Eritrosit
Proteinuria
Eritrosit dismorfik
P Tirah baring
Antibiotik :
Amoxicilin 50mg/kgBB/hari (3x) 10
hari
Alergi:
Eritromisin 30mg/kgbb/hari selama
10 hari.
Suportif :
Diuretik : Furosemide1-
2mg/kgbb/kali (2-3x)
S BAK
Urinberbusa
Sesak
Nyeri perut
Hematuria
O PemeriksaanFisik
Edema kedua ekstremitas
(anasarka) dan genital
Asites
Pem. Penunjang
Proteinuri
Hipoalbuminemia
Hiperlipidemia
Hiperkolesterolemia
P Prednison (full dose) 2 mg/kgbb/hari
maksimal 80mg/hari selama
minggu 1-4.
Prednison (alternating dose)
1,5mg/kgbb/hari maksimal
40mg/hari selama minggu 5-8.
Resisten steroid:
Siklofosfamid 2-3 mg/kgbb/hari
dosis tunggal 3-6 bulan.
Prednison (alternating dose)
1,5mg/kgbb/hari maksimal
40mg/hari selama pemberian
Siklofosfamid. Kemudian tappering
off.
Suportif:
ACE-I: Captopril 0.3 mg/kgbb/kali.
ARB: Losartan 0,75 mg/kgbb dosis
tunggal.
Albumin 20-25% dengan dosis 1
g/kgbb (selama 2-4 jam)
Diuretik furosemid intravena 1- Noer MS. Sindrom nefrotik idiopatik. Dalam: Noer MS,
2mg/kgbb. Soemyarso NA, Subandiyah K, Prasetyo RV, Alatas H,
Tambunan T, et al, editor. Kompendium nefrologi anak.
Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2011
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) PADA ANAK
A ISK
P
Rusdidjas, Ramayati R. Infeksi saluran kemih. In Alatas H, Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO Eds. Buku ajar Nefrologi Anak.
2nd ed. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.2009
S muntah, diare dan penurunan
asupan oral, poliuria (P)
Biopsi ginjal Tambunan T, Trihono PP, Pardede SO, Eds. Buku ajar
nefrologi anak. Edisi 2. Jakarta : Fakultas
KedokteranUniversitas Indonesia; 2002
P Konservatif:
1. Mempertahankan perfusi ginjal yang
adekuat
cairan kristaloid 20-30 menit (10
hingga 20 ml/kg) atau cairan koloid
seperti albumin 5%, jika hipotensif.
Jika oliguria menetap setelah
koreksi faktor pre renal yang
adekuat, pemberian loop diuretic:
furosemid intravena 2-5
mg/kg/dosis (maksimum 240 mg
bolus) atau furosemid kontinyu 0.1-
1 mg/kg/jam
4. Nutrisi adekuat
Memastikan asupan kalori yang