BLOK REPRO 2
Endometrium Carsinoma
Dosen tutor :
Disusun Oleh :
19700001
B2 / 2019 A
FAKULTAS KEDOKTERAN
2021/2022
PETA MASALAH
Anamnesis:
KU: perdarahan lewat kemaluan sejak 5 minggu, terasa tiap hari, sedikit sedikit kadang banyak,
kadang kemerahan kental, ada butir putih, kadang bau busuk.
RPS: menopause sejak 5 tahun lalu, BB turun 5 kg dalam 2 bulan terakhir karena nafsu makan
turun.
RPD: kuretase beberapa kali selama 10 tahun dengan hasil simple hyperplasia dengan atypia,
diabetes sejak 2 tahun lalu sudah kontrol ke dokter dan cenderung normal, menarch usia 11
tahun, usia 35 tahun menstruasi tidak teratur dan banyak, pap smear 10 tahun lalu dan normal,
perdarahan umur 35 tahun: agak beda, lebih kental, dan tidak berbau busuk, dan tidak ada butiran
putih.
RPK: suami pernah melakukan pengobatan ke dokter andrology dan suami tampak sperma
normal
Riwayat sosial: menikah sejak umur 12 tahun dan belum punya anak. Tidak ada Riwayat
kontrasepsi,
Pemeriksaan fisik:
• Keadaan umum: compos mentis, GCS 4,5,6 BB: 88 Kg, Tb: 170 cm
• Tanda vital:
o Tekanan darah 120/70, regular, kecil
o denyut nadi: 102x/menit
o Frekuensi napas: 18x/menit
o Suhu tubuh: 36,9 C
• Kepala leher: tidak ada benjolan, A + I-, C-, D-
• Thorax: jantung/paru: tidak ada kelainan
• Status abdomen:
o Inspeksi: tampak perut agak berlemak (obesitas)
o Palpasi: tdak teraba adanya masa
o Perkusi: supel
o Auskultasi: bising usus normal
• Status gynecologis:
o Inspeksi: Tampak fluxus (+) pada vagina, lain lain batas normal.
o Inspekulo: Vagina tampak permukaan rata, fluxus (+) portio licin, tertutup,
fluxus (+), nyeri goyang portio negative.
• Extremitas: Benjolan -, Edema -, Akral hangat
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis: Endometrioid Ca grade II
Tatalaksana:
PETA KONSEP
LEARNING OBYEKTIF
a) Anatomi:
- Korpus uteri: bagian utama dari uterus yang terdiri dari dua pertiga bagian atas,
- Serviks uteri: sepertiga bagian bawah rahim, yang menempel pada saluran vagina;
- Fundus: bagian superior uterus berkubah yang terletak di atas titik insersi tuba
fallopi
serviks
b) Histologi
- Endometrium: lapisan mukosa yang melapisi rongga rahim yang terdiri dari
kelenjar endometrium dan stroma khusus; darah yang disuplai oleh arteri spiralis
menstruasi.
- Miometrium: dinding struktural rahim yang terutama terdiri dari otot polos
- Serosa: tipis, lapisan terluar rahim yang terdiri dari jaringan ikat longgar dan
mesothelium
2. Klasifikasi karsinoma endometrium
• Kanker endometrium tipe 1 : Perkembangan sel kanker pada tipe 1 terjadi secara
• Kanker endometrium tipe 2 : Tipe ini memiliki sifat yang lebih agresif. Sel kanker
pada tipe ini lebih cepat berkembang dan menyebar, serta lebih sering kambuh.
• Stadium Kanker
getah bening di panggul, tetapi belum mencapai usus besar atau kandung kemih
Klasifikasi histopatologi
a. Endometrioid (Jinak)
- Adenoacanthoma
- Adenosquamous
e. Squmamous cell
f. Mixed
g. Undifferentiated
Berdiferensiasi buruk (grade 3), bertipe histopatologik agresif (clear cell, papillary
merupakan lapisan halus dalam rahim. Patofisiologi dari kanker endometrium merupakan
adanya modifikasi struktural dan perubahan sel-sel khusus dalam menanggapi fluktuasi
estrogen dan progesteron selama siklus menstruasi. Eksposur estrogen yang berlangsung
perkembangan hiperplasia atipikal dan akhirnya kanker endometrium tipe-1. Proses dasar
molekuler ini masih belum diketahui. Dari sudut pandang molekuler, kanker endometrium
menyerupai fase proliferatif dari endometrium. Tanda pertama kanker endometrium adalah
perdarahan atau bercak. Gejala lain dari kanker endometrium adalah penurunan berat
badan, kelelahan, nyeri panggul, kesulitan buang air kecil dan nyeri selama hubungan
seksual. Kanker ini terutama mempengaruhi wanita yang telah melewati menopause.
