PENDAHULUAN
1
Aspek fisioterapi sindroma nyeri bahu pada kondisi frozen shoulder akibat
capsulitis adhesiva ini fisioterapis berperan dalam mengurangi nyeri
,meningkatkan luas gerak sendi (LGS) mencegah kekakuan lebih lanjut dan
mengembalikan kekuatan otot serta meningkatkan aktifitas fungsional pasien.
Untuk mengatasinya banyak modalitas fisioterapi yang dapat digunakan disini
penulis mengambil modalitas fisioterapi berupa penggunaan Short Wave
Diathermy(SWD),microwave diathermy dan ultrasonic diathermy, serta
dilakukanterapi manipulasi dan terapi latihan serta latihan fungsional.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Laporan kasus ini dapat dugunakan dan dimanfaat penulis dan pembaca
sebagai:
1.3.1 Ringkasan dari kasus dan beberapa tinjauan pustaka tentang Capsulitis
adhesiva
1.3.2 Mempermudah pemahaman penulis dan pembaca tentang Capsulitis
adhesiva
1.3.3 Mempermudah pemahaman penulis dan pembaca tentang Capsulitis
adhesiva
2
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
a. Nama : Tn. M
b. Umur : 52 tahun
c. Jenis Kelamin :Laki-laki
d. Pekerjaan : Buruh Serabutan
e. Alamat : Rejosari kec. Glagah Banyuwangi.
f. Bangsa : Indonesia
g. Agama : Islam
h. Suku : Osing
i. Kunjungan : 20 Maret 2017
II. ANAMNESIS
Keluhan utama : nyeri dan kaku pada bahu kanan.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Awalnya 3 bulan yang lalu pasien merasakan nyeri lalu lambat
laun terasa kaku pada bahu kanan. Nyeri tidak menjalar, nyeri
bertambah bila tangan digerakkan. Pasien menjadi kesulitan saat
beraktivitas, seperti mengangkat barang, menggosok punggung dan
menyisir rambut. Nyeri tidak menghilang walaupun beristirahat.
Pasien juga mengeluh sulit tidur karena nyeri tersebut. Penderita
mengeluh nyeri saat menoleh ke kanan. Nyeri makin memberat pada
malam hari. Kesemutan pada bahu disangkal.
3
Riwayat Kebiasaan:
Sebelum sakit, setiap harinya pasien bekerja di kebun memetik
buah-buahan
Sering mengangkat beban berat, sekalinya mengangkat beban
50kg (dilakukan berkali-kali)
Makan sehari 3x dengan nasi lauk dan sayur
Kebiasaan tidur dengan menindih lengan kanan
III.PEMERIKSAAN FISIK
- Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 75x/ menit, reguler, isi dan tegangan cukup.
Pernafasan : 21 x/ menit
Suhu : - oC
Berat Badan : 49 kg
Tinggi Badan: 148 cm
BMI : 22.3 (normal)
Cara Berjalan : Tidak ada kelainan
- Pemeriksaan Fisik
Nervus Cranialis : Dbn. Tidak ada kelainan
Kulit : Dbn. Tidak ada kelainan
Status Psikis :Sikap kooperatif, ekspresi wajah kesakitan,
orientasi dan perhatian baik.
Kepala : Bentuk normal, normocephali.
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), pupil
bulat
isokor, RC (+/+).
4
Hidung : Bagian luar tidak ada kelainan, deviasi septum (-),
selaput
lendir dalam batas normal, epistaksis (-), sekret (+)
serosa, konka inferior eutrofi.
Telinga : Bentuk normal, sekret (-), liang telinga kanan dan
kiri
lapang, membran timpani intak, RC +/+, nyeri
tekan tragus/
aurikula (-).
Mulut : Sianosis (-), arcus faring baik, hiperemis (-),
uvula di tengah,
tonsil T1-T1, hiperemis (-).
Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-),
pembesaran kelenjar tiroid (-), massa (-).
Thorax
Pulmo
Inspeksi : statis : kanan dan kiri simetris, dinamis: pergerakan dinding
dada kanan = kiri.
Palpasi : stemfremitus kanan =kiri.
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : vesikular (+) normal, wheezing (-/-), ronkhi (-/-).
Cor
Inspeksi : ictus cordis terlihat.
Palpasi : ictus cordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : redup, batas jantung dalam batas normal.
Auskultasi : HR: 84x/ menit, reguler, BJ I-II normal, murmur (-), gallop
(-)
Abdomen
Inspeksi : datar, simetris, scar (-), spider nevi (-).
5
Palpasi : lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-).
Perkusi : timpani, shifting dullness (-).
Auskultasi : Bising usus (+) normal.
Ekstremitas
Ekstremitas superior :
Inspeksi : deformitas, edema, tremor, nodus herbenden: tidak ada.
