PIRIFORMIS
Tresna Wahyuningsih
G1A212094
Pembimbing
Dr. Hernawan, Sp. S
Identitas pasien
Nama : Ny. U
Umur : 44 tahun
Alamat : Tunggal Jaya
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
J. Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
KELUHAN UTAMA :
Nyeri pinggang bawah sebelah kiri
KELUHAN TAMBAHAN :
Betis terasa kram jika merasa cape
Kronologis :
Pasien
Status generalis
KU/KES : baik/komposmentis
GCS : E4M6V5
TD : 110/70 mmHg
RR : 20x/menit
N : 64x/menit
S : 36.1 C
Thorax : simetris, ketertingalan gerak (-)
Cor : S1>S2, reg, gallop (-), murmur (-)
Pulmo : SD vesikuler (+) normal, RH -/-, WH -/Abdomen: cembung, BU(+) N, Timpani, Supel
Hepar, Kel. Limfe : tidak teraba pelebaran
STATUS NEUROLOGIS
Inferior
Gerakan
+/+
+/+
Kekuatan
555/555
555/555
Tonus
+n/+n
+n/+n
Trof
Eut/eut
Eut/eut
RF
+n/+ n
+n/+n
RP
-/-
-/-
Klonus
Sensibilitas
ST. VEGETATIF :
BAB : + normal
BAK : + normal
ASSESMENT :
DK : Ischialgia
DT : M. Piriformis
DE : Sindrom Piriformis
Penatalaksanaan
NON FARMAKOLOGI :
Mobilisasi
Tidak benyak melakukan aktivitas berat
Fisioterapi
FARMAKOLOGI
PO Methyl prednisolon 8mg + Omeprazol 20mg caps
2x1
PO Diazepam 1x 2mg
PO Amitriptyline 3 x 25mg
Edukasi
keluarga
mengenai
keadaan
pasien,
penyakit dan terapi penanganannya
Motivasi pasien untuk kooperatif dalam
menjelaskan terapi demi kesehatannya
Motivasi keluarga untuk aktif berperan
dalam membantu pengobatan pasien
Menjelaskan kepada pasien untuk minum
obat dan menjalankan fsioterapi secara
teratur
PROGNOSIS
Ad bonam
: Ad Bonam
Ad fungtionam : Dubia Ad Bonam
Ad sanationam : Ad Bonam
Pembahasan
Defnisi
Sindrome piriformis merupakan kompresi yang
reversible pada saraf ischiadicus oleh otot
piriformis. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri
yang dalam dan hebat pada daerah bokong,
panggul, dengan radiasi nyeri kearah paha,
tungkai, kaki dan jari-jari kaki. Pada sindrome
piriformis, ketegangan atau spasme otot piriformis
dapat menekan saraf ischiadicus kearah anterior
dan inferior. Kondisi nyeri hebat yang dihasilkan
dapat menjadi kronik dan menimbulkan kelemahan
Etiologi
Patofisiologi
Truma (jatuh, duduk lama, dll)
m.piriformis mengalami pemendekan
otot yg menyebabkan M.P tegang
perlengketan pd N. Ischiaducus
neuropaxia & penurunan sirkulasi pd
jaringan saraf parestesi pd tungkai,
kaki & memicu neuroiskemik
jar.parut sehingga kelenturan jaringan
menurun dan mobilisasi N. Ischiadicus
menurun gejala neuropati pain
(penyebaran nyeri)
Gambaran Klinis
Penegakkan Dx
Hampir 50% pasien S. Piriformis pernah
mengalami cedera langsung pd pantat
ataupun trauma torsional pd panggung
atau punggung bagian bawah
1. Riw. Jatuh pd pantat
2. Nyeri akut yg kambuh saat membungkuk
atau mengangkat
3. Adanya
massa yang teraba di atas
piriformis
4. Tanda laseque (+)
5. Atrof gluteus
Fisioterapi
1.MWD: Ini sebagai pre-eliminary exercise, ini selain untuk sirkulasi
darah, cocok untuk menurunkan nyeri.
2. Infra Red: Juga sebagai pre-eliminary exercise, panas yang dihasilkan
memilki efek fsiologis dan efek terapeutik yang dapat meningkatkan
sirkulasi darah dan proses metabolism, mengurangi nyeri oleh efek
sedative yang dihasilkannya, serta dapat menimbulkan relaksasi otot
sehingga dapat menurunkan spasme otot.
3.Interferensi : penetrasi yang dihasilkan lebih dalam dibandingkan
dengan infra red, sehingga dapat menembus jaringan yang lebih
dalam. Efek terapeutik yang dihasilkan yaitu mengurangi nyeri, dan
relaksasi otot.
4.Friction : untuk melemaskan otot yang spasme dengan menekan
pada titik nyerinya.
5.Stretching : Dapat berupa teknik hold relax , untuk mengulur otot
yang mengalami pemendekan (kontraktur)
6.Strengtening : Ini di lakukan untuk penguatan otot-otot yang
mengalami kelemahan. Dapat dilakukan dengan teknik briedging
exercise, maupun bugnet exercise.
7. Mobilisasi saraf : untuk melepaskan saraf yang terjepit atau
terkompresi.
DAFTAR PUSTAKA