biopsi endometrium sebagai studi awal untuk evaluasi kanker endometrium. Ultrasonografi
transvaginal sering menjadi studi diagnostik awal pilihan ketika mengevaluasi kanker
Pendapat komite ACOG baru-baru ini mencatat bahwa nilai batas untuk hasil
dengan ketebalan endometrium lebih dari 5 mm harus dievaluasi dengan sampel jaringan,
terutama jika ada perdarahan. Diagnosis pasti kanker endometrium membutuhkan sampel
jaringan endometrium. Kuretase telah dianggap sebagai metode yang disukai untuk
mendapatkan sampel jaringan, tetapi metode Pipelle yang lebih baru menawarkan
alternatif. Sonohisterografi infus salin juga dapat digunakan untuk mengevaluasi rongga
endometrium. Teknik penelitian ini menggunakan saline yang diinfuskan ke dalam rongga
baik dari perubahan struktural, terutama ketika pasien memiliki ketidakteraturan fokal
HIPERPLASIA ENDOMETRIAL
• Pasien dengan risiko rendah hiperplasia endometrium (tanpa atypia) atau beberapa
lanjutan, dapat diobati dengan pilihan non-bedah. Pilihan pengobatan yang paling
10 mg setiap hari selama 10 sampai 14 hari per bulan) untuk pengobatan hiperplasia
KANKER ENDOMETRIUM
pasca operasi yang lebih sedikit daripada laparotomi. Histerektomi vagina umumnya
keseluruhan pada pasien dengan karsinoma tingkat rendah. Hal ini terkait dengan
penurunan kualitas hidup dan peningkatan morbiditas bila digunakan pada pasien
dengan kanker endometrium risiko rendah. Terapi radiasi merupakan pilihan bagi
karsinoma tingkat I mungkin memiliki karsinoma tingkat II atau III sebagai gantinya.
Pasien harus diberi konseling tentang histerektomi segera setelah melahirkan anak
selesai
Tidak ada pemeriksaan skrining rutin untuk kanker endometrium. Oleh sebab itu, penting
untuk mewaspadai gejala-gejalanya dan temui dokter untuk deteksi dini bila muncul gejala.
• Membahas pilihan terapi sulih hormon dengan dokter Anda Berkonsultasi dengan
spesialis kesehatan Anda bila Anda memiliki riwayat kanker yang kuat dalam keluarga
- AUTONOMY
terhadap tindakan yg akan dilakukan dan mengisi inform consent namun sebelumnya
dokter harus menjelaskan kondisi pasien dan prosesur dari tindakan (pada kasus ini
- BENEFICENCE
Dokter memberikan penanganan terbaik untuk pasien dengan pemeriksaan fisik dan
penunjang berupa kuretase, USG abdomen dan tumor marker CA 125, untuk membantu
- NON-MALEFICENCE
Dokter tidak memperburuk kondisi pasien pada kasus ini dengan melakukan total
jika akan dilakukan tindakan tersebut karena bila dibiarkan dapat menimbulkan
- JUSTICE
Tidak membeda bedakan pasien, memperlakukan pasien secara adil tanpa membeda
• Ethical clinic
- INDIKASI MEDIS
Ny. Bejo, berusia 55 tahun, keluhan perdarahan lewat kemaluan sejak 5 minggu. Saat
ini didapatkan berat badan menurun sejak 2 bulan ini 5 kg oleh karena nafsu makan
- QUALITY OF LIFE
Pada case ini pasien dilakukan tindakan pembedahan dan setelah pembedahan tersebut,
pasien datang kembali ke klinik 2 minggu setelah keluar dari rumah sakit. Pasien dalam
kondisi baik dan tidak ditemukan kelainan serius. Dalam kasus ini kerjasama dan
support dari keluarga sangat dibutuhkan agar pasien memiliki semangat untuk hidup
dan menjalani pengobatannya secara teratur untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
- CLIENT PREFERENCE
sendiri. Dokter harus memberitahu penyakit yang diderita oleh pasiennya dikarenakan
hal tersebut adalah hak pasien untuk mengetahui penyakitnya dan keputusan tetap
berada ditangan pasien, dimana pasien berhak untuk menolak atau menerima rencana
penyakitnya. Apabila keadaan pasien tidak memungkinkan maka dapat diberitahu pada
• Penyampaian informasi tentang faktor risiko dan bagaimana menghindari faktor risiko,
deteksi dini untuk mendapatkan lesi pra-kanker dan melakukan pengobatan segera.
Apabila ditemukan kelainan pada kegiatan skrining, segera dilakukan rujukan secara
berjenjang.
faktor risiko kanker, termasuk mengurangi kerentanan individu terhadap efek dari
penyebab kanker.
• Pendekatan pencegahan ini memberikan peluang paling besar dan sangat cost-effective
agar peduli dan menjaga kesehatan dan meningkatkan perilaku sehat individu masing-
masing melalui perilaku CERDIK yaitu Cek kesehatan berkala, Enyahkan asap rokok,
Rajin aktifitas fisik, Diet sehat, Istirahat cukup, serta Kelola stress.
• Kegiatan promosi spesifik lebih mengarah kepada faktor risiko spesifik terhadap
peduli kesehatan melalui berbagai media seperti media cetak, elektronik, sosial, serta
dapat melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Untuk menjaga mutu promosi,
diperlukan pengawasan secara berkala oleh tenaga promosi kesehatan. Bentuk
Judul Penelitian :
Epidemiologi
Umumnya kanker endometrium dijumpai pada wanita yang berusia 50-65 tahun dengan
usia rata-rata 61 tahun. Kira-kira 5% dapat dijumpai pada usia sebelum 40 tahun dan
sebesar 20-25% pada usia sebelum menopause. Data dari RSCM Jakarta, kejadian kanker
endometrium jarang dijumpai pada kelompok usia di bawah 40 tahun. Sekitar 70% dari
semua wanita yang didiagnosa kanker endometrium adalah pascamenopause. Selain usia,
faktor risiko kanker endometrium yang lainnya adalah kegemukan yang disebabkan oleh
peningkatan sintesis estrogen dalam simpanan lemak, diabetes, hipertensi, infertilitas pada
pasien tidak menikah, nulipara, dan wanita yang sering mengalami siklus anovulatorik.