Palpasi : Nyeri tekan (-), diskrepansi (-)
Neurologi :
6
Ekstensi siku 150-0 150-0 150-0 150-0
Ekstensi pergelangan tangan 0-70 0-70 0-70 0-70
Fleksi pergelangan tangan 0-80 0-80 0-80 0-80
Supinasi 0-90 0-90 0-90 0-90
Pronasi 0-90 0-90 0-90 0-90
7
Vegetatif Tidak ada Kelainan
8
Okupasi Terapi
Evaluasi:
Gangguan aktivitas sehari-hari pasien seperti mengambil atau
mengangkat barang, menggosok punggung, memakai maupun melepas
baju
Program:
ROM exercise :Melakukan gerakan pada persendian baik aktif
maupun pasif
ADL exercise :Melatih untuk menyisir rambut, membawa barang
ringan dan bertambah secara bertahap
Ortotik Prostetik:
- Ortotik : Tidak ada
- Prostetik : Tidak ada
- Alat bantu ambulansi : Tidak ada
Terapi Wicara:
- Afasia : Tidak dilakukan
- Disartria : Tidak dilakukan
- Disfagia : Tidak dilakukan
Psikologis
Evaluasi:
- Kontak, komunikasi, dan pengertian baik
- Gangguan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari
- Merasa tidak berguna karena sudah tidak bisa bekerja, apalagi pasien
adalah tulang punggung keluarga
Program:
- Edukasi pasien dan keluarga mengenai penyakit dan proses
penyembuhannya sehingga dapat mengurangi beban pikiran.
- Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga bahwa proses
rehabilitasi memerlukan proses dan waktu yang cukup lama untuk
mencapai kesembuhan, seingga dibutuhkan kesabaran dan kepatuhan
dalam menjalankan program rehabilitasi medik.
- Memberikan dukungan mental agar pasien tetap rajin melakukan
latihan di rumah seperti yang telah diajarkan dan dianjurkan.
9
Sosial Medis
a. Sosial Medik
Evaluasi:
- Kontak, komunikasi, dan pengertian baik
- Biaya pengobatan pasien ditanggung oleh BPJS
- Di rumah pasien tinggal bersama keluarganya
Program:
- Modifikasi lingkungan tempat tinggal sesuai dengan kondisi pasien,
kunjungan rumah pasien untuk evaluasi kondisi rumah dan
mengedukasi keluarga pasien agar dapat memperhatikan perawatan
dan kebutuhan pasien
KIE
- Edukasi pasien untuk menggerakkan bahunya
- Edukasi pasien untuk menghindari kegiatan yang dapat memperparah
keluhannya seperti mengangkat benda berat
- Edukasi pasien untuk terus melakukan latihan yang telah diajarkan di
rumah
- Edukasi pasien tentang pentingnya terapi dalam menunjang
penyembuhan
IV. Prognosis
FOLLOW UP
Tanggal 23 Maret 2017
Keluhan : Keluhan masih sama, belum merasa ada perbaikan dari
sebelumnya.
Pemeriksaan Fisik
10
- Keadaan umum : tampak sakit ringan
- Kesadaran : compos mentis
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 83x/menit
- RR : 22x/menit
- T.ax : - oC
Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum : tampak sakit ringan
- Kesadaran : compos mentis
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
11
- Nadi : 81x/menit
- RR : 20x/menit
- T.ax : - oC
Luas Gerak Sendi Aktif Aktif Pasif Pasif
Dextra Sinistra Dextra Sinistra
Abduksi Bahu 0-50 0-180 0-50 0-180
Adduksi Bahu 0-30 0-60 0-30 0-60
Fleksi bahu 0-80 0-180 0-80 0-180
Extensi bahu 0-60 0-75 0-60 0-75
Endorotasi 0-40 90-0 0-40 90-0
Eksorotasi 0-20 0-90 0-20 0-90
Fleksi siku 0-150 0-150 0-150 0-150
Ekstensi siku 150-0 150-0 150-0 150-0
Ekstensi pergelangan tangan 0-70 0-70 0-70 0-70
Fleksi pergelangan tangan 0-80 0-80 0-80 0-80
Supinasi 0-90 0-90 0-90 0-90
Pronasi 0-90 0-90 0-90 0-90
12
Eksorotasi 0-35 0-90 0-35 0-90
Fleksi siku 0-150 0-150 0-150 0-150
Ekstensi siku 150-0 150-0 150-0 150-0
Ekstensi pergelangan tangan 0-70 0-70 0-70 0-70
Fleksi pergelangan tangan 0-80 0-80 0-80 0-80
Supinasi 0-90 0-90 0-90 0-90
Pronasi 0-90 0-90 0-90 0-90
13