = Dislokasi Shoulder Anterior Dextra
Kapsul Sendi
Kapsul Sinovial
Kapsul Fibrosa
Kartilago
2. Definisi dislokasi
Dislokasi adalah suatu keadaan dimana terjadi
pergeseran secara total dari permukaan sendi.
Dislokasi ditandai dengan keluarnya bongkol sendi
dari mangkok sendi atau keluarnya kepala sendi dari
mangkoknya.
Dislokasi dapat disebabkan oleh:
◦ Trauma : Olahraga, kecelakaan, dll
◦ Patologis : terjadinya ‘tear’ ligament dan kapsul
articuler yang merupakan kompenen vital
penghubung tulang.
Dislokasi terjadi karena kekuatan yang menyebabkan gerakan
rotasi eksterna dan ekstensi sendi bahu. Kaput humerus
didorong kedepan dan menimbulkan avulsi kapsul sendi dan
kartilago beserta periosteum labrum glenoidalis bagian
anterior.
Pada dislokasi berulang labrum dan kapsul sering terlepas dari
lingkar anterior glenoid. Tetapi pada beberapa kasus labrum
tetap utuh dan kapsul serta ligamentum glenohumerus
keduanya terlepas atau terentang kearah anterior dan inferior.
Selain itu mungkin ada indentasi pada bagian posterolateral
kaput humerus (lesi Hill-Sachs), yaitu suatu fraktur kompresi
akibat kaput humerus menekan lingkar glenoid anterior setiap
kali mengalami dislokasi.
Dislokasi sendi bahu diklasifikasikan menjadi 4, yaitu:
1. Dislokasi anterior
2. Dislokasi posterior
3. Dislokasi inferior atau luksasi erekta
4. Dislokasi disertai fraktur
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Gambaran radiologi
Anamnesis
riwayat trauma
mekanisme terjadinya trauma :
mempertimbangkan keparahan
Selain itu juga diperlukan informasi mengenai
riwayat penyakit pasien dan riwayat trauma
sebelumnya, untuk mempertimbangkan
penanganan yang akan diambil.
Penderita mengendong tangan yang sakit dengan
tangan yang lainnya;
Penderita tidak bisa memegang bahu yang berlawanan,
bongkol sendi tidak teraba pada tempatnya; lengkung
bahu hilang; bahu tidak dapat digerak-gerakkan;
lengan atas sedikit abduksi; lengan bawah sedikit
supinasi.
Closed Reduction
Penanganan umum untuk semua pasien trauma tetap
berpegang pada prinsip ATLS (Advanced Trauma Life
Support) yakni selalu menangani hal-hal yang
mengancam nyawa terlebih dahulu meliputi airway,
breathing dan circulation.
Metode Stimson
Metode Kocher
Metode Hippocrates
Open Reduction
Indikasi
◦ Bila gagal dicapai reposisi
◦ Bila hasil reposisi tidak stabil.
◦ Terjadi cedera saraf
◦ Adanya cedera vascular
◦ Kasus lama (neglected case). Operasi dilakukan dengan
Metode Bristow dan Metode Bankart.
dislokasi kambuhan
lesi pleksus brakialis dan nervus aksilaris
serta interposisi tendo bisep kaput longum.
Robekan arteri aksilaris
Komplikasi lanjut dapat berupa
kaku sendi
dislokasi rekurens.
Anamnesa
Kasus Teori
1. Pasien mengeluhkan nyeri dan Gejala klinis pada dislokasi bahu anterior yang
keterbatasan pada lengan kanan biasanya didapatkan pada anamnesa:
atas. 1. Pasien datang dengan suatu trauma atau terdapat
2. Nyeri lengan kanan atas dirasakan riwayat trauma.
setelah mengalami insiden tarik- 2. Didapatkan nyeri yang hebat serta gangguan
menarik kayu dengan pelaku yang pergerakan sendi bahu.
hendak akan memukul, pasien 3. Daerah yang mengalami dislokasi akan ditopang
terjatuh dan sambil menahan kayu dengan lengan lainnya untuk mengurangi
sambil terserat. pergerakan dan nyeri yang muncul.
3. Terdapat keterbatasan gerak pada
lengan kanan atas dan pasien selalu
memegangnya untuk menopang agar
tidak terlalu nyeri .
Pemeriksaan Fisik
Kasus Teori